Anda di halaman 1dari 31

I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

PROFIL KABUPATEN
04
HALMAHERA SELATAN
4.1 PROFIL GEOGRAFIS
Lingkup wilayah perencanaan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Selatan
sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara (sekarang
Halmahera Barat). Kabupaten Halmahera Selatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2003, terletak antara 126° 45’ bujur timur dan 129° 30’ bujur timur dan 0° 30’
lintang utara dan 2° 00’ lintang utara.
Kabupaten Halmahera Selatan terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya berbatasan
dengan:
a. Sebelah utara dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate;
b. Sebelah selatan dibatasi oleh Laut Seram;
c. Sebelah timur dibatasi oleh Laut Halmahera;
d. Sebelah barat dibatasi Laut Maluku.
Luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.263,72 km2, yang terdiri dari daratan
seluas 8779,32 km2 (22%) dan luas lautan sebesar 31.484,40 km2 (78%)
Berdasarkan PERDA No. 8 Tahun 27 kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten
Halmahera Selatan menjadi 30 kecamatan dimana semula berdasarkan UU No. 1 Tahun
2003 terdiri atas 9 kecamatan. Wilayah adminisrasi Kabupaten Halmahera Selatan yang
terdiri atas 30 kecamatan.

Tabel 4.1. Wilayah Administratif Kabupaten Halmahera Selatan


NO KECAMATAN LUAS NO KECAMATAN LUAS
1 Kecamatan Bacan 281,38 km2 16 Kecamatan Kayoa 80,92 km2
2 Kecamatan Bacan Barat 166,95 km2 17 Kecamatan Kayoa Barat 25,00 km2
3 Kecamatan Bacan Barat Utara 244,67 km2 18 Kecamatan Kayoa Selatan 24,07 km2
4 Kecamatan Bacan Selatan 156,27 km2 19 Kecamatan Kayoa Utara 36,22 km2
5 Kecamatan Bacan Timur 428,04 km2 20 Kecamatan Kep Batanglomang 51,54 km2
6 Kecamatan Bacan Timur Selatan 296,56 km2 21 Kecamatan Kep Joronga 137,54 km2
7 Kecamatan Bacan Timur Tengah 255,14 km2 22 Kecamatan Makian 51,25 km2
8 Kecamatan Gane Barat 455,90 km2 23 Kecamatan Makian Barat 32,82 km2
9 Kecamatan Gane Barat Selatan 233,23 km2 24 Kecamatan Mandioli Selatan 128,19 km2

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 1


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
10 Kecamatan Gane Barat Utara 463,31 km2 25 Kecamatan Mandioli Utara 89,39 km2
11 Kecamatan Gane Timur 606,48 km2 26 Kecamatan Obi 991,05 km2
12 Kecamatan Gane Timur Selatan 280,89 km2 27 Kecamatan Obi Barat 87,30 km2
13 Kecamatan Gane Timur Tengah 285,98 km2 28 Kecamatan Obi Selatan 1.000,59 km2
14 Kecamatan Kasiruta Barat 252,10 km2 29 Kecamatan Obi Timur 587,56 km2
15 Kecamatan Kasiruta Timur 228,96 km2 30 Kecamatan Obi Utara 148,40 km2
Sumber: PERDA No. 8 Tahun 27

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 2


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.1 : Peta administrative Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 3


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2 PROFIL DEMOGRAFI
4.2.1 Jumlah Penduduk
Penduduk Halmahera Selatan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 206.873 jiwa, yang
terdiri atas 105,5 ribu orang laki-laki dan 101,3 ribu orang perempuan. Dengan luas wilayah
Halmahera Selatan sekitar 8,8 ribu kilometer persegi, rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Halmahera Selatan sebesar 24 orang per kilometer persegi. Kecamatan dengan penduduk
terpadat adalah Kecamatan Kayoa Selatan yakni sebanyak 228 orang per kilometer persegi
sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Obi Timur dengan kepadatan 5 orang per
kilometer persegi.

Rasio jenis kelamin di Halmahera Selatan sebesar 104,2 yang menandakan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya perempuan,
biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk
perempuan.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012


No. Nama Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 Obi Selatan 12 379

2 Obi 14 850

3 Obi Barat 3 672

4 Obi Timur 3 452

5 Obi Utara 8 421

6 Bacan 20 743

7 Mandioli Selatan 5 958

8 Mandoli Utara 3 124

9 Bacan Selatan 14 288

10 Kep Batang Lomang 6 309

11 Bacan Timur 9 830

12 Bacan Timur Selatan 6 657

13 Bacan Timur Tengah 5 472

14 Bacan Barat 3 643

15 Kasiruta Barat 4 652

16 Kasiruta Timur 3 997

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 4


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

No. Nama Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

17 Bacan Barat Utara 4 266

18 Kayoa 8 365

19 Kayoa Barat 3 542

20 Kayoa Selatan 5 950

21 Kayoa Utara 2 747

22 Pulau Makian 9 201

23 Makian Barat 3 526

24 Gane Barat 8 110

25 Gane Barat Selatan 5 675

26 Gane Barat Utara 6 150

27 Kep Joronga 5 366

28 Gane Timur 9 005

29 Gane Timur Tengah 3 940

30 Gane Timur Selatan 3 565

Jumlah 206.873

Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 5


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.2.2 Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data kependudukan. Kepadatan tertinggi terdapat pada Kecamatan Kayoa
Selatan sebesar 228 jiwa/Km2, Kecamatan Pulau Makian sebesar 166 jiwa/Km2, dan
Kecamatan Kayoa Barat sebesar 131 jiwa/Km2. Sementara kecamatan dengan jumlah
kepadatan penduduk kecil adalah ObiTimur Selatan sebesar 5 jiwa/Km2. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Kepadatan Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2012


Jumlah Kepadatan
No. Nama Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/Km2)
Obi Selatan 1 083,48 12 379 11
1
Obi 1 073,15 14 850 14
2
Obi Barat 94,53 3 672 39
3
Obi Timur 636,23 3 452 5
4
Obi Utara 160,69 8 421 52
5
Bacan 304,69 20 743 68
6
Mandioli Selatan 138,81 5 958 43
7
Mandoli Utara 96,79 3 124 32
8
Bacan Selatan 169,21 14 288 84
9
Kep Batang Lomang 55,81 6 309 113
10
Bacan Timur 463,5 9 830 21
11
Bacan Timur Selatan 321,13 6 657 21
12
Bacan Timur Tengah 276,28 5 472 20
13
Bacan Barat 180,78 3 643 20
14
Kasiruta Barat 272,98 4 652 17
15
Kasiruta Timur 247,93 3 997 16
16
Bacan Barat Utara 264,94 4 266 16
17
Kayoa 87,62 8 365 95
18

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 6


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Jumlah Kepadatan
No. Nama Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/Km2)
Kayoa Barat 27,07 3 542 131
19
Kayoa Selatan 26,06 5 950 228
20
Kayoa Utara 39,22 2 747 70
21
Pulau Makian 55,5 9 201 166
22
Makian Barat 35,54 3 526 99
23
Gane Barat 493,67 8 110 16
24
Gane Barat Selatan 252,55 5 675 22
25
Gane Barat Utara 501,69 6 150 12
26
Kep Joronga 148,93 5 366 36
27
Gane Timur 656,72 9 005 14
28
Gane Timur Tengah 309,67 3 940 13
29
Gane Timur Selatan 304,15 3 565 12
30
Jumlah 8 779,32 206.873 24

Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 7


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.4 : Peta Sebaran Penduduk Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 8


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.3 GAMBARAN TOPOGRAFI
Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Halmahera memiliki daerah landai yang cukup
luas. Berdasarkan kondisi fisiknya, luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan berdasarkan
kelerengan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4. Luas Daerah Berdasarkan Tingkat Kelerengan


No Kelerengan Derajat Kemiringan Luas (Km2)
1 Datar 0 - 2º 4,615.55
2 Landai 2 - 8º 861.47
3 Miring 8 - 15º 1,420.33
4 Curam 15 - 40º 956.80
5 Sangat Curam > 40º 208.45
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012

Wilayah kecamatan yang memiliki mayoritas daerah dengan jenis kelerengan datar - landai
(0 - 2 º ) antara lain adalah :
 Kec. Kayoa
 Kec. Kayoa Utara
 Kec. Kayoa Selatan
 Kec. Gane Timur
 Kec. Gane Timur Tengah
 Kec. Gane Timur Selatan
 Kec. Kepulauan. Joronga
 Kec. Kepulauan Batanglomang
 Kec. Mandioli Utara
 Kec. Mandioli Selatan
 Kec. Obi Utara
 Kec. Obi Timur
Sedangkan wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan yang memiliki kondisi
kelerengan curam – sangat curam (15 - >40 º) antara lain adalah :
 Kec. Makian
 Kec. Makian Barat
 Kec. Gane Barat Utara
 Kec. Gane Barat
 Kec. Gane Barat Selatan
 Kec. Bacan Timur
 Kec. Bacan Selatan
 Kec. Bacan Timur Selatan
 Kec. Obi
 Kec. Obi Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 9


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Kondisi jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Halmahera Selatan khususnya tiap
Kecamatan secara umum terdiri dari :
1. Jenis tanah Podsolik Merah Kuning, terdapat pada:
a. Obi Bagian Timur
b. Pulau Kayoa
c. Jenis tanah Kompleks
d. Obi Bagian Tengah
2. Jenis Tanah Latosol terdapat pada:
a. Gane Timur
b. Gane Barat
c. Bacan
3. Jenis Tanah Reguosol yang terdapat pada :
a. Pulau Makian
b. Pulau Obi dipesisir Utara
4. Jenis Tanah Alluvial terdapat pada :
a. Pulau Obi Bagian Barat

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 10


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.5 : Peta Topografi Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 11


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.6 : Peta Jenis Tanah Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 12


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi hidrologi (kondisi air permukaan dan air tanah) Kabupaten Halmahera Selatan
dipengaruhi oleh iklim, curah hujan sertakeberadaan sungai dan danau. Berdasarkan
keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah teridentifikasi, Kabupaten Halmahera
Selatan memiliki 151 DAS dan 5 buah danau (dengan 4 danau besar yang terdapat di Kec.
Gane Timur, Kec. Batan Timur dan Kec. Obi). Untuk lebih jelas mengenai kondisi hidrologi
dapat dilihat ada tabel mengenai sebaran DAS serta peta hidrologi peta DAS.
Sementara kondisi hidrogeologi di Kabupaten Halmahera Selatan dibagi atas beberapa
tipologi kondisi hidrogeologi yaitu berdasarkan tipologi produktifitas aquifernya yang terdiri
atas :
1 Produktif : Setempat, akuifer produktif (Akuifer dengan keterusan
beragam; umumnya air tanah tidak dimanfaatkan
karena dalamnya muka air tanah; debit mata air
umumnya < 10 l/det)
2 Produktif rendah : Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti
setempat (Umumnya keterusan sangat rendah) setempat air
tanah dangkal dalam jumlah yg terbatas dapat di
peroleh di lembah-lembah atau pada zona pelapukan
3 Produktif sedang : Akuifer produksi sedang (Aliran air tanah terbatas
pada zona celahan, rekahan, & saluran pelarutan.
Debit sumur & mata air beragam dalam kisaran
besar. Debit mata air terbesar mencapai 100 l/det)
4 Setempat produktif : Setempat akuifer dengan produktivitas sedang
sedang (Akuifer tidak menerus, tipis, dan rendah
keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal,
debit sumur umumnya < 5 l/det)
5 Tidak produktif dangkal : Daerah air tanah langka atau tak berarti

Berdasarkan kondisi produktifitas aquifernya, Kabupaten Halmahera Selatan sebagian besar


wilayahnya memiliki produktifitas aquifer rendah setempat. Wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan ang memiliki produktifitas aquifer tinggi terdapat di Pulau Makian. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada peta hidrogeologi.

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 13


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.5. Luas DAS Berdasarkan Kecamatan
No. Nama DAS Luas (Km2)
1 A Akelamo 33.87
2 A Ali 7.12
3 A Arpati 186.16
4 A Aru 14.98
5 A Bidomalaka 7.68
6 A Bobango 24.60
7 A Bobiri 16.66
8 A Bobo 16.42
9 A Bobor 52.03
10 A Boreo 18.96
11 A Botan 49.72
12 A Daraku 14.91
13 A Dihuru 26.95
14 A Diwoi 18.76
15 A Doko 10.09
16 A Doyang 5.72
17 A Falamajongihi 4.46
18 A Gainanu 30.24
19 A Gosora 19.86
20 A Imbuimbu 40.44
21 A Jabubu 48.05
22 A Jabuko 8.61
23 A Jaga 9.67
24 A Jebubu Besar 20.10
25 A Kadabu 4.83
26 A Kalanomaeke 8.84
27 A Kasituta 107.93
28 A Kuo 27.85
29 A Laratu 21.24
30 A Lipai 12.87
31 A Loko 16.47
32 A Loleongusu 25.48
33 A Magam 36.23
34 A Mamang 16.60
35 A Moang Kecil 7.57
36 A Ngome 13.82
37 A Palamea 20.90
38 A Papaceda 4.76
39 A Puacaritos 29.37
40 A Rano 23.47
41 A Sagu 30.75
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 14
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No. Nama DAS Luas (Km2)
42 A Samamaluku 16.37
43 A Samo 8.25
44 A Supai 38.24
45 A Tagli 10.63
46 A Tango 6.05
47 A Turibesar 12.99
48 A Uoubo 4.90
49 A Wali 42.55
50 A Wayakuba 4.74
51 A Wayaloar 77.04
52 A. Ahadau 72.90
53 A. Balipota 46.04
54 A. Batisa 76.51
55 A. Besui 79.67
56 A. Bibinoy 65.56
57 A. Bobo 208.89
58 A. Dingaloal 27.55
59 A. Duin 56.22
60 A. Gala 76.98
61 A. Gandasuti 16.25
62 A. Gati 36.44
63 A. Gorogoro 47.45
64 A. Henambane 66.86
65 A. Indamut 21.56
66 A. Inggoi 156.58
67 A. Juanga 43.76
68 A. Kaputusan 104.13
69 A. Kasolaka 43.40
70 A. Kubung 42.52
71 A. Kupal 8.60
72 A. Lassa 7.02
73 A. Lelubi 31.65
74 A. Mandaong 30.05
75 A. Mandioli 75.72
76 A. Maskepe 43.83
77 A. Nyapiako 25.29
78 A. Nyilinyili 51.76
79 A. Raim 55.86
80 A. Rogirogi 22.04
81 A. Samalanga 63.68
82 A. Samamalalanga 32.29
83 A. Saole 41.39
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 15
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No. Nama DAS Luas (Km2)
84 A. Sawaf 127.55
85 A. Sengge 27.02
86 A. Seramaloleo Besar 110.21
87 A. Songa 70.95
88 A. Sua 41.55
89 A. Subusubu 22.33
90 A. Sumatinggi 32.11
91 A. Tagia 43.09
92 A. Tawa 39.46
93 A. Tawale 15.02
94 A. Timonga 40.95
95 A. Toman 80.34
96 A. Uap 12.51
97 A. Wagiat 19.62
98 A. Wati 40.42
99 A. Wayabunga 14.20
100 A. Wayakuba 49.53
101 A. Wayamoha 41.90
102 A. Wayaua 122.81
103 Ake Foya 97.12
104 Ake Lamo 160.80
105 D Sagu 76.07
106 K Bosso 13.94
107 K Dolik 14.51
108 K Durian 10.51
109 K Kota 33.86
110 K Moloku 22.23
111 K Samat 10.27
112 K Samo 53.45
113 K Sumira 27.37
114 K Tokaka 17.36
115 K. Batonam 110.18
116 K. Fioa 150.02
117 K. Foya 49.24
118 K. Madaha 31.46
119 K. Maffa 28.70
120 K. Maruting 25.26
121 K. Mimis 27.48
122 K. Mosmos 44.85
123 K. Saleo 34.43
124 K. Tima 24.72
125 K. Wamlonga 51.10
Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 16
Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
No. Nama DAS Luas (Km2)
126 K. Waploan 88.25
127 K. Wosi 51.80
128 K.Silai 72.04
129 Kuala Wadi Besar 431.43
130 Paisu Sayaang 250.93
131 S Akalamo 255.47
132 S Amehose 49.48
133 S Anggai 77.07
134 S Bobor Besar 59.12
135 S Bopo 7.68
136 S Bumi 31.21
137 S Dihuru 45.91
138 S Fluk 101.31
139 S Kadera 21.34
140 S Koto 45.80
141 S Lale 33.05
142 S Lalepange 32.77
143 S Loji 37.73
144 S Rijang 26.93
145 S Sobapa 36.25
146 S Soligi 16.45
147 S Taba 47.59
148 S Tabuji 72.57
149 S Tangatanga 112.93
150 S Tapaya 120.88
151 S. Laiwui 91.76
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 17


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.7 : Peta Hidrologi Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 18


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.8 : Peta Aliran Sungai Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 19


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.9 : Peta Geohidrologi Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 20


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5 GAMBARAN GEOLOGI
4.5.1 Kondisi Geologi
Gambaran umum mengenai kondisi geologi, jenis batuan di wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan mempunyai komposisi yang sangat bervariasi, dimana terdiri dari batuan beku,
sediment dan metamorf, karakteristik dan perebaran batuannya tertentu sesuai dengan
daerah pembentukannya seperti: batuan beku di sebagian Pulau Makian sebagai hasil dari
erupsi Gunung Kie Besi, Batuan Sedimen di Pulau Kayoa, Batuan Residual di sebagian
Pulau Obi serta Batuan Skiss Metamorf di sebagian Pulau Bacan dan sebagainya.
Tekstur tanah adalah perbandingan ukuran partikel-partikel kandungan tanah antara debu,
tanah liat dan pasir dari satu contoh tanah. Tekstur berpengaruh langsung terhadap unsur
hara, drainase dan kepekaan terhadap erosi. Juga sangat berpengaruh terhadap
pengelolaan tanah dan pertumbuhan tanaman terutama dalam hal mengatur kandungan
udara dalam rongga tanah, persediaan dan kecepatan peresapan air di daerah tersebut,
dimana hal itu sangat berperan dalam mudah tidaknya lapisan tanah diolah. Definisi tekstur
dapat diartikan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara Kualitatif, yaitu menggambarkan
halus, sedang dan kasar sedangkan secara kuantitatif tekstur ini menggambarkan susunan
relatif berat fraksi-fraksi yaitu pasir, debu dan tanah liat.
Berdasarkan data struktur geologi, wilayah Kabupaten Halmahera Selatan tersusun atas 20
jenis batuan yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Jenis Batuan


No Jenis Batuan Luas (Km2)
1 Alluvium 1,010.92
2 Batuan Gunung Api Holosen 159.60
3 Batuan Gunung Api Neogen 148.70
4 Batuan Gunung Api Oligo-Miosen 1,648.94
5 Batuan Gunung Api Plio-Plistosen 44.07
6 Batuan Malihan 11.17
7 Batuan Terobosan 2.19
8 Batuan Ultramafik 397.60
9 Batu Gamping Terumbu 830.34
10 Formasi Anggai 200.40
11 Formasi Bacan 775.76
12 Formasi Fluk 94.55
13 Formasi Kayasa 7.06
14 Formasi Loleobasso 45.15
15 Formasi Obi 288.02
16 Formasi Woi 454.44
17 Komplek Malihan 262.52
18 Sediment Klastik Miosen 348.91
19 Sediment Klastik Neogen 1,365.00
20 Terobosan Tersier 42.25
21 Tidak Ada Data 48.72
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 21


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.5.2 Struktur Geologi
Struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin terlihat jelas pada Formasi Weda (Tmpw)
yang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal. Sumbu lipatan berarah utara – selatan,
timur laut - barat daya dan barat laut - tenggara. Struktur sesar terdiri dari sesar
normal dan sesar naik; umumnya berarah utara-selatan dan baratlaut-tenggara.
Petunjuk akan adanya banyak sesar di Pulau Bacan diperoleh baik dari hasil
pengamatan di lapangan maupun pada potret udara. Sesar diduga terdapat di
sepanjang Sungai Sayoang yang mengalir dari baratlaut ke tenggara dan
memisahkan daerah perbukitan bagian timur dan barat Pulau Bacan bagian utara.
Pada jalur sesar tersebut muncul batuan terobosan granit/granodiorit berumur Tersier
dan batuan gunungapi berumur Kuarter.
Berdasarkan peta sesar dapat diketahui sebaran garis sesar di wilayah Kabupaten
Halmahera Selatan dapat pula diketahui sebaran garis sesar. Garis sesar yang
tersebar dapat digolongkan berdasarkan jenis dan proses pembentuknya yaitu
seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.7. Jenis Sesar
Panjang
No Jenis Jumlah
Meter Km
1 Antiklin 9 86,974 86.97
2 Gunung api giat 1 23,183 23.18
3 Kontak geologi 2 14,406 14.41
4 Sesar 36 269,701 269.70
5 Sesar Normal 7 118,683 118.68
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 22


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.10 : Peta Geologi Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 23


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI
Karakteristik iklim wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, beriklim tropis dengan curah
hujan rata-rata antara 1.000 mm sampai dengan 2.000 mm. Curah hujan ini hampir merata
di Pulau Bacan dan sekitarnya, Pulau Obi dan sekitarnya serta Halmahera bagian Selatan.
Selain itu Kabupaten Halmahera Selatan juga dipengaruhi oleh dua musim yaitu:
a. Musim Utara pada bulan Oktober-Maret yang diselingi angin Barat dan Pancaroba
pada bulan April.
b. Musim Selatan pada bulan September diselingi angin Timur dan Pancaroba pada
bulan Oktober.
Menurut klasifikasi Schmidt F.H dan J.H.A Ferguson (1951), secara umum Kabupaten
Halmahera Selatan beriklim Tipe A dan Tipe B kecuali Saket yang bertipe C. Menurut
Klasifikasi Koppen (1960) Kabupaten Halmahera Selatan bertipe A kecuali Laiwui yang
bertipe Am.
Berdasarkan pengamatan stasiun meteorologi di Labuha, Halmahera Selatan didapat data
klimatologi bulanan secara umum yang dapat dilhat pada tabel berikut.

Tabel 4.8. Data Klimatologi Bulanan, 2012


Temperatur 0C
Bulan Kelembaban
Manimum Maksimum Rata-Rata

(1) (2) (3) (4) (5)


23,2 31,4 26,6 84
JAN
22,4 31,7 26,4 81
FEB
23,2 31,3 26,3 84
MAR
23,0 31,3 26,4 83
APR
23,3 31,2 26,4 86
MEI
22,8 30,3 25,7 86
JUN
22,6 29,6 25,2 88
JUL
22,6 29,6 25,3 87
AGUST
22,6 30,9 26,2 82
SEP
22,3 32,2 26,4 81
OKT
22,8 31,1 26,0 84
NOP
22,9 30,9 25,6 85
DES
Sumber : Kabupaten Halmahera Dalam Angka, 2013

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 24


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Berdasarkan tingkat curah hujan 1250 – 3250 mm/tahun dengan sebaran curah hujan di
mayoritas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 2250 mm/tahun dan curah hujan
tertinggi yaitu 3250 mm/tahun terjadi di dataran tinggi di Kec. Obi, Kec. Obi Timur dan Kec.
Obi Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan peta (peta curah hujan) berikut.

Tabel 4.9. Curah Hujan Berdasarkan Kecamatan


Curah Hujan Luas
No Kecamatan
(mm/tahun) (Km2)
1 Kec Bacan 1250 0.48
Kec Bacan 2250 161.01
Kec Bacan 1750 123.74
Kec Bacan 0 55.94

2 Kec Bacan Barat 2250 167.57


Kec Bacan Barat 0 219.68

3 Kec Bacan Barat Utara 2250 242.01


Kec Bacan Barat Utara 1750 0.32
Kec Bacan Barat Utara 0 373.95

4 Kec Bacan Selatan 2250 144.95


Kec Bacan Selatan 1750 15.36
Kec Bacan Selatan 0 538.97

5 Kec Bacan Timur 2250 3.88


Kec Bacan Timur 1250 144.02
Kec Bacan Timur 2250 93.82
Kec Bacan Timur 1750 189.27
Kec Bacan Timur 0 497.29

6 Kec Bacan Timur Selatan 2250 285.42


Kec Bacan Timur Selatan 1750 1.84
Kec Bacan Timur Selatan 0 1,266.72
0.00
7 Kec Bacan Timur Tengah 2250 231.06
Kec Bacan Timur Tengah 1750 28.12
Kec Bacan Timur Tengah 0 405.36

8 Kec Gane Barat 1750 113.64


Kec Gane Barat 1250 6.60
Kec Gane Barat 2250 330.78
Kec Gane Barat 0 483.75

9 Kec Gane Barat Selatan 2250 223.46


Kec Gane Barat Selatan 0 872.25

10 Kec Gane Barat Utara 2250 452.20


Kec Gane Barat Utara 0 621.53

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 25


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Curah Hujan Luas
No Kecamatan
(mm/tahun) (Km2)

11 Kec Gane Timur 2750 36.39


Kec Gane Timur 2250 574.34
Kec Gane Timur 0 2,671.74

12 Kec Gane Timur Selatan 2250 46.70


Kec Gane Timur Selatan 2250 47.23
Kec Gane Timur Selatan 2250 268.02
Kec Gane Timur Selatan 0 7,155.27

13 Kec Gane Timur Tengah 2250 284.44


Kec Gane Timur Tengah 0 2,488.54

14 Kec Kasiruta Barat 2250 240.30


Kec Kasiruta Barat 2250 0.39
Kec Kasiruta Barat 2250 25.27
Kec Kasiruta Barat 0 3,615.50

15 Kec Kasiruta Timur 2250 205.03


Kec Kasiruta Timur 0 253.77

16 Kec Kayoa 2250 31.46


Kec Kayoa 2250 30.76
Kec Kayoa 2250 0.26
Kec Kayoa 0 5,207.83

17 Kec Kayoa Barat 2250 25.39


Kec Kayoa Barat 0 733.38

18 Kec Kayoa Selatan 2250 7.06


Kec Kayoa Selatan 0 506.88

19 Kec Kayoa Utara 2250 37.03


Kec Kayoa Utara 0 452.02

20 Kec Kep Batanglomang 2250 41.99


Kec Kep Batanglomang 2250 1.48
Kec Kep Batanglomang 0 102.28

21 Kec Kep Joronga 2250 59.90


Kec Kep Joronga 2250 4.50
Kec Kep Joronga 2250 27.92
Kec Kep Joronga 2250 17.54
Kec Kep Joronga 0 9,287.09

22 Kec Makian 2250 49.94


Kec Makian 0 272.13

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 26


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Curah Hujan Luas
No Kecamatan
(mm/tahun) (Km2)
0.00
23 Kec Makian Barat 2250 32.77
Kec Makian Barat 0 6,326.31

24 Kec Mandioli Selatan 2250 132.14


Kec Mandioli Selatan 0 2,812.89

25 Kec Mandioli Utara 2250 88.67


Kec Mandioli Utara 0 910.69

26 Kec Obi 1250 36.23


Kec Obi 1750 3.34
Kec Obi 1750 19.58
Kec Obi 2250 235.12
Kec Obi 3250 307.00
Kec Obi 2750 366.14
Kec Obi 1750 22.36
Kec Obi 1750 2.90
Kec Obi 1750 0.04
Kec Obi 1750 0.01
Kec Obi 0 1,252.02

27 Kec Obi Barat 1250 65.07


Kec Obi Barat 1250 13.12
Kec Obi Barat 0 2,197.26

28 Kec Obi Selatan 2250 23.65


Kec Obi Selatan 2250 44.28
Kec Obi Selatan 2250 66.40
Kec Obi Selatan 3250 468.87
Kec Obi Selatan 2750 391.81
Kec Obi Selatan 0 8,386.26

29 Kec Obi Timur 2250 37.83


Kec Obi Timur 2250 242.09
Kec Obi Timur 3250 140.87
Kec Obi Timur 2750 146.39
Kec Obi Timur 0 17,204.96
0.00
30 Kec Obi Utara 1250 14.78
Kec Obi Utara 1250 125.70
Kec Obi Utara 1750 9.09
Kec Obi Utara 0 2,243.02
Sumber : RTRW Kab. Halmahera Selatan, 2012

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 27


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I

Gambar 4.11 : Peta Curah Hujan Kab. Halmahera Selatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 28


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7 GAMBARAN SOSIAL DAN EKONOMI
4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Perkapita
Kabupaten Halmahera Selatan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan,
Kabupaten kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan
provinsi Maluku Utara (lembar Negara RI tahun 2003, Tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4264).
Kabupaten Halmahera Selatan terdiri atas gugusan pulau dan kepulauan yaitu:

Tabel 4.10. Pulau dan Luasnya Di Kabupaten Halmahera Selatan, 2012

Luas Wilayah
No Nama Pulau/Kepulauan
(km2)

1 Pulau Obi 3.111,0


2 Pulau Bacan 2.053,0
3 Pulau Makian 113,1
4 Pulau Kayoa 142,0
5 Pulau Kasiruta 708,0
6 Pulau Mandioli 260,0
Sumber : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013

Pulau yang terluas adalah pulau Obi dan pulau terkecil adalah Kayoa. Luas wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan adalah + 40.236,72 km2 yang meliputi wilayah laut:
31.484,40 km2 (78 %) dan wilayah daratan: 8.779,32 km2 (22 %). Total kecamatan yang
dimiliki adalah 30 kecamatan dengan jumlah desa 249 buah.
Kondisi alam demikian menunjukkan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan merupakan
wilayah dengan sumberdaya alam yang besar, dengan komposisi sumberdaya laut 4
(empat) kali lebih besar daripada sumberdaya darat. Di dalam dokumen Rencana Strategis
Kabupaten Halmahera Selatan (2006) disebutkan bahwa wujud sumberdaya darat berupa
hutan (812.392ha), perkebunan (42.000ha), pertanian (2.000ha), dan sisanya adalah
pertambangan. Sedangkan sumberdaya kelautan memiliki standing stock ikan sebesar
100.750,08 ton/tahun dengan maximum sustainable yield (MSY) sebesar 113.343,04
ton/tahun. Dengan kemampuan ekplorasi sekitar 20.000 ton/tahun, maka sumberdaya
perikanan yang belum dipanen Kabupaten Halmahera Selatan masih sekitar 90% dari total
MSY.
Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Halmahera
Selatan, penyumbang utama produksinya berasal dari sektor pertanian. PDRB suatu
wilayah menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan suatu daerah.
Semakin besar nilai PDRB suatu daerah, semakin besar pula sumberdaya ekonomi yang
dihasilkannya.

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 29


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
4.7.2 Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian suatu daerah ditentukan oleh kemampuan sektor-sektor ekonomi
dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang
diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah
terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing sektor tersebut. Untuk memberikan
gambaran struktur perekonomian tersebut, berikut ini disajikan peranan masing-masing
sektor terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Selatan atas dasar harga berlaku.

Tabel 4.11. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut


Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah)
Halmahera Selatan
Sektor
2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 299,1 320,9 350,4 390,8 439,6

Pertambangan/Galian 7,9 10,8 12,2 14,1 16,4

Industri Olahan 138,8 168,4 191,6 212,4 237,6

Listrik, Gas, dan Air Bersih 2,7 3,3 3,8 4,2 4,8

Bangunan/Konstruksi 6,7 8,0 8,9 10,5 12,8

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 158,4 180,2 209,6 237,7 272,0

Angkutan dan Komunikasi 55,2 63,0 67,9 74,9 85,4

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 20,0 23,7 26,2 29,5 34,5

Jasa-jasa 23,3 26,0 28,5 30,7 35,0

Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013

Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa nilai sumbangan sektor pertanian pada tahun 2012
mencapai Rp 439,6 Milyar, lebih besar daripada sektor lainnya.

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 30


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014
I RPI2-JM I Kabupaten Halmahera Selatan I
Tabel 4.12. Kondisi Struktur Perekonomian Kabupaten Halmahera Selatan Menurut
Lapangan Usaha Atas Harga Konstan Tahun 2002-2006 (Milyar Rupiah)
Nilai (Juta Rupiah)
Sektor
2002 2003 2004 2005 2006
Pertanian 192,4 196,1 202,9 212,1 221,7

Pertambangan/Galian 6,2 7,3 8,2 9,0 9,7

Industri Olahan 100,8 106,7 110,4 114,2 116,8

Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,3 1,3 1,4 1,5 1,6

Bangunan/Konstruksi 3,6 3,7 4,0 4,4 5,0

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 134,8 146,2 159,9 173,0 192,7

Angkutan dan Komunikasi 32,3 36,8 38,6 40,9 44,1

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 13,6 14,2 15,4 16,5 17,9

Jasa-jasa 20,5 21,3 22,8 23,8 25,4

Sumber Data : Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka, 2013

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara produksi Kabupaten Halmahera Selatan sangat
tergantung pada sektor pertanian, sektor industri olahan, dan sektor perdagangan, hotel dan
restauran. Sektor primer masih mendominasi produksi sektoralnya. Perbedaan nilai PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai produksi riil (nyata). Hal ini menunjukan
perbedaan pengaruh kenaikan harga pada tahun berjalan terhadap tahun standar. Gambar
3 menunjukkan pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha.
Produksi ditentukan oleh biaya dan jumlah input yang disediakan. Secara makro nilai
pertumbuhan ditentukan pula oleh laju inflasi daerah. Oleh karena posisi akses Kabupaten
Halmahera yang lebih jauh dari pusat kota provinsi secara relatif mengakibatkan kenaikan
harga input sekaligus secara keseluruhan menyebabkan laju inflasi relatif lebih besar dari
daerah lain misalnya Kabupaten Halmahera Utara. Persoalan inilah yang secara indikatif
secara relatif, nilai investasi ke daerah yang lebih sulita aksesnya menjadi lebih besar. Hal
ini kelak akan menjadi masalah penting dalam investasi pembangunan.

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program IV - 31


Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai