Anda di halaman 1dari 7

TANGGAPAN ATAS

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR BALI


TANGGAL ........
TENTANG
HASIL EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANGLI TAHUN 2013-2033

NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
I UMUM
1. Perlu kesesuaian antara Rencana diharmonisasi Sudah disesuaikan dan Diakomodasi
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangli
2. Untuk mempermudah meng-update peta- Peta telah disaipakna dalam format shp da
peta dan operasionalisasi RTRW maka telah memenuhi ketentuan sesuai PP No. 8
semua produk peta disimpan dalam bentuk tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana
ArcView, ArcGIS, MapInfo dan aplikasi Tata Ruang
lainnya (yang dapat diolah kembali).
II KHUSUS
1. Konsideran Konsideran Mengingat, perlu tambahkan: diharmonisasi Konsideran mengingat telah mendapatkan
Mengingat a. PP No. 8 tahun 2013 tentang Ketelitian kesepakatan sesuai Persetujuan Ssubstansi
Peta Rencana Tata Ruang yang hanya mencantumkan ketentuan
b. Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor perundangan yang memerintahkan dan terkait
3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman langsung dengan penyusunan Perda RTRWK.
(Lembaran Daerah Propinsi Bali Tahun Karena kalau usulan 2 ketentuan tersebut
2001 Nomor 29, Seri D Nomor 29) dimasukan, maka semua, peraturan terkait
sebagaimana telah diubah dengan lainnya harus dimasukan pula
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor
3 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor
3 Tahun 2001 tentang Desa
Pakraman (Lembaran Daerah Propinsi
Bali Tahun 2003 Nomor 11)
c. Peraturan perundang-undangan terkait
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
lainnya.
Pasal 4 a. acuan penyusunan frase “rinci” dihapuskan sehingga menjadi Diakomodasi
rencana detail tata ruang kabupaten “acuan penyusunan rencana detail tata
dan rencana rinci tata ruang ruang kabupaten dan rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten; dan kawasan strategis kabupaten; dan
-
-
Pasal 14 huruf h menetapkan zonasi kawasan rawan frase ‘menjadi’ agar dihapus/diharmonisasi diharmonisasi diakomodasi, dan frase ‘menjadi’ dihapus
bencana letusan gunung berapi Batur
menjadi mencakup zona terlarang, zona
bahaya dan zona waspada;
Pasal 27 ayat frase pola ruang agar dihapus/dihamonisasi diharmonisasi diakomodasi , dan frase pola ruang dihapus
(8) Peta rencana kawasan lindung
(8) dan ayat (9)
wilayah kabupaten sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), tercantum
dalam Lampiran XI dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
(9) Peta rencana kawasan budidaya
wilayah kabupaten sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), tercantum
dalam Lampiran XII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Pasal 37 ayat agar diharmonisasi menjadi frase Warisan diharmonisasi
(4) Warisan budaya dunia, Diakomodasi menjadi
(4) budaya dunia, sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat (1) huruf c meliputi Pura Warisan budaya dunia, sebagaimana
(1) huruf c meliputi Pura Ulundanu
Ulundanu Batur dan Danau Batur, sebagai dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi Pura
Batur, sebagai bagian dari satu
bagian dari satu kesatuan Bali Cultural Ulundanu Batur dan Danau Batur, sebagai
kesatuan Bali Cultural Landscape
Landscape Subak System. Frase DAS bagian dari satu kesatuan Bali Cultural
Subak System meliputi Pura
Pakerisan (Kabupaten Gianyar), Pura Landscape Subak System.
Ulundanu Batur (Kabupaten Bangli),
Taman Ayun (Kabupaten Badung) dan
DAS Pakerisan (Kabupaten
kawasan Catur Angga Batukaru
Gianyar), Pura Taman Ayun
(Kabupaten Tabanan) agar dihapus dan
(Kabupaten Badung) dan kawasan
diuraikan dalam Penjelasan Ranperda
Catur Angga Batukaru (Kabupaten
Tabanan).
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
-
Pasal 62 Tidak ada untuk dipertimbangkan: diharmonisasi
Diakomodasi dan ditambahkan pada Pasal 62
- Ditambahkan huruf g, Pemanfaatan
Ruang Udara untuk Penerbangan
- Tambahan Ayat (3) Arahan
pemanfaatan ruang udara untuk
penerbangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf g, dilaksanakan
mengikuti ketentuan keselamatan dan
keamanan penerbangan, menjaga
kesakralan tempat suci dan menjaga
kenyamanan masyarakat.
Pasal 64, huruf o. Penataan ruang kawasan perkotaan frase rencana rinci ruang, agar diharmonisasi Diakomodasi
o wajib dilengkapi dengan Rencana diharmonisasi menjadi frase rencana rinci o. penataan ruang kawasan perkotaan wajib
Rinci Ruang Kawasan Perkotaan tata ruang. dilengkapi dengan Rencana Rinci Tata
yang dilengkapi peraturan zonasi Ruang Kawasan Perkotaan yang
dan ditetapkan dengan Peraturan dilengkapi peraturan zonasi dan ditetapkan
Daerah. dengan Peraturan Daerah.

Pasal 78 ayat agar diharmonisasi diharmonisasi Diakomodasi dan dilakukan penyesuaian kata-
(3) kata dalam Pasal
Pasal 86 huruf a b. agar diharmonisasi diharmonisasi Diakomodasi dan dilakukan penyesuaian kata-
dan huruf b, kata dalam huruf a dan huruf b

Pasal 87 huruf b frase kawasan pertanian lahan basah Diakomodasi dan dilakukan penyesuaian kata-
diganti/diharmonisasi menjadi frase lahan kata dalam huruf b
pertanian pangan berkelanjutan

Pasal 92:  Ayat 2, huruf e, KWT setinggi-tingginya Diakomodasi


Ayat 2, huruf e, 5% (lima persen), agar
diganti/diharmonisasi menjadi KWT
setinggi-tingginya 2% (dua persen)
 Ayat 2 huruf f, pembatasan koefisien
bangunan, setinggi-tingginya 40%
(empat puluh persen) dari persil
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
bangunan, agar diganti/diharmonisasi
menjadi pembatasan koefisien
bangunan, setinggi-tingginya 10%
(empat puluh persen) dari persil
bangunan

Pasal 97 agar diharmonisasi


(12)
Pasal 98 ayat frase rencana rinci tata ruang, agar
(12) Izin pemanfaatan ruang diterbitkan
12 diganti/diharmonisasi menjadi rencana tata Diakomodasi dan dilakukan penyesuaian
oleh pejabat yang berwenang
ruang kawasan strategis kabupaten dalam ayat (12)
dengan mengacu pada rencana
tata ruang wilayah, rencana detail
tata ruang, rencana rinci tata
ruang, dan peraturan zonasi.

Pasal 99:  ayat (1) frase masyarakat umum Diakomodasi dan sekaligus
ayat (1) (investor, lembaga komersial, dilakukanperbaikan Pasal 99 dan terkait juga
perorangan, dan lain sebagainya) agar dengan Pasal 100
diharmonisasi menjadi masyarakat
 ayat (1) huruf f, frase provinsi penerima,
agar dihapus
Penjelasan (2) Sanksi administratif sebagaimana agar dijelaskan Peringatan Tertulis yaitu 3x Dakomodasi dan dituangkan pada bagian
Pasal 102 Ayat dimaksud pada ayat (1), berupa: peringatan dengan waktu beberapa hari, penjelasan sekaligs dilengkapi penjelasan
(2) huruf a, a. peringatan tertulis; agar diharmonisasi ketentuan pada huruf lainnya
b. penghentian sementara
kegiatan;
c. penghentian sementara
pelayanan umum;
d. penutupan lokasi;
e. pencabutan izin;
f. pembatalan izin;
g. pembongkaran bangunan;
h. pemulihan fungsi ruang;
dan/atau
i. denda administratif
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
Sistematika Sistematika penulisan dan urutan BAB: Diakomodasi, dan penyesuaian Bab sebagai
penulisan dan a. BAB VIII TUGAS DAN WEWENANG berikut :
urutan BAB: semestinya diletakkan setelah Bab VII a. Bab VII KETENTUAN PENGENDALIAN
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN
KABUPATEN b. BAB VIII TUGAS DAN WEWENANG
b. Setelah BAB VIII TUGAS DAN c. BAB IX PENINJAUAN KEMBALI DAN
WEWENANG semestinya diletakkan PENYEMPURNAAN
BAB PENINJAUAN KEMBALI DAN d. Bab X PENGAWASAN PENATAAN
PENYEMPURNAAN RUANG
c. Setelah BAB PENINJAUAN KEMBALI e. Bab XI HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN
DAN PENYEMPURNAAN semestinya MASYARAKAT
diletakkan setelah BAB
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
f. BAB XII KELEMBAGAAN
d. BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN g. BAB XIII PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 119 diganti/dihapus menjadi h. BAB XIV KETENTUAN PENYIDIKAN
BAB PENINJAUAN KEMBALI DAN i. BAB XV KETENTUAN PIDANA
PENYEMPURNAAN j. BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN
e. BAB X HAK, KEWAJIBAN DAN k. BAB XVII KETENTUAN PENUTUP
PERAN MASYARAKAT semestinya
diletakkan setelah BAB
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
f. BAB XI KELEMBAGAAN semestinya
diletakkan setelah BAB HAK,
KEWAJIBAN DAN PERAN
MASYARAKAT
g. BAB XII PENYELESAIAN SENGKETA
diletakkan setelah BAB XI
KELEMBAGAAN
h. BAB SANKSI ADMINISTRATIF
diletakkan setelah BAB XII
PENYELESAIAN SENGKETA
i. BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN
semestinya diletakkan setelah BAB
KETENTUAN PIDANA
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
BAB: Tidak ada Agar ditambahkan BAB: Diakomodasi dan ditambahkan pada
KETENTUAN a. KETENTUAN PENYIDIKAN diletakkan  BAB XIV KETENTUAN PENYIDIKAN
PENYIDIKAN setelah BAB SANKSI
ADMINISTRATIF
 BAB XV KETENTUAN PIDANA
b. KETENTUAN PIDANA berpedoman
pada ketentuan Pasal 143 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah,
diletakkan setelah BAB KETENTUAN
PENYIDIKAN

-
Pasal 102 ayat Pasal 102 ayat (1) pengenaan sanksi Sanksi administrasi digaunung ke dalam Bab
(1) administratif merujuk Pasal 97, Pasal 101 VII tentang Ketentuan Pengendalian
serta Pasal 114, agar diharmonisasi Pemanfaatan Ruang pada paragraph Arahan
Pengenaan Sanksi , berubah menjadi Pasal
101
Pasal 104, a. semestinya ditempatkan dalam BAB Diharmonisasi, Diakomodasi namun tidak ditepatkan pada
Pasal 105, KETENTUAN PERALIHAN karena Bab Ketenyuan Pertalihan naming pada Bab
Pasal 106 disarankan pula XV tentang Ketentuan Pidanan sesuai yang
ada Bab tentang disarankan pernyataan sebelumnya,
Ketentuan Pasal 104, 105 dan 106 dilebur menjadi satu
Pidana Pasal menjadi Pasal 116 setelah
perubahan/evaluasi
Pasal 120, Pasal 120, dimasukkan dalam BAB Diharmonisasi Diakomodasi, menjadi Pasal 117 setelah
KETENTUAN PERALIHAN perubahan /evaluasi

Lampiran Lampiran Raperda agar Tidak dapat  Tidak semua komponan kawasan lindung
Raperda diharmonisasi/ditambahkan: diakomodasi merupakan pembagi ruuang, sehingga tidak
 Lampiran peta X…..Legenda dalam dapat dijumlahkan lauasannya sesuai
Peta Kawasan Lindung agar semua tematik masing-masing.
komponen kawasan lindung  Misalnya : radius kawasan suci, merupakan
dicantumkan peruntukan maya/imajiner, sebagai
 Tabel Luas Kawasan Lindung dan kawasan perlindungan setempat. Di dalam
Tabel Luas Kawasan Budidaya agar kawasan tempat suci , akan terdapat
ditambahkan berbagai komponen kawasan budidaya dan
NO MATERI TANGGAPAN
RUMUSAN RAPERDA RUMUSAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
. /PASAL
1. 2. 3. 4. 5.
 Lampiran Pasal 53 ayat (4) dan ayat kawasan lindung lainnya.
(5) agar diharmonisasi dan dilengkapi.  Lampiran Pasal 53 ayat (4) dan ayat (5)
 Lampiran Pasal 57 ayat (5), agar sudah ada di Lampiran XV
diharmonisasi dan dilengkapi.  Lampiran Pasal 57 ayat (5) sudah ada di
 Lampiran Pasal 58 ayat (5), agar Lampiran XVI
dilengkapi Lampiran Peta  Pasal 58 ayat (5) tidak dapat dipetakan

b.
PENJELASAN, PENJELASAN, BAB I UMUM semestinya Diharonisasi Diakomodasi dan pada bagian awal dari
BAB I UMUM ditulis secara sistematis mengenai latar penjelasan telah diharmonisasi
belakang pemikiran, maksud dan tujuan
penyusunan Perda yang tercantum dalam
butir konsideran menimbang serta asas,
tujuan atau materi pokok yang tercantum
dalam batang tubuh.

BUPATI BANGLI,

MADE GIANYAR

Anda mungkin juga menyukai