Anda di halaman 1dari 20

JRMB, Volume 10, No.

2, Desember 2015

JURNAL RISET MANAJEMEN DAN BISNIS


Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
ISSN : 1907-7343

Ketua Penyunting
Perminas Pangeran

Dewan Penyunting
Erni Ekawati (Universitas Kristen Duta Wacana)
Heru Kurnianto Tjahjono (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
I Putu Sugiartha Sanjaya (Universitas AtmaJaya)
Mahatma Kufepaksi (Universitas Lampung)
Singgih Santoso (Universitas Kristen Duta Wacana)

Pembantu Pelaksana Tata Usaha


(Administrasi, Desain, Distribusi dan Pemasaran)
Elisonora Guruh Bramaji
Lukas Surya Wijaya

Alamat Penyunting dan Tata Usaha


Fakultas Bisnis, Universitas Kristen Duta Wacana
Jl. Dr. Wahidin S. No. 5-19, Yogyakarta 55224
Telp( 0274 ) 563929, Fax : ( 0274)513235
www.ukdw.ac.id/jrmb/

Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) terbit sejak tahun 2006. Terbit dua kali setahun pada
bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, kajian analitis kritis dan
tinjauan buku dalam bidang manajemen dan bisnis. Penyunting menerima tulisan yang belum pernah
diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik dengan format seperti tercantum pada Pedoman
Penulisan Artikel yang terlampir di halaman belakang.
JRMB, Volume 10, No.2, Desember 2015

JURNAL RISET MANAJEMEN DAN BISNIS


Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
ISSN : 1907-7343

DAFTAR ISI

PENGARUH EARNING MANAGEMENT DAN MEKANISME GOOD


CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA EMITEN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Rowland Bismark Fernando Pasaribu, Dionysia Kowanda, Dian Kurniawan ......... 97-121

PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINANTERHADAP


KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UTAMA HUSADA AMBULU
JEMBER
Said Mardijanto ......................................................................................................... 123-133

MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA


KOMPENSASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
R Pandji Cepi Lesmana dan Susi Widjajani ............................................................ 135-146

PENGARUH PROMOSI DAN KINERJA PELAYANAN TERHADAP


LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI
PEMODERASI: STUDI PADA BANK BUMN DI DIY
Ambar Kusuma Astuti dan Agustini Dyah Respati .................................................... 147-158

KAPABILITAS PEMASARAN DINAMIS DAN PENGARUHNYA


PADA KINERJA INDUSTRI KREATIF PASCABENCANA
Hadi Purnomo dan Edi Santosa................................................................................ 159-173

PEMBUATAN KEPUTUSAN, DEMOGRAFIS, DAN KEPUASAN PASCA


BELI PADA KELOMPOK LOYAL MEREK DAN TIDAK LOYAL MEREK
Rintar Agus Simatupang dan Marlis Ida .................................................................... 175-199

KOMPARASI ANALISIS SWOT DAN SPACE DALAM MENETAPKAN


STRATEGI BISNIS BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OUTSOURCING
Melati Diyani Putri dan Marbudyo Tyas Widodo ...................................................... 201-222
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UTAMA
HUSADA AMBULU JEMBER

Said Mardijanto
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dr Soebandi Jember
E-mail: mardijantosaid@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect compensation and leadership style on employee’s performance
of Utama Husada Hospital Ambulu Jember. Respondents used in this study are employees of Utama
Husada Hospital Ambulu Jember as many as 45 employees. Respondents selected by random method.
Collecting data using instruments such as questionnaires and tested the validity and reliability test.
Analysis of data using multiple regression. The results showed that compensation and leadership style
influence on employee’s performance. Other results of the study indicate that leadership style has a
dominant influence on employee’s performance when compared with the compensation. This result
implies that the compensation and leadership style has a significant influence on employee’s
performance of Utama Husada Hospital.

Keywords : Compensation, Leadership Style, Employee’s Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan Rumah Sakit Utama Husada Ambulu Jember. Responden penelitian ini adalah
karyawan Rumah sakit Utama Husada Ambulu Jember sebanyak 45 orang yang dipilih secara
random. Pengumpulan data menggunakan insrumen berupa kuesioner yang diuji dengan validitas
dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompensasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan dibandingkan dengan kompensasi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi
bahwa kompensasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan rumah sakit Utama Husada.

Kata Kunci: Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Kinerja karyawan.

PENDAHULUAN mempertahankan dan meningkatkan


kinerja karyawan adalah dengan mela-
Persaingan usaha dibidang jasa kesehatan kukan evaluasi kinerja karyawan serta
menunjukkan persaingan yang semakin serangkaian perbaikan. Tujuannya adalah
ketat, hal ini ditunjukkan oleh semakin untuk meningkatkan kualitas karyawan
banyaknya bidang usaha pelayanan jasa sehingga perusahaan tumbuh dan
yang bermunculan, baik dalam bentuk unggul dalam persaingan, atau minimal
usaha klinik ataupun rumah sakit. Dalam tetap dapat bertahan ditengah persaingan
era persaingan yang semakin ketat, kinerja yang semakin ketat. Timpe (1992)
setiap karyawan dituntut untuk terus mengungkapkan kinerja adalah tingkat
meningkat. Langkah penting untuk prestasi seseorang atau karyawan dalam

123
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

suatu organisasi atau perusahaan yang karyawan harus mengusahakan sedemi-


dapat meningkatkan produktifitas. kian rupa sehingga kompensasi terendah
Kualitas sumber daya manusia yang diberikan dapat terpenuhi, maka
ditandai dengan sumber daya manusia karyawan dapat berpindah ke organisasi
yang kreatif, memiliki kemampuan serta lain yang memberikan kompensasi yang
kemauan yang tinggi. Sumber daya lebih besar.
manusia itu bersifat dinamis dan Dalam suatu perusahaan, diperlu-
memiliki kemampuan untuk terus ber- kan juga hubungan yang baik antara
kembang, sehingga perlu mendapatkan pimpinan dan bawahannya. Menurut
perhatian dari pihak organisasi. Pembi- Martoyo (2007) kepemimpinan adalah
naan terhadap sumber daya manusia keseluruhan aktifitas dalam rangka
perlu terus mendapatkan perhatian mempengaruhi orang-orang agar mau
mengingat peran sumber daya manusia bekerja sama untuk mencapai suatu
yang sangat besar dalam organisasi. Hal tujuan yang memang diinginkan bersama.
ini didukung oleh pendapat Hasibunan Apabila dalam suatu perusahan tercipta
(2000:150) yang menyatakan bahwa kesenjangan antara pimpinan dan
manusia selalu berperan aktif dalam setiap bawahannya, maka akan timbul rasa
kegiatan organisasi. Sebaik-baiknya pro- tidak nyaman yang sehingga akan
gram yang dibuat oleh perusahaan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Karya-
sulit untuk dapat dijalankan tanpa peran wan merupakan ujung tombak yang
aktif dari karyawan yang dimiliki menentukan tercapainya tujuan organisasi.
organisasi tersebut. Permasalahan yang dihadapi oleh Rumah
Kegiatan atau usaha yang dilaku- sakit Utama Husada Ambulu Jember
kan oleh individu yang ada dalam suatu adalah terdapat penurunan jumlah
organisasi tidak lepas dari tujuan kunjungan untuk semua jenis layanan.
pribadi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, penelitian ini akan
Salah satu tujuan utama seseorang menguji pengaruh kompensasi dan gaya
bekerja pada suatu organisasi adalah kepemimpinan terhada kinerja karyawan.
adanya kompensasi, karena dengan Berdasarkan uraian di atas,
kompensasi yang diterima karyawan permasalahan dalam penelitian ini adalah
dapat memenuhi kebutuhannya, misal- apakah kompensasi dan gaya kepemipinan
nya kebutuhan akan sandang, papan, dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pangan. Handoko (2001) mengemukakan rumah sakit utama husada ambulu Jember.
bahwa suatu cara untuk meningkatkan
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan KAJIAN LITERATUR DAN
kerja karyawan adalah dengan memberi- HIPOTESIS
kan kompensasi. Hasibuan (2006)
menyatakan kompensasi adalah semua Kompensasi
pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang Hasibuan (2006) menyatakan bahwa
diterima karyawan sebagai imbalan atas kompensasi adalah semua pendapatan
jasa yang diberikan kepada perusahaan. yang berbentuk uang, barang langsung
Lebih lanjut Sikula yang diterjemahkan atau tidak langsung yang diterima
Mangkunegara (2005), mengatakan karyawan sebagai imbalan atas jasa
kompensasi adalah pemberian upah yang diberikan kepada perusahaan.
yang merupakan imbalan, pembayaran Selanjutnya, Handoko (2001) mengemu-
untuk pelayanan yang telah diberikan kakan bahwa kompensasi penting bagi
oleh karyawan. Setiap organisasi yang karyawan dan individu karena besarnya
akan menetapkan kompensasi bagi kompensasi mencerminkan ukuran nilai

124
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

karya mereka diantara karyawan sendiri, kepada pengikut-pengikutnya lewat proses


keluarga dan masyarakat. Menurut komunikasi dalam upaya mencapai tujuan
Simamora (2006) pada umumnya organisasi. Menurut Suyuti (2001) yang
komponen kompenasi dapat dibagi dimaksud dengan kepemimpinan adalah
menjadi kompensasi langsung (direct proses mengarahkan, membimbing dan
compensation) dan kompensasi tidak mempengaruhi pikiran, perasaan, tin-
langsung (indirect compensation). Kompen dakan dan tingkah laku orang lain
sasi finansial langsung (direct financial untuk digerakkan ke arah tujuan tertentu.
compensation) terdiri dari bayaran (pay) Gaya kepemimpinan pada dasarnya
yang diperoleh seseorang dalam bentuk mengandung pengertian sebagai suatu
gaji, upah, bonus. Kompensasi finansial perwujudan tingkah laku dari seorang
tidak langsung (indirect financial pemimpin yang menyangkut kemam-
compensation) yang disebut dengan tun puannya dalam memimpin. Perwujudan
jangan meli puti semua imbalan finansial tersebut biasanya membentuk suatu pola
yang tidak tercakup dalam kompensasi atau bentuk tertentu. Pengertian gaya
langsung. Kompensasi non finansial kepemimpinan yang demikian ini sesuai
(nonfinancial compensation) terdiri atas dengan pendapat yang disampaikan oleh
kepuasan kerja yang diperoleh seorang Davis dan Newstrom (1995) yang
dari pekerjaan itu sendiri atau dari menyatakan bahwa pola tindakan pemim-
lingkungan psikologis di mana orang itu pin secara keseluruhan seperti yang
bekerja. Tipe kompensasi non finansial dipersepsikan atau diacu oleh bawahan.
meliputi kepuasan yang didapat dari Gaya kepemimpinan mewakili filsafat,
pelaksanaan tugas yang signifikan yang ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam
berhubungan dengan pekerjaan. Kompen- politik. Gaya kepemimpinan adalah pola
sasi yang diberikan harus layak, adil, tingkah laku yang dirancang untuk
dapat diterimakan, memuaskan, memberi mengintegrasikan tujuan organisasi
motivasi kerja, bersifat penghargaan dan dengan tujuan individu untuk mencapai
sesuai dengan kebutuhan (Lewa dan tujuan tertentu (Heidjrachman dan
Subowo, 2005). Husnan, 2002:224). Sedangkan menurut
Tjiptono (2001:161), gaya kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan
pemimpin dalam berinteraksi dengan
Kepemimpinan memegang peranan bawahannya. Pendapat lain menyebutkan
yang sangat penting dalam manajemen bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan tingkah laku (kata-kata dan tindakan-
manusia karena adanya keterbatasan tindakan) dari seorang pemimpin yang
keterbatasan tertentu pada diri manusia. dirasakan oleh orang lain (Hersey,
Dari sinilah timbul kebutuhan untuk 2004:29).
memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan Nasution (1994) mengemukakan
didefinisikan ke dalam ciri-ciri individual, bahwa seorang pemimpin harus mengem-
kebiasan, cara mempengaruhi orang lain, bangkan suatu gaya dalam memimpin
interaksi, kedudukan dalam oragnisasi dan bawahannya. Suatu gaya kepemimpinan
persepsi mengenai pengaruh yang sah. dapat dirumuskan sebagai suatu pola
Kepemimpinan adalah kemampuan perilaku yang dibentuk untuk diselaras-
untuk mempengaruhi orang lain untuk kan dengan kepentingan kepentingan
mencapai tujuan dengan antusias organisasi dan karyawan untuk dapat
(David, Keith, 1985). Menurut Rivai mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(2004), kepemimpinan adalah proses Thoha (2007) mengemukakan ada
mempengaruhi atau memberi contoh beberapa gaya kepemimpinan, diantara-

125
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

nya adalah gaya kepemimpinan situasio- telah disusun. Implementasi kinerja


nal, yaitu gaya yang didasarkan pada dilakukan oleh sumber daya manusia yang
saling berhubunannya hal- hal berikut memiliki kemampuan, kompetensi,
ini: 1) jumlah petunjuk dan pengarahan motivasi dan kepentingan (Wibowo, 2007:
yang diberikan oleh pimpinan, 2) jumlah 4). Hampir semua pengukuran Kinerja
dukungan emosional yang diberikan oleh mempertimbangkan kuantitas, yaitu
pimpinan, 3) tingkat kesiapan atau jumlah yang harus diselesaikan atau
kematangan para pengikut dalam dicapai Dharma (2003: 355). Pengukuran
melaksanakan tugas khusus, fungsi atau kuantitatif melibatkan perhitungan
tujuan tertentu. Menurut teori kontingensi keluaran dari proses atau pelaksanaan
dari Fiedler dalam Sujak (1990), kegiatan. Kualitas, yaitu mutu yang harus
kepemimpinan yang berhasil bergantung dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran
pada penerapan gaya seorang pemimpin kualitatif keluaran mencerminkan pengu-
terhadap tuntutan situasi. Aplikasi gaya kuran ”tingkat kepuasan”, yaitu seberapa
kepemim pinan, dalam proses adaptasi baik penyelesaiannya. Ketepatan waktu,
terhadap situasi dapat menempuh suatu yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
proses: 1) memahami gaya kepemim- direncanakan.
pinannya, 2) mendiagnosa suatu situasi, Mangkunegara (2009:22) menjelas-
dan 3) menerapkan gaya kepemimpinan kan bahwa dalam rangka peningkatan
yang relevan dengan tuntutan situasi. kinerja pegawai, terdapat tujuh langkah
Teori kepemimpinan situasional yang dapat dilakukan yaitu: mengetahui
yang dikembangkan oleh Robert House adanya kekurangan dalam kinerja,
yang disebut the path goal theory dalam mengenal kekurangan dan tingkat
kutipan Sujak (1990) mengemukakan keseriusan, mengidentifikasikan hal-hal
pada teori “pengharapan” dalam yang mungkin menjadi penyebab
motivasi yang menyatakan bahwa orang kekurangan, baik yang berhubungan
akan termotivasi oleh dua harapan berupa dengan sistem maupun yang berhu-
kemampuannya untuk mengerjakan suatu bungan dengan pegawai itu sendiri,
tugas dan rasa percayanya bahwa jika mengembangkan rencana tindakan untuk
pegawai tersebut dapat mengerjakan menanggulangi penyebab kekurangan
tugas dengan baik akan memperoleh tersebut, melakukan rencana tindakan
hadiah yang berharga bagi dirinya. tersebut, melakukan evaluasi apakah
Menurut House, bila pemimpin mem- masalah tersebut sudah teratasi atau belum,
beri dorongan yang lebih besar terhadap mulai dari awal, apabila perlu. Bila
pemenuhan harapan tersebut, maka langkah-langkah tersebut dapat dilak-
semakin besar pula prestasi yang akan sanakan dengan baik, maka kinerja
diperoleh para pegawainya. House pegawai dapat ditingkatkan.
dalam Sujak (1990) mengemukakan
empat gaya kepemimpinan yang menjadi Pengaruh Kompensasi Terhadap
perilaku seorang pemimpin yaitu: 1) Kinerja
kepemimpinan yang berorientasi pada
prestasi, 2) kepemimpinan direktif, 3) Bagi perusahaan, karyawan merupa-
kepemimpinan partisipatif, 4) kepemim- kan salah satu sumber daya yang amat
pinan suportif. dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sebaliknya, bagi karyawan
Kinerja yang mempunyai berbagai macam
Kinerja merupakan hasil kerja atau kebutuhan, perusahaan merupakan salah
prestasi kerja. Kinerja merupakan satu tempat yang dapat memuaskan
implementasi dari perancanaan yang kebutuhannya. Kompensasi merupakan

126
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

imbalan yang diberikan oleh perusahaan dapat diukur melalui penilaian pekerja
kepada karyawan atas jasanya dalam terhadap gaya kepemimpinan para
melakukan tugas, kewjiban, dan tanggung pemimpin dalam mengarahkan dan
jawab yang dibebankan kepadanya dalam membina para bawahannya untuk
rangka pencapaian tujuan perusahaan. melaksanakan pekerjaan (Hadari, 2003).
Terdapat dua hal yang perlu Keberhasilan suatu organisasi baik
diperhatikan oleh perusahaan dalam pem- sebagai keseluruhan maupun berbagai
berian kompensasi. Pertama kompensasi kelompok dalam suatu organisasi terten-
yang diberikan perusahaan harus dapat tu, sangat tergantung pada efektivitas
dirasakan adil oleh karyawan dan kedua, kepemimpinan yang terdapat dalam
besarnya kompensasi tidak jauh berbeda organisasi yang bersangkutan. Dapat
dengan yang diharapkan oleh karyawan. dikatakan bahwa mutu kepemimpinan
Apabila dua hal ini dapat dipenuhi, maka yang terdapat dalam suatu organisasi
karyawan akan merasa puas. Kepuasan memainkan peranan yang sangat dominan
akan memotivasi karyawan untuk dalam keberhasilan organisasi tersebut
meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan dalam menyelenggarakan berbagai ke-
perusahaan maupun kebutuhan karyawan giatannya terutama terlihat dalam
akan tercapai secara bersama. kinerja para pegawainya (Siagian, 2003).
Anoki (2010) menyatakan bahwa Namun, hanya mengerahkan seluruh
kompensasi berpengaruh positif terhadap pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu
kinerja karyawan. Dalam penelitian adanya suatu dorongan agar para
tersebut mengemukakan bahwa pemberian pegawainya mempunyai minat yang besar
kompensasi akan meningkatkan kinerja terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah
karyawan. Penelitian tersebut sejalan selama perhatian pemimpin diarahkan
dengan yang dilakukan oleh Bayu (2010) kepada bawahannya, maka kinerja
yang menyatakan bahwa ada pengaruh pegawainya akan tinggi. Sebagaimana
kompensasi terhadap kinerja karyawan. yang dikemukakan Karjadi (1983),
Berdasarkan rumusan masalah dan pemimpin adalah menggerakkan orang-
kajian teoritis, maka diajukan hipotesis orang lain agar orang-orang dalam suatu
penelitian sebagai berikut: organisasi yang telah direncanakan dan
H1: Ada pengaruh kompensasi terhadap disusun terlebih dahulu dalam suasana
kinerja karyawan. moralitas yang tinggi, dengan penuh
semangat dan kegairahan dapat menye-
Pengaruh Gaya Kepemiminan lesaikan pekerjaannya masing-masing
Terhadap Kinerja dengan hasil yang diharapkan.
Kepemimpinan adalah keselu-
Gaya Kepemimpinan merupakan ruhan aktifitas dalam rangka mempe-
suatu cara yang dimiliki oleh seseorang ngaruhi orang-orang agar mau bekerja
dalam mempengaruhi sekelompok orang sama untuk mencapai suatu tujuan yang
atau bawahan untuk bekerja sama dan memang diinginkan bersama. Kepemim-
berdaya upaya dengan penuh semangat pinan yang baik perlu dikembangan dan
dan keyakinan untuk mencapai tujuan dipelihara sebaik-baiknya, karena mana-
yang telah ditetapkan. Artinya, gaya jemen yang berhasil bersumber atau
kepemimpinan dapat menuntun pegawai bergantung pada adanya kepemimpinan
untuk bekerja lebih giat, lebih baik, lebih yang baik (Martoyo, 2007). Berdasarkan
jujur dan bertanggungjawab penuh atas rumusan masalah dan kajian teoritis,
tugas yang diembannya sehingga meraih maka diajukan hipotesis penelitian
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebagai berikut:
baik. Hubungan pimpinan dan bawahan

127
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

H2: Ada pengaruh gaya kepemimpinan pengaruh variabel bebas terhadap


terhadap kinerja karyawan. variabel terikat. Regresi berganda
dilakukan bila jumlah varibel indepen-
METODA PENELITIAN dennya minimal dua. Pengelolaan analisis
regresi menggunakan software SPSS for
Jenis penelitian yang digunakan menguji Windows. Bentuk persamaan regresi
hipotetsis adalah explanatory reasearch. yang digunakan (Bungin, 009:222) sebagai
Menurut Singarimbun (2006:5), berikut:
penelitian penjelasan adalah penelitian
yang menjelaskan hubungan kausal Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + e
antara variabel variabel melalui pengu-
jian hipotesa. Jadi hubungan kausal Keterangan :
antara variabel-variabel yang ada Y = Kinerja Karyawan
dibuktikan melalui pengujian hipotesis. X1, = Kompensasi
Sampel yang digunakan adalah X2 = Gaya Kepemimpinan
karyawan rumah sakit utama husada b1, b2 = Koefisien regresi
Ambulu Jember, yaitu sebanyak 42 orang.
Adapun metode analisis data yang Uji Hipotesis. Uji F ini digunakan
digunakan adalah analisis statistik untuk mengetahui besarnya pengaruh
deskriptif dan analisis inferensial. Pertama, variabel bebas (Kompensasi dan gaya
analisis Statistik Dekriptif ini dipakai kepemimpinan) secara simultan terhadap
untuk menggambarkan karakteristrik variabel terikat (Kinerja). Uji Parsial, Uji t
lokasi penelitian, objek penelitian serta digunakan untuk menguji hipotesis
distribusi item-item dari masing-masing pengaruh variabel bebas kompensasi
variabel. Data dikumpulkan dan ditabu- dan gaya kepemipinan terhadap variabel
lasikan dalam tabel, kemudian dilaku- terikat Kinerja secara parsial. Analisis data
kan pembahasan secara deskriptif dalam menggunakan bantuan SPSS for
angka dan presentase. Windows.
Kedua, analisis Inferensial
merupakan metode analisis dengan
menggunakan data yang berbentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
angka dan analisis dengan cara mem-
bandingkan melalui perhitungan dan Data Deskriptif
mengaplikasikannya dengan mengguna-
kan rumus yang sesuai. Analisis Hasil statistik deskriptif variabel
inferensial digunakan untuk menguji penelitian disajikan pada Tabel 1. Analisis
parameter populasi data yang ada, dengan regresi ini digunakan untuk menghitung
menggunakan data yang berasal dari besarnya pengaruh antara variabel
responden yang diteliti dan dianalisis, bebas, yaitu kompensasi terhadap
hal ini untuk mempermudah mengolah variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan
data yang berwujud angka statistik dan (Y).
kemudian dapat ditarik kesimpulannya.
Regresi berganda adalah analisis
yang digunakan untuk mengetahui

128
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

Tabel 1. kompensasi (X1) dan gaya kepemim-


Statistik Deskriptif pinan (X2). Sedangkan sisanya 11,9%
variabel kinerja karyawan akan
Std
N Min Max Mean dipengaruhi oleh variabel variabel yang
Dev
lain yang tidak masuk dalam model
Kompensasi 42 22 39 33,05 4,97
Gaya 42 22 74 49,36 15,5 penelitian.
Kepemimpinan 9 Selain koefisien determinasi juga
Kinerja 42 20 40 31,43 6,58 didapat koefisien korelasi yang menun-
Sumber: Output SPSS jukkan besarnya hubungan antara variabel
bebas yaitu kompensasi dan gaya
Pada tabel 1 nilai mean X1 kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
sebesar 49,35 dapat dikatakan sangat Nilai R (koefisien korelasi) sebesar
baik. Dengan demikian rumah sakit 0.939, nilai korelasi ini menunjukkan
utama husada Ambulu Jember memiliki bahwa hubungan antara variabel bebas
gaya kepemimpinan yang dipersepsikan yaitu kompensasi (X1) dan gaya kepe-
sangat baik oleh bawahan sehingga mimpinan (X2) dengan Kinerja karya-
berdampak positif terhadap kinerja wan termasuk dalam kategori sangat kuat.
karyawannya. Hubungan antara variabel bebas
yaitu kompensasi (X1) dan gaya
Koefisien Determinasi (R2) kepemimpinan (X2) dengan Kinerja.
Karyawan bersifat positif, artinya jika
Untuk mengetahui besar variabel bebas semakin ditingkatkan
kontribusi variabel bebas kompensasi maka Kinerja karyawan juga akan
(X1) dan gaya kepemimpinan (X2) mengalami peningkatan.
terhadap variabel terikat (Kinerja
karyawan) digunakan nilai R2, seperti Pengujian Hipotesis
dalam tabel 2 di bawah ini:
Pengujian hipotesis merupakan
Tabel 2 bagian penting dalam penelitian, setelah
Koefisien Korelasi dan Determinasi data terkumpul dan diolah. Kegunaan
utamanya adalah untuk menjawab hipo-
Model R R Adjusted Std.Error tesis yang dibuat oleh peneliti. Pengujian
Square R of the F atau pengujian model digunakan
Square Estimate untuk mengetahui apakah hasil dari
1 ,939 ,881 ,875 2,330 analisis regresi signifikan atau tidak,
dengan kata lain model yang diduga
Sumber: Output SPSS
tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya
signfikan, maka H0 ditolak dan H1
Koefisien determinasi digunakan diterima. Sedangkan jika hasilnya tidak
untuk menghitung besarnya pengaruh signifikan, maka H0 diterima dan
atau kontribusi variabel bebas terhadap H1ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan
variabel terikat. Dari analisis pada Tabel sebagai berikut : H0 ditolak jika F hitung >
2 diperoleh hasil R2 (koefisien F tabel dan H0 diterima jika F hitung < F
determinasi) sebesar 0,881. Artinya bahwa tabel.
88,1% variabel Kinerja karyawan akan
dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu

129
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

Tabel 3
Hasil Uji F

Model Sum of df Mean F Sig


Square Square
Regression 1564,558 2 782,279 144,0 ,000
9
Residual 211,728 39 5,429
Total 1776,286 41
Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 3 nilai F hitung Uji t digunakan untuk mengetahui


sebesar 144,095. Sedangkan F tabel (α = apakah masing-masing variabel bebas
0.05 ; db regresi = 2: db residual = 86) secara parsial mempunyai pengaruh yang
adalah sebesar 3,103. Karena F hitung signifikan terhadap variabel terikat.
> F tabel yaitu 144,095>3,103 atau Dapat juga dikatakan jika t hitung > t
nilai signifikansi F (0,000) <α = 0.05 tabel atau -t hitung < -t tabel maka
maka model analisis regresi adalah hasilnya signifikan dan berarti H0
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan ditolak dan H1 diterima. Sedangkanjika
H1 diterima sehingga dapat disimpulkan t hitung < t tabel atau -t hitung > -t
bahwa variabel terikat (Kinerja tabel maka hasilnya tidak signifikan
karyawan) dapat dipengaruhi secara dan berarti H0 diteima dan H1 ditolak.
signifikan oleh variabel bebas Hasil dari uji t dapat dilihat pada Tabel 4.
kompensasi X1) dan gaya kepemimpinan
(X2).

Tabel 4
Hasil Uji t

Unstandardized Standardized t Sig.


Model Coefficients Coefficients
B Std.Error Beta
(Constant) 7,308 2,568 2,846 ,007
Kompensasi (X1) ,215 ,103 ,162 2,078 ,044
Gaya Kepemimpinan (X2) ,345 ,033 ,817 10,458 0,000
Sumber: Output SPSS

Berdasarkan pada tabel 4 didapatkan konstan. Kedua, kinerja karyawanakan


persamaan regresi sebagai berikut: Y = meningkat sebesar 0,345 satuan untuk
7,308+ 0,215 X1 + 0,345 X2. Dari setiap tambahan satu satuan X2 (gaya
persamaan di atas dapat diinterpretasi- kepemimpinan). Jadi apabila gaya
kan beberapa hal. Pertama, kinerja kepemimpinan mengalami peningkatan 1
karyawan akan meningkat sebesar 0,215 satuan, maka kinerja karyawan akan
satuan untuk setiap tambahan satu meningkat sebesar 0,345 satuan dengan
satuan X1 (kompensasi). Jadi apabila asumsi variabel yang lainnya dianggap
kompensasi mengalami peningkatan 1 konstan.
satuan, maka kinerja karyawan akan Berdasarkan interpretasi di atas,
meningkat sebesar 0,215 satuan dengan dapat diketahui besarnya kontribusi
asumsi variabel yang lainnya dianggap variabel bebas terhadap variabel terikat,

130
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

yaitu kompensasi sebesar 0,215. Gaya kan antara variabel kompensasi dan
kepemimpinan sebesar 0,345. Sehingga gaya kepemimpinan terhadap Kinerja
dapat disimpulkan bahwa kompensasi secara simultan terbukti atau dapat
dan gaya kepemimpinan berpengaruh diterima. Hal ini dapat dijelaskan
positif terhadap kinerja karyawan. dengan nilai signifikansi F (0,000) <α =
Artinya, apabila kompensasi dan gaya 0.05 dan nilai R Square yaitu 0,881. Hal
kepemimpinan meningkat maka akan ini berarti kontribusi variabel Kompen-
diikuti peningkatan kinerja karyawan. sasi yang terdiri dari 4 item yaitu
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh kesesuaian gaji yang diterima dengan
beberapa hasil. Hasil uji t antara X1 jabatan, kesesuaian gaji dengan UMR,
(kompensasi) dengan Y (Kinerja bonus sesuai dengan azas keadilan,
karyawan) menunjukkan nilai signifikasi kesesuaian bonus dengan prestasi kerja.
t (0,000) <α = 0.05 maka pengaruh Dan selanjutnya variabel gaya kepemim-
kompensasi (X1) terhadap kinerja pinan yang terdiri dari gaya kepemim-
karyawan adalah signifikan. Hal ini pinan direktif, gaya kepemimpinan
berarti H0 ditolak dan H1 diterima konsultatif, dan gaya kepemimpinan
sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipatif memiliki pengaruh yang
kinerja karyawan dapat dipengaruhi signifikan terhadap Kinerja adalah
secara signifikan oleh kompensasi. sebesar 88,1% sedangkan sisanya
Dengan kata lain, dengan meningkatkan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
kompensasi maka kinerja karyawan akan dijelaskan dalam model penelitian.
mengalami peningkatan secara nyata. Selanjutnya dalam penelitian ini
Kedua, hasil uji t antara X2 (gaya nilai R (koefisien korelasi) sebesar
kepemimpinan) dengan Y (Kinerja 0.939, nilai korelasi ini menunjukkan
karyawan) nilai signifikasi t (0,001) <α = bahwa hubungan antara variabel bebas
0.05 maka pengaruh X2 (gaya yaitu kompensasi dan gaya
kepemimpinan) terhadap kinerja karya- kepemimpinan terhadap Kinerja sangat
wan adalah signifikan pada alpha 5%. Hal kuat. Hubungan antara variabel bebas
ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yaitu kompensasi dan gaya
sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan terhadap Kinerja bersifat
kinerja karyawan dapat dipengaruhi positif. Artinya jika variabel bebas
secara signifikan oleh gaya kepemim- semakin ditingkatkan maka kinerja
pinan. Dari hasil keseluruhan dapat karyawan rumah saitUtama Husada
disimpulkan bahwa variabel bebas Ambulu Jember juga akan mengalami
mempunyai pengaruh yang signifikan peningkatan.
terhadap kinerja karyawan secara simultan Berdasarkan uji t yang telah
dan parsial. Dan dari sini dapat diketahui dilakukan dapat dibuktikan bahwa ada
bahwa kedua variabel bebas tersebut pengaruh yang signifikan secara parsial
yang paling dominan pengaruhnya dari variabel Kompensasi, gaya kepemim-
terhadap kinerja karyawan adalah gaya pinan terhadap Kinerja. Jadi apabila
kepemimpinan karena memiliki nilai variabel Kompensasi Finansial dan gaya
koefisien beta dan t hitung paling besar. kpemimpinan semakin ditingkatkan maka
Kinerja juga akan mengalami pening-
PEMBAHASAN katan. Dari uji t ini juga dapat diketahui
bahwa dari kedua variabel bebas
Dari hasil analisis statistik tersebut yang paling dominan pengaruh-
inferensial dengan menggunakan analisis nya terhadap Kinerja adalah gaya
regresi berganda, maka hipotesis yang kepemimpinan karena memiliki nilai
menyatakan ada pengaruh yang signifi- koefisien beta dan t hitung paling besar

131
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

dibandingkan dengan Kompensasi, hal Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan


tersebut dapat dilihat pada tabel 4 yang bahwa variabel gaya kepemimpinan
menunjukkan bahwa t hitung gaya mempunyai nilai t hitung dan koefisien
kepemimpinan sebesar 10,458 sedangkan t beta yang paling besar. Sehingga
hitung Kompensasi hanya sebesar variabel gaya kepemimpinan mempunyai
2,078. Dengan demikian berarti semakin pengaruh yang paling kuat dibandingkan
baik gaya kepemimpinan yang dipersepsi- dengan variabel yang lainnya maka
kan oleh bawahan rumah sakit utama variabel gaya kepemimpinan mempunyai
husada Ambulu Jember maka akan pengaruh yang dominan terhadap
meningkatkan Kinerja Karyawan. Kinerja.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran

Kesimpulan Diharapkan pihak manajemen rumah


sakit utama husada Ambulu Jember dapat
Pengaruh secara simultan (bersama- mempertahankan serta meningkatkan
sama) tiap variabel bebas terhadap kompensasi dan gaya kepemimpinan yang
Kinerja dilakukan dengan pengujian F-test. sudah dipersepsikan baik oleh bawahan.
Dari hasil analisis regresi linier berganda Hasil penelitian yang menunjukkan
diperoleh nilai signifikan dibawah 0,05, bahwa variabel gaya kepemimpinan
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berpengaruh paling kuat, maka rumah
yang berarti variabel bebas mempunyai sakit utama husada Ambulu Jember perlu
pengaruh yang signifikan secara mempertimbangkan untuk lebih
simultan terhadap Kinerja. Sehingga meningkatkan kepemimpinanan yang
dapat disimpulkan bahwa pengujian yang dipersepsikan baik oleh bawahan
terhadap hipotesis yang menyatakan agar kinerja karyawan bisa semakin
bahwa adanya pengaruh secara bersama- meningkat.
sama (simultan) variabel bebas terhadap Mengingat variabel bebas dalam
variabel Kinerjadapat diterima. Untuk penelitian ini merupakan hal yang
mengetahui pengaruh secara individu sangat penting dalam mempengaruhi
(parsial) variabel bebas kompensasi Kinerja diharapkan hasil penelitian ini
dan gaya kepemimpinan terhadap Kinerja dapat dipakai sebagai acuan bagi
dilakukan dengan pengujian t-test. peneliti selanjutnya untuk mengembang-
Berdasarkan pada hasil uji didapatkan kan penelitian ini dengan mempertim-
bahwa kedua variabel mempunyai bangkan variabel-variabel lain yang
pengaruh signifikan terhadap Kinerja merupakan variabel lain diluar variabel
yaitu kompensasi dan gaya kepemimpinan. yang sudah masuk dalam penelitian ini.

DAFTAR REFERENSI
Handoko, H. 2001. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2
Bungin, B. 2009. Metode Penelitian Yogyakarta: BPFE
Kuantitatif. Jakarta. Kencana.
Hasibuan, M.S.P. 2006. Manajemen
Davis, K. and Newstrom, J. W. (1989). Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Human Behaviour at work: Bumi Aksara Jakarta.
Organizationa Behavior. Singapore:
McGraw-Hill Inc

132
PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN ………………………..................... .……………………(Mardijanto)

Hasibuan, M. 2009. Manajemen Sumber Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Daya Manusia. Edisi 3.Yogyakarta :
Aksara. STIE YKPN.

Hasibunan, M. S.P. 2000. Manajemen Sinagarimbun, M. dan Effendi. 2006.


Sumber Daya Manusia. Jakarta PT. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
Bumi Aksara. LP3ES.

Lewa, K., Iip, Idham, Eka dan Subowo, Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber
2005, “Pengaruh Kepemimpinan, Daya Manusia.Yogyakarta: STIE
Lingkungan Kerja Fisik dan YKPN.
Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Pertamina Timpe, D. 1992. Kinerja. PT Elex
(Persero) Daerah Operasi Hulu Komputindo
Jawa Bagian Barat Cirebon.” Jurnal
SINERGI:Kajian Bisnis dan Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manajemen Edisi Khusus on Human Manusia untuk Perusahaan dari
Resources. Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi
Kinerja. Bandung : Refika Aditama.

Martoyo, S. 2007. Manajemen Sumber


Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan
Pertama. BPFE Yogyakarta.

Mangkunegara, A. P. 2005. Manajemen


Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan Keenam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A. P. 2005. Manajemen


Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martoyo, S. 1998. Manajemen Sumber


Daya Manusia. edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.

Riva’, H. 2005. Manajemen Sumber


Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada.

Saifuddin, B. 2011.Menyusun Penggajian


berbasis Kinerja. Cetakan pertama,
Jakarta : Penerbit PPM.

133
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

INDEKS SUBYEK
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)

A
Age,173 J
Audit committee,97, 110. 113 Job Satisfaction, 135

B L
Board size, 97, 110, 113 Leadership Style,123, 125
Brand Loyalty, 175, 177 Loyalty,147, 149, 150, 151, 152, 153, 154
Business strategy, 2001, 202, 203
Buying Criteria, 175
M
C Managerial ownership, 97,110, 113
Compensation, 123, 125 Market Orientation,159, 160, 163, 164, 165,
Corporate Social Responsibility, 97, 105, 106, 166, 167, 168, 169, 170
110, 112
N
D Non Financial Compensation,135, 136
Dynamic Marketing Capability, 159, 160, 162,
O
161, 162
Outsourcing companies, 201, 202, 204, 207,
208, 209, 211, 212, 213, 214, 215
E
Earnings Management, 97, 106, 110, 111,
P
112, 114, 116, 119
Post-Purchase Satisfaction, 173
Employee’s Performance, 123,126
Promotion, 145,153
Employee Productivity,135, 140
Public ownership, 97, 110, 113
Environmental Dynamism, 159, 160, 171, 163,
164, 165
S
Satisfaction, 147
F Service Performance, 148
Financial,135, 136
Shopping Orientation, 177
Firm Performance , 159, 164, 165, 166, 167,
SPACE analysis, 201, 202, 204, 205, 206, 213,
168, 169, 170, 171
215, 216, 217, 220
Strategic Flexibility,159, 160, 163, 164, 165,
G 166, 167, 168, 169, 170, 171
Good Corporate Governance, 97, 102, 103, SWOT , 201, 202, 203, 204
109, 110

I
Income, 173
Independent board, 97, 110, 113
Institutional ownership, 97, 110, 113
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

INDEKS PENULIS
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)

A
Agustini Dyah Respati, 147
Ambar Kusuma Astuti, 147

E
Edi Santosa, 159

D
Dian Kurniawan,97
Dionysia Kowanda,97

H
Hadi Purnomo, 159

M
Marbudyo Tyas Widodo, 201
Marlis Ida, 175
Melati Diyani Putri, 201

R
R Pandji Cepi Asmara, 135
Rowland Bismark Fernando Pasaribu,97
Rintar Agus Simatupang, 175

S
Said Mardijanto, 123
Susi Widjajani,135
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

PEDOMAN PENULISAN
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)

Standar Format Umum


1. Naskah yang ditulis untuk JRMB meliputi hasil penelitian dan hasil telaah atau konseptual
pemikiran dalam bidang manajemen dan bisnis. Naskah dapat ditulis dalam bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris sesuai gaya selingkung yang ditentukan.
2. Penulis mengirim tiga eksemplar naskah dan satu compact disk (CD) yang berisikan
naskah tersebut kepada redaksi. Satu eksemplar dilengkapi dengan nama dan alamat
sedang dua lainnya tanpa nama dan alamat yang akan dikirim kepada mitra bestari.
Naskah dapat dikirim juga melalui e-mail.
3. Naskah yang dikirim belum pernah diterbitkan di media lain yang dibuktikan dengan
pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh semua penulis bahwa artikel tersebut belum
pernah dipublikasikan.
4. Naskah dan CD dikirim kepada Dewan Redaksi
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB)
Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana
Jalan Dr. Wahidin S. No. 5 – 19, Yogyakarta 55224
Telpon (0274) 563929, Fax (0274) 513235
e-mail: jrmb.ukdw@gmail.com
atau Perminas_pangeran@yahoo.com

Standar Format Penampilan


1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word pada ukuran kertas A4 berat 80
gram, jarak 2 spasi, jenis huruf Times New Roman berukuran 12 point, margin kiri 4 cm,
serta margin atas, kanan dan bawah masing-masing 3 cm.
2. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan. Gambar dan tabel dikelompokan bersama
pada lembar terpisah dibagian akhir Naskah.
3. Angka dan huruf pada gambar, tabel, atau histogram menggunakan jenis huruf Times New
Roman berukuran 10 point.
4. Naskah ditulis maksimum sebanyak 30 halaman termasuk gambar dan tabel.

Standar Sistematika Penulisan Artikel


1. Artikel hasil penelitian terdiri atas Judul, Nama Penulis, Alamat Penulis, Abstrak,
Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan, Simpulan, Saran, dan Daftar Rujukan.
2. Artikel Konseptual atau hasil pemikiran (kajian pustaka) terdiri atas Judul, Nama
Penulis, Alamat Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Pembahasan, Simpulan, dan daftar
Rujukan.
3. Judul ditulis ringkas, spesifik, dan lugas yang menggambarkan isi artikel. Judul dalam
bahasa Indonesia tidak boleh lebih dari 12 kata, sedangkan judul dalam bahasa Inggris
tidak boleh lebih dari 10 kata. Judul ditulis dengan huruf kapital dengan jenis huruf
Times New Roman berukuran 14 point, jarak satu spasi, dan terletak ditengah-tengah
tanpa titik.
4. Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis disertai alamat institusi penulis yang
dilengkapi dengan nomor telpon, fax, dan e-mail.
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

5. Abstrak dan kata kunci (keyword) ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris). Panjang masing masing abstrak ditulis dalam satu paragraf tidak lebih
dari 150 kata. Abstrak mengandung uraian minimal berisi tentang tujuan, metode, hasil
utama, dan simpulan yang ditulis dalam satu spasi. Kata kunci (keyword) ditulis miring,
berkisar 3 - 5 (tiga sampai lima) kata, satu spasi setelah abstrak.
6. Pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, pustaka yang mendukung, tujuan
penelitian, dan harapan hasil penelitian. Seluruh bagian pendahuluan dipaparkan secara
terintegrasi dalam bentuk paragraf-paragraf, dengan panjang 5-15% dari total panjang
artikel.
7. Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis. Berisi tentang penjelasan dan prediksi
teoritis, model teoritis dan hasil riset sebelumnya atas isu atau fenomena yang dibahas
dan uraian pengembangan hipotesis. Panjang paparan 10-15% dari panjang artikel.
8. Metoda berisi paparan dalam bentuk paragraf tentang rancangan penelitian, sasaran
penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data, pengembangan pengukuran,
dan teknik analisis data, dengan panjang 10-20% dari total panjang artikel.
9. Hasil Penelitian menyajikan uraian hasil penelitian berkaitan dengan tujuan penelitian.
Deskripsi hasil penelitian disajikan secara jelas. Deskripsi dan interpretasi hasil berkaitan
dengan hasil (bersih) analisis data. Pemakaian tabel, grafik atau bagan sangat disarankan
untuk meperjelaskan hasil.
10. Pembahasan memuat diskusi hasil penelitian sendiri yang dikaitkan dengan tujuan
penelitian. Pembahasan menjelaskan mengapa hasil penelitian demikian, memapar logika
perolehan temuan, menginterpretasi temuan, dan mengaitkan dengan teori atau hasil
penelitian yang relevan. Panjang paparan hasil penelitian dan pembahasan 40-50% dari
panjang artikel
11. Pembahasan (khusus tulisan konseptual atau hasil pemikiran) memuat kupasan masalah
yang dikaji, bersifat analitik, argumentatif, logis, kritis, dan yang terpenting
menunjukkan pendirian atau sikap penulis. Panjang paparan pembahasan 40-60% dari
panjang artikel.
12. Bagian simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban atas tujuan penelitian dan khusus
tulisan koseptual: penegasan pendirian penulis. Pemberian saran memuat keterbatasan
penelitian serta saran penelitian ke depan dan bagi praktis. Simpulan dan saran
disajikan dalam bentuk paragraf.
13. Kutipan
Kutipan dalam teks dibuat dalam format nama, tahun, seperti Dittmar dan Thakor
(2006) untuk awal kalimat, dan (Dittmar dan Thakor,2006) untuk akhir kalimat. Jika
Penulis lebih dari dua dipergunakan et al. Setelah penulis pertama, seperti: Garardi, et
al. (2010). Untuk referensi yang lebih dari satu, kutipan didasarkan atas kronologi tahun
atau urutan abjad jika terdapat tahun yang sama. Contoh (Marosi dan Massoud, 2008;
Cohen dan Smitz, 2009; Verdelhan, 2010) atau (Hoberg dan Phillips, 2010; Liberti and
Mian, 2010; Verdelhan, 2010)
14. Daftar Referensi
a. Diharapkan dirujuk referensi 10 tahun terakhir dengan proporsi pustaka primer
(jurnal) minimal 80%.
b. Hanya memuat referensi yang diacu dalam artikel dan ditulis secara alfabetis
berdasarkan huruf awal dari nama penulis pertama.
c. Cara penulisan daftar Referensi seperti yang dipakai pada JRMB berikut ini:
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

Jurnal
Dittmar, A. and Thakor, A. 2006. “Why do Firms Issue Equity?”. Journal of Finance,
62 (1): 1-54

Buku
Mooler, R. R. 2007. Caso Enterprise Risk Management: understanding the new
integrated ERM Framework. New Jersey: Jhon Willey & Son, Inc.

Buku Kumpulan Artikel


Keasey, K. And Wright, M. (Eds.) 1997. Corporate Governance: Responsibilities, Risk
and Remuneration. New Jersey: Jhon Willey & Son, Inc.

Prosiding
Ernyan dan Husnan, S. 2002. Perbandingan Underpricing Penerbitan Saham Perdana
Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Pasar Modal Indonesia: Pengujian
Hipotesis Asimetrik Informasi. Prosiding, Simposium Nasional Keuangan dalam
Rangka Dies Natalis Ke 47 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta,
28 Sepetember 2002. Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta. Halaman 43-56.

Artikel dalam Buku


Ezzamel, M. and Watson, R. 1997. Executive Remuneration and Corporate Performance.
In: K. Keasey & M. Wright. Eds. Corporate Governance: Responsibilities, Risk and
Remuneration. Jhon Willey & Son, Inc., New York

Skripsi/Tesis/Disertasi
Terry, S. D. 2010. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Peringkat dan Yield
Obligasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana. Yogyakarta

Internet
French, K. R. 2005. Data Library, http://www.mba.tuck.dartmouth.edu/pages/faculty/
ken.french/data library.html, Diakses 10 Januari, 2011

Dokumen Resmi
(ECFIN) Institute for Economic and Financial Research. 2011. Indonesian Capital
Market Directory, 2011 Twenty-Second Edition

Ilustrasi
a. Tabel tidak menggunakan garis jaringan (gridlines), cukup gunakan garis horisontal di
atas atau di bawah heading kolum dan di bawah baris akhir tabel atau panel.
b. Judul tabel, grafik, histogram, sketsa, diagram, peta, bagan, dan gambar diberi nomor
urut. Judul singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ilustrasi
ditulis dengan jenis huruf Times New Roman berukuran 10 point, masuk satu tab (5
ketukan) dari pinggir kiri, awal kata menggunakan huruf capital, dengan jarak 1 spasi.
c. Keterangan tabel ditulis di sebelah kiri bawah menggunakan huruf Times New Roman
berukuran 10 point jarak satu spasi.
d. Penulisan angka desimal dalam bentuk tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan
dengan koma (,) dan untuk bahasa Inggris digunakan titik (.).
JRMB, Volume 10, No 2 Desember 2015

e. Nama Latin, Yunani, atau Daerah dicetak miring sedang istilah asing diberi tanda
petik.
f. Satuan pengukur menggunakan Sistem Internasional (SI).

Standar Mekanisme Penyuntingan Naskah


1. Naskah harus mengikuti gaya selingkung yang telah ditetapkan. Naskah yang sesuai
dengan gaya penulisan diteruskan ke Dewan Penyunting untuk ditelaah diterima atau
ditolak, tetapi Naskah yang tidak sesuai akan dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki.
2. Naskah yang diterima atau naskah yang formatnya sudah diperbaiki selanjutnya dicarikan
Penyunting Ahli (Mitra Bestari) tentang rekomendasi kelayakan terbit. Naskah yang
sudah ditelaah oleh Mitra Bestari ada empat kemungkinan rekomendasi: dapat diterima
tanpa revisi, dapat diterima dengan revisi kecil (revisi oleh mitra bestari dan penyunting
pelaksana), dapat diterima dengan revisi mayor (perlu direview lagi setelah revisi
penulis), dan tidak layak muat.
3. Apabila terjadi ketidaksesuaian di antara para Mitra Bestari, Dewan Penyunting dapat
membuat keputusan untuk menerima berdasarkan pada suara mayoritas mitra bestari.
Keputusan penolakan Dewan Penyunting dikirimkan kepada penulis serta alasan
penolakannya.
4. Naskah yang mengalami perbaikan dikirim kembali ke penulis untuk perbaikan. Naskah
yang sudah diperbaiki oleh penulis diserahkan kepada Dewan Penyunting untuk
diteruskan kepada Penyunting palaksana/pelaksana Tata Usaha.
5. Contoh Cetak Naskah sebelum terbit dikirimkan ke penulis untuk mendapatkan
persetujuan.
6. Naskah siap cetak dan cetak lepas (off print) dikirim ke penulis.

Anda mungkin juga menyukai