Docrpijm 1505367317bab IV Profil Kab Halsel
Docrpijm 1505367317bab IV Profil Kab Halsel
PROFIL KABUPATEN
04
HALMAHERA SELATAN
4.1 PROFIL GEOGRAFIS
Lingkup wilayah perencanaan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Selatan
sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara (sekarang
Halmahera Barat). Kabupaten Halmahera Selatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2003, terletak antara 126° 45’ bujur timur dan 129° 30’ bujur timur dan 0° 30’
lintang utara dan 2° 00’ lintang utara.
Kabupaten Halmahera Selatan terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya berbatasan
dengan:
a. Sebelah utara dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate;
b. Sebelah selatan dibatasi oleh Laut Seram;
c. Sebelah timur dibatasi oleh Laut Halmahera;
d. Sebelah barat dibatasi Laut Maluku.
Luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.263,72 km2, yang terdiri dari daratan
seluas 8779,32 km2 (22%) dan luas lautan sebesar 31.484,40 km2 (78%)
Berdasarkan PERDA No. 8 Tahun 27 kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten
Halmahera Selatan menjadi 30 kecamatan dimana semula berdasarkan UU No. 1 Tahun
2003 terdiri atas 9 kecamatan. Wilayah adminisrasi Kabupaten Halmahera Selatan yang
terdiri atas 30 kecamatan.
Rasio jenis kelamin di Halmahera Selatan sebesar 104,2 yang menandakan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya perempuan,
biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk
perempuan.
2 Obi 14 850
6 Bacan 20 743
18 Kayoa 8 365
Jumlah 206.873
Jumlah Kepadatan
No. Nama Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/Km2)
Kayoa Barat 27,07 3 542 131
19
Kayoa Selatan 26,06 5 950 228
20
Kayoa Utara 39,22 2 747 70
21
Pulau Makian 55,5 9 201 166
22
Makian Barat 35,54 3 526 99
23
Gane Barat 493,67 8 110 16
24
Gane Barat Selatan 252,55 5 675 22
25
Gane Barat Utara 501,69 6 150 12
26
Kep Joronga 148,93 5 366 36
27
Gane Timur 656,72 9 005 14
28
Gane Timur Tengah 309,67 3 940 13
29
Gane Timur Selatan 304,15 3 565 12
30
Jumlah 8 779,32 206.873 24
Wilayah kecamatan yang memiliki mayoritas daerah dengan jenis kelerengan datar - landai
(0 - 2 º ) antara lain adalah :
Kec. Kayoa
Kec. Kayoa Utara
Kec. Kayoa Selatan
Kec. Gane Timur
Kec. Gane Timur Tengah
Kec. Gane Timur Selatan
Kec. Kepulauan. Joronga
Kec. Kepulauan Batanglomang
Kec. Mandioli Utara
Kec. Mandioli Selatan
Kec. Obi Utara
Kec. Obi Timur
Sedangkan wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan yang memiliki kondisi
kelerengan curam – sangat curam (15 - >40 º) antara lain adalah :
Kec. Makian
Kec. Makian Barat
Kec. Gane Barat Utara
Kec. Gane Barat
Kec. Gane Barat Selatan
Kec. Bacan Timur
Kec. Bacan Selatan
Kec. Bacan Timur Selatan
Kec. Obi
Kec. Obi Selatan
Luas Wilayah
No Nama Pulau/Kepulauan
(km2)
Pulau yang terluas adalah pulau Obi dan pulau terkecil adalah Kayoa. Luas wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan adalah + 40.236,72 km2 yang meliputi wilayah laut:
31.484,40 km2 (78 %) dan wilayah daratan: 8.779,32 km2 (22 %). Total kecamatan yang
dimiliki adalah 30 kecamatan dengan jumlah desa 249 buah.
Kondisi alam demikian menunjukkan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan merupakan
wilayah dengan sumberdaya alam yang besar, dengan komposisi sumberdaya laut 4
(empat) kali lebih besar daripada sumberdaya darat. Di dalam dokumen Rencana Strategis
Kabupaten Halmahera Selatan (2006) disebutkan bahwa wujud sumberdaya darat berupa
hutan (812.392ha), perkebunan (42.000ha), pertanian (2.000ha), dan sisanya adalah
pertambangan. Sedangkan sumberdaya kelautan memiliki standing stock ikan sebesar
100.750,08 ton/tahun dengan maximum sustainable yield (MSY) sebesar 113.343,04
ton/tahun. Dengan kemampuan ekplorasi sekitar 20.000 ton/tahun, maka sumberdaya
perikanan yang belum dipanen Kabupaten Halmahera Selatan masih sekitar 90% dari total
MSY.
Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Halmahera
Selatan, penyumbang utama produksinya berasal dari sektor pertanian. PDRB suatu
wilayah menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah.
Semakin besar nilai PDRB suatu daerah, semakin besar pula sumberdaya ekonomi yang
dihasilkannya.
Listrik, Gas, dan Air Bersih 2,7 3,3 3,8 4,2 4,8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 20,0 23,7 26,2 29,5 34,5
Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa nilai sumbangan sektor pertanian pada tahun 2012
mencapai Rp 439,6 Milyar, lebih besar daripada sektor lainnya.
Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,3 1,3 1,4 1,5 1,6
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 13,6 14,2 15,4 16,5 17,9
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara produksi Kabupaten Halmahera Selatan sangat
tergantung pada sektor pertanian, sektor industri olahan, dan sektor perdagangan, hotel dan
restauran. Sektor primer masih mendominasi produksi sektoralnya. Perbedaan nilai PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai produksi riil (nyata). Hal ini menunjukan
perbedaan pengaruh kenaikan harga pada tahun berjalan terhadap tahun standar. Gambar
3 menunjukkan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha.
Produksi ditentukan oleh biaya dan jumlah input yang disediakan. Secara makro nilai
pertumbuhan ditentukan pula oleh laju inflasi daerah. Oleh karena posisi akses Kabupaten
Halmahera yang lebih jauh dari pusat kota provinsi secara relatif mengakibatkan kenaikan
harga input sekaligus secara keseluruhan menyebabkan laju inflasi relatif lebih besar dari
daerah lain misalnya Kabupaten Halmahera Utara. Persoalan inilah yang secara indikatif
secara relatif, nilai investasi ke daerah yang lebih sulita aksesnya menjadi lebih besar. Hal
ini kelak akan menjadi masalah penting dalam investasi pembangunan.