Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH


“PENGUNAAN DAN PENGENALAN KIT FISIKA SEKOLAH”
DOSEN PENGAMPU : LA SAHARA S.Pd.,M.Pd.

OLEH

KELOMPOK VIII

1. TRIFAMI A1K120077
2. WAODE NUR ARDIANTI A1K120079
3. WAODE SITTI RAHMA A. A1K120081
4. AFDAL MUSTAKIM A1K120083
5. ATIKA SARI A1K120083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami pada mata kuliah
“LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH” dengan baik dan lancar.
Terimakasih yang tulus kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, terkhusus kepada ibu dosen yang terhormat “LA
SAHARA, S.Pd.,M.Pd. ”, kepada seluruh teman-teman anggota kelompok yang telah
berpartisipasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan ucapan terimakasih kepada orangtua
kami yang telah mensuport kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa adanya kendala.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
dosen pengampu mata kuliah kami pada mata kuliah Laboratorium Fisika Sekolah Menengah.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami mengenai Penggunaan dan
Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah.
Mungkin hanya itu yang dapat penulis sampaikan mohon maaf apabila ada kata-kata
yang kurang berkenan dihati pembaca baik yang disengaja maupun tidak disengaja karena pada
dasarnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 5

A. Pengenalan KIT Fisika Sekolah ................................................................................ 5


B. Penggunaan Kit Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran .............................................. 11
C. Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah ............................................................................. 13

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari,
diantaranya mempelajari bentuk-bentuk zat dan perubahannya. Fisika mengajak kita
untuk mengamati fenomena-fenomena alam disekitar kita, misalnya proses penguapan
udara, terjadinya embun pagi hingga teka-teki pada daun-daun yang terapung. Beberapa
fasilitas penunjang kehidupan manusia juga menerapkan proses fisik, diantaranya kulkas,
pendingin ruangan, kapal laut, dan balon udara. Pada tingkat SMP/MTs, Fisika
dipandang penting untuk dipelajari oleh peserta didik, baik yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun yang akan terjun ke masyarakat sebagai
tenaga kerja. Pentingnya fisika tersebut di atas, memberikan isyarat kepada pendidik
agar mampu menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran fisika secara bermakna.
Kebermaknaan pembelajaran fisika dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan,
sikap dan keterampilan motorik.
Pada tingkat SMP/MTs, Fisika dipandang penting untuk dipelajari oleh
peserta didik, baik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
maupun yang akan terjun ke masyarakat sebagai tenaga kerja. Pentingnya fisika tersebut
di atas, memberikan isyarat kepada pendidik agar mampu menciptakan situasi dan
kondisi pembelajaran fisika secara bermakna. Kebermaknaan pembelajaran fisika dapat
dilihat dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan motorik. pada tingkat
satuan pendidikan SMP.
Berdasarkan penegasan tersebut di atas, maka pendidik mata pelajaran fisika pada
satuan pendidikan SMP harus mampu memanfaatkan alat-alat laboratorium pada setiap
pelaksanaan proses pembelajaran fisika. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang sifatnya
permanen yang ditempatkan pada suatu ruangan yang kita kenal dengan ruangan
laboratorium fisika dan ada yang dikemas dalam satu kotak yang kita kenal dengan KIT
fisika. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas konsep tentang
Penggunaan dan PEmeliharaan KIT Fisika Sekolah dengan cara, fungsi dan tujuan dalam
penyusunan makalah ini adalah Bagaimana penggunaan, pengenalan dan pemeliharaan
KIT fisika sekolah untuk kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengenalan KIT Fisika Sekolah ?
2. Bagaimana Penggunaan Kit Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran ?
3. Bagaimana Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengenalan KIT Fisika Sekolah.
2. Mengetahui Penggunaan KIT Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran.
3. Mengetahui Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah.

D. Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengenalan KIT Fisika Sekolah
2. Untuk Mengetahui Penggunaan KIT Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan KIT Fisika Sekolah

Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 books Kit, yakni Kit


Mekanika, Kit Hidrostatika & Panas, Kit Optika dan Kit Listrik & Magnet. Selain
dari itu masih ada satu tambahan 1 boks Alat Umum Fisika. Di dalam kit berisi
banyak komponen yang cocok satu sama lain atau dapat digunakan bersama untuk
bermacam-macam percobaan. Komponen-komponen pada setiap kit ditempatkan
pada suatu dudukan yang terbuat dari vacum plastik warna putih/abu-abu muda, tebal
minimum 1.6 mm dan ditempatkan dalam kotak boks kit yang kokoh yang warnanya
sesuai jenis kit-nya. Jumlah dan bentuk dudukan sesuai dengan komponen-komponen
yang menempati. Boks kit mudah dibersihkan, dilengkapi pengunci yang kokoh.
Seluruh komponen diberi identitas permanen nama / logo produsen pembuat alat
kecuali yang sangat sulit (permukaannya kecil, melengkung, bahannya terlalu keras,
mengganggu fungsi).
1. KIT Mekanika

Ukuran sistem lubang poros 4 mm, lubang 4 mm (+ 0,1), steaker 3,9 (-0,1)
dilengkapi Spring hull terbuat dari berillium divernikel / pegas baja divernikel.
Spring hull terpasang pada steker tanpa longgar (tak mudah berputar), tetapi
memiliki spasi terhadap panjang celah steker. Untuk ukuran lubang poros 10 mm,
lubang 10 mm (+ 0,15), poros 10 mm (-0,1). Seluruh komponen peralatan mulus /
tanpa ada permukaan tajam sehingga tak mudah melukai pemakai.

Daftar Komponen Kit Mekanika

1) Dasar Statif
2) Kaki Statif
3) Balok Pendukung
4) Batang Statif Pendek
5) Batang Statif Panjang
6) Penyambung Batang Statif
7) Penggaris Logam 50 cm
8) Neraca Pegas 1.5 N
9) Penunjuk Sepasang
10) Tali Pada Roda
11) Beban Pemberat 50 gr,
12) Beban Pemberat 25 gr,
13) Neraca Pegas 3.0 N
14) Jangka Sorong
15) Balok Aluminium
16) Jepit Penahan
17) Katrol dia. 50 mm
18) Katrol dia. 100 mm,
19) Steker Poros
20) Batang Perangkai
21) Tuas
22) Steker Perangkai
23) Batang Perangkai
24) Bidang Miring
25) Pegas Spiral 0.1N/cm
26) Balok Gesek
27) Kubus Mater, 6 bahan (besi, kuningan, aluminium, tembaga, plastic, kayu)
28) Stopwatch / Jam Henti Analog 1 Tombol
29) Kereta Dinamika
30) Kereta Dinamika Bermotor
31) Balok Bertingkat, plastik
32) Pengetik Waktu + pita kertas
33) Buku Panduan Penggunaan Alat.
34) Buku Panduan Penggunaan Alat.
2. KIT Hidrostatistika dan Panas

Ukuran sistem lubang-poros 4 mm, lubang 4 mm (+ 0,1), steaker 3,9 (-0,1).


Seluruh komponen peralatan halus/tanpa ada permukaan tajam sehingga tak mudah
melukai pemakai.

Daftar Komponen Kit Hidrostatika & Panas


1) Tabung Berpancuran, plastik
2) Gelas Kimia ( Beker ), 250 ml
3) Silinder Ukur 100 ml, plastik
4) Selang Plastik
5) Corong Plastik
6) Penjepit Pendukung, plastik
7) Penghubung Selang
8) Pelacak Tekanan Air
9) Tabung Plastik dengan Tutup Berpenggantung
10)Tabung Plastik, dengan beban 50 gr
11)Labu Erlenmeyer 100 ml, mulut lebar
12)Pipa Lubang Kecil
13)Bak Plastik Muai Zat Cair
14)Penujuk Khusus
15)Pipa Baja
16)Pipa Aluminium
17)Pipa Tembaga
18)Selang Silikon
19)Pembakar Spiritus, s.s
20)Thermometer -10-1100 C
21)Thermometer dengan Skala 0-230 F
22)Thermometer Tanpa Skala
23)Tabung Reaksi
24)Sumbat Karet Kecil 1 Lubang
25)Sumbat Karet Besar 2 Lubang
26)Sumbat Karet Besar 1 Lubang
27)Sumbat Karet Kecil Tanpa Lubang
28)Tabung Tiga Arah
29)Bola dari Gelas
30)Siring 50 ml
31)Siring 25 ml
32)Klem Universal
33)Klem Boss Head
34)Pipa dan Selang Konveksi Zat Cair
35)Baling-Baling dan Jarum Baling-Baling
36)36 Detektor Radiasi
37)Buku Panduan Penggunaan Alat
38)Boks Kit dengan Tempat dan Dudukan Alat
39)Pengetik Waktu + pita kertas
40)Buku Panduan Penggunaan Alat.

3. KIT Optika

Daftar Komponen Kit Optika

1) Meja Optik
2) Rel Presisi
3) Penyambung Rel
4) Kaki Rel
5) Lampu Cadangan, 12 V/18 W
6) Rumah Lampu Bertangkai
7) Pemegang Slaid Diafragma
8) Diafragma 5 Celah
9) Diafragma 1 Celah
10)Diafragma Anak Panah
11)Layar Translusen
12)Lensa F+50 mm, bertangkai
13)Lensa F+100 mm, bertangkai
14)Lensa F+200 mm, bertangkai
15)Lensa F-100 mm, bertangkai
16)Tumpakan Berpenjepit
17)Kaca Setengah Lingkaran
18)Prisma Siku – Siku
19)Lensa Biconvex
20)Cermin Kombinasi
21)Lensa Biconcave
22)Balok Kaca
23)Pemegang Lilin
24)Bak Persegi Panjang
25)Bak Bujur Sangkar
26)Cermin Cekung
27)Cermin Cembung
28)Buku Panduan Penggunaan Alat
29)Boks Kit dengan Tempat dan Dudukan Alat

4. KIT Listrik dan Magnet

Ukuran sistem lubang-poros 4 mm, lubang 4 mm (+ 0,1), steker 3,9 (-0,1).


Steaker/poros diameter 3,9 mm (-0,1) dilengkapi Spring hull terbuat dari berillium
divernikel/pegas baja divernikel. Spring hull terpasang pada steker tanpa long- gar (tak
mudah berputar), tetapi memiliki spasi terhadap panjang celah steker. Untuk ukuran
jarak sistem 19 mm, toleransi baik lubang maupun steker ± 0,1 mm. Untuk ukuran jarak
sistem 50 mm, toleransi baik lubang maupun steker ± 0,1 mm.

Daftar Komponen Kit Listrik & Magnet

1) Papan Rangkaian 120 lubang


2) Jembatan penghubung
3) Jepit Buaya
4) Saklar Tukar
5) Inti Besi Bentuk I
6) Inti Besi Bentuk U
7) Kumparan 250 Lilitan
8) Kumparan 500 Lilitan
9) Kumparan 1000 Lilitan
10) Steker Jepit
11) Steker Pegash
12) Magnet Batang
13) Model Kompas
14) Wadah Sel (Bak Elektrolisis)
15) Elektroda Tembaga
16) Elektroda Seng
17) Elektroda Besi
18) Elektroda Timbal
19) Resistor 4,7 W, 2 W, 5%
20) Resistor 47 W, 2 W, 5%
21) Resistor 56 W, 2 W, 5%
22) Resistor 100 W, 2W, 5%
23) Lampu LED
24) Saklar Satu Kutub
25) Pemegang Lampu E 10
26) Bola Lampu, 6.2V 0.3A, E 10
27) Kawat Konstantan
28) Kawat Nikrom
29) Kawat Sekering
30) Kawat Tembaga
31) Serbuk Besi
32) Pemegang Baterai
33) Kabel Penghubung, Merah
34) Kabel Penghubung, Hitam
35) Batang PVC
36) Batang Flexiglass
37) Kain Wol dan kain Sutra
38) Magnet Pemetaan
39) Model Motor / Generator Listrik DC
40) Buku Panduan Penggunaan Alat
41) Tray & Boks (Dudukan) alat

B. Penggunaan KIT Fisika untuk Kegiatan Pembelajaran


1. Pengertian KIT
Mata pelajaran fisika adalah bahagian dari mata pelajatanm IPA yang wajib
dipelajari oleh peserta didik pada satuan pendidikan SMP. Ruang lingkup mata pelajaran
IPA, termasuk fisika meliputi segala fenomena alam yang terjadi atau terdapat disekiling
kita. Denga demikian, fisika bukanlah sesuatu yang asing bagi peserta didik melainkan
suatu pelajaran yang menarik untuk dipelajari. IPA dikatakan cukup rumit untuk
diajarkan karena IPA sangat luas dan kompleks, sebab yang ada di alam sekitarnya
sehingga untuk menerangkan kepada peserta didik perlu suatu ssarana atau media yang
berfungsi untuk menjembatani pemahaman peserta didik untuk sampai pada konsep
yang sebenarnya, misalnya konsep terjadinya guntur dan sebagainya. Berdasarkan
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan KIT fisika
adalah kotak yang berisi seperangkat alat-alat fisika yang mudah dikenal dan dapat
dibawa ke dalam kelas saat mengadakan percobaan atau kegiatan pembelajaran. KIT
fisika yang ada sekarang di sekolah, oleh karena situiasi dan kondisinya sehingga
pendidik mata pelajaran fisika harus memiliki kemampuan untuk mengatasinya.
KIT fisika merupakan salah satu sarana yang dapat membantu kelancaran proses
belajar mengajar. Kelengkapan KIT fisika di sekolah belum tentu menjamin kualitas
pendidikan tanpa diimbangi dengan pengelolaan yang cermat oleh pendidik. Bila
penggunaannya tepat guna, maka akan merupakan sarana yang dapat membantu para
peserta didik dalam penguasaan pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan pembinaan
sikap ilmiah (Rosman, 1997).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulan, bahwa efektif tidaknya KIT
itu digunakan dalam menunjang proses pembelajaran, khusunya pembelajaran fisika
sangat bergantung pada pendidik yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.
Untuk pendidik sangat diharapkan senantiasa menggunakan KIT dalam pembelajaran
fisika.
2. Penggunaan KIT IPA dalam Metode Eksperimen

Karena kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan; maka segala sesuatu


memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara pendidik mengajar di kelas di
gunakan teknik eksperimen. Yang di maksud adalah salah satu cara mengajar, di mana
peserta didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan ke
kelas dan di evaluasi oleh pendidik. Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan
efektif, perlu pelaksanaan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam eksperimen setiap peserta didik harus mengadakan percobaan, maka jumlah
alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap peserta didik.
b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan peserta didik menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan
mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
c. Kemudian dalam eksperimen peserta didik perlu teliti dan konsentrasi dalam
mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama,
sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang di pelajari itu
d. Peserta didik dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih; maka perlu di
beri petunjuk yang jelas, sebab mereka di samping memperoleh pengetahuan,
pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa, dan sikap perlu di
perhitungkan oleh pendidik dalam memilih obyek eksperimen itu.
e. Perlu di mengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa di eksperimenkan seperti
masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan
manusia. Kemungkinan lain karna sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah
itu tidak bisa di adakan percobaan karna alatnya belum ada.

(Herlinda, 2014).

C. Pemeliharaan KIT Fisika Sekolah

Media KIT (Komponen Instrumen Terpadu) IPA adalah peralatan yang


diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran, yang menyerupai,
rangkaian uji coba keterampilan proses pada bidang studi IPA dan dilengkapi dengan
buku pedoman penggunaanya. Smaldino (Anita, 2009:58) menyatakan bahwa media
KIT IPA adalah kotak peralatan kumpulan bahan-bahan yang berisi lebih dari satu
media yang diorganisasikan untuk 1 topik tertentu.
Menurut Prasetya dalam Tansari et al. (2013), fungsi KIT IPA, yaitu (1) untuk
meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar; (2) untuk
penekanan pada metode-metode pembelajaran interaktif; (3) untuk mengembangkan
program pengembangan sumber daya manusia; (4) untuk menciptakan tenaga kerja
yang lebih bermutu; (5) untuk memenuhi tujuan pembangunan masyarakat, ekonomi
dan teknik di Indonesia; (6) untuk membantu guru IPA mempermudah persiapan
pengajaran dan memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas didasarkan pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Untuk pembelajaran setingkat SMP/MTs dan
SMA ada berbagai alat KIT misalnya KIT Optik, KIT mekanika, KIT Listrik dan
Magnet. Kit merupakan salah satu alat-alat dalam laboratorium maka cara
pemeliharaannya pun dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika,
Kit Hidrostatika & Panas, Kit Optika dan Kit Listrik & Magnet. Selain dari itu
masih ada satu tambahan 1 boks Alat Umum Fisika. Di dalam kit berisi banyak
komponen yang cocok satu sama lain atau dapat digunakan bersama untuk
bermacam-macam percobaan. Komponen-komponen pada setiap kit ditempatkan
pada suatu dudukan yang terbuat dari vacum plastik warna putih/abu-abu muda,
tebal minimum 1.6 mm dan ditempatkan dalam kotak boks kit yang kokoh yang
warnanya sesuai jenis kit-nya. Jumlah dan bentuk dudukan sesuai dengan
komponen-komponen yang menempati. Boks kit mudah dibersihkan, dilengkapi
pengunci yang kokoh. Seluruh komponen diberi identitas permanen nama / logo
produsen pembuat alat kecuali yang sangat sulit (permukaannya kecil,
melengkung, bahannya terlalu keras, mengganggu fungsi).
2. Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan untuk menjaga
agar suatu alat selaludalam keadaan siap pakai, atau tindakan melakukan
perbaikan sampaipada kondisi alat dapat berfungsikembali. Perawatan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan,
dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.Pada
umumnya pemeliharaan di bagi atas dua bagian, yaitu pemeliharaan terencana dan
pemeliharaan tak terencana. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
didefinisikan sebagai proses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan
untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang
akan datang. Didalam pemeliharaan terencana, terdapat unsur pengendalian
dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemeliharaan terencana adalah sistem pengorganisasian
pemeliharaan atau program pemeliharaan yang dikelola dengan cara yang
efektif. Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang
diprogramkan, diorganisir, dijadwalkan, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi.Pemeliharaan tidak
terencana adalah jenis pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakanyang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan pemeliharaan ini tidak
direncanakan, dan tidak dijadwalkan.Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi
adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakansebelumnya, maka
juga disebut pemeliharaan darurat.
3. Waktu untuk pemeliharaan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya
kesempatan atauwaktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan
pemeliharaan dan pemanfaatan kesempatan tersebutsecara efektifdan efisien
untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan. Dari sisi obyek yang
dipelihara,jadwal pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan laboratorium dapat
ditetapkan berdasarkan pada :Berdasarkan jenis pekerjaan pemeliharaan alat. Bagi
PLP yang telah berpengalaman dalam melakukan tugas pemeliharaan peralatan
laboratorium akan banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun
jadwal pemeliharaan,Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau
penggunaan peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering
digunakan pada kegiatan praktikum dan pemakainyabanyak orang, maka
obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap
bersihdan menghindari kerusakan, mestinya jadwal pemeliharaan harus dibuat
tinggi frekuensinya yang berarti obyek atau alat tersebut harus sering
dilakukan pemeliharaan.,Berdasarkan rekomendasi dari pabrikpembuat
peralatan yang dimiliki laboratorium. Peralatan laboratorium yang baru dibeli dari
pabrik biasanya dilengkapi dengan buku manual yang membuat petunjuk operasi
dan cara serta jadwal pemeliharaan alat tersebut. Informasi tersebut dapat dipakai
sebagai rujukan dalam menyusun jadwal peralatan.

(Jufriyah, 2009).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diterik dari materi dari makalah ini, yaitu :
1. Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 books Kit, yakni Kit Mekanika,
Kit Hidrostatika & Panas, Kit Optika dan Kit Listrik & Magnet.
2. KIT fisika merupakan salah satu sarana yang dapat membantu kelancaran proses
belajar mengajar. Kelengkapan KIT fisika di sekolah belum tentu menjamin kualitas
pendidikan tanpa diimbangi dengan pengelolaan yang cermat oleh pendidik. Bila
penggunaannya tepat guna, maka akan merupakan sarana yang dapat membantu para
peserta didik dalam penguasaan pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan
pembinaan sikap ilmiah.
3. Media KIT (Komponen Instrumen Terpadu) IPA adalah peralatan yang diproduksi
dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran, yang menyerupai, rangkaian uji
coba keterampilan proses pada bidang studi IPA dan dilengkapi dengan buku
pedoman penggunaanya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah yang
dipaparkan belum bisa dikatakan sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi
dan dapat mencapai kata sempurna yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Herlinda, H., Martawijaya, M. D., & Haris, A. (2014). Penggunaan KIT Fisika Berbasis Bahan
Lingkungan Dalam Pembelajaran Fisika Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 28
Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika, 2(3), 233-244.

Jufriyah, J., Mar'ah, I. and Isharyudono, K., 2009. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Peralatan
Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), pp.26-32.

Putra, D. P. (2013). Penggunaan KIT IPA (FISIKA) Sebagai alat Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X MA Muallimin Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2), 121-
128.

Anda mungkin juga menyukai