Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR DAS

MENGGUNAKAN MODEL MOCK

Model Hujan-Aliran Untuk Simulasi


Debit Aliran Rendah (Kontinyu)
Deskripsi Model MOCK
Model Mock adalah cara perhitungan aliran sungai dari data curah
hujan, evapotranspirasi, dan karakteristik hidrologi DAS untuk
menaksir ketersediaan air, jika ketersediaan data debit minimum,
atau bahkan tidak ada. Model ini dikembangkan oleh Dr. FJ. Mock
pada tahun 1973.

Kegunaan
Estimasi nilai runoff (debit rerata aliran) bulanan atau setengah
bulanan berdasarkan data hujan dan beberapa parameter DAS
yang mempengaruhi kuantitas proses pengalihragaman hujan
menjadi aliran..
Prinsip Pemodelan
Konseptualisasi pengalihragaman hujan menjadi aliran (limpasan)
dengan memperhitungkan neraca air di setiap zona tinjauan
(surface, sub-surface dan akuifer).
Proses hidrologi yang dimodelkan meliputi: evapotranspirasi,
pengisian lengas tanah permukaan, limpasan langsung (direct
runoff), infiltrasi, perubahan tampungan air di zona akuifer
(groundwater storage) dan aliran dasar (base flow).
Aliran di sungai merupakan penjumlahan dari direct runoff (DRO)
dan base flow (BF), yang masing-masing dihitung berdasarkan
neraca air di zona permukaan (surface) dan zona sub-surface dan
zona akuifer.
Skema Struktur Hitungan Model MOCKr

ER=P-AET

WS DRO=WS-I
SMC
ΔSM
ISM

I
GWS
ΔGWS
IGWS
BF=I-ΔGWS

TRO=DRO+BF
2. Excess Rainfall
Kelebihan air hujan (excess rainfall) :
ER = P – AET
dengan:
ER = excess rainfall (mm/bulan),
P = hujan (mm/bulan).

3. Water Surplus
WS = ER – ∆SM → IF (ER-(SMC-ISM)<0,0,ER-(SMC-ISM)
dengan:
WS = kelebihan air (mm/bulan),
SM = kelembaban tanah bulan pertama (mm/bulan).
SM → IF (ISM+ER≥SMC, SMC, IF (ISM+ER<0, 0, ISM+ER)
4. Infiltrasi dan Limpasan
Infiltrasi pada musim kemarau:
I = DIC x WS
dengan:
I = infiltrasi (mm/bulan),
DIC = koefisien infiltrasi pada musim kemarau.

Infiltrasi pada musim hujan:


I = WIC x WS
dengan:
I = infiltrasi (mm/bulan),
WIC = koefisien infiltrasi pada musim hujan.

DRO = WS - I
5. Perubahan tampungan akuifer dan base flow

Tampungan air tanah


Tampungan air tanah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
GWS = 0.5 x (1 + K) x I + K x IGWS
dengan:
GWS = ground water storage (mm/bulan),
IGWS = initial ground water storage (mm/bulan),
K = faktor resesi air tanah.

Aliran dasar
Aliran dasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BF= I – (GWS – IGWS)
dengan :
BF = base flow / aliran dasar (mm/bulan).
6. Debit Rerata Aliran Sungai

A.R TOT . 1000


TRO
Q cal =
H . 24 . 3600
dengan:
Qcal = debit limpasan terhitung (m3/s),
TRO = total runoff / aliran total (mm),
A = luas area (km2),
H = jumlah hari dalam satu bulan perhitungan.
Kalibrasi Model MOCK
Sebelum digunakan untuk simulasi dalam hitungan perkiraan
debit aliran rerata DAS, model MOCK harus dikalibrasi untuk
menetapkan nilai parameter DAS berikut:

- Koefisien infiltrasi musim basah (WIC)


- Koefisien infiltrasi musim kemarau (DIC)
- Initial Soil Moisture (ISM)
- Soil Moisture Capacity (SMC)
- Initial Groundwater Storage (IGWS)
- Groundwater Recession Constant (K)

Ketelitian hasil kalibrasi didasarkan pada nilai koefisien


korelasi (R) dan selisih volume aliran tahunan (ΔV) antara
debit rerata terhitung dan terukur.
Tabel nilai kisaran parameter DAS

No Parameter Nilai Satuan

1 WIC 0,5 – 1,0 dan harus ≤ DIC -

2 DIC 0,5 – 1,0 -

3 ISM 10,0 – 300,0 mm


4 SMC 100,0 – 300,0 mm
5 IGWS 500,0 – 3000,0 mm

6 K 0,5 – 1,0 -
Kalibrasi Model MOCK
Prosedur kalibrasi memerlukan data luas DAS dan hidrologi
(ET, P, Qobs.) minimal satu tahun.
Tolok ukur yang digunakan umumnya adalah:
1. Koefisien korelasi antara debit rerata terhitung dan terukur
cukup besar (>0,75?).
2. Selisih volume runoff tahunan cukup kecil (< 5%).

Debit andalan untuk desain bangunan air:


Bendung irigasi Q80
Intake PLTMH tipe pembangkitan base load Q90
Intake PLTA tipe pembangkitan peak load Q40
Kalibrasi Model MOCK
Contoh kalibrasi parameter model
MOCK di DAS Code luas 43,5 km2
menggunakan data debit terukur di
AWLR Pogung tahun 1978.
Koef. korelasi = 0,99
Selisih vol. aliran tahunan = 0,265 %

DAS Code
Contoh tabel hasil kalibrasi Model MOCK
Contoh hasil kalibrasi
6 0

200
5

400

Curah hujan (mm)


4
600
Debit (m3/s)

R = 0,887

3 VE = 0,500 % 800
CE = 0,743
1000

Contoh hasil verifikasi


2

1200

1
6 1400 0

0 1600 200
Okt 1 Nop 2 Jan 1 Peb 2 Apr 1 Mei 2 Jul 1 Agt 2 Okt 1 Nop 2 Jan 1 Peb 2 Apr51 Mei 2 Jul 1 Agt 2
Tengah Bulan 400
Curah hujan Debit terhitung Debit terukur

Curah hujan (mm)


4
Debit (m3/s) R = 0.773 600
VE = 6.92%
CE = 0.531
3 800

1000
2

1200

1
1400

0 1600
Okt 1 Nop 2 Jan 1 Peb 2 Apr 1 Mei 2 Jul 1 Agt 2 Okt 1 Nop 2 Jan 1 Peb 2 Apr 1 Mei 2 Jul 1 Agt 2
Tengah Bulan
Curah hujan Debit terhitung Debit terukur
Debit (m3/s)

0
1
2
3
4
5
6

Jan 1
Jun 1
Nop 1
Apr 1
Sep 1
Peb 1
Jul 1
Des 1
Mei 1
Okt 1
Mar 1
Agt 1
Jan 1
Jun 1
Nop 1
Apr 1
Sep 1
Peb 1

Curah hujan
Jul 1
Des 1
Mei 1
Tengah Bulan

Okt 1
Mar 1
Debit terhitung

Agt 1
Jan 1
Jun 1
Nop 1
Apr 1
Sep 1
Peb 1
Jul 1
Des 1
Mei 1
Okt 1
Mar 1
Agt 1
Contoh grafik hasil simulasi hitungan debit tengah bulanan
0

800
600
400
200

1600
1400
1200
1000

Curah hujan (mm)


4

3.5

2.5
Debit (m 3/s)

1.5

0.362 m3/s
1

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

% Terpenuhi

Contoh grafik penentuan debit andalan 80%

Anda mungkin juga menyukai