Modul Latsar CPNS - Agenda 2 - Antikorupsi (Baru Revisi)
Modul Latsar CPNS - Agenda 2 - Antikorupsi (Baru Revisi)
ANTIKORUPSI
1
Komisi Pemberantasan Korupsi (c) 2021
Diterbitkan oleh
Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
Komisi Pemberantasan Korupsi
www.aclc.kpk.go.id
Pengarah:
Pimpinan KPK
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat
Penanggung Jawab:
Aida Ratna Zulaikha (Direktur Jejaring Pendidikan)
Dian Novianthi (Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi)
Penyusun
Agung Kusnandar
Sandri Justiana
Ramah Handoko
Gumilar Prana Wilaga
Erlangga Kharisma Adikusumah
Anissa Rahmadhany
Siti Patimah
2
PRAKATA
Segala puji dan puji terpanjat hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah dan rahmat-Nya,
Modul Pembelajaran Mandiri untuk Pelatihan Dasar CPNS Agenda 2 – Nilai-Nilai Dasar PNS:
Antikorupsi dapat diselesaikan.
Modul ini merupakan pengembangan dari Modul Antikorupsi untuk Diklat Prajabatan yang disusun
KPK pada 2014. Modul disusun dengan mengacu ke Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Penyuluh Antikorupsi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
antikorupsi. Selain itu, kondisi pandemi Covid 19 yang berdampak terhadap bidang pendidikan,
modul ini didesain agar peserta dapat melakukan pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan
media daring (online). Dan terakhir, penyajian modul ini menyesuaikan dengan karakteristik peserta
Latsar CPNS yang terlahir sebagai generasi Z, generasi yang melek digital dan cenderung
multitasking.
Indonesia merupakan laboratorium yang sangat lengkap terkait dengan “korupsi”, sehingga menjadi
tantangan tersendiri untuk mendapatkan solusi mengatasinya sesuai dengan karakteristik
Indonesia. Semangat tersebut menjadi warna khusus bagi tim penyusun modul di KPK untuk
menghasilkan modul yang khas, dan hasilnya diharapkan dapat membentuk para calon pemimpin
Indonesia yang tercerahkan dan jauh dari korupsi.
Harapan kami, pemimpin dan pejabat yang tercerahkan dan jauh dari korupsi mampu menjadi
jembatan untuk tercapainya tujuan nasional dengan menggerakkan seluruh elemen bangsa.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan membantu mereka menjalankan perannya
dengan integritas yang tinggi.
Jakarta, 2021
Tim Penyusun
3
TINJAUAN MATA PELATIHAN
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar antikorupsi pada peserta
Pelatihan melalui pembelajaran secara mandiri mengenai pengetahuan dasar
antikorupsi, analisis kasus korupsi, dan aktualisasi nilai-nilai dasar antikorupsi.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan
sikap dan perilaku yang amanah dan jujur, serta mampu mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya.
4) Materi Pokok
Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan Dasar Antikorupsi;
b) Studi Kasus Korupsi; dan
c) Aktualisasi Nilai-Nilai Antikorupsi
4
Modul 1
PENGETAHUAN DASAR ANTIKORUPSI
Bayangkan beberapa tahun ke depan.Tak ada lagi kemiskinan di negeri ini. Rakyat hidup
makmur, tentram, rukun, dan damai. Keramahan, kepedulian, dan gotong royong kembali
menjadi sifat dasar bangsa ini di semua lapisan. Orangtua bekerja di kantor, di sawah, di
pabrik, di rumah, dengan tenang, karena tahu impian mereka akan tercapai tak lama lagi.
Dengan pikiran tenang, melakukan pekerjaan pun dengan penuh konsentrasi dan
produktivitas meningkat.
Ramah, peduli, dan gotong royong adalah karakter bangsa Indonesia. Anak-anak bahagia di
mana pun berada. Bersekolah dengan riang tanpa beban. Belajar bagi mereka adalah bermain.
Kakak-kakak mereka, para remaja, berkumpul dan melakukan kegiatan kreatif menakjubkan.
Lingkungan bersih dari sampah. Udara segar tanpa polusi. Jalanan lancar tanpa kemacetan.
Alat transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu membawa penggunanya tanpa harus
berdesakan. Taman-taman kota terawat. Sawah ladang subur. Hutan kembali menghijau.
Sungai jernih dan bersih mengalir. Kicau burung dan cericit hewan-hewan kecil meningkahi
pemandangan. Rumah ibadah ramai dikunjungi segala usia. Perpustakaan juga menjadi
tempat favorit keluarga. Aaaah…. tariklah napas dalam-dalam.
Oh ya, lihatlah para pejabat datang dengan pakaian sederhana, untuk berdialog dan
mendengarkan rakyat, tak mau menerima perlakuan yang berbeda. Mereka mencatat keluhan
dan segera menindaklanjuti dengan kerja keras. Tak ada amplop beredar di bawah meja
karena mereka adalah abdi masyarakat yang sudah cukup menerima gaji yang layak.
Itulah yang akan terjadi jika Indonesia bebas dari korupsi. Apakah itu
utopia?
Semua bergantung kepada kita. Rakyat Indonesia, termasuk Anda sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Apakah Anda ingin Indonesia Bebas dari Korupsi?
Mari kita wujudkan bersama.
5
AKTIVITAS:
Simaklah video Aku Ingin Indonesia Tanpa Korupsi pada tautan berikut:
https://youtu.be/Eq-JBnlnUiE atau https://drive.google.com/file/d/1L5WFvK-jNpLRsd-
8pKr8B8wSPpmDjrxq/view?usp=sharing
DISKUSI:
Setelah menyimak video tersebut, buatlah konten untuk diunggah di media sosial dengan topik
kondisi Indonesia tanpa korupsi dari berbagai aspek: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dsb.
Format konten bisa berupa tulisan, puisi, pantun, video, poster, infografis, atau media
kreativitas lainnya. Gunakan tagar #latsarcpns2021 #antikorupsi #lawankorupsi #kpk
#ASNberintegritas
Mention:
Instagram @official.kpk @humas_lan @aclc_indonesia
Facebook @Komisi Pemberantasan Korupsi @ACLC KPK
Untuk memperkuat pemahaman Anda, silakan pelajari materi-materi terkait pada tautan
berikut:
6
1.2. DAMPAK MASIF DAN BIAYA SOSIAL KORUPSI
AKTIVITAS:
Simaklah video Dampak Masif dan Biaya Sosial Korupsi pada tautan berikut:
https://youtu.be/X5gBsV8Q7bU atau https://drive.google.com/file/d/1MDE1G8eJqoyAww-
lz5L5FtZG31oaVsMO/view?usp=sharing
DISKUSI:
Setelah menyimak video tersebut, pelajarilah tautan berita berikut ini. Kemudian, tuangkanlah
pendapat Anda terkait kasus yang terjadi dalam berita tersebut dihubungkan dengan dampak
korupsi dan biaya sosial korupsi:
https://www.liputan6.com/news/read/4119398/horor-ambruknya-jembatan-kutai-
kartanegara-sewindu-lalu
https://news.okezone.com/read/2011/11/26/340/534662/usia-10-tahun-kok-jembatan-
kutai-kartanegara-sudah-roboh
https://nasional.tempo.co/read/368766/kpk-usut-dugaan-korupsi-jembatan-mahakam-
ii/full&view=ok
https://www.merdeka.com/peristiwa/kpk-selidiki-dugaan-korupsi-jembatan-kukar.html
https://news.detik.com/berita/d-1965065/kpk-cari-kerugian-negara-kasus-runtuhnya-
jembatan-kukar
https://nasional.tempo.co/read/1019999/kpk-tetapkan-bupati-kukar-rita-widyasari-sebagai-
tersangka/full&view=ok
https://nusadaily.com/selamat-pagi/jembatan-ambruk-wajah-korupsi-kita.html
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/16/17452221/bupati-kukar-rita-widyasari-
belanja-40-tas-mewah-untuk-samarkan-gratifikasi
7
Untuk memperkuat pemahaman Anda, silakan pelajari materi-materi terkait pada tautan
berikut:
2. Buku Kapita Selekta dan Biaya Sosiali Korupsi (Bab 5 dan 6):
https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/05/buku-kapita-selekta.pdf
8
1.3. PENGERTIAN, BENTUK DAN PENYEBAB KORUPSI
AKTIVITAS:
Simaklah video Pengertian, Bentuk dan Penyebab Korupsi pada tautan berikut:
https://youtu.be/mrzsEsOrt4A atau https://drive.google.com/file/d/14JwQlz_cisB4IzeV7I8Z-
xjEvVrkf4rd/view?usp=sharing
DISKUSI:
Setelah menyimak video tersebut, identifikasi jenis tindak pidana korupsi pada kasus yang
ditangani KPK berikut:
https://news.detik.com/berita/d-4364007/ott-ke-30-kpk-di-2018-yang-jerat-pejabat-
pupr-jadi-tersangka
https://www.wartaekonomi.co.id/read49694/kpk-tahan-bupati-lombok-barat-zaini-
arony.html
https://nasional.okezone.com/read/2017/11/28/337/1822066/kasus-korupsi-
pengadaan-kapal-patroli-rugikan-negara-rp29-miliar-satu-orang-ditetapkan-tersangka
9
Untuk memperkuat pemahaman Anda, silakan pelajari materi-materi terkait pada tautan
berikut:
1. Buku Kapita Selekta dan Biaya Sosial Korupsi (Bab 1 dan 3): https://aclc.kpk.go.id/wp-
content/uploads/2018/05/buku-kapita-selekta.pdf
10
1.4. APA DAN MENGAPA GRATIFIKASI?
AKTIVITAS:
Video 1
Memahami Gratifikasi
https://www.youtube.com/watch?v=w5qojU5vWp8&feature=youtu.be atau
https://drive.google.com/file/d/1b0TLyOj5MWwWUM2T-1M2NOeFXg-scF4h/view?usp=sharing
Video 2
Perbedaan Hadiah dengan Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan
https://youtu.be/i2YnAk-mjrA atau
https://drive.google.com/file/d/17V5NGYdXbT2In8f5nY39exNniunV9gqn/view?usp=sharing
11
DISKUSI:
Setelah menyimak video tersebut, identifikasi dan buat daftar penerimaan yang sering diterima
oleh PNS. Kemudian, tentukan status dari penerimaan tersebut, apakah termasuk gratifikasi
yang wajib dilaporkan atau tidak wajib dilaporkan.
Status
No Daftar Penerimaan
Wajib dilaporkan Tidak Wajib dilaporkan
Untuk memperkuat pemahaman Anda, silakan pelajari materi-materi terkait pada tautan
berikut:
4. Infografis
https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/perbedaan-
gratifikasi-uang-pelicin-pemerasan-dan-suap
12
1.5. STRATEGI DAN RENCANA AKSI PEMBERANTASAN KORUPSI
Kita telah memahami pengertian dan bentuk-bentuk korupsi, serta penyebab dan dampak
yang ditimbulkannya. Selain merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,
korupsi juga merusak sistem perekonomian. Imbasnya, apa lagi kalau bukan membuat negeri
kita yang kaya raya itu masih belum juga bisa mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Segala potensi yang dimiliki pun seakan tidak berarti. Layanan publik masih buruk, tingkat
kesehatan rendah, pendidikan yang tidak terjamin, tingkat pendapat masyarakat yang masih
memprihatinkan, dan banyak lagi indikator negara makmur yang belum bisa dicapai. Dengan
kata lain, harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagaimana negeri impian pun, bak jauh
panggang dari api. Kita semua sepakat bahwa korupsi memang harus dimusnahkan.
Bagaimana caranya?
AKTIVITAS:
Simaklah video Strategi dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi pada tautan berikut:
https://youtu.be/pqFyjtFJtzE atau
https://drive.google.com/file/d/1vABRcD9xOq7To1oszaY2l0_KIWAgyxHQ/view?usp=sharing
13
DISKUSI:
Untuk memperkuat pemahaman dan rencana aksi Anda, silakan pelajari materi-materi terkait
pada tautan berikut:
4. Infografis
● https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/3-strategi-
pemberantasan-korupsi
● https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/contoh-1001-
aksi-melawan-korupsi
● https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/tips-aksi-
pemberantasan-korupsi
● https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/3-langkah-
merancang-rencana-aksi-pemberantasan-korupsi
14
1.6. PELAPORAN DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi dijamin dalam
undang-undang. Hal ini tercantum pada Pasal 1 UU nomor 19 Tahun 2019. Lebih lanjut, peran
masyarakat diatur dalam PP No. 43 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Pada ayat (2) Pasal 2 PP disebutkan bahwa wujud peran serta masyarakat
diwujudkan dalam bentuk:
a. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana korupsi;
b. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada Penegak Hukum yang
menangani perkara tindak pidana korupsi;
c. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada Penegak
Hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang diberikan kepada
Penegak Hukum; dan
e. hak untuk memperoleh perlindungan hukum.
Masyarakat dapat menyampaikan laporan atas dugaan terjadinya tindak pidana korupsi
kepada aparat penegak hukum baik KPK, Kepolisian, ataupun Kejaksaan. Dalam hal ini,
masyarakat merupakan bagian vital dalam pemberantasan korupsi, termasuk dari elemen
Aparatur Sipil Negara (ASN). Ulasan mengenai mengenai pengaduan masyarakat mulai dari
definisi,dasar hukum, prosedur pengaduan, serta siapa saja pihak yang dapat dilaporkan ke
KPK dapat disimak pada tautan materi dan video pembelajaran berikut.
Dengan demikian, kita bisa memahami sekaligus dapat berperan aktif dalam melakukan
pengaduan ke KPK dan saluran pengaduan lainnya ketika mengetahui adanya indikasi telah
terjadinya tindak pidana korupsi.
15
AKTIVITAS:
Video 1
Whistle Blower: Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi
https://youtu.be/oCHGIle9Bmg atau
https://drive.google.com/file/d/1G50FYVlFWpwQBTtM3rF6g7CmC8EoVLhm/view?usp=sharing
Video 2
Alur Penanganan Pengaduan Masyarakat
https://youtu.be/U7qDiszQKZI atau
https://drive.google.com/file/d/1dCQqOkAYFieWPgeNHTB4OJRduqYDnhJd/view?usp=sharing
Video 3
Bukti Permulaan dan Alat Bukti
https://youtu.be/L5lSIiOypoI atau
https://drive.google.com/file/d/1LahLwnqB23aqwI23CYTy6mULXvHd4soR/view?usp=sharing
Video 4
Mengapa Pengaduan Tidak Ditindaklanjuti?
https://youtu.be/SmNDmVv6Y9o atau
https://drive.google.com/file/d/1Q7FzjQYhZiXLaRkhkPuK-e2iRavoQa8S/view?usp=sharing
Video 5
Penyelenggara Negara Mana Saja yang bisa ditangani KPK?
https://youtu.be/gHaZo3xlBUs atau
https://drive.google.com/file/d/1Ud7BKdZ1shFRpTL3NgLNo7xj0uDq4q7X/view?usp=sharing
Video 6
Cara Menyusun Pengaduan Masyarakat
https://youtu.be/i3hDxyU39Qk atau
https://drive.google.com/file/d/19O4UhVJaVEIAqmXJ0uGkucv19lXccrLJ/view?usp=sharing
16
DISKUSI:
Untuk memperkuat pemahaman dan teknis menyusun laporan pengaduan masyarakat, silakan
pelajari materi-materi terkait pada tautan berikut:
2. Infografis
https://aclc.kpk.go.id/materi/pengetahuan-keterampilan-antikorupsi/melaporkan-dugaan-
tindak-pidana-korupsi/infografis
17
Modul 2
STUDI KASUS KORUPSI
Tindak pidana korupsi merupakan tindakan tercela yang tidak boleh dilakukan oleh PNS. Bahkan,
PNS semestinya berperan dalam upaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Mengapa PNS
tidak boleh melakukan tindak pidana korupsi? Upaya apa yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya suap-menyuap? Dan, peran apa yang dapat dilakukan PNS? Mari kita diskusikan dalam
beberapa studi kasus berikut.
AKTIVITAS:
DISKUSI:
Berdasarkan berita yang Anda yang Anda pelajari, isilah tabel berikut:
18
2.2. STUDI KASUS KORUPSI 2
AKTIVITAS:
DISKUSI:
Berdasarkan video yang Anda yang Anda simak, isilah tabel berikut:
19
2.3. STUDI KASUS KORUPSI 3
AKTIVITAS:
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) pada tahun anggaran 2017 lalu, BPK
menemukan sejumlah keanehan di satker tersebut pada kegaiatn penyediaan makan dan
minum yang tak sesuai dengan bukti kuintansi pembelian.
Bukti kuitansi tersebut dapat ditunjukkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK)
bagian umum selaku pihak penanggungjawab dalam penyediaan makan minum rapat,
penyambutan tamu dan kegiatan pemerintah Kota Dumai.
Sesuai LHP BPK terdapat selisih bayar mencapai Rp20.238.622,- antara SPJ makan dan
minum yang dibayarkan Pemko Dumai melalui bagian keuangan kepada rekan kerja dengan
bukti kuitansi pembelian yang bisa ditunjukkan PPTK kepada BPK RI saat melakukan
pemeriksaan.
Selain itu BPK juga menemukan kejanggalan dalam laporan yang disampaikan kepada
mereka, yakni setiap laporan bulanan pengadaan makanan dan minuman oleh bagian umum
Sekretariat Daerah Kota Dumai jumlah dan jenisnya selalu sama.
Dalam laporan BPK juga menunjukkan upaya mark up anggaran pengadan makan dan
minum petugas jaga rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai. Disebutkan ada 25
petugas jaga rumah kediaman dua pemimpin Kota Dumai ini yang dibagi menjadi tiga shift.
Dimana setiap shift bagian umum menyediakan snack dan makan bagi petugas jaga. Pada
shift pagi, BPK menemukan adanya pengelembungan jumlah pengadaan snack. Dimana dari
SPJ yang disampaikan bagian umum menyediakan 25 kotak snack namun bukti pemeriksaan
hanya ditemukan sembilan kotak untuk sembilan orang petugas jaga pagi.
Sementara untuk makan siang petugas juga juga terdapat selisih yang sangat signifikan.
Dimana untuk makan dalam pemeriksaan hanya menyediakan sembilan kotak namun dalam
SPJ pencairan digelembungkan mencapai 15 kotak.
Sementara di lain kesempatan saat media ini meminta tanggapan dari salah seorang warga
Dumai terkait kabar yang sempat menghebohkan di kalangan masyarakat ini, Ar sangat
mengutuk keras aksi penyelewengan tersebut. Tindakan tersebut menurutnya tidak hanya
merugikan daerah, namun juga masyarakat.
Sumber: https://riaulink.com/index.php/news/detail/6531/selain-sppd-fiktif-bpk-juga-
temukan-dugaan-mark-up-anggaran-di-pemko-dumai
20
DISKUSI:
Berdasarkan video yang Anda yang Anda simak, isilah tabel berikut:
21
2.4. STUDI KASUS KORUPSI 4
AKTIVITAS:
DISKUSI:
Berdasarkan video yang Anda yang Anda tonton, isilah tabel berikut:
22
Modul 3
AKTUALISASI NILAI-NILAI KORUPSI
Tindak pidana korupsi merupakan tindakan tercela yang tidak boleh dilakukan oleh PNS. Bahkan,
PNS semestinya berperan dalam upaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Mengapa PNS
tidak boleh melakukan tindak pidana korupsi? Upaya apa yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya suap-menyuap? Dan, peran apa yang dapat dilakukan PNS? Mari kita diskusikan dalam
beberapa studi kasus berikut.
Siap untuk mengaktualisasikan integritas dalam memberantas korupsi? Mari kita pahami dulu
apa yang dimaksud dengan integritas?
AKTIVITAS:
Simaklah video pada tautan berikut:
Aksi Integritas untuk Berantas Korupsi
https://youtu.be/nihUi9xfZRo atau
https://drive.google.com/file/d/1EuoB4hx7ugXzQsAoyvpxtWpK5hlv1tVO/view?usp=sharing
23
DISKUSI:
Untuk memperkuat pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai antikorupsi, silakan pelajari materi-
materi terkait pada tautan berikut:
24
3.2. BELAJAR INTEGRITAS DARI TOKOH BANGSA
Bangsa yang besar adalah bangsa yang meneladani integritas para tokoh bangsanya.
Setidaknya, mereka membuktikan bahwa negeri ini pernah memiliki pemimpin-pemimpin
yang amanah, jujur, sederhana, dan sangat bertanggung jawab. Mereka adalah fakta bahwa
bangsa kita tidaklah memiliki budaya korupsi sejak lama. Dari mereka, kita bisa optimistis,
menjadi pribadi berintegritas dan amanah bukanlah kemustahilan bagi kita. Siapakah para
tokoh bangsa yang dapat kita jadikan sebagai role model berintegritas? Aktualisasi integritas
apa saja yang dapat kita teladani?
AKTIVITAS:
Simaklah hingga tuntas video-video berikut:
25
DISKUSI:
Untuk memperkuat pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai antikorupsi, silakan pelajari materi-
materi terkait pada tautan berikut:
26
3.3. INTEGRITAS ITU ADA DI SEKITAR KITA
Setelah mempelajari integritas dari Tokoh-Tokoh Bangsa, mungkin ada beberapa dari Kita yang
bergumam dari dalam hati, “dulu kan beda keadaannya”, “mereka kan punya jabatan yang
penting, sedangkan Kita ini siapa?”, “sebagai pejabat dan tokoh masyarakat memang harus
menjadi contoh, sedangkan Kita ini siapa? pejabat bukan, tokoh bukan”, “mereka kan sudah
cukup berada, mungkin sudah sepantasnya berintegritas, sedangkan Kita? gaji pas-pasan, harga
kebutuhan juga mahal, masa menolak pemberian orang?”, “kalau pemberian itu adalah rezeki,
apakah bukannya jadi tidak bersyukur atas rezeki yang diberikan kepada Kita?”, dan lain
sebagainya. Kembali ke materi dasar tentang korupsi, kalau masih ingat dari apa yang Anda
baca sebelumnya, salah satu faktor terjadinya perilaku koruptif dan tindak pidana korupsi
adalah “rasionalisasi” dari keadaan yang terjadi. Pertanyaan-pertanyaan di atas, adalah bagian
dari rasionalisasi tersebut. Menuntut faktor di luar diri Kita berintegritas tapi tidak pernah mau
merubah diri Kita untuk menjadi bagian gerakan integritas tersebut. Atau bahkan,
membenarkan sebuah perilaku yang salah hanya karena banyak dilakukan oleh orang lain di
sekitar Kita.
Robert Klitgaard dalam buku Controlling Corruption (2001) dan Corrupt Cities. A Practical Guide
to Cure and Prevention (2005) justru mendapatkan data bahwa salah satu unsur kuat
melakukan korupsi adalah kekuasaan. Dengan kekuasaan, seseorang cenderung
menyalahgunakan kekuasaan tersebut untuk kepentinga dirinya sendiri. Dengan demikian,
Tokoh-Tokoh Bangsa yang Kita pelajari sebelumnya sungguh sangat spesial. Namun, menjadi
spesial itu bukan perkara sebentar. Tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi berintegritas tanpa
dibiasakan oleh lingkungannya, sejak dini, bahkan sejak dalam buaian. Dan, menjadi spesial,
tidak harus menunggu menjadi pejabat, tokoh, ataupun gelar, orang-orang spesial itu, ada di
sekitar kita. Melakukan kebaikan, karena memang terbiasa melakukannya. Melakukan kebaikan
karena prinsip hidupnya, takut dan malu, bila melanggar prinsip itu. Ini adalah cerita 8 (delapan)
orang dari Jawa Tengah yang memiliki kejujuran yang patut ditiru dan apresiasi
AKTIVITAS:
Simaklah hingga tuntas video-video berikut:
Kisah Orang Jujur dari Jawa Tengah
https://www.youtube.com/watch?v=nxNynTuNMr4 atau
https://drive.google.com/file/d/1UiHsf8ULaZNNM3lcq901Ycd_9M
G0KFhW/view?usp=sharing
27
Pada konteks Aparat Sipil Negara, ditengarai ada peran sistem dalam pembentukan perilaku seseorang ASN.
Dalam sistem yang korup, memaksa setiap individu mengikuti sistem tersebut. Menurut Eko Prasojo, mantan
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dalam tulisannya
“Seputar RUU Aparatur Sipil Negara”
https://lldikti12.ristekdikti.go.id/2013/04/29/seputar-ruu-aparatur-sipil-negara-oleh-eko-prasojo-wamen-
kemenpan-rb.html, diakses 27 Januari 2021
Menurut beliau, persoalan penyakit kejiwaan birokrasi (psycho-bereaupathology) pada dasarnya adalah
penyakit sistem, bukan penyakit individu. Oleh sebab itu, Komisi Pemberantasan Korupsi, melalui UU No.19
Tahun 2019, menggunakan tiga pilar baru yaitu, Penindakan, Perbaikan Sistem, dan Pendidikan. Penindakan
dilakukan dalam upaya membuat jera orang untuk melakukan korupsi, Perbaikan sistem dilakukan untuk
membuat orang tidak bisa melakukan korupsi, dan Pendidikan dilakukan dalam upaya membuat orang tidak
mau korupsi. Sederhananya, setiap sendi pemberantasan korupsi di negeri ini sudah dipikirkan dan dilakukan,
namun, tidak bisa dilakukan hanya oleh aparat penegak hukum, peran masyarakat juga menjadi hal yang
sangat penting.
Sebagai individu, Kita, dapat melakukan gerakan pemberantasan korupsi yang dimulai dari diri sendiri.
Walaupun diakui kadang sulit melakukannya dalam sistem di mana semua orang melakukan hal-hal yang
koruptif, paling tidak, Kita bisa memulainya untuk diri Kita sendiri. Contoh dari apa yang dilakukan oleh
Penghulu Abdul Bakri dari KUA Klaten membuktikan bahwa itu bisa dilakukan. Karena apapun yang Kita
lakukan, pro dan kontra itu tidak dapat dihindari, tapi, setidaknya, Kita berada di pihak yang benar. Di lain
pihak, melakukan kebaikan, juga dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar Kita. Berhentilah
menuntut pihak atasan untuk berintegritas lebih dulu, jadikan diri kita contoh atau inspirasi bagi diri Kita
sendiri, orang-orang tercinta di sekitar Kita, untuk anak-anak Kita. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak
ada orang tiba-tiba menjadi berintegritas, butuh peran lingkungan dalam membentuk pola pikir dan prinsip
memegang teguh prinsip kebenaran. Berkaitan dengan menjadi inspirasi, menjadi teladan, berikut adalah
video tentang keteladanan yang dilakukan orang-orang di lingkungan pendidikan, dari tingkat siswa, orang tua,
staf sekolah, guru, hingga pimpinan tertinggi, kepala sekolah. Menjadi teladan adalah salah satu bagian dari
proses pemberantasan korupsi dari pilar pendidikan, sehingga generasi muda belajar secara tidak langsung
(indirect learning) dari orang-orang dewasa dan lingkungan di sekitarnya.
AKTIVITAS:
Simak video pada tautan berikut:
Menjadi Teladan
https://drive.google.com/file/d/1ah8DViKQYI1KMQhq2Yc8If9gzQ-SprIr/view?usp=sharing
28
DISKUSI:
Carilah seorang teman dalam kelas Anda, untuk berbagi cerita kebaikan yang pernah Anda
lakukan dalam hidup Anda (daring). Semua cerita kebaikan adalah baik tidak memandang waktu
dilakukannya, atau besar kecil kebaikannya. Ceritakan apa saja kebaikan yang pernah Anda
lakukan kepada Teman Anda, baik itu di waktu lampau, ketika masih kecil, sekolah, kuliah,
ataupun cerita yang benar-baru Anda lakukan. Catat apa yang Teman Anda ceritakan, lalu,
buatlah postingan di sosial media, seperti Facebook dan Instagram tentang cerita kebaikan
Teman Anda tersebut. Cerita dapat menggunakan nama asli, bila Teman Anda tidak keberatan,
ataupun disamarkan.
Untuk memperkuat pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai antikorupsi, silakan pelajari materi-
materi terkait pada tautan berikut:
Buku Saujana
https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/06/Saujana.pdf
29
3.4. BENTURAN KEPETINGAN
Menurut Bruno Speck (2006) dan Quentin Reed (2008), membiarkan pejabat publik dalam
kondisi konflik kepentingan akan mengancam integritas pelayanan publik. Pejabat publik yang
mengambil keputusan atau membuat kebijakan strategis dalam kondisi konflik kepentingan
menjadi celah masuk praktik korupsi.
AKTIVITAS:
Simaklah hingga tuntas video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=822SB0PgZSs atau
https://drive.google.com/file/d/199Oo9wCyLVuPrrMK7yISmSQQmRpINyS-/view?usp=sharing
DISKUSI:
30
Untuk memperkuat pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai antikorupsi, silakan pelajari materi-
materi terkait pada tautan berikut:
1) Infografis
● https://aclc.kpk.go.id/materi/sikap-antikorupsi/infografis/pengertian-konflik-
kepentingan
● https://aclc.kpk.go.id/materi/sikap-antikorupsi/infografis/prinsip-dasar-penanganan-
konflik-kepentingan
● https://aclc.kpk.go.id/materi/sikap-antikorupsi/infografis/tahapan-dalam-penanganan-
konflik-kepentingan
● https://aclc.kpk.go.id/materi/sikap-antikorupsi/infografis/faktor-pendukung-
keberhasilan-penanganan-konflik-kepentingan
31
3.5. CERMIN INTEGRITAS
Kita telah mempelajari dan memahami pengertian integritas. Kita juga telah merenungi kisah-
kisah teladan integritas dari para tokoh bangsa. Kita juga telah disadarkan bahwa integritas
ada di sekitar kita. Tanpa disadari, acap kali kita mendapati situasi benturan kepentingan.
Beruntunglah dalam Pelatihan Dasar CPNS ini kita mendapatkan materi Benturan Kepentingan
yang akan meneguhkan integritas diri kita. Sekarang, pertanyaannya adalah: “Sudahkah Kita
Berintegritas?” Mari kita bercermin.
AKTIVITAS:
Pelajari infografis tahapan untuk menjawab pertanyaan, “Sudahkah Kita Berintegritas?” berikut:
32
DISKUSI:
33