Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
NIM : C2220070
Tanda Tangan :
Tanggal :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Mengetahui,
Program Studi Profesi Ners
Ketua Dosen Pembimbing
Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep.,M.Kep Ns. Komang Yogi Triana, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep A
NIDN. 0821058603 NIDN. 0825118901
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
Mangupura,
Penguji I Penguji II
Ns. I Dewa Ag Gede Fanji P, S.Kep.,M.Kep Ns. Komang Yogi Triana, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep A
NIDN. 0805059301 NIDN. 0825118901
Mengetahui,
Program Studi Profesi Ners
Ketua
NIDN. 0821058603
v
INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE BINA USADA BALI
NURSING PROFESSIONAL STUDY PROGRAM
xv + 86 + 5 tables + 1 attachment
ABSTRACT
Fractures can occur due to excessive pressure compared to the ability of the bones
to withstand pressure, the pressure that occurs on the bones can be in the form of rotating
pressure or bending pressure. This scientific work was conducted to determine the
provision of classical music therapy nursing intervention in patients with fractures of 1/3
distal right femoralis. The nursing problem that often arises in patients with fractures of
1/3 distal right femoralis acute pain.
Bibliography: 30 (2010-2020)
vi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Analisis Penerapan Terapi Musik Klasik pada Asuhan Keperawatan Tn. K dengan
Masalah Nyeri Akut di Emergency Department Rumah Sakit Bimc Kuta
xv + 86 + 5 tabel + 1 lampiran
ABSTRAK
Simpulan dari karya ilmiah ini adalah Terapi Musik Klasik efektif dalam
mengontrol/ mengurangi keluhan Nyeri Akut pasien. Saran untuk pelayanan kesehatan
adalah agar menjadikan pertimbangan terhadap manajemen nyeri non-farmakologi Terapi
Musik Klasik sebagai tindakan mandiri keperawatan dalam mengatasi atau mengontrol
nyeri pada pasien.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugrahNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners yang
berjudul “Analisis Penerapan Terapi Musik Klasik pada Asuhan Keperawatan Tn.
Kuta” dengan sebaik-baiknya. Karya Ilmiah Akhir Ners ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina
Usada Bali.
Dalam proses penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga Karya Ilmiah Khir Ners ini
dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan baik ini penulis menyampaikan
2. Direktur Rumah Sakit Bimc Kuta yang telah memberikan ijin praktik
untuk penulis
4. Rekan sejawat Program Studi Profesi Ners STIKes Bina Usada Bali
Ners
viii
5. Keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi,
akhir ini.
berharap Karya Ilmiah Akhir Ners ini bermanfaat bagi penulis pada
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.....................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................
...............................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................
...............................................................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
...............................................................................................................................ix
BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................... 5
1. Tujuan Umum............................................................................. 6
2. Tujuan Khusus............................................................................ 6
x
1. Definisi
2. Anatomi Fisiologi
10
3. Etiologi
11
4. Klasifikasi
11
5. Manifestasi Klinis
11
6. Patofisiologi
11
7. Komplikasi
12
8. Pemeriksaan Penunjang 13
9. Penatalaksanaan
14
15
15
16
xi
3. Prinsip PelaksanaanTerapi Musik
18
19
5. Kolcaba Teori
20
21
1. Pengkajian
21
2. Diagnosa Keperawatan
30
31
4. Implementasi Keperawatan
34
5. Evaluasi Keperawatan
34
35
35
xii
B. Ringkasan Asuhan Keperawatan
36
1. Pengkajian
36
2. Analisa Data
40
3. Diagnosa Keperawatan
42
43
5. Implementasi Keperawatan
46
6. Evaluasi
50
51
51
54
C. Analisis Intervensi
55
xiii
D. Analisis Implementasi
58
62
A. Simpulan
62
B. Saran
63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
..............................................................................................................................31
xiv
Tabel 3.2 Terapi Farmakologi Pasien..................................................................
..............................................................................................................................39
..............................................................................................................................40
..............................................................................................................................43
..............................................................................................................................46
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
kita temukan di sekitar kita adalah fraktur atau patah tulang. Fraktur
merupakan patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik,
kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan itu sendiri, serta jaringan lunak
kurang lebih 13 juta orang pada tahun 2008, dengan angka prevalensi
Hafiz and Huriyati, 2018). Menurut Depkes RI 2016 dari sekian banyak
lainnya yaitu sekitar 46,2%. Dari 45.987 orang dengan kasus fraktur
2
(Black and Hawks, 2014). Rusaknya integritas jaringan tulang dapat
menyebabkan nyeri.
yang aktual, potensial atau yang dirasakan dalam kejadian saat terjadi
Study of Pain, 2017). Nyeri merupakan hal yang bersifat subjektif dan
3
kenyamanan Kolcaba dapat diaplikasikan untuk menangani rasa nyeri
(audio) yaitu dengan terapi musik (Sari, 2014). Terapi musik adalah suatu
bahwa dari penelitian ini menggunakan uji paired t-test tingkat nyeri
dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa ada
4
Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Di Rumkit TK.III R.W.Monginsidi
hasil uji statistik Wilcoxon signed rank test dengan tingkat kepercayaan
95% (α=0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05 sehingga dapat
perubahan skala nyeri pada pasien pre operasi fraktur di Rumkit Tk.III
B. PERUMUSAN MASALAH
Bimc Kuta?”
5
C. TUJUAN KARYA ILMIAH
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Femoral Dexstra
terkini.
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Fraktur merupakan ditemukan karena terjadinya kehilangan atau
karena adanya gangguan pada tulang baik dapat dilihat mulai dari
Huriyati, 2018).
a. Tulang
b. Sendi
b. Otot
3. Etiologi
penyebab intrinsik.
4. Manifestasi Klinis
diimobilisasi.
5. Patofisiologi
6. Komplikasi
a. Syok
(KID).
fraktur.
12
c. Emboli lemak
d. Sindrom Kompartemen
segera.
7. Klasifikasi
1) Faktur tertutup
2) Fraktur terbuka
fraktur / trauma.
lunak.
9. Penatalaksanaan
krepitasi.
b. Terapi Obat
1) Imobilisasi
A. Terapi Musik
1. Definisi Musik
Noviyanto, 2015).
2. Tujuan
3. Prinsip Pelaksanaan
Musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk
4. Prosedur Penggunaan
meningkat.
5. Kolcaba Theory
2009).
19
1. PENGKAJIAN
pada organ vital lainnya. Data yang perlu didapat adalah sebagai
berikut:
20
1) Umur
2) Jenis kelamin
2009)
b. Riwayat Kesehatan:
fraktur digerakan.
d. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-Tanda Vital
tanda vital.
3) KeadaanUmum
tanda vital.
a) B1(Breathing)
menggerakkan dindingdada.
hemathotoraks
b) B2 (Blood)
system lain.
24
c) B3 (Brain)
d) B4 (Bladder)
e) B5 (Bowel)
f) B6 (Bone)
istirahat.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
hematom
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Referensi :
a. (Herdman, 2016)
b. (Bulechek et al., 2016)
c. (Moorhead et al., 2016)
Tabel 2.1
Intervensi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori
Nursing Outcome
Diagnosa Nursing Intervenstions
No Classification Rasional
Keperawatan Classification (NIC)
(NOC)
1 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC Label : Monitor NIC Label : Monitor
dengan agens cidera fisik selama 1 x 2 jam diharapkan nyeri Tanda-tanda Vital Tanda-tanda Vital
dapat terkontrol dengan kriteria hasil : (6680) (6680)
NOC Label : Tanda-tanda Vital a. Monitor tekanan darah, a. Untuk memastikan tanda-
(0802) nadi, suhu, status tanda vital dalam batas
pernapasan dengan tepat normal dan tidak
a. Tekanan darah sitolik, tekanan
b. Monitor sianosis sentral menunjukkan peringatan
darah diastolik, suhu tubuh,
dan perifer perlunya intervensi gawat
tekanan nadi, tingkat pernapasan
c. Catat gaya dan fluktuasi darurat
ditingkatkan pada skala 5 (tidak
yang luas pada tekanan b. Memastikan tubuh pasien
ada deviasi dari kisaran normal)
darah tidak mengalami
NOC Label : Kontrol Nyeri (1605) d. Ajarkan pasien kapan kekurangan oksigen
a. Mengenali apa yang tekait dengan waktu untuk mendapatkan c. Untuk mengetahui
gejala nyeri ditingkatkan pada pertolongan medis kestabilan tekanan darah
skala 5 (secara konsisten e. Kolaborasi dengan pasien, pasien
menunjukkan) keluarga dan tenaga d. Agar ketika dalam
b. Menggunakan tindakan medis lainnya dalam keadaan gawat darurat,
pengurangan nyeri tanpa memberikan asuhan pasien segera
analgesik ditingkatkan pada skala keperawatan mendapatkan perawatan
NIC Label : yang dibutuhkan
28
memilih dan
mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
non-farmakologi sesuai
kebutuhan
30
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. EVALUASI KEPERAWATAN
BAB III
di Jalan Bypass Ngurah Rai No. 100x, Kuta, Badung merupakan rumah
sakit yang berdiri sejak tahun 2004. Fasilitas di Rumah Sakit BIMC Kuta
mencakup layanan medis, non medis, layanan unggulan, rawat inap dan
rawat jalan. Pelayanan rawat jalan meliputi poliklinik umum dan unit
gawat darurat. Sedangkan pelayanan rawat inap meliputi ruang rawat inap,
pasien asing dan 10% sisa merupakan pasien lokal. Rumah Sakit BIMC
kesehatan seperti: empat ruang untuk rawat jalan, dua ruangan treatment,
satu ruangan untuk visa consultation, tiga departemen rawat inap, satu
ruangan operasi, satu departement ICU, satu ruangan Xray, satu ruangan
1) PENGKAJIAN
masuk rumah sakit adalah pasien mnegatakan merasa nyeri pada area
terapi lanjutan.
berikut :
Tabel 3.1
Hasil Pengkajian Tingkat Nyeri dengan metode P,Q, R, S, T
Indikator
No Hasil Pengkajian
Pengkajian
1 Provokatif/ Pasien mengatakan merasakan nyeri
Paliatif pada area ekstremitas bwah khusnya
pada paha kanan akibat fraktur
2 Qualitas/ Pasien mengatakan nyeri dirasakan
Quantitas seperti ditusuk-tusuk
3 Region/ Pasien mengatakan nyeri yang
Radiasi dirasakan pada paha
4 Skala Pasien mengatakan nyeri dirasakan
Seviritas pada skala 5/ sedang, dari skala 1-10
5 Timing Pasien mengatakan nyeri dirasakan
konstan
34
Tabel 3.2
Terapi Farmakologi Pasien
Rute
No Nama Obat Dosis Tujuan Pemberian
Pemberian
1 Omeprazole 2x40mg Mengatasi masalah lambung IV
2 Paracetamol 3x1gr Meredakan rasa nyeri IV
3 Asam 3x500mg Mengendalikan perdarahan IV
Traneksamat
4 Ceftriaxone 2x1gr Mengurangi penyebaran infeksi IV
5 Gentamycin 1x160mg Menghambat pertumbuhan bakteri IV
6 NaCL 0,9% 21 tetes/ Memenuhi kebutuhan cairan IV
menit
8 Fentanyl 12mcg/ja Menghilangkan rasa nyeri IV
Drip m
35
36
2) ANALISA DATA
Setelah melakukan pengkajian yang meliputi identitas pasien, diagnosa medis pasien, riwayat kesehatan,
11 Pola Fungsi Kesehatan menurut Gordon, pemeriksan fisik Head-to-Toe dan data yang didapatkan dari
beberapa hasil pemeriksaan penunjang, selanjutnya penulis membuat analisa data, antara lain :
Tabel 3.3
Analisa Data Asuhan Keperawatan
3) DIAGNOSA KEPERAWATAN
yaitu :
menahan nyeri.
39
4) INTERVENSI KEPERAWATAN
Penulis menentukan prioritas diagnosa keperawatan sesuai data subyektif dan data obyektif yang telah
didapatkan. Dalam asuhan keperawatan ini, yang menjadi prioritas diagnosa keperawatan adalah nyeri akut
berhubungan dengan agens cidera fisik (prosedur bedah). Berikut intervensi keperawatan sesuai dengan
Tabel 3.4
Intervensi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Kasus Kelolaan
menimbulkan nyeri
terjadi atau meningkat;
dan bersamaan dengan
tindakan penurun rasa
nyeri lainnya
e. Kolaborasi dengan
pasien, orang terdekat
dan tim kesehatan
lainnya untuk memilih
dan
mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
non-farmakologi sesuai
kebutuhan
f. Kolabari pemberian
terapi farmakologi yaitu
terapi analgetik dalam
penanganan nyeri.
42
5) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel 3.5
Implementasi Asuhan Keperawatan
tanda vital dan pengkajian nyeri 1. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 90 kali/
dengan memberikan rentan skala 1- menit, RR 20 kali/ menit, suhu 37oC, SPO2 95%
10 kepada pasien 2. GCS E4M6V5, kesadaran kompos mentis
1 09.30 Melakukan pengkajian nyeri Data Subyektif :
komprehensif yang meliputi lokasi, 1. Pasien mengatakan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
karakteristik, onset/ durasi, 2. Pasien mengatakan nyeri dirasakan pasien mengatakan
frekuensi, intensitas atau beratnya nyeri dirasakan pada skala 3/ sedang, dari skala 1-10
nyeri dan faktor pencetus 3. Pasien juga mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul
Data Obyektif :
1. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 90 kali/
menit, RR 20 kali/ menit, suhu 37oC, SPO2 95%
2. GCS E4M6V5, kesadaran kompos mentis
3. Penampilan sikap tenang
1 10.00 Melakukan pemeriksaan tanda- Data Obyektif :
tanda vital dan memberikan terapi 1. Penampilan sikap pasien tenang
farmakologi sesuai instruksi dokter 2. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 90 kali/
menit, RR 20 kali/ menit, suhu 37oC, SPO2 95%
3. GCS E4M6V5, kesadaran kompos mentis
4. Terapi farmakologi telah selesai diberikan sesuai
instruksi dokter, antara lain :
a. Fenthyl drip 12 mcg/jam IV
b. Asam traneksamat 1x500mg IV
c. Ceftriaxone 2x1gr IV
d. Gentamycin 1x160mg IV
e. Omeprazole 1x40mg IV
f. Paracetamol 1x1gr IV
45
6) EVALUASI
jam dan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang sudah dibuat
klinis pasien.
46
47
dan risiko pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki cenderung lebih berat, maka
Dilihat dari usia pasien, pasien berusia 60 tahun dan termasuk pada
klasifikasi dewasa. Sesui teori yang dikemukakan oleh (Azizah, 2017) bahwa
kemunduran pada lanjut usia menyebabkan penurunan aktivitas fisik serta risiko
jatuh yang dialami para lanjut usia seiring bertambahnya usia. Hal ini sejalan
bertambahnya umur pada lansia yang terjadi pelemahan otot-otot dan dapat juga
mengalami kejadian jatuh. Ketika individu memasuki tahap lansia, maka mereka
jatuh.
salah satu penyebab terbanyak terjadinya fraktur. Hal ini sejalan dengan
Fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu
48
paling banyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Sehingga penulis dapat
Dari hasil pengkajian pada asuhan keperawatan ini, dapat dilihat bahwa
kesadaran komposmentis dan nilai Glasgow Coma Scale (GCS) adalah E4M6V5
hasil X-Ray, dapat diketahui bahwa terdapat Fraktur 1/3 Distal Femoralis
Dekstra. Keluhan utama pada saat pengkajian adalah pasien mengeluh nyeri
pada area paha kanan. Sesuai teori yang dikemukakan oleh (Trisnawati, 2015)
bahwa pasien yang mengalami fraktur pada area paha yang merupakan tulang
panjang dan banyak terdapat pmbuluh darah, perdarahan yang terjadi bisa
terjadinya resiko syok yang ditandai dengan nyeri dan edema. Sehingga dapat
disimpulkan oleh penulis bahwa pasien dengan perdarahan pada subdural yang
telah mengalami tanda dan gejala yang dianggap bahaya, harus segera diberikan
nyeri dirasakan pada skala 5 dari skala 1-10. Hasil pemeriksaan X-Ray
jaringan kulit, otot dan vaskular, sehingga dengan adanya hal tersebut
akan menyebabkan nyeri akut pada pasien akibat dari adanya agens
C. ANALISIS INTERVENSI
50
nyeri melalui metode distraksi. Salah satu distraksi yang efektif adalah
terhadap skala nyeri akibat fraktur. Hasil penelitian lain juga yang telah
RSUD Dr. Moewardi sebelum diberikan terapi pada sebagian besar pada
skala sedang (68 %) dan setelah diberikan terapi sebagian besar menjadi
getar dasar tubuh manusia. Vibrasi musik yang terikat erat dengan
frekuensi dasar tubuh atau pola getar dasar bisa mempunyai dampak
terhadap pengobatan yang begitu hebat bagi tubuh, pikiran serta jiwa
tubuh manusia. Vibrasi musik yang terikat erat dengan frekuensi dasar
pengobatan yang begitu luar biasa bagi tubuh, pikiran bahkan jiwa
harmonis dan tidak bersyair, temponya 60-80 beat per menit, dan musik
untuk mengatasi gejala nyeri pada pasien yang mengalami fraktr, dan
Terapi musik aman dan nyaman untuk menurunkan skala nyeri dan tidak
D. ANALISIS IMPLEMENTASI
sudah dilakukan.
farmakologi.
A. SIMPULAN
yang cukup tinggi sehingga risiko jatuh atau kecelakaan pada pasien
Femoralis.
55
4. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan
B. SARAN
berikut :
56
3) Saran Untuk Penulisan Karya Ilmiah Selanjutnya
57
DAFTAR PUSTAKA
Analia and Moekroni, R. (2016) ‘Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam
Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan’,
Majority.
Aprilia, H. (2017) ‘Gambaran Status Fisiologis Pasien Cedera Kepala Di IGD
Rsud Ulin Banjarmasin Tahun 2016’, Dinamika Kesehatan, 8(1).
Arianda, R. (2014) ‘Hubungan Antara Keseimbangan Tubuh Dengan Riwayat
Jatuh Pada Lanjut Usia’.
Asdar, M., Rismayanti and Sidik, D. (2009) ‘Perilaku Safety Riding Pada Siswa
Sma Di Kabupaten Pangkep’.
Awaloei, A., Mallo, N. and Tomuka, D. (2016) ‘Gambaran cedera kepala yang
menyebabkan kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof
Dr . R . D . Kandou’, 4, pp. 2–6.
Azizah, F. D. (2017) ‘Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Resiko Jatuh
Pada Lanjut Usia Di Desa Jaten Kecamatan Juwiring Klaten’.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013a) ‘Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013’, Laporan Nasional 2013. doi: 1 Desember 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013b) ‘Riset Kesehatan Dasar
2013’, Riset Kesehatan Dasar 2013.
Black, J. m and Hawks, J. H. (2014) Keperawatan medika bedah: Manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan, 3.
Bulechek et al. (2016) Nursing Interventions Classification (NIC) 6th Indonesian
Edition. Elsevier. Singapore.
Desiartama, A. (2017) ‘Gambaran Karakteristik Pasien Fraktur Femur Akibat
Kecelakaan Lalu Lintas Pada Orang Dewasa Di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar Tahun 2013’, E-Jurnal Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali (2017) ‘Profil Kesehatan Provinsi Bali 2016’,
Profil Kesehatan Bali. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Djamal, R., Rompas, S. and Bawotong, J. (2015) ‘PENGARUH TERAPI MUSIK
TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI IRINA A
58
RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO’, Jurnal Keperawatan
UNSRAT.
Freye, K. et al. (2019) ‘Fraktur’, in Radiologisches Wörterbuch. doi:
10.1515/9783110860481-111.
Haag, R. and Kastler, D. (1964) ‘An algebraic approach to quantum field theory’,
Journal of Mathematical Physics. doi: 10.1063/1.1704187.
Herdman, T. H. (2016) NANDA International Nursing Diagnosis: Definitions and
Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, D. S. (2017) ‘Konsep Fraktur’, Journal of
Chemical Information and Modeling. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004.
International Association for the Study of Pain (2017) ‘IASP Terminology’, Iasp.
doi: https://s3.amazonaws.com/rdcms-
iasp/files/production/public/AM/Images/GYAP/CancerPain_Final.pdf.
Kurnianingsih, D., Suroso, J. and Muhajirin, A. (2015) ‘Efektifitas
Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Stres Kerja
Perawat Igd Di Rsud Dr . R . Goetheng’, Prosiding
Konferensi Nasional.
Lestari, D. Y., Hafiz, A. and Huriyati, E. (2018) ‘Diagnosis dan Penatalaksanaan
Fraktur Le Fort I-II disertai Fraktur Palatoalveolar Sederhana’, Jurnal
Kesehatan Andalas. doi: 10.25077/jka.v7i0.854.
Margareth, T. H. and Rendi, M. . (2012) Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Medicina, N. and Soertidewi, L. (2011) ‘Perdarahan subdural kronik pada dewasa
muda’, Neurona, 29(1).
Moorhead, S. et al. (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th
Indonesian Edition. Elsevier. Singapore.
Muttaqin, A. (2011) Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Prawesti, D. and Noviyanto, E. (2015) ‘Terapi Musik’, Stikes.
Pujiarto, P. (2018) ‘PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST
59
OPEN REDUCTIONAL INTERNAL FIXATION MENGGUNAKAN
RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK’, Jurnal
Kesehatan Panca Bhakti Lampung. doi: 10.47218/jkpbl.v6i2.49.
Pusparini, Y. (2017) ‘Pengaruh Guided Imagery Terhadap Nyeri Kepala Pasien
CKR’, Jurnal Sehat Masada, XI.
Putra, M. B. (2019) ‘Karakteristik pasien cedera kepala di Rumah Sakit Umum
Daerah ( RSUD ) Umbu Rara Meha Waingapu’, Intisari Sains Medis,
10(2), pp. 511–515. doi: 10.15562/ism.v10i2.435.
Rachmawati, L. D. A. (2010) ‘Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Post
Operasi Fraktur Humeri 1 / 3 Tengah’, Jurnal pena.
Ridwan, UN., Pattiiha, AM., Selomo, P. (2018) ‘Karakteristik Kasus Fraktur
Ekstremitas Bawah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Chasan
Boesoirie Ternate Tahun 2018’, Kieraha Medical Jornal.
Risnah, R. et al. (2019) ‘TERAPI NON FARMAKOLOGI DALAM
PENANGANAN DIAGNOSIS NYERI PADA
FRAKTUR :SYSTEMATIC REVIEW’, Journal of Islamic Nursing. doi:
10.24252/join.v4i2.10708.
Swarihadiyanti, R. (2014) Pengaruh Pemberian Terapi Musik Instrumental Dan
Musik Klasik Terhadap Nyeri Saat Wound Care Pada Pasien Post Op Di
Ruang Mawar RSUD DR.Soediran Mangun Sumarsowonogiri, Skripsi.
Syam, Y., Noersasongko, D. and Sunaryo, H. (2014) ‘FRAKTUR AKIBAT
OSTEOPOROSIS’, e-CliniC. doi: 10.35790/ecl.2.2.2014.4885.
Trisnawati, W. (2015) ‘Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Dengan
Subdural Hematoma di Ruang Picu RSUD A. Wahab Sjahranie
Samarinda’.
World Health Organization (WHO) (2015) ‘Health situation’, WHO Country
Cooperation Strategy.
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 2
JUDUL SOP :
62
Lampiran 2
63