Karena belajar itu ibadah, maka menurut Imam Ja’far as-Shadiq, belajar
itu harus dimulai dengan thaharah (pembersihan diri) dan berwudhu .
d. Saling menghormati
Berkumpulnya banyak orang dalam sebuah majelis harusnya menimbulkan rasa
saling menghormati dan menghargai. Terutama pada guru atau ustadz yang
memberikan ilmu, hendaknya kita menghormati dengan mendengarkan
pemaparan yang diberikan.
Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua
dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama. [Riwayat
Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’].
3. Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu
Dalam menuntut ilmu diperlukan kesungguhan. Tidak layak para penuntut ilmu bermalas-
malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah
apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam barsabda, “ Dua orang yang rakus yang tidak pernah
kenyang: yaitu (1) orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan
(2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi
4. Santun :
a.Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu
Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan mendapatkan ilmu selama kedua
sifat itu masih ada dalam dirinya.
Imam Mujahid mengatakan,
الَ َيت َ َعلَّ ُم ْال ِع ْل َم ُم ْست َ ْح ٍى َوالَ ُم ْست َ ْك ِبر
“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari
secara muallaq)