Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL


GEMPOL–PANDAAN

Oleh:

Lutfi Firman Hadiansyah

NIM 1810611086

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2021
ABSTRAK

Elisha, Lempira Christy. 2020.“Cost Benefit Analysis (CBA) Pembangunan


Infrastruktur Jalan Tol Semarang – Solo”. Tesis. Program Studi Ilmu
Ekonomi . Pascasarjana. Unviversitas Negeri Semarang. Pembimbing
I: Prof. Dr. Etty Soesilowati, M.Si., Pembimbing II: Andryan
Setyadharma, S.E., M.Si., Ph.D.

Kata kunci: Analisis Biaya Manfaat, Infrastruktur, Jalan Tol, Investasi,


Return On Investment, Public Private Partnership,Payback Period

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan IV


tahun 2018 – triwulan I tahun 2019 mengalami perlambatan. Selama masa
periode tersebut pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa juga menunjukkan
perlambatan yaitu pada triwulan I tahun 2019 sebesar 5,66% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2019 tercatat
sebesar 5,14% (yoy). Penggunaan konsep Public Private Partnership (PPP)
bisa dilihat sebagai salah satu peluang untuk meningkatkan kualitas belanja
baik di Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah Daerah. Penelitian ini
bertujuan menganalisis model Public private partnership dan biaya dan
manfaat penyediaan infrastruktur jalan tol Semarang – Solo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method.
Metode kualitatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu untuk
menganalisis model Public private partnership dengan fokus penelitian
yaitu penyediaan dan pengelolaan jalan Tol Semarang-Solo. Jenis data
yang dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder.
Menganalisis biaya dan manfaat penyediaan infrastruktur jalan Tol
Semarang- Solo menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik
analisis data Return of investment dan payback period.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah bentuk kerjasama Jalan
Tol Semarang- Solo adalah Build Operate Transfer (BOT), pelaku Public
Private Partnership Jalan Tol Semarang-Solo adalah PT Jasa Marga
(Persero) Tbk, PT Astra Infra dan PT SPJT (PT. Sarana Pembangunan
Jawa Tengah). Jangka waktu pengelolaan jalan tol Semarang-Solo yaitu
selama 45 tahun. Nilai Return On Investment (ROI) pada tahun 2018
mencapai 6,61%, semakin tinggi hasil dari ROI jalan Tol Semarang-Solo
maka semakin baik kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta,
hal ini juga mempengaruhi masa pengembalian modal investasi yaitu 7
Tahun.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas proposal yang
berjudul “Analisa Kelayakan Finansial Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan” ini dengan
baik dan lancar. Proposal ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas ujian tengah semester
mata kuliah Manajemen Transportasi.

Dalam tugas proposal ini, saya mengucapkan banyak terima kasih tentunya kepada
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Transportasi yaitu Bapak Rofi Budi
Hamduwibawa, ST., MT. yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan
proposal ini. Disadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
mungkin masih banyak kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, penyusun selalu
mengharapkan saran, petunjuk, kritik dan bimbingan yang bersifat membangun demi
sempurnanya proposal ini dan berharap semoga proposal ini mudah dimengerti dan dipahami
oleh para pembacanya, sehingga bisa menjadi salah satu sumber informasi dan mudah-
mudahan proposal ini juga berguna bagi para pembacanya.

Sebagai penutup kata saya meminta maaf apabila dalam penyusunan proposal ini ada
kata-kata yang salah atau bahkan kurang berkenan di hati pembaca. Semoga proposal saya ini
bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Jember, 14 November 2021

Penyusun

Nicho Fiero Harumalbara


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
ABSTRAK.................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2 Permasalahan dan Tujuan Penulisan................................................................................5
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................................6
2.1 Kelayakan Proyek.............................................................................................................6
2.2 Jalan Tol...........................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................7
3.1 Analisa Kelayakan Finansial...........................................................................................7
3.1.1 Metode Net Present Value (NPV).............................................................................7
3.1.2 Metode Internal Rate of Return (IRR).......................................................................8
3.1.3 Metode Benefit Cost Ratio (BCR).............................................................................8
3.1.4 Metode Payback Period.............................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................12
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
5.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyediaan infrastruktur memiliki peranan penting dalam mempercepat
proses pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya
adalah infrastruktur jalan Tol. Infrastruktur jalan Tol memiliki peranan
penting mendukung pembangunan nasional sebagai penunjang, penggerak
dan pendorong urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik, sosial budaya
dan pertahanan keamanan (BAPPENAS, 2019). Peran infrastruktur adalah
untuk melayani mobilitas manusia, distribusi perdagangan dan industri
sebagai sektor pendukung pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini
dilihat dari grafik 1.1 terkait belanja Pemerintah Indonesia dari tahun 2011-
2017.
Peningkatan belanja kesehatan, infrastruktur dan pendidikan ditunjukkan
pada gambar 1.1 dari APBN tahun 2011-2017. APBN digunakan sebagai
instrumen kebijakan meraih keadilan, menurunkan tingkat kemiskinan,
menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi disparitas antar kelompok
pendapatan dan antar wilayah. Sistem penganggaran yang sekarang
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki layanan kepada
Alokasi Anggaran (Triliun Rupiah)

masyarakat.
Gambar 1.1
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017


Pendidikan 266.9 310.8 345.3 375.1 390.1 400.2 416.1
Infrastruktur 114.2 145.4 155.9 177.9 189.7 317.1 387.3
Kesehatan 36.5 41 46.5 67.5 74.2 106.1 104

Sumber: BKF dan DJA Kemenkeu, 2017


Tantangan lain adalah terkait penyediaan infrastruktur yang masih
rendah, terutama bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang setara.
Penyediaan infrastruktur publik di Indonesia dianggap sangat rendah, salah
satunya akibat krisis ekonomi di akhir tahun 1990-an. Saat itu banyak
proyek infrastruktur yang terpaksa dihentikan termasuk penurunan anggaran
Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dan juga pembatalan proyek-
proyek yang dikerjasamakan dengan pihak swasta.
Pembangunan infrastruktur merupakan kewajiban pemerintah
dengan melihat tantangan anggaran sebagaimana disebutkan pada gambar
1.1 menjadikan peran investor atau pihak swasta sangat diperlukan untuk
menciptakan dan juga mengembangkan sarana dan prasarana kebutuhan
masyarakat. Proyek yang masih memerlukan dukungan Pemerintah telah
disiapkan skema kerja sama Pemerintah dengan swasta. Oleh sebab itu
muncul konsep Public Private Partnership (PPP) Pemerintah baik di pusat
maupun di daerah dituntut untuk mencari dan mengeksplorasi skema
pendanaan alternatif di luar apa yang selama ini sudah

pemerintah. Periode ini menunjukkan adanya semangat baru keterlibatan


swasta yang jauh lebih besar. Hal ini ditandai dengan lahirnya Komite
Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KKPPI) yang bertugas
mengawal proses kebijakan dan strategi percepatan pembangunan
infrastruktur melalui Perpres Nomor 42 Tahun 2005, dan untuk lebih
mengikatkan keseriusan pemerintah, maka terbitlah Perpres Nomor 67 tahun
2005, tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Proyek-Proyek
Infrastruktur. (Adji 2010).

dijalankan secara tradisional dan konvensional dengan skema APBN dan


APBD (Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, 2017).
1.2 Permasalahan dan Tujuan Penulisan

Permasalahan yang dibahas disini adalah berkaitan dengan pembangunan jalan tol
Gempol-Pandaan tersebut apakah masih layak dilaksanakan akibat terjadi pergeseran
pelaksanaan dari rencana semula di 2006 bergeser menjadi 2012, ditinjau dari aspek
kelayakan analisis finansial. Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisis kelayakan
finansial pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan tersebut layak atau tidak untuk
dilaksanakan.
BAB II DASAR TEORI

2.1 Kelayakan Proyek

Menurut Husnan dan Muhammad (2005) umumnya aspek-aspek utama yang perlu
dipertimbangkan dalan studi kelayakan proyek adalah manfaat ekonomis proyek tersebut bagi
proyek itu sendiri (manfaat finansial), manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat
proyek tersebut dilaksanakan (manfaat ekonomi nasional) dan manfaat sosial proyek tersebut
bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Studi kelayakan proyek merupakan penelitian
tentang layak tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu (Herlianto dan
Pujiastuti, 2009). Investasi adalah salah satu keputusan utama keuangan, keputusan investasi
biasanya memerlukan dana yang sangat besar sehingga perlu analisis yang mendalam
sebelum melakukan investasi (Prihadi, 2010). Salah satu sifat dasar investasi adalah adanya
ketidakpastian di waktu yang akan datang. Pengeluaran investasi terjadi sekarang, sementara
hasilnya baru dapat diharapkan di waktu yang akan datang.

2.2 Jalan Tol

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai
jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Peraturan mengenai Jalan Tol
diatur dalam bab V (lima) UU No 38 tahun 2004 tentang jalan, yang kemudian lebih diperinci
dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 15 tahun 2005. Dalam PP tersebut disebutkan jalan Tol
dikembangkan dalam rangka menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, menjaga kesinambungan dalam pengembangan
wilayah dengan memperhatikan keadilan serta meningkatkan efisiensi pelayanan jasa
distribusi terutama pada wilayah yang sudah tinggi tingkat pertumbuhannya agar dapat
dihindari timbulnya pemborosan-pemborosan baik langsung maupun tidak langsung.
Pemborosan langsung antara lain biaya operasi suatu kendaraan bermotor yang berhenti atau
berjalan dan atau bergerak dengan kecepatan sangat rendah akibat terbaurnya peranan jalan.
Pemborosan tidak langsung antara lain nilai relatif dan kepentingan tiap pemakai jalan
menyangkut segi waktu dan kenyamanan. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan negara,
mempunyai kewenangan menyelenggaraan jalan tol. Penyelenggaraan jalan tol meliputi
kegiatan pengaturan jalan tol, pembinaan jalan tol, pengusahaan jalan tol dan pengawasan
jalan tol. Pengaturan jalan tol meliputi perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan
perencanaan umum dan pembentukan peraturan perundang-undangan.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Analisa Kelayakan Finansial

Terdapat banyak metode yang dipergunakan untuk menilai suatu usulan investasi
layak atau tidak untuk direalisasikan. Dalam analisis ini metode yang akan diaplikasikan
yaitu: Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR),
dan Payback period.

3.1.1 Metode Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value merupakan besarnya selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan dahulu
tingkat bunga yang dianggap relevan sebagai dasar pertimbangan yaitu suku bunga deposit
yang berlaku di bank. Rumusan persamaan NPV (Haming dan Basalamah, 2010) adalah
sebagai berikut.

Dimana:

NPV = Nilai sekarang bersih

i = Tarif discount

n = Masa manfaat proyek yang diharapkan

NBi = Nilai bersih aliran kas masuk sebelum bunga masuk setelah pajak yang akan

dibebankan

Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang
lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka investasi dapat dikatakan
menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek
ditolak karena nilai tidak menguntungkan.
3.1.2 Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return adalah suatu tingkat diskon yang menghasilkan net
present value sama dengan 0 (nol). Untuk menghitung IRR harus dihitung NPV1 dan
NPV2. (Haming dan Basalamah, 2010), merumuskan IRR sebagai berikut:

Dimana:

IRR = Internal Rate of Return yang akan dicari

i1 = Tingkat bunga yang kecil

i2 = Tingkat bunga yang besar

NPV1 = Nilai sekarang bersih yang diperoleh dari faktor i2 (yang negatif)

NPV2 = Nilai sekarang bersih yang diperoleh dari faktor i1 (yang positip)

3.1.3 Metode Benefit Cost Ratio (BCR)

Rasio manfaat - biaya (B/C) adalah perbandingan nilai manfaat sekarang dengan nilai
biaya sekarang. Pendekatan perhitungan manfaat - biaya menggunakan rumus sebagai
berikut:

Jika B/C lebih besar dari satu maka manfaat lebih besar dari biaya, sama seperti
IRR rasio manfaat - biaya (B/C) menunjukkan gambaran relatif proyek juga
memperlihatkan berapa kali hasil manfaat terhadap biaya usulan investasi
3.1.4 Metode Payback Period

Metode ini mencoba mengukur berapa cepat investasi bisa kembali. Satuan hasil dari
Pay Back Period adalah satuan waktu (tahun, bulan, hari) kalau pay back period ini lebih
pendek dari yang telah diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan
kalau lebih lama proyek ditolak. (Haming dan Basalamah, 2010) merumuskan persamaan Pay
Back Period sebagai berikut:

Dimana:

Rk = Penerimaan periode k

Ek = Pengeluaran periode k

i = Bunga

θ 1 = Waktu periode terkecil sesuai dengan nilai periode pengembalian yang dicari

Sunito (2007) menyatakan bahwa ada tiga hal yang menyebakan kegagalan
investasi di jalan tol yaitu kemampuan pendanaan, regulasi yang tidak mendukung, serta
tingkat kelayakan finansial. Hal ini terjadi karena karakteristik investasi di jalan tol bersifat
jangka panjang dan membutuhkan investasi yang sangat besar dengan payback period > 20
tahun serta masa konsesi antara 35 -40 tahun. Sunito (2007) lebih lanjut mengatakan
bahwa beban investasi terbesar yang berupa tanah, konstruksi dan peralatan terjadi di awal
masa konsesi, sementara pendapatan baru mulai tumbuh di awal operasi jalan tol. Hasil
pendapatan tol di awal operasi 5 -7 tahun belum cukup untuk mengembalikan pinjaman ke
Bank (defisit cash flow).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis yang dilakukan adalah analisis jalan eksisting yang hasilnya berupa Lalu
Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) pada saat ini (tahun 2012), prediksi LHRT 35
tahun kedepan menggunakan tingkat pertumbuhan rata-rata PDRB Kabupaten Pasuruan
6%. Selanjutnya dilakukan analisis pendapatan tol dimana besarnya tarif penarikan pada
2013 diasumsikan untuk kendaraan golongan I sebesar Rp. 6.500, tarif golongan II sebesar
9.500, tarif golongan III sebesar 13.000, tarif golongan IV sebesar Rp. 16.000 dan tarif
golongan V sebesar 19.500. Kenaikan tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali dengan
mempertimbangkan faktor inflasi, sedangkan asumsi inflasi adalah sebesar 5.25% setiap
tahunnya selama masa konsesi jalan tol 35 tahun.

Komponen biaya pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pandaan yang


dipertimbangkan dalam analisis kelayakan adalah sebagai berikut:

● Biaya konstruksi dan fasilitas tol (construction & facility cost)

● Biaya pembebasan lahan (land acquistion)

● Biaya rekayasa dan pengawasan (design and supervision)

● Biaya operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance)

Dalam studi ini, analisis finansial dilakukan dengan tingkat suku bunga 14%. Hasil
perhitungan analisa kelayakan finansial yang dilakukan dengan meninjau dari perhitungan
berbagai indikator investasi seperti IRR, NPV, BCR, Payback Period dan Profitability
Index adalah seperti pada Tabel 1 berikut.

Hasil perhitungan analisa finansial diatas jika dibandingkan dengan hasil perhitungan
analisa finansial sebelumnya yang dilakukan di 2006 adalah seperti Tabel 2 berikut.
Perubahan nilai IRR pada 2006 sebesar 19.19% menjadi IRR pada 2012 sebesar
17.90% diakibatkan karena terjadi perubahan biaya akibat kenaikan biaya konstruksi dan
pembebasan tanah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil analisa finansial menunjukkan bahwa proyek ruas tol Gempol-Pandaan


memberikan hasil IRR sebesar 17.90%, NPV sebesar Rp. 275.924.436.204,- Benefit
Cost Ratio (BCR) sebesar 1.24, Profitability Index sebesar 1.64. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan layak untuk dilaksanakan.
Perbandingan dengan hasil analisa finansial sebelumnya di 2006 menunjukkkan bahwa
terjadi penurunan nilai IRR dari 19.19% menjadi 17.90%, hal ini diakibatkan terjadinya
kenaikan biaya konstruksi dan pembebasan lahan.

5.2 Saran

Untuk penelitian-penelitian selanjutnya, kiranya memperhitungkan variabel


risiko sebagai variabel dependen (correlation condition). Dalam perhitungan tarif tol
misalnya, harus juga memperhitungkan kemauan untuk membayar (willingness to pay)
dan kemampuan untuk membayar (ability to pay) serta dilakukan analisa manfaat
ekonomi dari keberadaan proyek jalan tol.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta

Haming, Murdifin dan Basalamah, Salim., 2010, Studi Kelayakan Investasi Proyek dan
Bisnis, Bumi Aksara, Makasar

Herlianto, Didit dan Pujiastuti, Triani., 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Graha Ilmu,
Yogyakarta

Husnan, Suad dan Muhammad, Suwarsono., 2005, Studi Kelayakan Proyek:, Edisi 4, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta

Jurnal ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-


PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo

Prihadi, Toto., 2010, Analisis Investasi, Cetakan 1, Penerbit PPM, Jakarta

Sekretariat Negara, 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004


Tentang Jalan, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132,
Jakarta.

Sunito, Frans F., 2007, Upaya Untuk Menerobos Hambatan Investasi Jalan Tol,
Konferensi Naional Teknik Jalan ke-8, Hotel Mercure 4-5 September 2007, Jakarta.

Rizal Z. Tamin, dkk. (2017). SUPPORTED BUILD OPERATE TRANSFER


EFFECTIVENESS ANALYSIS TO IMPROVE FINANCIAL FEASIBILITY OF TOLL
ROADS IN INDONESIA, 1-10.

Anda mungkin juga menyukai