OLEH
KELOMPOK VIII
1. TRIFAMI A1K120077
2. WAODE NUR ARDIANTI A1K120079
3. WAODE SITTI RAHMA A. A1K120081
4. AFDAL MUSTAKIM A1K120083
5. ATIKA SARI A1K120083
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari,
diantaranya mempelajari bentuk-bentuk zat dan perubahannya. Fisika mengajak kita
untuk mengamati fenomena-fenomena alam disekitar kita, misalnya proses penguapan
udara, terjadinya embun pagi hingga teka-teki pada daun-daun yang terapung. Beberapa
fasilitas penunjang kehidupan manusia juga menerapkan proses fisik, diantaranya kulkas,
pendingin ruangan, kapal laut, dan balon udara. Pada tingkat SMP/MTs, Fisika
dipandang penting untuk dipelajari oleh peserta didik, baik yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun yang akan terjun ke masyarakat sebagai
tenaga kerja. Pentingnya fisika tersebut di atas, memberikan isyarat kepada pendidik
agar mampu menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran fisika secara bermakna.
Kebermaknaan pembelajaran fisika dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan,
sikap dan keterampilan motorik.
Pada tingkat SMP/MTs, Fisika dipandang penting untuk dipelajari oleh
peserta didik, baik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
maupun yang akan terjun ke masyarakat sebagai tenaga kerja. Pentingnya fisika tersebut
di atas, memberikan isyarat kepada pendidik agar mampu menciptakan situasi dan
kondisi pembelajaran fisika secara bermakna. Kebermaknaan pembelajaran fisika dapat
dilihat dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan motorik. pada tingkat
satuan pendidikan SMP.
Berdasarkan penegasan tersebut di atas, maka pendidik mata pelajaran fisika pada
satuan pendidikan SMP harus mampu memanfaatkan alat-alat laboratorium pada setiap
pelaksanaan proses pembelajaran fisika. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang sifatnya
permanen yang ditempatkan pada suatu ruangan yang kita kenal dengan ruangan
laboratorium fisika dan ada yang dikemas dalam satu kotak yang kita kenal dengan KIT
fisika. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas konsep tentang
Penggunaan dan PEmeliharaan KIT Fisika Sekolah dengan cara, fungsi dan tujuan dalam
penyusunan makalah ini adalah Bagaimana penggunaan, pengenalan dan pemeliharaan
KIT fisika sekolah untuk kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengenalan KIT Fisika Sekolah ?
2. Bagaimana Penggunaan Kit Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran ?
3. Bagaimana Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengenalan KIT Fisika Sekolah.
2. Mengetahui Penggunaan KIT Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran.
3. Mengetahui Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah.
D. Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengenalan KIT Fisika Sekolah
2. Untuk Mengetahui Penggunaan KIT Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
Ukuran sistem lubang poros 4 mm, lubang 4 mm (+ 0,1), steaker 3,9 (-0,1)
dilengkapi Spring hull terbuat dari berillium divernikel / pegas baja divernikel.
Spring hull terpasang pada steker tanpa longgar (tak mudah berputar), tetapi
memiliki spasi terhadap panjang celah steker. Untuk ukuran lubang poros 10 mm,
lubang 10 mm (+ 0,15), poros 10 mm (-0,1). Seluruh komponen peralatan mulus /
tanpa ada permukaan tajam sehingga tak mudah melukai pemakai.
1) Dasar Statif
2) Kaki Statif
3) Balok Pendukung
4) Batang Statif Pendek
5) Batang Statif Panjang
6) Penyambung Batang Statif
7) Penggaris Logam 50 cm
8) Neraca Pegas 1.5 N
9) Penunjuk Sepasang
10) Tali Pada Roda
11) Beban Pemberat 50 gr,
12) Beban Pemberat 25 gr,
13) Neraca Pegas 3.0 N
14) Jangka Sorong
15) Balok Aluminium
16) Jepit Penahan
17) Katrol dia. 50 mm
18) Katrol dia. 100 mm,
19) Steker Poros
20) Batang Perangkai
21) Tuas
22) Steker Perangkai
23) Batang Perangkai
24) Bidang Miring
25) Pegas Spiral 0.1N/cm
26) Balok Gesek
27) Kubus Mater, 6 bahan (besi, kuningan, aluminium, tembaga, plastic, kayu)
28) Stopwatch / Jam Henti Analog 1 Tombol
29) Kereta Dinamika
30) Kereta Dinamika Bermotor
31) Balok Bertingkat, plastik
32) Pengetik Waktu + pita kertas
33) Buku Panduan Penggunaan Alat.
34) Buku Panduan Penggunaan Alat.
2. KIT Hidrostatistika dan Panas
3. KIT Optika
1) Meja Optik
2) Rel Presisi
3) Penyambung Rel
4) Kaki Rel
5) Lampu Cadangan, 12 V/18 W
6) Rumah Lampu Bertangkai
7) Pemegang Slaid Diafragma
8) Diafragma 5 Celah
9) Diafragma 1 Celah
10)Diafragma Anak Panah
11)Layar Translusen
12)Lensa F+50 mm, bertangkai
13)Lensa F+100 mm, bertangkai
14)Lensa F+200 mm, bertangkai
15)Lensa F-100 mm, bertangkai
16)Tumpakan Berpenjepit
17)Kaca Setengah Lingkaran
18)Prisma Siku – Siku
19)Lensa Biconvex
20)Cermin Kombinasi
21)Lensa Biconcave
22)Balok Kaca
23)Pemegang Lilin
24)Bak Persegi Panjang
25)Bak Bujur Sangkar
26)Cermin Cekung
27)Cermin Cembung
28)Buku Panduan Penggunaan Alat
29)Boks Kit dengan Tempat dan Dudukan Alat
a. Dalam eksperimen setiap peserta didik harus mengadakan percobaan, maka jumlah
alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap peserta didik.
b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan peserta didik menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan
mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
c. Kemudian dalam eksperimen peserta didik perlu teliti dan konsentrasi dalam
mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama,
sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang di pelajari itu
d. Peserta didik dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih; maka perlu di
beri petunjuk yang jelas, sebab mereka di samping memperoleh pengetahuan,
pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa, dan sikap perlu di
perhitungkan oleh pendidik dalam memilih obyek eksperimen itu.
e. Perlu di mengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa di eksperimenkan seperti
masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan
manusia. Kemungkinan lain karna sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah
itu tidak bisa di adakan percobaan karna alatnya belum ada.
(Herlinda, 2014).
(Jufriyah, 2009).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diterik dari materi dari makalah ini, yaitu :
1. Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 books Kit, yakni Kit Mekanika,
Kit Hidrostatika & Panas, Kit Optika dan Kit Listrik & Magnet.
2. KIT fisika merupakan salah satu sarana yang dapat membantu kelancaran proses
belajar mengajar. Kelengkapan KIT fisika di sekolah belum tentu menjamin kualitas
pendidikan tanpa diimbangi dengan pengelolaan yang cermat oleh pendidik. Bila
penggunaannya tepat guna, maka akan merupakan sarana yang dapat membantu para
peserta didik dalam penguasaan pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan
pembinaan sikap ilmiah.
3. Media KIT (Komponen Instrumen Terpadu) IPA adalah peralatan yang diproduksi
dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran, yang menyerupai, rangkaian uji
coba keterampilan proses pada bidang studi IPA dan dilengkapi dengan buku
pedoman penggunaanya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah yang
dipaparkan belum bisa dikatakan sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi
dan dapat mencapai kata sempurna yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Herlinda, H., Martawijaya, M. D., & Haris, A. (2014). Penggunaan KIT Fisika Berbasis Bahan
Lingkungan Dalam Pembelajaran Fisika Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 28
Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika, 2(3), 233-244.
Jufriyah, J., Mar'ah, I. and Isharyudono, K., 2009. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Peralatan
Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), pp.26-32.
Putra, D. P. (2013). Penggunaan KIT IPA (FISIKA) Sebagai alat Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X MA Muallimin Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2), 121-
128.