TEKS BIOGRAFI
Kehidupan awal
Wieteke van Dort lahir di Surabaya yang pada saat itu masih merupakan koloni
Belanda yang diduduki Jepang. Saat berusia 13 tahun, keluarga Van Dort pergi
berlibur ke Negeri Belanda. Ia menamatkan sekolah dasar kemudian melanjutkan
ke HBS. Saat mereka berangkat, Bung Karno menggalakkan nasionalisme di
Indonesia dan keluarga tersebut kehilangan segalanya. Keluarga mereka
selanjutnya menetap di Den Haag.
Peran paling sukses yang dibawakan Wieteke adalah sebagai Tante Lien, yang
diperkenalkan melalui program televisi berjudul The Late Late Lien Show. Awalnya
ia harus berusaha keras agar konsepnya tersebut disetujui, sebab perusahaan
televisi dan penyiaran tidak yakin program tersebut akan laku. Akhirnya program
tersebut ditayangkan selama tiga musim pada tahun 1979, 1980, 1981 dan paling
akhir tahun 1988. Show tersebut menjadi satu-satunya program yang
menampilkan budaya Indo pada televisi nasional Belanda.
Setiap episodenya menampilkan Tante Lien yang tua dan lucu membawakan
acara reuni yang diberi judul (Koempoelan) di rumahnya. Tamu yang hadir pada
setiap episode akan dijamu makanan ringan khas Indonesia dan menceritakan
kehidupan masa lalu (tempo doeloe) yang menyenangkan di Hindia Belanda.
Tamu-tamunya biasanya adalah para artis terkenal Indo yang Totok (warga
Belanda berdarah murni yang tinggal di negeri kolonial Hindia Belanda) yang biasa
tampil solo atau bersama dengan Tante Lien atau kedua-duanya. Artis-artis yang
pernah muncul antara lain Blue Diamonds, Sandra Reemer, dan Willem Nijholt.[2]
Bahkan dalam sebuah kesempatan, Tante Lien pernah mengundang artis
Indonesia, Rima Melati dan Frans Tumbuan.
Pada komunitas Indo sendiri, show tersebut dinilai oleh sebagian sebagai
kontroversial, terutama karena karakter Tante Lien berbicara menggunakan
bahasa Belanda dengan aksen Indo yang sangat kental. Faksi tertentu dalam
komunitas tersebut menganggap penggunaan aksen tersebut tidaklah
menampilkan komunitas Indos yang terpelajar serta telah berasimilasi dengan
masyarakat Belanda. Pada salah satu episode, show tersebut malah membuat
kritik tersebut sebagai lelucon dengan menampilkan seorang wanita komunitas
Indo yang berbahasa halus "datang tanpa diundang" dalam reuni Tante Lien.
Pada pemilihan parlemen pada tahun 1994, Wieteke berada pada urutan
keempat Natural Law Party.
Tanggal 29 Juni 2007, semasa hari raya nasional Dutch Veterans Day di Hague,
Wieteke van Dort menerima Medali Perak Jasa dari Menteri Pertahanan karena
perannya sebagai Tante Lien yang mengadakan reuni para veteran selama lebih
dari 30 tahun.
Pada tahun 2008, Wieteke membintangi film Santa Claus and the Secret of the
Great Book yang diarahkan oleh Martin Nellestijn. Tahun 2009, ia bermain sebagai
Ratu dalam film Santa Claus and the Lost Packet Boat dari direktor yang sama.
Wieke sering mengambil bagian dengan berbagai even sosial yang bertujuan baik.
Tahun 2010, ia menjadi sukarelawati berkontribusi pada musik yang dibuat untuk
mengurangi kesedihan ibu-ibu yang kehilangan bayinya, sebelum, saat, hingga
sesaat setelah proses kelahiran.
Wieteke van Dort masih aktif dalam berbagai seni dan secara berkala
menampilkan peran populernya sebagai Tante Lien. Suaranya dapat didengar
mengucapkan narasi cerita pada taman hiburan Belanda Efteling.