Anda di halaman 1dari 37

Turunan Parsial

Volume V dari sebuah silinder dengan radius r dan tinggi h


diberikan dari rumus:
V = r2h
h
Jika dipertahankan nilai r konstan dan menaikkan tinggi h,
volume V akan naik.
Maka dalam keadaan ini dapat ditinjau turunan V terhadap
h dengan nilai r dipertahankan. Maka; r
𝑑𝑉 𝛿𝑉
𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠
𝑑ℎ 𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝛿𝑥
Turunan Parsial

𝑑𝑉 𝜕𝑉
𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠
𝑑ℎ 𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝜕𝑥
Perhatikan nilai ‘delta’.
𝛿𝑉 𝑑𝑦
▪ Diketahui arti dari dan .
𝛿𝑥 𝑑𝑥
𝜕𝑉
▪ Diperhatikan ,
ini disebut sebagai turunan parsial V terhadap h dan
𝜕𝑥
menyiratkan bahwa untuk keperluan sekarang, nilai r dianggap sebagai
yang konstan V = r2h
Turunan Parsial

𝛿𝑉
Untuk mendiferensiasi , dianggap bahwa semua simbol kecuali V dan h
𝛿ℎ
sebagai konstanta
𝛿𝑉
 = 𝜋𝑟 2 . 1 = 𝜋𝑟 2
𝛿ℎ
𝛿𝑉
Kemudian jika mendiferensiasi , maka r menyebabkan perubahan pada V
𝛿𝑟
sedangkan h adalah konstan.
𝛿𝑉
 = 𝜋2𝑟ℎ = 2𝜋𝑟ℎ
𝛿𝑟

Hal ini karena V = 𝜋𝑟 2 ℎ, dinyatakan sebagai fungsi dua variabel r dan h.


Turunan Parsial

Contoh berikutnya:
Dilihat luas permukaan selimut silinder A=2rh
𝜕𝐴 𝜕𝐴
A adalah fungsi r dan h, jadi dapat dicari dan A h
𝜕𝑟 𝜕ℎ
𝜕𝐴
▪ Untuk mencari dapat diferensiasi pernyataan untuk
𝜕𝑟
A terhadap r, dengan simbol lain adalah konstan
r
𝜕𝐴
▪ Untuk mencari dapat diferensiasi pernyataan untuk
𝜕ℎ
A terhadap h, dengan simbol lain adalah konstan
Turunan Parsial

𝜕𝐴 𝜕𝐴
Maka jika A = 2rh, maka = 2𝜋ℎ dan = 2𝜋𝑟
𝜕𝑟 𝜕ℎ
Contoh lain:
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Sebuah fungsi z=x2y3 dicari dan
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑧
a. Untuk mencari , diferensiasikanlah terhadap x, dengan menganggap y
𝜕𝑥
𝜕𝑧
adalah konstanta. = 2𝑥𝑦 3
𝜕𝑥
𝜕𝑧
b. Untuk mencari , diferensiasikanlah terhadap y, dengan menganggap x
𝜕𝑦
𝜕𝑧
adalah konstanta. = 𝑥 2 3𝑦 2 = 3𝑥 2 𝑦 2
𝜕𝑦
Turunan Parsial

Catatan:
Pada turunan parsial dianggap setiap variabel adalah independen, kecuali
variabel yang terhadapnya dilakukan diferensiasi, untuk sementara
dianggap sebagai konstanta
Contoh - 1

u = x2 + xy + y2
𝜕𝑢
a. Untuk mencari , dianggap y sebagai konstanta
𝜕𝑥
Diferensiasi parsial x terhadap x2 = 2x
Diferensiasi parsial x terhadap xy = y (y adalah faktor konstanta)
Diferensiasi parsial x terhadap y2 = 0 (y2 adalah faktor konstanta)
𝜕𝑢
= 2𝑥 + 𝑦
𝜕𝑥
𝜕𝑢
b. Untuk mencari , dianggap x sebagai konstanta
𝜕𝑦
Diferensiasi parsial y terhadap x2 = 0 (x2 adalah faktor konstanta)
Diferensiasi parsial y terhadap xy = x (x adalah faktor konstanta)
Diferensiasi parsial y terhadap y2 = 2y
𝜕𝑢
= 𝑥 + 2𝑦
𝜕𝑦
Contoh - 2

z = x3 + y3 – 2x2y
𝜕𝑧
= 3𝑥 2 + 0 − 4𝑥𝑦 = 3𝑥 2 − 4𝑥𝑦
𝜕𝑥
𝜕𝑧
= 0 + 3𝑦 2 − 2𝑥 2 = 3𝑦 2 − 2𝑥 2
𝜕𝑦
Contoh - 3

z = (2x – y) (x + 3y)
Dimana contoh di atas adalah bentuk hasil kali, maka aturan hasil kali biasa
akan berlaku pada persamaan di atas
𝜕𝑧
= 2𝑥 − 𝑦 1 + 0 + 𝑥 + 3𝑦 2 − 0 = 2𝑥 − 𝑦 + 2𝑥 + 6𝑦
𝜕𝑥
= 4𝑥 + 5𝑦
𝜕𝑧
= 2𝑥 − 𝑦 0 + 3 + 𝑥 + 3𝑦 0 − 1 = 6𝑥 − 3𝑦 − 𝑥 − 3𝑦
𝜕𝑦
= 5𝑥 − 6𝑦
Contoh - 4

2𝑥−𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧
Persamaan 𝑧 = carilah dan
𝑥+𝑦′ 𝜕𝑥 𝜕𝑦

Maka dengan menggunakan aturan hasil bagi, dapat dihasilkan:


𝜕𝑧 𝑥 + 𝑦 2 − 0 − 2𝑥 − 𝑦 1 + 0 3𝑦
= 2
=
𝜕𝑥 𝑥+𝑦 𝑥+𝑦 2
𝜕𝑧 𝑥 + 𝑦 0 − 1 − 2𝑥 − 𝑦 0 + 1 −3𝑦
= 2
=
𝜕𝑦 𝑥+𝑦 𝑥+𝑦 2
Contoh - 5

𝜕𝑧 𝜕𝑧
Persamaan z=sin(3x+2y) carilah dan
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Dalam contoh ini diselesaikan apa yang disebut ‘fungsi dari suatu fungsi’.
𝜕𝑧 𝜕
= cos 3𝑥 + 2𝑦 𝑥 3𝑥 + 2𝑦 = cos 3𝑥 + 2𝑦 𝑥3 = 3cos(3𝑥 + 2𝑦)
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑧 𝜕
= cos 3𝑥 + 2𝑦 𝑥 3𝑥 + 2𝑦 = cos 3𝑥 + 2𝑦 𝑥2 = 2cos(3𝑥 + 2𝑦)
𝜕𝑦 𝜕𝑦
Turunan Parsial

Diperhatikan persamaan z=3x2 + 4xy – 5y2


𝜕𝑧 𝜕𝑧
Kemudian bisa diselesaikan = 6𝑥 + 4𝑦 dan = 4𝑥 − 10𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑧
Pernyataan = 6𝑥 + 4𝑦 adalah suatu fungsi x dan y.
𝜕𝑥

Maka bisa dicari turunan parsialnya terhadap x atau y


a. Dideferensiasi secara parsial terhadap x, diperoleh:
𝜕 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧
dan ditulis sebagai , dimana ini mirip dengan turunan kedua
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕2 𝑥
biasa, tetapi dengan 𝜕 parsial
Turunan Parsial

a. Dideferensiasi secara parsial terhadap x, diperoleh:


𝜕 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧
dan ditulis sebagai , dimana ini mirip dengan turunan kedua
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕2 𝑥
biasa, tetapi dengan 𝜕 parsial
𝜕2 𝑧 𝜕
 2 = 6𝑥 + 4𝑦 = 6; ini disebut turunan parsial kedua z
𝜕 𝑥 𝜕𝑥 2
terhadap x
b. Dideferensiasi secara parsial terhadap y, diperoleh:
𝜕 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧
dan ditulis sebagai
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦.𝜕𝑥
Turunan Parsial

b. Dideferensiasi secara parsial terhadap y, diperoleh:


𝜕 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧
dan ditulis sebagai
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦.𝜕𝑥
diperhatikan bahwa operasi yang ini dilakukan dengan memberikan
simbol sebelah kiri dari kedua simbol pada penyebutnya.
𝜕2 𝑧 𝜕 𝜕𝑧 𝜕
= = 6𝑥 + 4𝑦 = 4
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
Turunan Parsial

Jadi bisa didapatkan


z=3x2 + 4xy – 5y2
𝜕𝑧 𝜕𝑧
= 6𝑥 + 4𝑦 = 4𝑥 − 10𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕2 𝑧
=6
𝜕2 𝑥
𝜕2 𝑧
=4
𝜕𝑦.𝜕𝑥
Turunan Parsial

𝜕𝑧
Dilakukan cara yang sama untuk pernyataan maka bisa didapatkan
𝜕𝑦
𝜕2 𝑧
= -10
𝜕2 𝑦
𝜕2 𝑧
=4
𝜕𝑥.𝜕𝑦

Dari hasil pernyataan bisa didapatkan bahwa


𝜕2 𝑧 𝜕 𝜕𝑧 𝜕2 𝑧 𝜕 𝜕𝑧
berarti sehingga berarti
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥.𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
Turunan Parsial

Dengan mengumpulkan hasil-hasil yang diperoleh sebelumnya bisa


dikumpulkan pernyataan dari z=3x2 + 4xy – 5y2
𝜕𝑧 𝜕𝑧
= 6𝑥 + 4𝑦 = 4𝑥 − 10𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
=6 = -10
𝜕2 𝑥 𝜕2 𝑦
𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
=4 =4
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑥.𝜕𝑦
Turunan Parsial

𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
Kita lihat dalam kasus ini bahwa =
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑥.𝜕𝑦

Dengan demikian terdapat dua turunan pertama dan empat turunan


kedua, walaupun dua turunan memiliki nilai yang sama.
Turunan Parsial

Coba selesaikan persamaan berikut:


z = x cos y – y cos x
▪ Ketika mendiferensiasikan terhadap x, y adalah konstanta (sehingga cos y
konstanta)
▪ Ketika mendiferensiasikan terhadap y, x adalah konstanta (sehingga cos x
konstanta)
Turunan Parsial

Maka persamaan z = x cos y – y cos x bisa diperoleh


𝜕𝑧 𝜕𝑧
= cos 𝑦 + 𝑦. sin 𝑥 = −𝑥. sin 𝑦 − cos 𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
= 𝑦. cos 𝑥 = −𝑥. cos 𝑦
𝜕2 𝑥 𝜕2 𝑦
𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
= − sin 𝑦 + sin 𝑥 = − sin 𝑦 + sin 𝑥
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑥.𝜕𝑦
𝜕2 𝑧 𝜕2 𝑧
Kita lihat dalam kasus ini bahwa =
𝜕𝑦.𝜕𝑥 𝜕𝑥.𝜕𝑦
Turunan Parsial

𝜕2 𝑉 𝜕2 𝑉
Sekarang jika V=ln(x2 + y2) buktikanlah bahwa + 2 =0
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦

Berarti penyelesaian di atas adalah dengan mencari dua buah turunan


parsial kedua dari fungsi tersebut dan menyubstitusikan keduanya ke sisi
kiri pernyataannya.
V=ln(x2 + y2)
𝜕𝑉 1
= 2 2
2𝑥
𝜕𝑥 𝑥 +𝑦
𝜕𝑉 2𝑥
= 2
𝜕𝑥 𝑥 + 𝑦 2
Turunan Parsial

𝜕2𝑉 𝑥 2 + 𝑦 2 2 − 2𝑥. 2𝑥
2
=
𝜕𝑥 𝑥2 + 𝑦2 2
𝜕 2 𝑉 2𝑥 2 + 2𝑦 2 − 4𝑥 2 2𝑦 2 − 2𝑥 2
2
= 2 2 2
= 2
𝜕𝑥 𝑥 +𝑦 𝑥 + 𝑦2 2
𝜕2 𝑉
Kemudian bisa dicari dengan cara yang sama
𝜕𝑦 2
𝜕2 𝑉 2𝑥 2 −2𝑦 2
Sehingga bisa didaptkan bahwa =
𝜕𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 2
Turunan Parsial

Dengan dicari lagi untuk V=ln(x2 + y2) diperoleh:


𝜕𝑉 1 2𝑦
= 2 2
2𝑦 = 2
𝜕𝑦 𝑥 +𝑦 𝑥 + 𝑦2
𝜕2𝑉 𝑥 2 + 𝑦 2 2 − 2𝑦. 2𝑦
2
=
𝜕𝑦 𝑥2 + 𝑦2 2
𝜕 2 𝑉 2𝑥 2 + 2𝑦 2 − 4𝑦 2 2𝑥 2 − 2𝑦 2
2
= 2 2 2
= 2
𝜕𝑦 𝑥 +𝑦 𝑥 + 𝑦2 2
Turunan Parsial

Kemudian disubstitusikan kedua hasil di atas ke identitas tersebut maka


diperoleh:
𝜕 2 𝑉 𝜕 2 𝑉 2𝑦 2 − 2𝑥 2 2𝑥 2 − 2𝑦 2
2
+ 2= 2 2 2
+ 2
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑥 +𝑦 𝑥 + 𝑦2 2
𝜕 2 𝑉 𝜕 2 𝑉 2𝑦 2 − 2𝑥 2 + 2𝑥 2 − 2𝑦 2
2
+ 2= 2 2 2
=0
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑥 +𝑦
Contoh - 6

𝜕𝑉 𝜕𝑉
Jika V = f (x2 + y2) tunjukkanlah bahwa 𝑥 − 𝑦 =0
𝜕𝑦 𝜕𝑥

Dari soal didapatkan bahwa V merupakan fungsi (x2 + y2) tetapi bentuk
tepat dari fungsi ini tidak diketahui.
Maka dapat diperlakukan fungsi ini sebagai ‘fungsi dari fungsi’ dan menulis
f’ (x2 + y2) untuk menyatakan fungsi ini terhadap variabel gabungan (x2 + y2)
𝜕𝑉 ′ 𝑥 2 +𝑦 2 𝜕 ′ 𝑥 2 +𝑦 2
 =𝑓 𝑥 𝑥 +𝑦2 2
=𝑓 . 2𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑉 ′ 𝑥 2 +𝑦 2 𝜕 2 +𝑦 2
= 𝑓 . 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑓 ′ 𝑥 . 2𝑦
𝜕𝑦 𝜕𝑦
Contoh - 6

𝜕𝑉 𝜕𝑉 2 +𝑦 2
x − 𝑦 = 𝑥. 𝑓 ′ 𝑥 . 2𝑦 − 𝑦. 𝑓 ′ 𝑥 2 + 𝑦 2
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝜕𝑉 𝜕𝑉 ′ 𝑥 2 +𝑦 2
x − 𝑦 = 2𝑥𝑦. 𝑓 − 2𝑥𝑦. 𝑓 ′ 𝑥 2 + 𝑦 2
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝜕𝑉 𝜕𝑉
x − 𝑦 =0
𝜕𝑦 𝜕𝑥
Contoh - 7

𝜕𝑉 𝜕𝑉
Jika V = f (ax + by), tunjukkanlah bahwa 𝑏 − 𝑎 =0
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑉 𝜕
 = 𝑓′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 . (𝑎𝑥 + 𝑏𝑦)
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑉
= 𝑓 ′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 . 𝑎 = 𝑎. 𝑓′ (𝑎𝑥 + 𝑏𝑦) (a)
𝜕𝑥
𝜕𝑧 𝜕
= 𝑓′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 . (𝑎𝑥 + 𝑏𝑦)
𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕𝑧
= 𝑓 ′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 . 𝑏 = 𝑏. 𝑓′ (𝑎𝑥 + 𝑏𝑦) (b)
𝜕𝑦
Contoh - 7

𝜕𝑉 𝜕𝑉
b − a = 𝑎𝑏. 𝑓 ′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 − 𝑎𝑏. 𝑓 ′ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 0
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Pertambahan Kecil

▪ Pada materi sebelumnya dibahas sebuah silinder dengan h konstan dan r


konstan.
▪ Pada kasus berikut dilihat apa yang diperoleh jika r dan h berubah secara
simultan.
▪ Jika r menjadi 𝑟 + 𝛿𝑟, dan h menjadi ℎ + 𝛿ℎ, misalkan V menjadi 𝑉 + 𝛿𝑉.
Maka volume yang baru diberikan sebagai:
𝑉 + 𝛿𝑉 = 𝜋 𝑟 + 𝛿𝑟 2 ℎ + 𝛿ℎ
𝑉 + 𝛿𝑉 = 𝜋 𝑟 2 + 2𝑟𝛿𝑟 + 𝛿𝑟 2 ℎ + 𝛿ℎ
𝑉 + 𝛿𝑉 = 𝜋 𝑟 2 + 2𝑟ℎ𝛿𝑟 + ℎ 𝛿𝑟 2 + 𝑟 2 𝛿ℎ + 2𝑟𝛿𝑟𝛿ℎ + 𝛿𝑟 2 𝛿ℎ
Pertambahan Kecil

Kurangkan V=r2h dari kedua sisinya, maka akan diperoleh:


𝛿𝑉 = 𝜋 2𝑟ℎ𝛿𝑟 + ℎ 𝛿𝑟 2 + 𝑟 2 𝛿ℎ + 2𝑟𝛿𝑟𝛿ℎ + 𝛿𝑟 2 𝛿ℎ
𝛿𝑉 ≈ 𝜋 2𝑟ℎ𝛿𝑟 + 𝑟 2 𝛿ℎℎ Karena 𝛿𝑟 dan 𝛿ℎ adalah kecil dan semua suku-
suku selebihnya akan jauh lebih kecil lagi.
Oleh karena itu
𝛿𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎ𝛿𝑟 + 𝜋𝑟 2 𝛿ℎ, dengan kata lain
𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝛿𝑉 ≈ 𝛿𝑟 + 𝛿ℎ
𝜕𝑟 𝜕ℎ
Pertambahan Kecil

Sebuah silinder memiliki dimensi r = 5cm, h = 10cm. Carilah kira-kira


kenaikan volumenya jika r bertambah sebesar 0,2cm dan h berkurang
sebesar 0,1cm.
Maka sekarang
2 𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝑉 = 𝜋𝑟 ℎ jadi = 2𝜋𝑟ℎ = 𝜋𝑟 2
𝜕𝑟 𝜕ℎ

Dalam hal ini, apabila r = 5cm, h = 10cm jadi


𝜕𝑉 𝜕𝑉
= 2𝜋5.10 = 100𝜋 = 𝜋𝑟 2 = 𝜋52 = 25𝜋
𝜕𝑟 𝜕ℎ
Pertambahan Kecil

𝛿𝑟 = 0,2 dan 𝛿ℎ = −0,1 (minus karena h mengecil)


𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝛿𝑉 ≈ . 𝛿𝑟 + . 𝛿ℎ
𝜕𝑟 𝜕ℎ

𝛿𝑉 = 100𝜋 0,2 + 25𝜋(−0,1)


𝛿𝑉 = 20𝜋 − 2,5𝜋 = 17,5𝜋
𝛿𝑉 ≈54,98 cm3
Maka artinya adalah volume bertambah sebesar 54,98 cm3
Pertambahan Kecil

Hasil ini tidak hanya berlaku pada volume silinder tetapi juga untuk semua
fungsi dengan dua variabel independen.
Contoh:
Jika z adalah fungsi x dan y, z=f (x,y) dan jika x dan y naik sekecil x dan y,
kenaikan x juga akan relatif kecil. Jika diuraikan z dalam pangkat x dan
y, diperoleh:
𝛿𝑧 = 𝐴𝛿𝑥 + 𝐵𝛿𝑦 + pangkat x dan y yang lebih tinggi
Dimana A dan B merupakan fungsi x dan y
Pertambahan Kecil

Jika y tetap konstan, sehingga y=0 maka:


𝛿𝑧 = 𝐴𝛿𝑥 + 𝛿𝑥 pangkat yang lebih tinggi
𝜕𝑧 𝜕𝑧
 = 𝐴. Sehingga jika x  0, persamaan ini menjadi 𝐴 =
𝜕𝑥 𝜕𝑥

Serupa dengan itu, jika x tetap konstan, dengan membuat 𝛿𝑦  0 akan


𝜕𝑧
diperoleh 𝐵 =
𝜕𝑦
𝜕𝑧 𝜕𝑧
δ𝑧 = 𝛿𝑥 + 𝛿𝑦+ kuantitas yang sangat kecil berpangkat yang lebih
𝜕𝑥 𝜕𝑦
tinggi yang dapat diabaikan
Pertambahan Kecil

𝜕𝑧 𝜕𝑧
δ𝑧 = 𝛿𝑥 + 𝛿𝑦+
kuantitas yang sangat kecil berpangkat yang lebih tinggi
𝜕𝑥 𝜕𝑦
yang dapat diabaikan
𝜕𝑧 𝜕𝑧
δ𝑧 = 𝛿𝑥 + 𝛿𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Jadi jika, z=f(x,y)
𝜕𝑧 𝜕𝑧
δ𝑧 = 𝛿𝑥 + 𝛿𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Serupa pula untuk fungsi dengan tiga variabel z=f(x,y,w)
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑧
δ𝑧 = 𝛿𝑥 + 𝛿𝑦 + 𝛿𝑤
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑤
Contoh - 8

𝑉
Jika 𝐼 = dan V = 250 volt dan R = 50 ohm, carilah perubahan I yang
,
𝑅
terjadi akibat kenaikan V sebesar 1 volt dan kenaikan R sebesar 0,5 ohm
Jawaban:
𝜕𝐼 𝜕𝐼
I=f(V,R) 𝛿𝐼 = 𝛿𝑉+ 𝛿𝑅
𝜕𝑉 𝜕𝑅
𝜕𝐼 1 𝜕𝐼 𝑉
= 𝑑𝑎𝑛 =− 2
𝜕𝑉 𝑅 𝜕𝑉 𝑅
𝐼 𝑉
𝛿𝐼 = 𝛿𝑉 − 2 𝛿𝑅
𝑅 𝑅
Contoh - 8

Jadi jika R = 50, V = 250, V = 1, dan R = 0,5


1 250
𝛿𝐼 = 1 − (0,5)
50 2500
1 1
𝛿𝐼 = −
50 20
𝛿𝐼 = 0,02 − 0,05 = −0,03
Artinya I turun sebesar 0,03 ampere

Anda mungkin juga menyukai