Anda di halaman 1dari 23

KOPERASI DALAM

BERBAGAI STRUKTUR
PASAR
Pendahuluan
 Pasar merupakan tempat bertemunya penjual
dan pembeli. Pasar dapat juga diartikan sebagai
tempat menjalankan aktivitas jual beli barang dan
jasa ataupun produk tertentu.
 Struktur pasar adalah penggolongan produsen
kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ada
ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan,
banyaknya perusahaan dalam industri, mudah
tidaknya keluar atau masuk dalam industri dan
peranan iklan dalam kegiatan industri
Febriani, SE, M. Si
Pada analisa ekonomi struktur pasar
dibedakan menjadi:
 Pasar persaingan sempurna
 Pasar persaingan tidak sempurna
 Monopoli,
 Oligopoli,
 Monopolistik
 Monopsoni.

Febriani, SE, M. Si
I. Koperasi Dalam Pasar Persaingan
Sempurna
 Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar di mana penjual
dan pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat
ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan.
 Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat:
 Banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun
dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku
 Barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen
 Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna
 Setiap produsen maupun konsumen mempunyai
kebebasan untuk keluar-masuk pasar

Febriani, SE, M. Si
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :

1. Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.


 Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan
masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi
harga. Harga ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran di pasar. Dengan
demikian, pengusahalah yang menyesuaikan
usahanya dengan harga pasar yang telah ada.
 Demikian pula konsumen secara perorangan tidak
dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan
memperbesar atau memperkecil jumlah
pembeliannya.
Febriani, SE, M. Si
.

2. Produk yang diperjual-belikan bersifat homogen


(sejenis),
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala
hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil
produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah
substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari
perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan
pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada
siapa yang menjual produk tersebut.

Febriani, SE, M. Si
3. Para pembeli dan penjual memiliki informasi
yang sempurna.
 Para penjual dan pembeli mempunyai informasi
yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur
harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya.
Keterangan ini mudah didapat dan tidak
memerlukan biaya yang besar (costless).

Febriani, SE, M. Si
Apa yang perlu dicermati dari konsep pasar persaingan
sempurna bagi koperasi sebagai perusahaan atau pelaku
bisnis?
 Bila koperasi memasuki pasar persaingan
sempurna, maka koperasi akan bersaing dengan
pesaing lainnya dipasar, artinya koperasi tidak bisa
menentukan harga untuk produk yg dijual.
 Alasannya, karena kalau koperasi menentapkan
harga yg tinggi maka pembeli akan beralih ke
penjul lainnya, jika sebaliknya menetapkan harga
yg terendah koperasi akan menderita kerugian
karena harga berlaku untuk semua produk yg dijual
dan biaya produksi di koperasi akan semakin tinggi.
Febriani, SE, M. Si
Lanjutan
 Bahwa total penerimaan koperasi hanya ditentukan
oleh jumlah produk yang dijual, karena harga
adalah konstan.
 Perubahan harga pasar hanya terjadi karena
adanya perubahan permintaan dan penawaran
pasar.
 Dengan demikian persaingan “harga” tidak cocok
diterapkan oleh koperasi atau pelaku bisnis lain
dipasar persaingan sempurna untuk mendapatkan
keuntungan, sehingga koperasi harus mampu
bersaing dalam hal biaya.
Febriani, SE, M. Si
II. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
a. Monopoli,
b. Oligopoli,
c. Monopolistik
d. Monopsoni.

Febriani, SE, M. Si
A. Koperasai dalam pasar Monopoli
 Pasar monopoli adalah pasar dimana hanya ada
satu penjual. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis
 Ciri-ciri pasar monopoli adalah:
 Penjual atau yang menghasilkan produk hanya satu
 Tidak ada produk subtitusi, artinya tidak dapat
digantikan oleh pengguna lainnya
 Konsumen produk monopoli banyak
 Memasuki industri yang mengahasilkan produk
monopoli baik secara legal maupun alamiah adalah
sangat sulit atau bahkan tidak mungkin.
Febriani, SE, M. Si
 Sebagai penentu harga (price-maker), seorang
monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga
dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi,
semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula
sebaliknya.
 Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu
keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila
penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan
menunda pembelian atau berusaha mencari atau
membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar
gelap (black market).
Febriani, SE, M. Si
.

 Dari sudut cakupan monopoli ada yang bersifat


regional (KUD), nasional (PLN, PDAM) dan
internasional (APEC).
 Berdasarkan ciri-ciri diatas nampaknya agak sulit
bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli dimasa
yang akan datang baik itu cakupan lokal maupun
cakupan nasional karena dapat mempermainkan
harga. Setinggi apapun harga pada pasar monopoli
akan tetap dibeli oleh konsumen dan ini tidak sesuai
dengan prinsip dan tujuan koperasi
Febriani, SE, M. Si
B. Koperasai dalam pasar Oligopoli
 Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis
barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
 Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Febriani, SE, M. Si
Ciri-ciri Pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak pembeli di pasar.
2. Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang
memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan
sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum,
kendaraan bermotor, dan sebagainya.
3 Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai
pasar.
4. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang
memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada
ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling
menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan,
property, dan perusahaan telepon seluler (Esia).
Febriani, SE, M. Si
Lanjutan
5. Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa
berbeda mutunya.
6. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
7. Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa
pasar besar akan memainkan peranan untuk
menghambat perusahaan yang baru masuk ke
dalam pasar oligopoly tersebut.
8. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
9. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Febriani, SE, M. Si
Peranan koperasi dalam pasar jenis
Oligopoly.
 Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim,
beberapa perusahaan atau pemerintah menetapkan
aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.
 Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah
sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk
terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital
intensive (modal yang tinggi). Keuntungan diperoleh
dari laba penjualan.

Febriani, SE, M. Si
C. Koperasi Dalam Pasar Persaingan
Monopolistik
 Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang
serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
 Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
 Contohnya adalah: shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi
semua shampo sama yakni untuk membersihkan rambut,
tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan
warna, kemasan, dan lain-lain.

Febriani, SE, M. Si
Ciri-ciri Pasar Monopolistik
1. Banyak penjual.
2. Produk yang dihasilkan tidak homogen (tidak sejenis)
3. Ada produk subtitusi, artinya dapat digantikan
penggunaannya secara sempurna oleh produk lain.
Seperti sabun mandi “Lux” dapat digantikan dengan
sabun merek lain.
3. Keluar masuk industri relatif mudah
4. Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi
berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya.
5. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama
bersaing tetapi persaingan tidak sempurna karena
produk yang dihasilkan tidak sama.
Febriani, SE, M. Si
 Apabila koperasi ingin memaksimumkan
keuntungannya dalam struktur pasar monopolistik,
maka secara teoritis, koperasi harus mampu
menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan
yang dihasilkan oleh pengusaha lain.
 Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi,
sedikit banyak sangat menentukan perbedaan
tersebut.

Febriani, SE, M. Si
D. Koperasi Dalam Pasar
Monopsoni.
 Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal
atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar.
 Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan
dan industri hewan potong.
 Sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi pembeli
adalah nonsen.
 Contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta
api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya
ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi
hanya akan dibeli oleh KAI.

Febriani, SE, M. Si
Perbandingan permintaan bagi pengusaha dengan pasar
produk persaingan sempurna, persaingan monopolisti dan
.
monopoli

 Harga Harga Harga

Persaingan sempurna Persaingan Monopoli


Sempurna Monopolistik Murni

Febriani, SE, M. Si
Febriani, SE, M. Si
23

Anda mungkin juga menyukai