Menanggapi analogi
Masih ingat dari pelajaran lalu bahwa salah satu syarat
generalisasi adalah harus menggunakan lebih dari satu
Masih Ingat ?
contoh untuk menarik kesimpulan?
Sekarang, kita akan membahas bentuk argumen induktif Sepert i generalisasi, analogi
yang bernama analogi. Beda dengan generalisasi, kita adalah salah sat u cont oh
penalaran indukt if. Dengan
bisa menghasilkan analogi yang kuat, walaupun dengan
kat a lain, analogi bukanlah
satu contoh saja. soal benar-salah, nam un
Di bab ini, kita akan mencermati pengertian analogi dan kuat -t idaknya kesim pulan
yang dihasilkan.
syarat-syarat untuk menghasilkan argumen yang kuat
dengan analogi.
Apa it u analogi?
Analogi adalah cara untuk mendukung sebuah argumen dengan menggunakan kemiripan
antara topik argumen itu dengan hal lain. Semakin mirip hal yang dibandingkan, semakin
kuat pula kesimpulan argumennya.
Berikut adalah contoh argumen yang menggunakan analogi:
?Tubuh kita bekerja seperti mobil yang memiliki bagian-bagian terpisah namun bekerja
sebagai suatu kesatuan. Mobil harus dibawa ke bengkel secara rutin agar tanda-tanda
kerusakan bisa diatasi. Karena itu, kita juga harus rutin melakukan pemeriksaan
kesehatan agar gejala penyakit bisa ditangani sejak dini.?
Perhatikan kata yang dicetak tebal. Jika sebuah argumen Cara unt uk m endukung
menggunakan kata ?sepert i?, ?m irip?, ?bagaikan?, dan sebuah argum en
sejenisnya untuk menekankan kemiripan antara dua hal, dengan m enggunakan
besar kemungkinan argumen tersebut memakai analogi. kem iripan ant ara t opik
Dalam contoh di atas, yang dibandingkan adalah tubuh argum en it u dengan hal
manusia dan mobil. Menurut pembuat pernyataan, lain disebut dengan
keduanya sama-sama merupakan sistem yang rumit, Analogi.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kemiripan antara topik argumen
dan contoh yang menjadi pembanding adalah kunci kekuatan sebuah analogi.
Berikut ciri-ciri analogi yang kuat:
?Seperti tukang kayu yang boleh mengacu kepada gambar kerja, seharusnya
siswa juga boleh melihat buku pelajarannya ketika mengerjakan soal ujian.?
Isi kot ak dengan t anda cent ang (? ) jika jawaban pert anyaan di sebelahnya adalah ?ya?.
Jika sem ua kot ak t erisi, m aka analogi yang kit a buat dapat dikat akan cukup kuat .
Apakah kedua hal yang dibandingkan sudah memiliki konteks yang sesuai?
Analogi membantu lawan bicara menangkap maksud kita dengan menunjukkan kemiripan
antara hal yang asing bagi mereka dengan hal yang sangat familier. Karena itu, analogi bisa
sangat berguna bagi seorang pakar yang sedang berbicara kepada masyarakat awam, atau
bagi orang tua yang berusaha menjawab pertanyaan balitanya, dengan cara menjembatani
jurang pengetahuan di antara kedua pihak.
Akan tetapi, kita harus berhati-hati terhadap argumen Hat i-hat i pada set iap
yang hanya menggunakan analogi sebagai premisnya. argum en yang hanya
Tanpa premis tambahan seperti alasan atau data yang m enggunakan analogi
mendukung pernyataan, analogi bisa berfungsi sebagai
sebagai prem isnya.
ilustrasi semata. Ia membuat lawan bicara memahami
maksud kita, namun sesungguhnya tidak memperkuat Tanpa alasan at au dat a
argumen kita secara berarti. Untuk memahami yang m endukung
permasalahan ini, perhatikan contoh argumen berikut pernyat aan.
tentang debat publik antara dua kandidat politik:
Contoh pembanding dalam analogi di atas bersifat faktual: sebuah bangunan membutuhkan
pondasi yang kuat agar dapat berdiri dengan solid. Argumen dan bangunan pun memiliki
cukup banyak kemiripan dalam konteks yang sama: jika premis (pondasi) tidak kuat, maka
argumen (bangunan) yang disusun di atasnya pun tidak akan berdiri kokoh.
Berdasarkan analisis di atas, sekilas contoh argumen tadi nampak meyakinkan. Namun,
sesungguhnya banyak premis yang ?menghilang? dari argumen tersebut. Contohnya:
- Apa saja contoh argumen Kandidat A yang membuatnya ?bagai bangunan tanpa
pondasi yang kuat??
Tanpa jawaban dari kedua pertanyaan tersebut sebagai premis argumen, kita seharusnya
tidak bisa menarik kesimpulan bahwa memang benar argumen Kandidat B jauh lebih
meyakinkan dari Kandidat A. Namun, kita tergiring untuk mempercayai argumen tersebut
karena contoh pendampingnya sendiri memang benar.
Sebagai seorang pemikir kritis, kita tidak boleh langsung
mempercayai sebuah argumen hanya karena kita Sat u analogi hanya
mempercayai premisnya. dihit ung sebagai sat u
Kesimpulannya, hanya karena sebuah analogi bisa prem is dan sepat ut nya
digolongkan sebagai analogi yang kuat, bukan berarti m encurigai sebuah
argumen yang menggunakan analogi tersebut serta argum en yang
merta menjadi kuat juga. Kita harus ingat bahwa satu hanya m em iliki
analogi hanya dihitung sebagai satu premis. Sudah
sat u prem is.
sepatutnya kita lebih mencurigai sebuah argumen yang
hanya memiliki satu premis.
A. Analogi kuat
B. Analogi lemah karena contoh pembanding tidak sesuai kenyataan
C. Analogi lemah karena contoh pembanding tidak memiliki cukup banyak kemiripan