Anda di halaman 1dari 15

Pengantar Perhitungan Rekomendasi

Rencana Pendanaan Pembangunan


Bangunan Gedung Negara

Ambon, 12 November 2021

Dalam Acara Pembinaan Bangunan Gedung Negara


Dasar
Hukum 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Nedung Negara
Definisi

Penyelenggaraan Bangunan
Bangunan Gedung Negara Gedung Negara

adalah Bangunan Gedung untuk keperluan


dinas yang menjadi barang milik negara atau adalah kegiatan yang meliputi proses
daerah dan diadakan dengan sumber perencanaan teknis dan pelaksanaan
pendanaan yang berasal dari dana anggaran konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,
pendapatan dan belanja negara, anggaran Pelestarian, dan Pembongkaran pada BGN
pendapatan dan belanja daerah, dan/atau
perolehan lainnya yang sah.
Keterangan

PBG : Persetujuan Bangunan Gedung


Bangunan Gedung Negara
Proses Penyelenggaraan

SLF : Sertifikat Laik Fungsi


SLFn : Sertifikat Laik Fungsi
(Perpanjangan) PBG SLF SLFn KT RTB
KI : Kajian Identifikasi Laik Tidak
KT : Kajian Teknis Laik

Pelaksanaan
Persiapan Persiapan konstruksi Pasca
Perencanaan Pemanfaatan Pembongkaran
fisik Konstruksi

Pengawasan
teknis

Pembangunan KI Pelestarian KT

Bantuan Teknis Berupa Tenaga Pengelola Teknis

Bantuan Teknis Berupa:


Bantuan Teknis KemenPUPR

1. Rekomendasi Rencana
Pendanaan
Dalam Rangka Pembongkatan BGN
Pembangunan
Perawatan Bangunan, Bantuan Teknis Berupa
Baru/Kebutuhan Biaya
Bantuan Teknis Berupa Taksiran Harga
Perawatan BGN
Analisis Bongkaran
2. Rekomendasi Teknis,
seperti : MYC, Bangunan
>8 Lantai, Pekerjaan
Lanjutan

Penyelenggaraan BGN
Pengawasan Konstruksi dgn Manajemen Konstruksi

Standar Teknis BGN (MK) untuk bangunan> 4 lantai; >500m2; >1 PRC
maupun pelaksana ; >1 tahun anggaran dengan
Multiyears contract

TAHAP TAHAP PENGAWASAN TAHAP


TAHAP
PERSIAPAN KONSTRUKSI PASCAKONSTRUKSI
• penetapan status
PELESTRARIAN
• Rencana kebutuhan • Pengendalian waktu;
• Pengendalian biaya; BGN sebagai barang
• Rencana pendanaan Mengikuti ketentuan
• Pengendalian milik Negara
• Rencana penyelenggaraan BGCB
pencapaian sasaran; • Pendaftaran BGN
penyediaan dana yang dilestarikan.
• Tertib administrasi • Penyiapan dokumen
pembangunan BGN SLF

TAHAP TAHAP
TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PEMBONGKARAN
PERENCANAAN KONSTRUKSI • Peninjauan
TEKNIS PEMANFAATAN pembongkaran
• Pelaksanaan konstruksi • Pelaksanaan
• Konsepsi s.d serah terima (PHO)
• Pengelolaan BGN pembongkaran
perancangan; pekerjaan; dan
• Pemeliharaan dan • Pengawasan
• Pra rancangan; • Pelaksanaan
pemeliharaan pekerjaan perawatan BGN pembongkaran
• Pengembangan
konstruksi s.d serah • Pemeriksaan • Pasca pembongkaran
rancangan; dan
terima akhir (FHO) berkala BGN • Penghapusan asset
• Rancangan detail
pekerjaan. barang milik negara
Tahap Persiapan
• Menteri Keuangan untuk yang bersumber dari APBN
• Menteri Dalam Negeri untuk yang bersumber dari APBD
RENCANA KEBUTUHAN Provinsi
• Gubernur untuk yang bersumber dari APBD Kota/Kab

Persetujuan
Diprogramkan dalam RPJM
• Menteri Keuangan untuk yang bersumber dari APBN
• Menteri Dalam Negeri untuk yang bersumber dari APBD
RENCANA PENDANAAN Provinsi
• Gubernur untuk yang bersumber dari APBD Kota/Kab

Rekomendasi
Pemberian Rekomendasi dilimpahkan wewenangnya kepada :
▪ Menteri PUPR, untuk BGN di DKI Jakarta dan perwakilan RI di Luar Negeri
▪ Pemerintah Daerah provinsi yang bertanggung jawab atas pembinaan pembangunan BGN (Kepala Dinas
Teknis) untuk BGN diluar DKI Jakarta.

RENCANA PENYEDIAAN • RKA/KL untuk yang bersumber dari APBN


• rencana kerja dan anggaran organisasi perangkat
DANA daerah untuk yang bersumber dari APBD
SURAT
PERMOHONAN
REKOMENDASI Cek Ketentuan Data Bangunan
Perhitungan Rencana Kota Perhitungan Biaya
RENCANA (Luas Total, Jumlah
(KDB, KLB, KDH, Pembangunan
Kebutuhan Ruang Lantai, Fungsi,
PENDANAAN KTB, KB, GSB) (Form Analisis)
Lokasi)

PENYAMPAIAN
PEMBANGUNAN BARU REKOMENDASI
KOORDINASI
DATA DUKUNG RENCANA
DENGAN PERAWATAN PENDANAAN
PEMOHON KPD PEMOHON
Data Bangunan
(Luas Renovasi, Penentuan tingkat Perhitungan Biaya
Pemeriksaan
Jumlah Lantai, kerusakan Pembangunan
Lapangan
Fungsi, Lokasi) bangunan (Form Analisis)

Kerusakan Ringan biaya perawatan maks. 30%


Kerusakan Sedang biaya perawatan maks. 45%
Kerusakan Berat biaya perawatan maks. 65%

Bagan Alir Rekomendasi


Rencana Pendanaan
Kerusakan Bangunan Gedung

Tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat


penyusutan/berakhirtnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau
perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi,
atau sebab lain yang sejenis

Rusak Berat
Rusak Sedang
Rusak Ringan Keruaskan pada Sebagian
Keruaskan pada Sebagian komponen non-structural dan atau
Keruaskan pada komponen non- komponen non-structural dan atau komponen structural yang apabila
structural. Biaya maksimum adalah komponen structural. Biaya diperbaiki masih berfungis dengan
sebesar 35% dari harga satuan maksimum sebesar 45% dari harga baik. Biaya maksimum sebesar
tertinggi pembangunan bangunan satuan tertinggi pembangunan 65% dari harga satuan tertinggi
gedung baru yang berlaku bangunan gedung baru yang pembangunan bangunan gedung
berlaku. baru yang berlaku.
Klasifikasi
Berdasarkan kompleksitas

BANGUNAN GEDUNG RUMAH


BGN LAINNYA
KANTOR NEGARA

BGN

SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS

• Kantor & BGN Lainnya dgn jumlah • Kantor & BGN Lainnya dgn jumlah • BGN yang memiliki persyaratan,
lantai ≤ 2 lantai lantai > 2 lantai perencanaan & pelaksanaannya
• Kantor & BGN lainnya dgn luas ≤ • Kantor & BGN lainnya dgn luas > perlu penyelesaian/teknologi khusus
500 m2 500 m2 • BGN dgn tingkat kerahasiaan tinggi
• Rumah Negara Tipe C, D, E • Rumah Negara Tipe A, B utk kepentingan nasional
• BGN yang mempunyai resiko
bahaya tinggi
Standar Luas & Jumlah Lantai
KANTOR RUMAH NEGARA BGN LAINNYA

a. Standar Luas Kantor Rata2 10 m2 a. Standar Luas berdasarkan jabatan & gol.
atau pangkat penghuni • Standar luas BGN Lainnya dengan
per personel.
fungsi:
b. Jumlah personel berdasarkan b. Dibagi dalam tipe:
a. Pendidikan
struktur organisasi KemenPANRB • Khusus: LT/LB 1000/400m2
(untuk Menteri, Pimpinan Lembaga, atau b. Pendidikan & Pelatihan
c. Terdiri atas:
pejabat setingkat Menteri) c. Pelayanan Kesehatan
• Ruang Utama (Ruang kerja • A : LT/LB 600/250 m2
pimpinan –sesuai jabatan, (untuk Sekjen, Dirjen, Irjen, pejabat setingkat d. Parkir
sekretaris, staf; ruang tamu) atau anggota Dewan/Lembaga) e. Pasar
• Ruang Penunjang (Ruang rapat, • B : LT/LB 350/120 m2 • Mengikuti ketentuan yg ditetapkan oleh
studio, arsip, toilet, musholla) (untuk Direktur, Kabiro, Kapus, Pejabat masing2 yang melaksanakan urusan
setingkat, PNS Gol. IV/d dan IV/e)
d. Lebih detail diatur dalam lampiran pemerintahan setelah berkoordinasi dgn
• C: LT/LB 200/70 m2
PermenPUPR 22/PRT/M/2018 Menteri.
(untuk Kasubdit, Kabag, Kabid, Pejabat
e. Standar jumlah lantai maksimal 8 setingkat atau PNS Gol. IV/a dan IV/c) • Selain BGN diatas, ditetapkan oleh
lantai (> 8 lantai -> Persetujuan • D : LT/LB 120/50 m2 pengguna anggaran setelah
Menteri PUPR) (untuk Kasi, Kasubag, pejabat setingkat, PNS berkoodinasi
Gol. III
• E : LT/LB 100/36 m2
(untuk PNS Gol. I dan II)
c. Non rusun maks 2 lantai, rusun sesuai
ketentuan Gedung Kantor
Komponen Biaya Pembangunan ●Pekerjaan struktur
●Pekerjaan arsitektur
●Pekerjaan perampungan
●Pekerjaan utilitas
Biaya Standar Sudah termasuk Overhead,
asuransi, SMKk, Inflasi, Pajak

Biaya Konstruksi Fisik ●Pelaksanaan Konstruksi


Fisik non standar
●Perizinan selain PBG
Biaya Non Standar ●Penyambungan Utilitas
Biaya Perencanaan
Dikonsultasikan dengan K/L/OPD
Teknis *) Pembina Teknis
Komponen Biaya
Pembangunan Biaya Pengawasan
Teknis *)

Biaya Pengelolaan
Kegiatan *)

*) dihitung berdasarkan persentase terhadap biaya


pelaksanaan konstruksi sesuai dengan klasifikasi Bangunan
Gedung Negara.
Perhitungan Kebutuhan Biaya
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BIAYA BIAYA BIAYA
KONTRUKSI FISIK PEKERJAAN PEKERJAAN
BGN
STANDAR NON-
STANDAR

MAKS.
KOMPONEN SHST X LUAS
BIAYA BANGUNAN X
KOEF. JUMLAH
150 %
BIAYA
LANTAI X
KOEF.FUNGSI PEKERJAAN
KHUSUS STANDAR

P E RE NCA NA A N TE K NI S
dihitung berdasarkan persentase
P E N G AW A S A N T E K N I S
terhadap biaya pelaksanaan
konstruksi (interpolasi biaya)
PENGELOLAAN KEGIATAN
Standar Harga Satuan Tertinggi
• Standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara ditetapkan secara
berkala oleh Bupati/Walikota. untuk Provinsi DKI Jakarta ditetapkan oleh
Gubernur.
• Standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara dihitung berdasarkan
Pedoman Perhitungan SHST yang ditetapkan oleh Menteri.
• SHST untuk BG Klasifikasi Khusus berdasarkan RAB sesuai tingkat
kekhususan atau spesifikasi teknis, kebutuhan nyata dan harga wajar.

Berdasarkan Jenis, Klasifikasi :

Gedung Negara (Kantor dan Gedung


Rumah Negara ;
Negara Lainnya) ;
Sederhana (Tipe C, D, E)
Sederhana
Tidak Sederhana (Tipe A, B)
Tidak Sederhana

Pagar Gedung Negara ; Pagar Rumah Negara ;


Depan/Samping/Belakang Depan/Samping/Belakang
Biaya Pekerjaan Lain Yang
Menyertai/Melengkapi Pembangunan
Biaya pekerjaan lain yang menyertai atau melengkapi
Pembangunan sebagaimana merupakan biaya pekerjaan
yang terkait tetapi terpisah dengan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, untuk memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan.

1. penyiapan lahan dalam kompleks


2. pematangan lahan
3. penyusunan RTBL termasuk rencana induk (master
plan)
4. penyusunan studi AMDAL
5. penyelidikan tanah terperinci
6. biaya pengelolaan kegiatan, perencanaan, &
pengawasan u/ perjalanan dinas ke lokasi kegiatan
yg sukar dijangkau (remote area)
7. rekomendasi khusus karena sifat bangunan, lokasi
atau letak bangunan, ataupun karena luas lahan
8. biaya penyedia jasa studi penyusunan program
pembangunan BGN klasifikasi bangunan khusus.
Terima Kasih!
Direktorat Bina Penataan Bangunan
Direktorat Jenderal Cipta Karya

Anda mungkin juga menyukai