Anda di halaman 1dari 1

Pendekar Bawean Bertekad Lestarikan Pencak Silat

JAKARTA -- Pululuhan pendekar pencak silat di Pulau Bawean, Gresik bertekad untuk melesatrikan
pencak silat khas Bawean. Sampai saat ini, ada sekitar 50 pendekar pencak silat yang tergabung dalam
Persatuan Pendekar Pencak Silat Bawean (P3SB).

Pelindung sekaligus pembina P3SB, Jazilul Fawaid mengatakan, para pandekar pencak silat tersebut akan
berupaya untuk melesatarikan tradisi pencak silat yang mulai kurang diminati oleh generasi muda.
Karena itu, menurut dia, tradisi pencak silat tersebut akan diupayakan untuk menjadi kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah Bawean.

Setelah itu, menurut dia, para pendekar tersebut nanti akan dikirimkan ke sekolah-sekolah untuk
menjadi pengajar. “Para pendekar pencak silat ini nantinya akan mengajar di sekolah-sekolah untuk
mengenalkan pencak Bawean kepada siswa-siswa,” ujar Wakil Ketua MPR RI yang biasa dipanggil Gus
Jazil ini kepada Republika, Kamis (27.5).

Persatuan pencak silat Bawean ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, Gus Jazil melihat
persatuan tersebut harus diorganisir dengan baik. Apalagi, generasi sekarang ini tidak banyak yang
minat terhadap pencak silat khas Bawean.

Dengan adanya persatuan ini, Gus Jazil berharap akan ada terobosan-terobosan baru dari pandekar
Bawean. Apalagi, menurut dia, tradisi ini sebenarnya bisa ditampilkan untuk menyambut para
wisatawan yang datang ke Pulau Bawean.

“Sekarang Bawean sedang jadi destinasi wisata yang mulai banyak diminati wisatawan lokal maupun
mancanegara. Jadi, nanti setiap wisatawan yang datang ke Bawean bisa diperkenalkan tradisi pencak
silat Bawean ini,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Pembina P3SB Ibnul Mufid menjelaskan, P3SB ini baru saja melakukan reformasi
kepengurusan, karena pengurus yang lama sudah meninggal dunia. Dalam kongres pertama P3SB yang
berlangsung di Desa Daun, akhirnya Rama Ismail (60) terpilih sebagai Ketua Umum P3SB periode 2021-
2026.

“Saya berharap keengurusan yang baru ini bisa menjadikan tradisi pencak lebih digandrungi oleh
generasi muda, dan tetap menjadi kebanggaan orang Bawean,” kata Mufid.

n.Muhyiddin

Anda mungkin juga menyukai