Anda di halaman 1dari 67

JURNAL

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

Oleh :
AGROTEKNLOGI

KOORDINATOR JURUSAN
NOFRIZA HASTUTI (SENIN, 14:30-17:30)
FHATIHATUL RAHMI (RABU, 07:30-10:30)

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UPT LABORATORIUM DASAR DAN SENTRAL
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

JURNAL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Oleh :
AGROTEKNOLOGI

Padang, 15 Mei 2020

Disetujui :
Koordinator Jurusan I Koordinator Jurusan II

Nofriz Hastuti Fhatihatul Rahmi


No. BP 1710441008 No. BP 1610442019

Mengetahui :

Koordinator Umum Koordinator Alat

Alfin Prima Adjie Muhammad Irfan


No. BP 1610951024 No. BP 1610912004
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyususn ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan praktikum
hingga menyelesaikan sebuah bundelan resmi praktikum fisika dasar. Bundelan ini
disusun dengan sistematis dan sebaik mungkin bertujuan untuk memenuhi tugas
akhir praktikum fisika dasar.
Dengan selesainya bundelan resmi ini, maka tidak lupa penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan ini, kepada dosen pembimbing, koordinator umum praktikum,
koordinator alat, koordinator jurusan serta asisten pembimbing.
Demikian laporan ini dibuat, penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki bundelan ini
menjadi lebih baik lagi

Padang, 15 Mei 2020


Air Track
(M2)

(Luthfia Hafizhah)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : M2 (Gerak Lurus)


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : 1 (Satu)

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN


1. Jumat/1 Mei 2020 Revisi 1 Jurnal Fisika
- Pemeriksaan hasil kerja masing-
masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
Revis 2 Jurnal Fisika
2. Sabtu/2 Mei 2020
- Pemeriksaan hasil revisi 1 masing-
masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
Revis 3 Jurnal Fisika
3. Jumat/8 Mei 2020 - Pemeriksaan hasil revisi 2 masing-
masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
- ACC Bab III Bahan & Metode
Revisi 4 Jurnal Fisika
- Pemeriksaan hasil revisi 2 masing-
4. Sabtu/9 Mei 2020
masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
- ACC Bab IV Hasil & Pembahasan
Revisi 5 Jurnal Fisika
- Pemeriksaan hasil revisi 2 masing-
5. Selasa/12 Mei 2020 masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
Revisi 6 Jurnal Fisika
- Pemeriksaan hasil revisi 2 masing-
masing praktikan
6. Rabu/13 Mei 2020
- Pemberian saran dan masukan
- ACC Abstrak
Revisi 7 Jurnal Fisika
- Pemeriksaan hasil revisi 2 masing-
masing praktikan
- Pemberian saran dan masukan
7. Kamis/14 Mei 2020 - ACC BAB I Pendahuluan dan BAB
IV Kesimpulan dan Terima Kasih

Padang, 8 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Luthfia Hafizhah)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : M2 (Gerak Lurus)


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : 1 (Satu)
TANGGAL ASISTENSI
NO NAMA NO.BP 01/05 02/05 08/05 09/05 12/05 13/05 14/05/
/20 /20 /20 /20 /20 /20 20
Nicholas
1 1810211007 √ √ √ √ √ √ √
Farrell Wijaya
Agi Dwinda
2 1810211017 √ √ √ √ √ √ √
Savira
Andrey
3 1810211024 √ √ √ √ √ √ √
Navaro
M. Idham
4 Insani 1710212029 √ √ √ √ √ √ √

Hidayatul
5 1810211023 √ √ √ √ √ √ √
Ikram
6 Indriani 1810211006 √ √ √ √ √ √ √

7 Messy Irawan 1810211012 √ √ √ √ √ √ √


Suhada Tri
8 1810211014 √ √ √ √ √ √ √
Marneli
9 Weli Asman 1810211016 √ √ √ √ √ √ √
Asisten Pendamping
Luthfia Hafiznah √ √ √ √ √ √ √
Catatan :
AIR TRACK
M2

Nicholas Farrell Wijayaa, Luthfia Hafizhahb,Muhammad Irfanb, Alfin Prima Adjieb

AJurusan Agroteknologi,Fakultas Pertanian, Hari Senin dan Shift 3, Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: nfw2508@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Praktikum M2 yang berjudul Air Track ini bertujuan untuk memahami dan menentukan kecepatan
rata-rata dan kecepatan sesaat, memahami gerak lurus dengan kecepatan konstan (GLB) dan
percepatan konstan (GLBB), dan menentukan percepatan benda. Data praktikum didapatkan
dengan bantuan alat Air Track (rel udara). Percobaan kecepatan rata-rata menghasilkan rata-rata
sebesar 0.3 m/s. Pada percobaan kecepatan sesaat, diperoleh rata-rata v1 sebesar 0.2 m/s dan v2
sebesar 0.5 m/s. Percobaan percepatan diperoleh rata-rata sebesar 0.4 m/s2. Percobaan gerak lurus
dengan kecepatan konstan (GLB) diperoleh rata-rata v1 dan v2 sebesar 0.1 m/s dengan rata-rata
kesalahan relatif sebesar 0.1%. Pada pengukuran gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)
diperoleh rata-rata percepatan sebesar 0.3 m/s2 dengan rata-rata kesalahan relatif percobaan
sebesar 5.8%. Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah kecepatan rata-rata meningkat seiring
bertambahnya jarak antara kereta dengan gerbang cahaya. Kecepataan sesaat kereta juga
meningkat saat melewati gerbang cahaya 2 seiring bertambahnya jarak antar gerbang cahaya.
Percepatan benda meningkat saat tinggi penyangga bertambah. Pada gerak lurus dengan
kecepatan konstan (GLB), kecepatan v1 dan v2 relatif sama karena mengalami gerak lurus
beraturan. Sedangkan pada gerak lurus dengan percepatan konstan, kesalahan relatif percobaan
melebihi yang seharusnya, menyebabkan percepatan tidak konstan atau relatif tidak sama.

Kata kunci: Air Track, gerak lurus, kecepatan, percepatan

I. PENDAHULUAN kecepatan tetap atau tidak ada perubahan


kecepatan terhadap waktu, sehingga
Benda dikatakan bergerak jika benda percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan
tersebut berubah kedudukan terhadap suatu sebagai perubahan posisi setiap saat atau
titik acuan. Benda yang bergerak akan dalam bentuk matematis dituliskan :
melalui suatu litasan dengan panjang (Herman, 2014)
tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total
lintasan yang dilalui disebut jarak, 
v (1)
sedangkan besaran perubahan posisi benda t
dari posisi awal ke posisi akhir
disebut perpindahan. Jarak adalah besaran Keterangan:
skalar, sedangkan perpindahan adalah x = jarak (m)
besaran vector (Serway, 2009) .
∆x = perubahan posisi atau perpindahan
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (m)
(GLB) jika benda tersebut bergerak pada
lintasan yang lurus dan bergerak dengan t = selang waktu (s)
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai ∆
perpindahan dibagi dengan waktu yang (4)
dibutuhkan oleh benda tersebut untuk ∆
berpindah. Misalkan mula-mula suatu objek
Keterangan:
berada pada posisi x1 pindah ke x2 maka
perubahan posisi adalah (∆), x  x2  x1 . v = kecepatan sesaat (m/s)
Sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh Δx = perpindahan (m)
benda untuk berpindah dari posisi x1 ke x2
adalah t  t2  t1 . Maka kecepatan rata- Δt = selang waktu (s)
rata didefinisikan sebagai : (Halliday, 2010)
Satuan SI kelajuan rata-rata adalah meter per
sekon (m/s). konsep kecepatan serupa
x2  x
v  (2)
dengan konsep kelajuan tetapi berbeda
t 2  t1 karena kecepatan mencakup arah gerakan
(Giancoli, 2001).
Keterangan: Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
adalah gerak suatu benda pada lintasan
X2 = Posisi akhir sebuah benda lurus dengan kecepatan benda berubah
X1 = Posisi awal sebuah benda secara beraturan dan mengalami percepatan
tetap setiap waktu (Azizah,2005:30). Pada
t2 = Waktu yang dibutuhkan benda untuk gerak lurus berubah beraturan percepatan
sampai ke posisi akhir yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan. Gerak
t1 = Waktu awal lurus berubah beraturan ada dua macam
Kelajuan rata-rata partikel didefinisikan yaitu: GLBB dipercepat, GLBB diperlambat
sebagai perbandingan jarak total yang Suatu benda dikatakan melakukan gerak
ditempuh terhadap waktu total yang lurus berubah beraturan dipercepat apabila
dibutuhkan: (Halliday, 2010) kecepatannya makin lama bertambah besar,
sedangkan sebuah benda dikatakan
Jarak total melakukan gerak lurus berubah beraturan
Kelajuan rata  rata  (3) diperlambat apabila kecepatannya makin
Waktu total
lama berkurang sehingga pada suatu saat
Keterangan: benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).
Percepatan biasanya dilambangkan dengan
Jarak total = jarak yang ditempuh benda a. Percepatan adalah perubahan kecepatan
tiap satuan waktu. Percepatan adalah
Waktu total = waktu yang dibutuhkan
besaran vektor. Percepatan memiliki arah
untuk menempuh jarak total
dan nilai. Percepatan bisa bernilai positif (+)
Kecepatan sesaat yaitu limit dari percepatan maupun negatif (-) karena tergantung
rata-rata per interval waktu yang amat kecil. besarnya kecepatan. Jika bernilai positif
Dalam kalculus, kecepatan sesaat disebut percepatan, sedangkan bernilai
merupakan turunan vektor kecepatan negatif jika perlambatan. Jika kecepatan
terhadap waktu. Kecepataan sesaat sama konstan, percepatan akan bernilai nol karena
dengan besarnya perubahan sesaat dari ∆v = 0 untuk seluruh selang waktu.
posisi terhadap waktu. Kecepatan sesaat Gerakan sebuah partikel yang mempunyai
suatu benda dapat juga diartokan sebagai percepatan konstan adalah hal yang biasa
kecepatan benda pada suatu waktu tertentu. dijumpai di alam ini. Sebagai contoh, di
Untuk menentukannya membutuhkan dekat permukaan bumi semua benda yang
pengukuran jarak tempuh dalam selang tak ditopang akan jatuh secara vertikal
waktu (∆t), misalnya 1/10 sekon atau 1/50 dengan percepatan konstan karena adanya
sekon. Secara matematis Rumus kecepatan gaya gravitasi bila dianggap bahwa
sesaat bisa dinyatakan sebagai berikut : hambatan udara dapat diabaikan.
Percepatan karena gravitasi dinyatakan oleh
Gambar 3. Grafik jarak terhadap waktu (s – t)
g dan mempunyai nilai hampiran 9,81 m/s2. pada gerak lurus berubah
Adapun grafik hubungan antara Percepatan, beraturan.(sumber:https://www.myrightspot.co
m/2016/12/penerapan-glbb-pada-gerak-jatuh-
Kecepatan, dan Jarak terhadap waktu pada
bebas-dan-gerak-vertikal-ke-atas.html?m=1)
GLB dan GLBB sebagai berikut :
Pada Gambar 3, dapat dilihat jika pergerakan
bernilai poritif maka grafik akan membentuk
parabola terbuka ke atas, sedangkan jika
pergerakan benda bernilai negatif maka
grafik membentuk parabola terbuka ke
bawah.

Gambar 1. Grafik bubungan jarak terhadap


waktu (s – t) pada gerak lurus beraturan. (sumber
: https://kinematika. weebly.com/gerak-lurus-
beraturan.html)

Pada Gambar 1, dapat dilihat hubungan


jarak terhadap waktu pada gerakurus
beraturan, yang mana jika jarak bertambah
Gambar 4. Grafik bubungan kecepatan terhadap
jauh maka waktu yang diperlukan akan waktu (v – t) pada gerak lurus berubah beraturan.
bertambah banyak (berbanding lurus). (sumber:
https://www.artikelmateri.com/2015/12/gerak-
lurus-berubah-beraturan-glbb-rumus-
soal.html?m=1)

Pada Gambar 4, dapat dilihat hubungan


kecepatan terhadap waktu pada GLBB, yang
mana kecepatan pergerakan benda akan
bertambah sejalan dengan bertambahnya
waktu, hal ini karena terjadinya tambahan
Gambar 2. Grafik hubungan kecepatan terhadap kecepatan pada benda.
waktu (v – t) pada gerak lurus beraturan. (sumber:
https://kinematika. weebly.com/gerak-lurus-
beraturan.html)

Pada Gambar 2, dapat dilihat hubungan


kecepatan terhadap waktu pada GLB. Yang
mana kecepatan bernilai konstan terhadap
pertambahan waktu, artinya tidak terjadi
tambahan kecepatan sehingga kecepatan
akan tetap sama daari waktu ke waktu pada
GLB.

Gambar 5. Grafik hubungan percepatan terhadap


waktu (a – t) pada gerak lurus berubah beraturan.
(sumber:
https://rumushitung.com/2014/04/07/grafik-
gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb/)

Pada Gambar 5, dapat dilihat hubungan


percepatan terhadap waktu pada GLBB,
yang mana percepatan bernilai konstan,
artinya tambahan kecepatan yang dialami jari dihitung (x). x= 1cm = 0,01m. Kemudian
benda akan sama setiap waktunya. pewaktu diatur pada fungsi TIMING II.
Selanjutnya kereta diletakkan diujung rel,
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk kemudian dilepaskan dan selang waktu
memahami dan menentukan kecepatan rata- yang ditunjukkan pewaktu dibaca ketika
rata dan kecepatan sesaat, memahami GLB melewati gerbang cahaya 1 dan 2, kemudian
dan GLBB, dan menentukan percepatan dicatat pada tabel 2 (Pewaktu mengukur
benda. selang waktu t yang diperlukan kereta untuk
menempuh jarak dari gerbang cahaya jari 1
dan jari 2). Kemudian percobaan diulang
II. METODE PENELITIAN
untuk jarak yang berbeda (disamakan
2.1. Alat dan Bahan
perbedaan jaraknya dengan percobaan
Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang kecepatan rata-rata). Kemudian dicari
digunakan yaitu air track (rel udara) yang kecepatan 1 V1 dan 2 V2dengan cara 1 cm/ t1
berfungsi sebagai lintasan untuk percobaan = V1 dan dicatat datanya pada tabel. Setelah
gerak lurus, gerbang cahaya untuk sensor didapatkan data dan dilakukan perhitungan,
penghalang cahaya, pencacah waktu maka dilihat samakah kecepatan sesaat
(pewaktu) untuk menghitung waktu saat untuk gerbang cahaya dan dianalisis
penghalang cahaya melewati gerbang perbedaan kecepatan rata-rata dan
cahaya, peniup dan selang untuk tempat kecepatan sesaat.
saluran udara, kereta sebagai objek yang
akan diamati geraknya, penghalang cahaya C. Percepatan
tunggal untuk menghalangi gerbang cahaya, Pertama penghalang cahaya dua jari pada
pengahalang cahaya dua jari untuk kereta dipasang. Selanjutnya pewaktu diatur
menghalangi gerbang cahaya, dan pada fungsi ACCELERATION. Setelah itu
penyangga 1 cm untuk pembuat sudut kereta diletakkan pada ujung rel, kemudian
(lintasannya miring), soket P1 dan P2 untuk dilepaskan. Kemudian selang waktu yang
untuk penghubung gerbang cahaya ke ditunjukkan pewaktu dibaca, dan dicatat (t1
pewaktu. dan t2 adalah waktu untuk menempuh jarak
dari gerbang cahaya jari 1 dan jari 2 pada
2.2. Prosedur Percobaan masing-masing gerbang cahaya, dan t3
adalah waktu untuk melewati gerbang
A. Kecepatan rata-rata cahaya 1 dan gerbang cahaya 2). Kemudian
Pertama pengahalang cahaya tunggal percobaan diulang dengan menambah
dipasang pada kereta. Selanjutnya pewaktu penyangga pada rel sabagai pembuat sudut
diatur pada fungsi TIMING II. Setelah itu agar lintasan berbentuk miring. Setelah itu
kereta diletakkan di ujung rel, kemudian dicari kecepatan 1 V1, kecepatan 2 V2, dan
dilepaskan. Kemudian waktu yang percepatan a kemudian catat di tabel 3.
ditunjukkan pada pewaktu dibaca dan Setelah itu dianalisa hubungan antara
dicatat (Pewaktu mengukur selang waktu t percepatan kereta dengan tinggi penyangga.
yang diperlukan kereta untuk menempuh
jarak dari gerbang cahaya 1 hingga gerbang D. Gerak lurus dengan kecepatan konstan
cahaya 2 dan dicatat pada tabel 1). Kemudian Pertama rel diatur dalam keadaan
percobaan diulang dengan penghalang horizontal. Kemudian pewaktu diatur pada
cahaya 1 jari dan 2 jari, serta dengan jarak fungsi TIMING II. Setelah itu peniup
yang berbeda-beda yaitu 0,40 cm; 0,50 cm; dinyalakan dan penghalang cahaya dua jari
0.60 cm; 0,70 cm; dan 0,80 cm. Setelah itu dipasang pada kereta. Setelah itu gerbang
dihitung percepatan rata-rata percobaan cahaya 1 dipasang pada jarak 30 cm dari
ujung rel, dan gerbang cahaya 2 berada 30 cm
B. Kecepatan sesaat dari gerbang cahaya 1. Setelah itu kereta
Pertama pengahalang cahaya dua jari diletakkan diujung rel, kemudian diberikan
dipasang pada kereta. Kemudian lebar celah sedikit dorongan sehingga kereta bergerak.
yang dilewati sensor pada penghalang dua Selanjutnya selang waktu yang diperlukan
kereta saat melewati gerbang cahaya 1 dan
gerbang cahaya 2. Setelah itu percobaan
diulang dengan mengubah posisi gerbang
cahaya 2 dan datanya dicatat pada tabel.
Terakhir dihitung toleransi dengan
menghitung ketidakpastian relatifnya yang
diizinkan yaitu 5% dan dianalisa apakah
gerak pada rel udara horizontal adalah gerak
dengan kecepatan konstan (GLB).

E. Gerak lurus dengan percepatan konstan


Pertama peralatan disusun dan memasang 2
buah penyangga 1 cm pada kaki tunggal rel Dari praktikum yang telah dilaksanakan,
sehingga rel berada pada kondisi miring. didapatkan kecepatan rata-rata dengan
Kemudian pewaktu diatur pada fungsi membagi jarak yang ditempuh kereta (m)
ACCELERATION. Setelah itu peniup dengan waktu tempuh jarak tersebut (s).
dihidupkan dan dipasang penghalang Dengan adanya penambahan jarak yang
cahaya dua jari pada kereta. Selanjutnya ditempuh (dengan menambah jarak antar
gerbang cahaya 1 dipasang pada jarak 30 cm dua gerbang cahaya) dan diiringi dengan
dari ujung rel, dann gerbang cahaya 2 berada penambahan waktu yang lebih sedikit, maka
4 cm dari gerbang cahaya 1. Selanjutnya kecepatan rata-rata yang diperoleh akan
gerbang cahaya dihubungkan dengan naik. Penambahan waktu yang lebih sedikit
pewaktu, masing-masing melalui soket P1 dikarenakan lintasan Air Track yang tidak
dan soket P2. Setalah itu kereta diletakkan di miring, sehingga tidak ada percepatan.
ujung rel, kemudian dilepaskan (kecepatan
awal sama dengan nol). Selang waktu yang
ditunjukkan pewaktu dicatat pada tabel dan B. Kecepatan Sesaat
Tabel 2. Data Pengukuran Kecepatan Sesaat
percepatan kereta a dihitung. Percobaan Jara
diulang dengan mengubah posisi gerbang Waktu Waktu Kecepatan Kecepatan
k
1 t1 (s) 2 t2 (s) 1 v1 (m/s) 2 v2 (m/s)
cahaya 1. Terakhir dihitung toleransi dengan (m)
yang diizinkan yaitu 5% dengan cara
0.4 0.0401 0.0244 0.2491 0.4098
menghitung ketidakpastian relatifnya dan
dianalisa apakah gerak pada rel udara 0.5 0.0403 0.0228 0.2481 0.4385
miring adalah gerak dengan percepatan 0.6 0.0402 0.0214 0.2486 0.4672
konstan (GLBB).
0.7 0.0403 0.0203 0.2475 0.4926

0.8 0.0407 0.0195 0.2455 0.5128


III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecepatan sesaat diperoleh pada saat yang
3.1. Analisis Hasil Pengukuran sangat singkat (t = 0). Dari data, tampak
bahwasannya kecepatan sesaat pada
A. Kecepatan Rata-Rata gerbang cahaya 1 relatif sama karena jarak
Tabel 1. Data Pengukuran Kecepatan Rata-Rata gerbang 1 dari kereta tidak berubah.
Sedangkan kecepatan sesaat pada gerbang
cahaya 2 menunjukkan peningkatan seiring
penambahan jarak kedua gerbang cahaya.
Hal ini dikarenakan adanya penambahan
jarak, semakin jauh kedua gerbang cahaya,
kereta dapat memiliki kecepatan sesaat yang
semakin tinggi pula.

C. Percepatan
Tabel 3. Data Pengukuran Percepatan
Jumla Wa Wa Wa Kece Kece Perce
h ktu ktu ktu patan patan patan
Tinggi 1 t1 2 t2 3 t3 1 v1 2 v2 a
Penya (s) (s) (s) (m/s) (m/s) (m/s2) Jara
ngga k
kere
0.0 0.0 1.2 Wa Wa Wa Kece Kece
ta - Perce
1 0.2472 0.4053 0.1287 ktu ktu ktu patan patan
404 246 281 ger patan
1 2 3 1 2
ban a
0.0 0.0 0.9 t1 t2 t3 v1 v2
2 0.3332 0.5537 0.2426 g (m/s2)
300 180 087 (s) (s) (s) (m/s) (m/s
cah
aya
0.0 0.0 0.7 1
3 0.4074 0.6693 0.3515
245 149 448
0.04 0.03 0.17 0.241 0.259 0.430
0.0 0.0 0.6 0.3
4 0.4659 0.7680 0.4647 142 857 66 42 26 7
214 130 499 0.03 0.03 0.14 0.289 0.302 0.355
0.4
451 311 13 77 02 04
0.0 0.0 0.5
5 0.5141 0.8583 0.5863 0.03 0.02 0.12 0.328 0.338 0.310
194 116 871 0.5
043 958 65 623 06 32
0.02 0.02 0.09 0.366 0.374 0.286
Adapun hubungan percepatan kereta 0.6
728 671 88 568 391 75
dengan tingginya penyangga adalah 0.02 0.02 0.09 0.398 0.406 0.328
0.7
semakin tinggi penyangga yang 511 46 851 247 504 8
dipasangkan, maka percepatan yang Percepatan yang diperoleh pada masing-
diperoleh semakin besar. Hal ini masing percobaan relatif berubah dengan
dikarenakan dengan penambahan tinggi adanya penambahan jarak antar kereta dan
penyangga, kemiringan bidang bertambah. gerbang cahaya 1. Dengan kemiringan yang
sama antar percobaan, didapatkan
percepatan kereta tidak konstan.
D. Gerak Lurus Dengan Kecepatan Seharusnya, dalam gerak dengan percepatan
Konstan yang konstan, percepatan yang diperoleh
Tabel 4. Data Pengukuran gerak lurus dengan relatif sama.
kecepatan konstan
Waktu Waktu Kecepata Kecepatan
Jarak 1 2 n1 2
(m) t1 t2 v1 v2 3.2. Analisis nilai ralat
(s) (s) (m/s) (m/s)
0.4 0.0953 0.0944 0.1048 0.1049 A. Gerak Lurus Dengan Kecepatan Konstan
0.5 0.0867 0.0884 0.1152 0.1153 Dari percobaan diatas, diperoleh rata-rata
kesalahan relatif percobaan sebesar 0,13%.
0.6 0.0785 0.0797 0.1272 0.1268
Kesalahan relatif yang diperoleh berada
0.7 0.0947 0.0974 0.1054 0.1055 dibawah batas 5% sehingga percobaan yang
0.8 0.0981 0.0995 0.1018 0.1019 dilakukan sesuai dengan teori, yaitu
Pada data yang diperoleh, kecepatan v1 dan terjadinya gerak lurus dengan kecepatan
v2 hampir sama sehingga memenuhi kriteria konstan (GLB).
gerak lurus beraturan. Adapun percobaan
gerak lurus dengan kecepatan konstan ini
dapat digolongkan sebagai Gerak Lurus B. Gerak Lurus Dengan Percepatan
Beraturan (GLB). Gerak Lurus Beraturan Konstan
terjadi apabila ada suatu benda yang Dari percobaan diatas, diperoleh rata-rata
bergerak dengan kecepatan tetap (konstan). kesalahan relatif percobaan sebesar 5,88%.
Syarat benda dikatakan bergerak lurus Kesalahan relatif yang diperoleh berada
beraturan apabila gerak benda tersebut diatas toleransi 5% sehingga percobaan yang
menempuh lintasan lurus dan kecepatan dilakukan tidak sesuai dengan teori, yaitu
benda tidak berubah. Pada gerak lurus terjadinya gerak lurus dengan percepatan
beraturan, tidak ada percepatan benda (a=0). konstan (GLBB).

E. Gerak Lurus Dengan Percepatan


Konstan IV. KESIMPULAN
Tabel 5. Data pengukuran gerak dengan
percepatan konstan
Berdasarkan hasil praktikum dapat Handhika, J., Kurniadi, E., & Muda, I. (2014).
disimpulkan bahwa kecepatan sesaat pada Pengembangan MediaPembelajaran
gerbang cahaya 2 lebih besar dari pada Bermuatan Konflik Kognitif Untuk
gerbang cahaya 1, hal ini dikarenakan Mengurangi Dugaan Miskonsepsi
adanya penambahan jarak. Pada percobaan Pada Matakuliah Fisika Dasar Jurnal
percepatan didapatkan rata-rata Materi dan Pembelajaran Fisika
percepatannya 0.35422 m/s². Pada ( JMPF ). JurnalMateri Dan
percobaan gerak lurus dengan kecepatan Pembelajaran Fisika, 4, 8–13.
konstan didapatkan rata-rata v1 yaitu
0.11088 m/s dan v2 yaitu 0.1116 m/s. Pada Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika Dasar
percobaan gerak lurus dengan percepatan Jilid 1. Ciracas: Erlangga
konstan didapatkan rata-ratanya yaitu Herman, Asisten LFD. 2014. Penuntun Praktikum
0.342322 m/s². Percepatan pada Fisika Dasar 1.Makassar: Unit
masingmasing percobaan relatif berubah, Laboratorium Fisika Dasar Jurusan
seharusnya dalam gerak dengan percepatan Fisika FMIPA UNM
konstan, percepatan juga konstan. Hanya
percobaan ke 5 saja yang memenuhi batas Ludolp,G.L.1984.Mekanika teori.Jakarta:
tolerasi (5%) dengan persentase Bina Cipta
kesalahannya 2.94% sedangkan percobaan D
Muzaky, A. F., & Handhika, J. (2015).
tidak memenuhi batas tolerasi.
Penggunaan Alat Peraga Sederhana
BerbasisTeknologi Daur Ulang
V. UCAPAN TERIMA KASIH untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Materi Vektor dalam Kelas
Rasa syukur senantiasa kami ucapkan Remedial SMKN 1 Wonoasri Tahun
kepada Allah SWT yang telah memberikan Pelajaran 2014 / 2015. In seminar
kenikmatan, kesehatan, dan kelancaran nasional fisika dan pendidikan fisika
dalam pembuatan Jurnal Praktikum Fisika (Vol. 6, pp. 129–134).
Dasar. Pada kesempatan ini kami ucapkan Prastyaningrum,I., & Handhika, J. (2017).
terimakasih kepada Bapak Ardian Putra, Penggunaan Media e-Modul untuk
M.Si selaku Kepala Laboratorium Fisika Meningkatkan Kemampuan Analisis
Dasar Universitas Andalas, Alfin Prima Hubungan Kuat Medan Magnetik
Adjie selaku Koordinator Umum, dengan Trainer Motor Listrik. Jurnal
Muhammad Irfan selaku Koordinator Alat, Pendidikan Teknik Elektro, 2
Gusri Alfian selaku Koordinator Jurusan dan (September), 29–32.
Luthfia Hafizhah selaku Asisten
Pendamping yang telah membantu kami Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan
dalam proses pembuatan jurnal ini serta Staf Teknik. Jagakarsa, Jakarta : Salemba
Laboratoorium Dasar dan Sentral Teknika
Universitas Andalas, selanjutnya ucapan
terimakasih kepada rekan-rekan jurnal Setyorini, U., Sukiswo, S. E., and Subali, B.
kelompok 1 Agro A yang telahmeluangkan 2011. Penerapan Model Problem-
waktu, pikiran, dan kerjasamanya dalam Based Learning untuk
pembuatan jurnal ini, sehingga pembuatan Meningkatkan kemampuan Berpikir Kritis
jurnal ini dapat berjalan dengan baik dan Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika
lancar. Indonesia, 7(1): 52-56.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1


(Terjemahan Yuhliza Hanum).
Erlangga. Jakarta.
Gerak Jatuh bebas
(M3)

(Muhammad Irfan)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : Gerak Jatuh Bebas (M3)


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok 2

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN

Minggu, 26 April 2020 Memahami perlengkapan jurnal.

Jum’at, 1 Mei 2020 Revisi judul, pendahuluan, metode


penelitian, dan daftar pustaka.

Jum’at 8 Mei 2020 Revisi abstrak, pendahuluan, hasil


dan pembahasan, daftar pustaka, dan
kesimpulan.

Senin, 11 Mei 2020 Revisi kata kunci dan daftar pustaka.

Selasa, 12 Mei 2020 Revisi ucapan terima kasih.

Padang, 12 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Muhammad Irfan)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : Gerak Jatuh Bebas (M3)


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok 2

TANGGAL ASISTENSI
NO NAMA NO.BP
26/04 01/05 08/05 11/05 12/05
TRISIA ANGGUN 1810211026
1 √ √ √ √ √
RAHMADANI
RAHUL 1810211029
2 √ √ √ √ √
HANDRIAN
3 RIZKA PERTIWI 1810211031
√ √ √ √ √
4 CAL TRISNAWATI 1810211033
√ √ √ √ √
INDAH PURNAMA 18102102002
5 √ √ √ √ √
SARI
6 ULYA SAFITRI 1810212004
√ √ √ √ √
DYNRUM YENDAR 1810212006
7 √ √ √ √ √
FAHLUZI
8 NURMIATI 1810212014
√ √ √ √ √
9 HIKMATUL HADI 1810212015
√ √ √ √ √
AsistenPendamping
MUHAMMAD IRFAN
√ √ √ √ √
Catatan :
GERAKJATUHBEBAS
(
M3)

a
Dy
nrum YendarFahl
uzi,MuhammadI
ranb,
f MuhammadI
ranb,
f Alf
inPr
imaAdj
ieb

a
Budi
day
aPer
tanian,Fakult
asPert
ani
an,Seni
nShiftI
II,
Uni
ver
sit
asAndal
as
b
Laboratori
umFisi
kaDasar
,Univ
ersi
tasAndal
as

e-mail
:dynr
umy f
03@gmail.
com
Labor
ator
ium Fi
sikaDasarUnand,KampusLimauMani
s,25163

ABSTRAK

Gerakjatuhbebasadal ahgeraksebuahbendadar isuatuket inggianpadaket inggiantertentuy ang


memi li
kikecepat anawalsamadengannol .Ger akjatuhbebasmer upakanger akbendaaki batt ar
ikan
bumit anpa adany a gayal uarl ai
ny ang beker ja padany a.Penel iti
an dilakukan unt ukmembuat
rancanganper cobaanger akj atuhbebasdenganmemanf aatkanr angkaianal atukurger akj atuh
bebas.Tuj uan dar ipenel i
ti
an iniadal ah unt uk menent ukan per cepatan gr av i
tasibumidengan
percobaanger akjatuhbebas.Padaper cobaanger akj at
uhbebasdi li
hathubunganant araketinggian
2
dan wakt u.Sehi ngga didapatkan gr avi
tasi1573, 9 cm s.Sedangkan kesal ahan relati
fy ang
didapatkan y ait
u 60%.Kesal ahan y ang dapatt erjadiselama penel i
ti
an menj adipeny ebab hasil
peneli
ti
ant idaksesuaidenganl it
eratur.Kesal ahandapatber upapengukur any angt i
dakt epatakibat
kurangt el
itisaatmel akukanpenel i
tian.Per cepatangr avit
asidi pengar uhiol ehj arakbenda.Pada
peneli
ti
anj arakl i
ntasanbol alogam t idakdi ukurdengant epatsehi nggawakt udankecepat anbol a
l
ogam y angj atuhmel ewatigerbangcahay amendapat kanhasi lyangber beda.

Kat
akunci:ger
akj
atuhbebas,
per
cepat
angr
avi
tasi
,kecepat
an,
jar
akdanwakt
u.

I
.PENDAHULUAN gerak j atuh bebas di pengar uhi ol eh gay a
gravit
asibumi ,sehi nggani l
aiper cepat anbenda
Fisi
ka mer upakan sal ah sat u cabang i l
mu padasaatmengal amiger akj atuhbebasadal ah
penget ahuan al am y ang mempel ajarit ent ang mendekat inil
aiper cepatangr avitasibumi .Unt uk
gejal
aal am.Gej alaal am di dal
am f isikadapat membukt i
kan t eor i ter sebut maka per l
u
diti
njau secar a t eoriti
s maupun eksper imen. dil
akukan eksper imen ger ak j atuh bebas.
Eksper i
men di l
akukan unt uk membukt ikan Pengukur anpar amet erger akj atuhbebasdal am
kebenar an t eori sedangkan t eori di gunakan eksperimensel amai nimasi hdi lakukansecar a
untuk memandu j alany a sebuah eksper imen. manual .Beber apa seteksper imen ger akj atuh
Gerakj atuhbebasmer upakansal ahsat ugej al
a bebasy angt el
ahdi kembangkanmasi ht erbatas
alam y angdi pelaj arididal am fi
sika.Ger akj atuh pada pencat atan wakt u secar a ot omat is.
bebas adal ah ger ak j atuh benda pada ar ah Pencat atan wakt u masi h menggunakan
verti
kaldar iket i
nggi ant ertentutanpakecepat an stopwat ch sedangkan ket inggian bendamasi h
1
awal.
1 diatursecar amanual .
Galil
eo meny atakan bahwa unt uk ger ak j atuh Selainitu,pengol ahandat aunt ukmendapat kan
bebas semua benda akan j atuh dengan nil
aiper cepatangr avit
asibumimasi hdi l
akukan
percepat any angsamaj i
kat i
dakadaudar adan secaramanual .Hali nimeny ebabkandat ahasi l
hambat an l ainya. Per cepat an konst an unt uk pengukur an memi likiket elit
ian dan ket epatan
gerak j atuh bebas adal ah percepat an aki bat yang cukup r endah. Ol eh kar ena i tu,per l
u
gravitasibumi( g) .Ber dasar kant eori,per istiwa dil
akukan pengembangan t erhadap set
eksperi
men ger ak jatuh bebas unt uk
menghasil
kan data dengan ket
eli
ti
an dan
1
ketepat
anyangbai
k.

Gambar2.Susunanper
cobaanbendaj
atuhbebas4
Gambar1.Susunankomponenper
alat
anger
akj
atuh
bebas6
Karenapadager akj atuhbebaskecepat anawal
Ber dasar kan t eoriger ak jatuh bebas bahwa adalah nol , sedangkan per cepatan y ang
per i
stiwa ger ak jatuh bebas di pengar uhiol eh digunakan mer upakan per cepatan gr avi
tasi
gay agr av i
tasibumi ,gr afi
kper bandi nganposi si sehingga dapat di simpulkan kecepatan akhir
terhadap wakt u mer upakan gr afi
k par abola, bendaadal ahsebagai beri
kut:
graf i
k kecepat an t erhadap wakt u mer upakan v1
=v0
+at
graf i
kl inear ,kecepat anbendaber ubahsecar a v
1
=0+(
- )
gt
ber aturandanni l
aiper cepatanbendapadasaat v
1
=-
gt(
1)
mengal amiger ak j atuh bebas adal ah sama
dengan ni l
aiper cepat an gravit
asibumi .Unt uk persamaan ( 2) di
subti
tusi keper
samaan (1)
,
memper mudahdal am memahamit eorit ersebut dengan mengambi l h = h2- h1 sehi ngga
makadiper l
ukansuat ual atper agager akj atuh dihasil
kan:
2
bebas. h1-h2 =v
1
t-g(
t2 1)
t2
-
Biladuabat uyangber bedaber atnyadi j
at uhkan ( 2 1) (2 1)
-
(h1-
h2)=gtt t-
- gt t2
-
tanpakecepat anawaldar iketi
nggi any angsama
1(2 1) (2 1)
-
h =-
gt t t-
- gt t2
-
dalam wakt uy ang sama,bat u manakah y ang
1(2 1)
h =gt tt +g(
- t2 1)
t2
-
sampaidit anahdul uan?Per isti
wadiat asdal am
2 1)[
Fisikadi sebutsebagaij at
uhbebas,y akniger ak h =g(
t t×t
- 1 (
+gtt2]
2 1)
-
l
ur usber ubahber at ur
anpadal intasanv erti
kal. g(
t2 1)
t =+(
- t2 1)
t2
- (
2)
Cirikhasny aadal ahbendaj atuht anpakecepat an
awal( v 0
=0.Semaki n ke bawah ger ak benda Persamaan ( 1)di subst
it
usike Per samaan ( 2)
semaki n cepat . Bat u y ang di j
atuhkan dar i sehi nggadi hasi lkan:
ketinggian y ang sama dan dal am wakt uy ang gt- h 1
(2t 1) t
= + (
2
t2 1)
t2
-
sama.Per cepatan y ang di alamiol eh set i
ap 1

benda j atuh bebas sel alu sama,y aknisama 2h 1


g(t2 1) 2
-t= ×
denganper cepatangr av i
tasibumi .Padamat eri t t-
1 2 1
t
i
ni,cukup Anda ket ahui bahwa per cepatan 2
g =
1 2 1)(
( 2 1)
grav i
tasibumii tu besarny a g = 9, 8 m/ s²dan 2t t-t +t t2
-
3
ser i
ngdi bulatkanmenj adi 10m/ s²
. 12h
g = 2 2 (
3)
Per cepat an gravit
asiadal ah per cepatan y ang t -
2 1
t
dialami sebuah benda y ang ber ada dal am Ger akj atuh bebasadal ah gerakbenda aki bat
pengar uhmedangr av i
tasi.Jikasebuahbenda t ari
kanbumit anpaadany agay al uarlainy ang
j
at uh dar i keti
nggian h,maka benda akan beker j
apadany a.Tanpaadany agay a-
gay al ain
4
mengal ami percepatangr av i
tasikonstang. yangbeker japadabenda- benday angber gerakdi
atasbumiger akbendahany adipengar uhiol eh
gay at ar i
kbumi .Padager akjatuhbebas  (GJB),
memi l
ikisy araty aitukecepatanawal( v0
)=0 .
Padager akjatuhbebasber lakuhubungan   v=gt l
ogam dar imagnetpemegangbol amenghal angi
1 2 berkas cahaya pada masi ng-masi ng gerbang
danS= gtdangadal ahper cepatangr avitasi
2 cahay a.Kemudian dipasang bolal ogam pada
bumi .Jadipada ger kak i ni,benda hany a di magnetpemegangbol a.Setelahi t
udi jat
uhkan
5
pengaruhi ol
ehper cepat angr avit
asibumi . boladengancar amenekant ombolE. MAGNET
Gerak j atuh bebas mer upakan sal ah sat u sehingga bola akan jatuh mel ewat igerbang
fenomenaal am y angdi pel
ajarididal am f isika. cahay a1dangerbangcahay a2secar aberur
utan.
Gerak jatuh bebas adal ah gerak jatuh benda Dicatathasilpengukuran panjang lint
asan (h),
padaar ahv ert
ikaldar iket i
nggiantertent utanpa wakt utempuhdar imagnetpemegangbol ake
kecepatan awal . Gal il
eo Meny atakan bahwa gerbangcahaya1( t
1)dankeger bangcahay a2
“untuk gerak jatuh bebas semua benda akan (t2).Kemudian diol
ah dat a berdasarkan hasil
j
atuhdenganper cepat any angsamaj ikat idak tersebut.
adaudar adanhambat anl ainnya.”
Dalam hali ni
percepatan benda di sebabkan ol eh gay a I
II
.HASI
LDANPEMBAHASAN
gravit
asi.Percepat angr av i
tasiselalumengar ah
ke pusat bumi . Per cepat an grav i
tasi t idak 3.
1.Anal
isi
sHasi
lPengukur
an
bergantung pada si fatmat eri
al.Pada daer ah
m Berdasarkan teoriger ak jat
uh bebas bahwa
equator ni l
ai g=9, 78 2 sedangkan pada
s peri
sti
wa ger ak jatuh bebas di pengaruhioleh
m gaya gravit
asibumi ,semaki nt i
nggibenda itu
daerahkut ubutarag=9, 83 2.6
s j
atuhmakasemaki nlamawakt uy angdiper
lukan
untuksampaikebumi ,kecepatanbendaber ubah
secara beratur
an dan ni l
aiper cepat
an benda
I
I.METODEPENELI
TIAN padasaatmengal amiger akjatuhbebasadal ah
samadenganni l
aiper cepatangravit
asibumi.
2.
1Al
atdanBahan
Tabel1.Pengar
uh Ti
nggiTer
hadap Wakt
u Ger
ak
Alatdanbahany angdigunakanpadapenel iti
an JatuhBebas
gerak j atuh bebas adal ah aparatjatuh bebas Panjang
yangt erdir
idar ist at
ifsebagaipeny anggadan l Wakt u,
t1(
s) Wakt
u,t
2(s)
i
ntasan,h(cm)
tempat di lekatkannya ger bang cahay a dan
magnet , magnet di gunakan sebagai t empat 30 0,
1984 0,
3231
dil
ekat kan bol a l ogam, ger bang cahay a
(photogat e)digunakansebagaipendet eksibola 32 0,
1995 0,
3254
ogam.Sebuah t
l ime counterber f
ungsiunt uk
34 0,
1989 0,
3364
menghi tungwakt uper cobaan,kemudiansebuah
met er
anunt ukmengukurpanj angli
ntasanbol a, 36 0,
1988 0,
3394
dan bol adi gunakan sebagaibahan uj i.Plumb
bob juga ber fungsiunt uk mengaturkel urusan 38 0,
1982 0,
3423
magnetpemegangbol adankeduager bang.
40 0,
1999 0,
3443
2.2Pr osedurPer cobaan
42 0,
1993 0,
3479
Prosedurkerjapadapenel it
iangerakj atuhbebas
44 0,
1992 0,
3502
yai
tu memper siapkan alatseper t
igambar1.
Selanjut
nya,dihubungkant i
mercount erkesoket 46 0,
1993 0,
3545
l
istri
k.Set el
ah itu,diukurpanj ang lintasan h.
Kemudi andihidupkant i
mercount erdandi tekan 48 0,
1987 0,
3602
pemi l
ihfungsihinggaberadapadaf ungsiGr avit
y
Accelerati
on. Lalu di at
ur kel ur
usan magnet
pemegang bol a dan kedua ger bang cahay a
menggunakanpl umpbobsehi nggal i
ntasanbol a
1 adalah 0,1984 s dan waktu saatmelewati
Tabel2.Pengol
ahanDat
aPengukur
an gerbangcahay a2adalah0,3231s.Hali
niberar
ti
2 2 2
t
2 –t1 h x xy pada li
ntasan panjang wakt
uy ang di
but
uhkan
(x) (
y) panjangsedangkanpadal int
asanpendekwaktu
yangdibutuhkanlebihsi
ngkat.
0,
06503 30 0,
00423 1,
9509
Secar at eor iper cepat angr avitasibumini l
ai nya
0,
06609 32 0,
00437 2,
11488
978cm/ s2,namunber dasar kanhasi lpenel iti
an
0,
0736 34 0,
00542 2,
5024 i
ninilainy a1573, 82856cm/ s2.Nilaiyangdi dapat
i
nitidaksesuidengant eor iy angada,hali nibi sa
0,
07567 36 0,
00573 2,
72412 ter
jadi kar ena kur ang t eliti saat mel akukan
peneliti
an.
0,
07789 38 0,
00607 2,
95982 Grafik hubungan ket inggi an dan wakt u
menunj ukkan bahwa posi si ber bent uk
0,
07858 40 0,
00621 3,
1432
meny er upaigar islur us( regr esi).Bahwasemaki n
0,
08131 42 0,
00617 3,
41502 ti
nggij arak benda dengan per mukaan bumi
maka wakt u y ang di but uhkan benda unt uk
0,
08296 44 0,
00688 3,
65024 sampaike per mukaan bumisemaki nl ama.
Sehingga dapatdi simpul kan bahwa ket iggi an
0,
08595 46 0,
00739 3,
9537 suatubendaber bandi ngl ur usdenganwakt uny a.
Darihasi lper hi
tunganni laiper cepatangr av itasi
0,
08996 48 0,
00809 4,
31808 percobaandi dapat kany ait usebesar1. 573,82856
2
cm/ s sehi nggaanal isi
sni l
air alaty angdiper oleh
∑ 0,
77704 390 0,
06677 35,
05044
adalah60, 923% ni laiinit erbilangt i
nggikar ena
nil
aigr avitasiy angdi dapatdal am penel i
tianj auh
Gambar3.Gr
afi
kHubunganKet
inggi
andanWakt
u l
ebiht inggidar inilaigr av i
tasibumisecar at eor i
.
Hali nibi sadi sebabkanol ehkur angt eli
t isaat
melakukanpenel it
ian.

I
V.KESI
MPULAN

Penent uanper cepatangravitasibumipadager ak


j
at uh bebas y ait
u dengan car a mel akukan
pengukur an dengan bol a l ogam dan
membandi ngkanhasi lnyadenganl iter
aturdapat
diambi lkesi mpul anbahwagr avit
asibumiy ang
didapat kan sedi kitmeny i
mpang dar il i
teratur
.
Secar at eor ipercepatangr av i
tasibumini l
ainya
978cm/ s2,namunber dasarkanhasi lpercobaan
i
nini lainya1573, 82856cm/ s2.Nilaiyangdi dapat
i
nit i
daksesuidengant eoriy angada, halinibisa
terjadi kar ena kur ang teliti saat mel akukan
penel it
ian.
Berdasarkan tabel 1 dan gambar3 dengan
metoda r egresididapatkan hasi lbahwa pada
V.UCAPANTERI
MAKASI
H
panjang lint
asan paling panjang y ai
tu 48 cm
dengan wakt u yang di perlukan bola unt uk
Pujisenanti
asadiucapkankepadaTuhanYang
melewat igerbangcahay a1adal ah0,1987sdan
Maha Esa pember isegal
a kenikmatan ber
upa
waktu saatmel ewatiger bang cahay a2y ai
tu
kesehatan dan kekuat
an dalam peny el
esai
an
0,
3602 s.Sedangkan pada panj ang li
ntasan
j
urnal i ni
. Pada kesempat an i ni penuli
s
pal
ing pendek y ait
u 30 cm wakt u y ang
mengucapkan teri
ma kasih kepada orang t
ua
di
but uhkanbol auntukmel ewatigerbangcahay a
kami,Kepal a Laborat
ori
um Dasardan Sent ral
Universi
tas Andal as, Ar dian Put ra, M. Si.
;
Koordinator Umum, Al fin Pr i
ma Adj i
e;
KoordinatorAlat,MuhammadI rf
an;Koor dinator
Jurusan Agr oteknol
ogi, Nof r
iza Hast uti dan
Fhatihat
ul Rahmi ; Asi sten Pembi mbi ng,
MuhammadI rf
an;sertarekan- r
ekany angt i
dak
bisa disebutkan satu per sat u y ang t urut
membant upenulismenyelesaikanj urnalini,baik
secaramor ilmaupunmat erialsehinggaj urnalini
dapatselesai.

DAFTARPUSTAKA
1. Dasr iyani . 2014. Pembuat an Set
Eksper i
menGer akJat uhBebasBer basis
Mi krokont roler Dengan Tampi l
an Pc.
Jur nalSai nstekVol .VINo.1:84- 95, Juni
2014
2. Pant ur .1985.Fi sika j i
l
id 1.Jakat ra:
Erlangga
3. Abdul lah,2012. Ger ak Jat uh Bebas.
(online) (http://. Gur ufisikamuda/
.blogspot .
com/ 2011/ 05/ger ak-jatuh-
bebas- gay a-gesekan- udar a.
ht ml ) di
akses pada seni n 3 Desember2012
pukul 19. 30WI B.
4. Rust aman, N. , Di rdjosoemar to, S. ,
Yudi ant o,S.A. ,Achmad,Y. ,Subekt i
,R.,
Rochi nt aniawat i
, D. , & dkk. ( 2005).
Strategibel ajarmengaj arbiol ogi.Mal ang:
UM Pr ess.
5. Adnan. 2009. Ger ak Par abola.
(online) (http://.Gur umuda/ger akj at
uh
bebas/ bl ogspot .
com) di akses pada
mi nggu 4 nov ember2012 pukul11. 30
WI B.
6. Nisa,C. ,Pr atiwi,N.W. ,Sant osa,A. ,&
Rahmawat i
, E. ( 2014) . Per ancangan
Instrument asi Pengukur Wakt u dan
Kecepat an Mengunakandt -
Sense
Infrared Pr oximity Det ect or unt uk
Pembel ajaran Ger ak Lur
us
Ber aturan. Jur nalPendi dikan Fi sika dan
Apl i
kasi ny a( JPFA), 4(1),36-41.
Viskositas
(M10)

(Fadilla Monica)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : M10
Jurusan : AGROTEKNOLOGI
Kelompok :3

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN


Diskusi materi jurnal dan pembahasan
Kamis, 30 april 2020
mengenai pembagian kerja.
Pengumpulan jurnal yang sudah
Minggu, 3 Mei 2020 disusun berdasarkan pembagian
tugas.
Pengembalian jurnal yang sudah
diperiksa dan diskusi mengenai
Selasa,5 Mei 2020
kesalahan-kesalahan yang harus
diperbaiki.
Pembahasan dan memperbaiki
Senin, 11 Mei 2020
bagian-bagian yang kurang tepat.
Pengumpulan jurnal yang sudah
Rabu,13 Mei 2020
diperbaiki.

Padang,13 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Fadilla Monica)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : M10
Jurusan : Agroteknologi
Kelompok :3
TANGGAL ASISTENSI
N
NAMA NO.BP 30/4/202 3/5/202 5/5/202 11/5/20 13/5/202
O
0 0 0 20 0

1
Novita Sari Fitri
1810212021 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Riando
2 Velia Yowanda 1810212023 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3 Nada Ramadhani 1810212024 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
4 Asri Mahyani 1810212025 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

5
Syafa’ati
1810212029 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Rahmawianti

6
Annissa
1810212030 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Rahmadhani
Alifma Rahimmi ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
7 1810212036
Nanda
8 Aprilia Yuska 1810212037 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

9
Ningsih Sri Darma
1810212039 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Putri
AsistenPendamping
Fadilla Monica ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
Catatan :
VI
SKOSI
TAS
(
M10)

doa, ab, b b
Nov
it
aSar
iFi
t
riR
ian Fadi
l
laMon
ic Muh
ammadI
rf
an ,Al
f
inP
ri
maAdj
i
e

a
Agr
ot
eknologi
,Per
t
ani
an,Sen
inShi
f
tII
I
,Uni
ver
si
tasAndal
as
b
Laborat
or
iu
mF i
si
kaDasar
,Uni
ver
si
t
asAndalas

e
-mai
l:
nov
it
asar
i
fi
tr
i
ri
ando@gmai
l
.c
om
L
abor
at
or
iu
mF i
si
kaDas
arUnand,Kampu
sLi
mauMan
is
,25163

ABST
RAK

Viskosit
asadal ahge sekany an gdi t
imbu l
kanolehflui
day angbe rgerakataukarenabe ndapadat y
angbe r
ger
akdi
dalamf l
u i
da.P r
atiku
mv i
skos i
tasi nibe rt
u j
uanu nt
ukme n ent
ukank oe fi
si
envisk
osit
asz atc ai
rbe r
dasarkanhuk um
Stoke s
.P e r
cobaani nidibuktikande nganme nggunakanz atc airyait
umi n
yakgor engdanol i.Pengolahandat a
pe r
c obaanme nggunakanme toder e gresili
ni
e r
.Dat adidapat kande nganme mas ukkanbol ade ngandi ame t
e r
yangbe rbedak edalam t abu n g,wak t
u( s)didapatdar ijarak( mm)bol ay angdi t
e mpuh.Has i
lpe r
cobaan
me nu n
jukkann i
l
aik oefi
sienv i
sk os
it
as me nggu n
ak anmi ny
akgor e ngsebe s
ar0, 12poi s
e,s eme n
taralit
eratur
vi
skos i
tasny asebe s
ar0,69poi sean t
arah asi
lpercobaande nganl i
terat
urme mi
li
kiseli
si
hs ebesar0,47poi se.Nilai
koe f
isi
env i
skosi
tasme n ggu nak anol is ebesar11,13poi se,se mentarali
t
eratu
rv i
skosi
tasnyas ebesar1,32poi se
antarah asilpercobaande n ganl it
erat urme mil
ik
is el
is
ihse besar9, 81poi se
.P adaz atmin yakgor engsudah
me nde katili
ter
aturdandapat me me nuh ihukumStoke s
,sedan gkanpadaz atolimemili
kiseli
si
hy angc ukupbe sar,
kemu n
gk i
n andiak i
batk
anpr aktikansal ahpe rh
itu
ngandal ampe ngolahandata(humane r
ror)
.

Kat
aku
nci
:Ar
chi
mede
s,f
l
uida,
huk
umSt
oke
s,v
is
kos
it
as

I
.PE
NDAHUL
UAN Vi
skos
it
ascair
andapatditen
tuk
ande nganme t
ode
bol
a j at
uh be r
dasar
kan h uk
um St okes
.
Pen
e t
apann
yadiperl
ukanbol
ak el
er
engdarilogam
Fl
ui
da di ar
ti
kan s e bagais uatuz aty ang dapat danalatgel
assi
li
nderber
upatabungseper
tipada
mengalir
.Ist
i
lahf l
uidame n
c akupz atcairdangas Gambar1.
1
kar
e naz att ersebu tdapatme n gal
ir.Vi s
kosi
tas
merupakan u kuran k ekental
an f l
ui
da y an g
menyatakanbe sark eci
ln
yage s
ekandi dalamflu
ida.
Semakintin
ggiv is
k osi
tassuatufl
uidamak as emakin
besarhambat annyadans e maki
ns u
li
tsuatubenda
2
ber
ge r
akdi dalamf lui
dater
s ebut.

Faktor-fakt
oryangme mpe ngar
u h
ivi
skos
it
asadal
ah
t
e k
an an,temperat
u r
,adan yaz atl
ain
,u k
u r
andan
beratmol ek
ul,i
katan.Visk
osi
tasakantur
unde n
gan
nai
k nyas uh
u.Visk
osit
asak ann ai
kapabil
aadanya Gambar1.Bol
adidalamF
luda4 (
i Sumbe
r:E
st
ie
nYaz
id,
kenaikantekanan,bahant ambahan,nai
knyaberat 2005)
mole k
u l
,semakinban y
ak ny
ai kat
anrangkap,s
ert
a Bolakel
er
eng denganr an d danj
apat ar
i-
j
arir
3
adan yaikat
anh i
dr
oge n . di
jat
uhk
ankedalamtabu
ngberi
sic
air
anyangakan
di
tent
ukan v
isk
osi
tasn
ya.Wak t
uy ang di
per
l
ukan Apli
kasiT eor
idar ivisk
osit
asadal ahpe lu
masme sin
bolaunt
ukj
atuhme l
al
uicai
r
andengant
in
ggit
er
tent
u atauyan gbiasadi sebutde nganoli.Ol ime r
u pakan
kemudi
andicat
atdenganst
opwat
ch. bahan pe nt
in
g bagi k en
daraan be rmotor.
Ke k
ental
anol iy an gdibu t
uh k
ans e t
i
apk e ndaraan
Sewak tu bol aj at
u h be basdal am f l
u i
da k ental be r
beda-beda.Se h i
nggas ebe l
umme nggu nakanol i
kecepatann yamak i
nme mbe sar
.Se lamage r
ak ny a, me r
k t e r
t
e n
tu h arus di perhati
kan k e s
e su
aian
pada bol a be k
e r
ja gay a be rat ( w) y an g kekent
alan olide ngan k e but
uhan me si
n .Se lain
menye babk anbol ame n ge ndapdandi pe ngar uhi sebagai pelu
masme s i
n,olimemili
kifun
gs ilai
n ,yakni
ol
ehgay aapu n gde nganpr i
n s
ipgay aAr chime de s sebagaipe ndin
gin ,peli
ndun gkarat,pe mbe rsi
hdan
(F
a)dangay age sekanat augay aSt okes( F s
).Gay a pe n
utupc el
ah pada di ndi
ng me si
n .Se bagai
gesekany an gdi alamiol ehbe ndabe rban dingl u r
u s pe l
umasme si
nol iak anme mbuatge sekanan tar
dengank e ce pat anbe ndadi dalamz atc air.Kare na kompon endidal am me s
inbe rgerakl ebihh alus
benda be rbe n t
u k bol a,mak a gay ai n idapat de n
ganc ara mas ukk edalam c el
ah-celahme si
n,
di
rumu sk
an : sehi
nggame mu dah kanme sinun t
ukme ncapais uh u
Fs=6π rɳv (1) kerj
ay angideal.
Denganɳadal ahk oe f
isi
e nv iskos i
t
as ,radal ahj ar i
-
j
aribe nda,danvadal ahk e cepat anbol a( t
e t
ap) . I
I
.ME
TODEP
ENE
LIT
IAN
Kecepatant etapme n gak ibatkanpe rcepat ans ama
dengan n ol be r
das arkan pr insip ge rak l u r
u s
ber
aturan. 2.
1Al
atdanBah
an
∑F=0 (2)
Danbe rdas ark angay a-gay ay an gbe ke rj
apada Padapr akti
k u
mk aliinidigunakanal atdanbah an
si
st
em, pe r
samaan( 2)dapat ditu
liss ebagai : sebagai be r
iku
t,t abung v i
skosit
as di gunakan
Fa+F s -w=0 (
3) sebagaiwadahu nt
u kme nentu
k anv is
kositaspada
Gay aAr chime de sf
luidadi nyatak an: suat
uf luda,St
i opwatc hu nt
u kme nghi
tung wak t
u
Fa= ρfVbg (
4) yangdi perluk
ans ampaik e
das artabu ng,bol au j
i
be r
bagaiu kur
ans ebagaibah anu jic oba s er
ta
Gay abe ratbe ndadi n yatak an :
bahany an gak andi ukurdiame te
rnya,z atc airuj
i
w= ρbVbg (
5)
atauf l
ui
day angdi gunakany ai t
umi nyakgor eng
Denganρfadal ahde nsit
asf lui
da, ρbde n si
tasbe nda, danol is ebagaiobj ekpe rcobaan ,magn etu nt
uk
dangadal ahpe r
cepat angr avitasi.Me n ggu nak an me ngambilk embalibolay angt elahdi masukkan
per
samaan( 1) ,( 3)
,( 4),dan( 5),k oe f
isi
e nv is
k osit
as kedalam t abung,dan mi krome t
ers ekrupu nt
uk
di
nyatakan : me ngukurdiamete
rbol a.
22
9 (f b)
r ρ- ρg
2.
2Pr
ose
durP
erc
obaan
ɳ= (
6)
v
kecepatanf l
u davdi
i has i
lkandar ih ubu ngan : Padape rcobaande n ganme nggu nakanz atc ai
r
L minyakgor eng.Al atpe ngu j
ianv is
kosit
asdi su
sun
v= (
7)
t dit
empaty angt elahdi t
entukan .P anj
an gLt abung
Per
samaan ( 7) di substi
tu sik e pe rsamaan ( 6), diukur(diambil10c m dar iu jungt abungt empat
seh
inggadi pe role h
: j
atuhnyabol ah i
nggadas art abu ng).DatapadaL
2
2r dicat
atpadaT abe l1.J ari–j ariboladi uk
ur.Bola
9L(f b)
ɳ= ρ- ρg (
8) dimasukkank edalamt abun g,dandi j
agaagart i
dak
Penel
it
ianGabr i
e lGe or geSt oke sme nge n aiHu ku m ada ge lembu ngc air
any angi kutbe rs
ama bol a
St
oke s
,y an g be r
bu ny i:“ Apabi las uat u be n da padat abun gvisk
os i
tas. Wak tuy angdi perl
ukanoleh
ber
ge rakde ngan k elajuan t ertentu dal am f l
uida bolau nt
ukme n empu hj arakLdi hitu
n g.Percobaan
kent
al,mak age rakanbe n daak andi h ambatol e h dil
akukande n
gandi ame terbol ay angbe rbedadan
gayage se kan t
ar ape r
mu k aanbe ndade n ganf lui
da. hasil
nyadi cat
atpadat abe l
.Di l
ak ukanpe rcobaan
“ yangs amapadaz atc ai
rol i
,dat apadaLdi cat
at
padaT abe l2.
Kecepatanal i
ranflui
dabe rbedak are
naadan ya
per
be daanviskosi
t
as.Besar
nyav i
sk
osit
asdi
nyat
akan I
I
I.HASI
LDANP
EMBAHASAN
dengan s uatu bilangan y an
g me nyat
akan
kek
e nt
alans uatuzatc ai
r.Vis
kosi
tasyangdi mi
l
ik
i 3.
1.An
ali
si
shas
il
pen
guk
uran
set
i
ap f lu
ida dinyat
akan se c
arak uanti
t
ati
foleh
koef
is
ienvisk
os i
t
asη5
. Ber
das
ark
anhas
ilpe
ngu k
uranden
ganvi
skome
ter
bol
ajatu
h.Yangterdapatpada Gambar1.
Di
ketahuibahwalit
er
at
urvi
sk
osi
t
asminyakgor
eng t
abu
n git
use
ndi
r
iadal
ahk
eke
ntal
andar
izatc
air
se
be sar0,
69poise.
Danni
l
ail
it
er
atu
rpadakoef
i
si
en t
er
sebut
.
vi
si
kosit
asol
is
e be
sar1,
32poi
se.
Ber
dasar
kan prak
ti
kum yang te
lah di
l
aku
kan
,
Beri
kutiniadal
ahbah anyangdigun
akandal
am di
dapatk
anhas
il
dataol
is
ebagai
beri
kut
.
prak
ti
kumy ait
uz at
cai
rmi
nyakgore
ngdenganh
asi
l
yangdidapatt
erdapat
dal
amT abe
l1. T
abel
3.Has
il
pengu
kur
an
P
anj
ang=60cm
T
abel
1.Has
il
Pengu
kur
an
Bol
a r(
mm) t
(s)
P
anj
ang=60cm
1 5.
225 1.
31
Bol
a r(
mm) t
(s) 2 8.
22 0.
9
1 5.
225 0.
75 3 8.
67 0.
91
2 8.
22 0.
69 4 9.
175 0.
94
3 8.
67 0.
63 5 10.
17 0.
84
4 9.
175 0.
05 6 8.
66 0.
85
5 10.
17 0.
066 7 10.
125 0.
9
6 8.
66 0.
068 8 10.
15 0.
96
∑ 70.
395 7.
61
7 10.
125 0.
068
T
abe
l4.
Pen
gol
ahandat
ape
ngu
kur
an
8 10.
15 0.
078 2
Bol
a x y x x
y
∑ 70.
395 2.
4 1 0.
76 27.
30 0.
578 20.
748
2 1.
11 67.
56 1.
23 74.
992

T
abe
l2.
Pen
gol
ahandat
ape
ngu
kur
an 3 1.
09 75.
16 1.
188 81.
924
Bol
a x y 2
x xy 4 1.
06 84.
18 1.
12 89.
231
1 1.33 27.
30 1.769 36.
309 5 1.
19 103.
42 1.
42 123.
07
2 1.44 67.
56 2.074 97.
2864
6 1.
17 74.
99 1.
369 87.
738
3 1.58 75.
16 2.496 118.
753
4 20 84.
18 400 1683.
6 7 1.
11 102.
51 1.
23 113.
786
5 15. 15 103.42 229. 52 1566.
81 8 1.
04 103.
02 1.
08 107.
141
6 14. 70 74.
99 216. 09 1102.
35
7 14. 70 102.51 216. 09 1506.
9 ∑ 8.
53 638.
14 9.
220 698.
63
8 12. 82 103.02 164. 35 1320.
72
∑ 81. 72 638.14 1232. 39 7432.
73

2
Gambar3.
Graf
i
khu
bun
ganan
tar
ar dan1/t

Berdasarkanh asi
lyangdi dapatkandaripe r
cobaan , Darihasi
lpercobaany angt e
lahdi l
ak u
k an,dapat
yang dilakukanpada v isi
kosi
tasz atc ai
rmi nyak di
li
hatbahwapadan il
aivi
si
kosi
taszat cairpadaoli
gorengdi dapatkank oefi
sienvisi
kosit
asn
y asebe sar di
dapatkankoe f
is
ienv i
si
kosi
t
asny ase besar11,13
0,12poi se .Hasilpercobaany an gdidapatt i
dak poi
se.Hasilpercobaany angdi dapattidaks es
uai
sesuaide nganlit
erat
ur.Kare napadaT abel1dan dengan lit
eratu
r k arena n il
ai v isi
kosi
tas oli
Tabe l2.Dapatdi li
hatbah was e maki
nbe sarjari– di
dapatkanter
lal
utinggi
.Inidi
sebabk anol ehfak
tor
j
ari( r
)bolay angdigu nakan,mak aak ans emak in ol
iyangter
lal
uk ent
aldari
padalit
e r
atu
r.
cepat waktuce l
upbolak ear ahdas art
abung.Yan g
me mpe n
gar uhikecepatanbol as ampaik edas ar I
V.KE
SIMP
ULAN
Nil
ai v is
kosi
tas dar if l
ui
da mi nyak goreng
ber
das ar
kanh asi
ldaripengukuranadalahsebes
ar Wigge
rtDavi
ddanPott
erMe
rl
e.2008.Me
kan
ika
0,
12poi s
edann il
aiv i
skos
it
aspadaol isebes
ar F
lui
da.
Jakar
t
a:Er
l
angga.
11,
13poi s e
,n i
l
aivi
skosi
tasmi n
y akgorenghampi
r
mengikut
il i
ter
atury ai
tu s ebesar 0,69 poise
, Bi
r
d,T ,1994,“Ki
miaFis
ik Un
tuk Un
ive
rsi
t
as,

se
dan gkanpadaol ime mil
i
kis eli
si
hc uk
upbe s
ar Grame
diaP
ust
akaUt
ama,
Jakar
t
a.
dengann i
lail
it
erat
ursebesar1,32poi se
.Jik
abola
j
atu
hdal amflui
dakentalk
e ce
patan ny
amak i
nkeci
l
. Yazi
d,Es
ti
en.2005.Kimi
aFi
si
kau
ntu
kPar
ame
dis
.
AndiOf
f
set
,Yogyakar
t
a.
V.
UCAP
ANT
ERI
MAKASI
H
Gi
an col
i,Dou
glasC.2001.F
isi
kaE
dis
iKel
i
maJ i
l
id
Penyusunj urn
ali n
iamatbe r
syuk
u rkepadaT u han 1( Dit
erj
emahk
anolehYu hi
l
za Hanu
m).Jak
art
a:
YangMah aE s
ay an gtelahme mbe r
ik emudah an Er
l
an gga.
dank el
an car
an,s ert
a du kungandar iorangt ua
sehi
nggaj urn
ali n
idapatdi s
e l
esai
kan.Se t
erusnya
ungkapan t eri
mak asi
hy ang me l
i
mpahk epada
Bapak Ar di
an P ut
ra, M. Si s el
aku Ke pala
Laborat
or i
umF is
ikaDas ar,Alf
inP ri
maAdj i
es elaku
Koordinator Umu m, Mu hammad I rf
an s elaku
KoordinatorAlat
, Nofri
zaHas tut
isel
akuKoordinator
Jur
usan,F adil
l
aMon i
caselakuAs i
st
enP embimbing,
selu
ruhSt afLaboratori
umF isi
kaDas ar,dante man-
t
e many angt elahme mban t
udal am pe ny
u s
u nan
j
u r
nalin
i.

DAF
TARP
UST
AKA

L
ohat
,Al
exan
de,2008,F
r lui
daDi
nami
s,Se
rie
-book
Gur
uMuda.
Kalorimeter
(P1)

(Adelina utari)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : P1 - Kalorimter
Jurusan : Agrotekonologi
Kelompok : IV (Empat)

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN

Minggu / 3 Mei 2020 Pengiriman jurnal secara utuh kepada


asisten pendamping

Juma’at / 8 Mei 2020 Perbaikan jurnal yang telah direvisi


sebelumnya oleh asisten pendamping

Perbaikan jurnal mulai dari abstrak,


Senin / 11 Mei 2020 pendahuluan sampai dengan hasil dan
pembahasan.

Rabu / 13 Mei 2020 Perbaikan abstrak, pendahuluan,


metode penelitian dan kesimpulan.

Kamis / 14 Mei 2020 Perbaikan metode penelitian dan


susunan kata dalam jurnal

Padang ,15 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Adelina utari)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : P1 - Kalorimeter
Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : IV (Empat)

TANGGAL ASISTENSI
NO NAMA NO.BP
3/5/20 8/5/20 11/5/20 13/5/20 14/5/20
1 Riri alkhaira 1810212040 √ √ √ √ √
Nadira dwi 1810212041 √ √ √ √ √
2
okviani
Shinta 1810212042 √ √ √ √ √
3
mulyana
Nelkofany sri 1810212046 √ √ √ √ √
4
wahyuni
Rizki regina 1810212047 √ √ √ √ √
5
cahyani
6 Timo sonnita 1810212049 √ √ √ √ √
7 Vadila ziqra 1810212050 √ √ √ √ √
Aidil dzikri 1810212051 √ √ √ √ √
8
setiawan
9 Yulia 1810212055 √ √ √ √ √
Asisten Pendamping
Adelina utari √ √ √ √ √
Catatan :
PEMUAIAN
(P2)
Jodi Fernando Syafriadia, Puti Berkah Azurahb,Muhammad Irfanb, Alfin Prima Adjieb

aAgroteknologi, Fakultas Pertanian, Senin dan Shift III, Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: jodifernndo99@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien pemuaian berbagai jenis logam. Alat
yang digunakan adalah Dial Gauge, logam (aluminium, tembaga dan kuningan), tang / penjepit,
Thermometer, dan pembakar bunsen. Percobaan dilakukan dengan memanaskan batang logam
dan mengukur perubahan panjang dari tiga jenis logam yang berbeda. Nilai koefisien pemuaian
panjang alumunium sebesar 4,8×10-5/ºC, tembaga sebesar 3,52×10-5/ºC, dan kuningan sebesar
3,0×10-5/ºC. Semakin besar koefisien muai panjang suatu logam maka semakin mudah untuk
mengalami pemuaian.

Kata kunci :Termal, kalor, koefisien logam, pemuaian panjang

I. PENDAHULUAN didihnya tinggi ; 4). Warnanya mengkilap


;5). Tidak membasahi dinding.
Suhu adalah suatu besaran yang
menunjukan derajat panas dingin dari suatu Suhu yang berubah pada umumnya dapat
benda. Untuk mengetahui seberapa besar merubah ukuran suatu benda. Apabila suhu
suhu benda tersebut maka digunakanlah sebuah benda naik, maka benda akan
termometer. Termometer adalah alat yang mengalami pemuaian1. Francis
digunakan untuk mengukur suhu atau alat menyampaikan pemuaian adalah
yang digunakan untuk menyatakan derajat bertambahnya ukuran suatu benda karena
panas atau dingin suatu benda. Termometer benda menrima kalor2. Penambahan pada
memanfaatkan sifat termometrik dari suatu bahan diakibatkan oleh peningkatan energi
zat. kinetik akibat setiap molekul bertubrukan
sangat keras dengan molekul disebelahnya.
Termometer yang sering digunakan terbuat Menurut Joseph, molekul-molekul berhasil
dari bahan cair misalnya raksa dan alkohol. mendorong satu sama lain sehingga
Prinsip yang digunakan adalah pemuaian terpisah dan mengembangkan bahan3.
zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda. Air raksa digunakan sebagai pengisi Jika temperatur benda padat dinaikkan
termometer karena air raksa mempunyai maka benda padat tersebut akan memuai.
keunggulan ;1). Air raksa penghantar panas Dapat diamati dari sebuah batang logam
yang baik ;2). Pemuaiannya teratur; 3). Titik yang memiliki panjang [L] dan pada suhu
atau temperatur [T] tertentu. Jika
temperatur atau suhunya berubah maka terlalu kecil jika dibandingkan dengan nilai
perubahan panjang akan sebanding dengan acuan dan menghasilkan ralat sebesar 2,5%.
perubahan suhu dan panjang mula-mula. Penelitian lain dilakukan oleh Fahrudin, H
Pernyataan ini dapat dirumuskan sebagai dengan judul Quantitative Investigation of
berikut : Thermal Expansion Using Single-Slit
Diffraction, mempelajari tentang pengaruh
ΔL = ᾳ ΔT Lo (1) kenaikan suhu terhadap lebar difraksi
menggunakan metode difraksi celah
Keterangan : tunggal. Diperoleh nilai koefisien pemuaian
ΔL = Perubahan panjang (m) panjang alumunium eksperimen 24,0 × 10-6
Lo = Panjang mula-mula (m) ºC yang melampaui nilai acuan yaitu 23,1 ×
ᾳ = Koefisien pemuaian panjang (/°C) 10-6 ºC dengan ralat sebesar 3,90 %.
ΔT = Perubahan pada suhunya (°C)
( Tippler, 1998 : 368 ) Dari percobaan-percobaan terdahulu
tersebut nilai eksperimental yang diperoleh
Dalam fenomena pemuaian termal, logam belum sesuai dengan nilai acuan dan
akan memuai jika dipanaskan dan sebagian besar hanya menghitung koefisien
pemuaiannya berbeda-beda untuk jenis muai panjang beberapa logam tertentu,
logam yang berbeda. Faktor yang sedangkan untuk logam lainnya masih
menentukan besarnya pemuaian panjang jarang dilakukan percobaan. Oleh karena
suatu jenis zat dinamakan koefisien muai itu, dilakukan suatu percobaan untuk
panjang (α). Menurut Serway, koefisien menentukan nilai koefisien pemuaian
muai menggambakan bagaimana ukuran panjang pada alumunium, tembaga dan
dari suatu perubahan obyek terhadap kuningan dengan metode yang benar
perubahan suhu4. sehingga didapatkan koefisien muai
panjang yang mendekati dengan acuan atau
Sears menyatakan bahwa semakin tinggi literatur.
nilai koefisisen muai panjang yang dimiliki
logam maka logam tersebut akan semakin II. METODE PENELITIAN
cepat memuai.Secara teori, nilai koefisien
muai panjang pada baja yaitu 11 x 10-6 /ºC, 2.1. Alat dan Bahan
kuningan 19 x 10-6 /ºC, tembaga 16 x 10-6
/ºC, alumunium 24 x 10-6 /ºC, dll. Koefisien Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang
muai panjang biasanya dihitung digunakan ialah set alat muai panjang untuk
berdasarkan persamaan antara rapat masa menjadi landasan logam, termometer untuk
dan suhu pada tekanan konstan. Jika mengukur suhu batang logam, pembakar
metode ini tidak memungkinkan bunsen untuk memanaskan logam, dial
digunakana metode optik yang melibatkan gauge untuk mengukur kerataan
faktor interfensi cahaya5. permukaan logam, tang / penjepit logam
untuk memindahkan logam serta berbagai
Melalui suatu eksperimen atau percobaan, jenis logam yang digunakan yaitu
nilai koefisisen muai panjang dari berbagai aluminium, kuningan dan tembaga.
logam dapat ditentukan. Percobaan
terdahulu tentang penentuan nilai koefisien 2.2. Prosedur Percobaan
pemuaian panjang alumunium telah
dilakukan oleh Bharmanee et all (2008) Pada percobaan ini, terdapat pengukuran
dengan menggunakan metode pola difraksi perubahan panjang dan perubahan suhu
pada celah yang saling didekatkan. pada tiga jenis logam yang berbeda,
Diperoleh nilai koefisien pemuaian panjang pengukuran koefisien muai panjang ketiga
alumunium eksperimen 22,512×10-6ºC yang
jenis logam, dan membandingkan koefisien Keterangan :
muai panjang dengan yang ada pada a = Gradien
literatur. b = Intersep
ȳ = Rata-rata pertambahan panjang
Pada percobaan pertama, logam yang x̄ = Rata-rata perubahan suhu
digunakan adalah aluminium. Panjang dari
Setelah mendapat nilai b, nilai y maksimum
batang logam aluminium diukur dan
dan y minimum ditentukan dengan per-
dicatat pada tabel. Batang logam aluminium
samaan beikut:
kemudian dimasukkan kedalam peralatan
muai panjang, ujung batang harus      =       +   (3)
dipastikan menyentuh dial gauge. Lalu
batang dikunci dengan cara memutar      =       +  
sekrup dan dial gauge diatur menjadi nol. Keterangan :
Selanjutnya kedua termometer dipasang x = Perubahan suhu AT
pada tempatnya dan ditentukan suhu awal y = Pertambahan panjang AL
nya. a = Gradien
b = Intersep
Termometer harus dipastikan menunjukkan
angka yang sama dan dicatat sebagai T1 .
Batang logam lalu dipanaskan sampai Koefisien muai panjang kemudian diten-
mencapai suhu akhir. Pada suhu akhir T2, tukan dengan cara membagi gradien de-
perpanjangan panjang logam yang ngan panjang awal logam sesuai dengan
ditunjukkan oleh dial gauge dicatat pada persamaan berikut:
tabel. Suhu akhir T2 dihitung dengan cara  
merata-ratakan suhu yang ditunjukkan oleh  = (4)
 0
kedua termometer. Perubahan suhu (∆T)
didapatkan dari mengurangi suhu akhir Keterangan :
yang didapatkan T2 dengan suhu awal T1 . γ = Koefisien muai panjang
Perubahan suhu (∆T) kemudian dicacat pada L0 = Panjang mula mula
tabel . Percobaan dilanjutkan dengan nilai T2 a = Gradien
yang lebih tinggi sebanyak delapan kali.
Grafik hubungan antara perubahan panjang Langkah-langkah yang sama dilakukan
∆L (sumbu y) dan perubahan suhu untuk jenis logam kuningan dan tembaga.
∆T (sumbu x) . untuk menentukan gradien Koefisien muai panjang ketiga logam
pada grafik digunakan persamaan : tersebut kemudian dibandingkan dengan
yang ada pada literatur. Diamati mana yang
 =
  ∑       −∑    ∑   
(1) memiliki kesalahan terbesar, dan kemudian
  ∑    2 −(   )2 diberi analisanya.
Keterangan : Analisis nilai ralat pada ketiga percobaan
α = Gradien ter-sebut dapat ditentukan dengan mem-
ŋ : Jumlah data bandingkan persentase kesalahan antara
x : perubahan suhu AT nilai koefisien muai panjang yang dida-
y : pertambahan panjang AL patkan pada percobaan dengan nilai koe-
fisien muai panjang pada literatur.
Kemudian dari gradien yang didapatkan, αpercobaan−αliteratur
%kesalahan = | | × 100%
intersep (b) dapat dicari dengan persamaan αliteratur

berikut:

  =  ̅−   ̅ (2) III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Analisis Hasil Pengukuran dan penambahan panjangnya sama-sama
mengalami perubahan.
Berikut merupakan data dari percobaan
yang dilakukan Tabel 2. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap
penambahan panjang kuningan

Tabel 1. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap


∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
penambahan panjang aluminium
X Y x2 Xy
2.20 0.05 4.84 0.11
∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
X Y xy 3.70 0.10 13.69 0.37
x2
0.8 0.050 0.64 0.04 6.00 0.15 36.00 0.90
0.9 0.100 0.81 0.09 8.95 0.20 80.10 1.79
2.15 0.150 4.62 0.32 11.90 0.25 141.61 2.98
3.7 0.200 13.69 0.74 15.70 0.30 246.49 4.71
5.6 0.250 31.36 1.4 19.20 0.35 368.64 6.72
7.75 0.300 60.06 2.32 23.05 0.40 531.30 9.22
10.45 0.350 109.20 3.65 ⅀ 90.70 1.80 1422.68 26.80
13.05 0.400 170.30 5.22
⅀ 44.4 1.8 390.68 13.80

Gambar 2. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L

Gambar 1. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L


Pada Tabel 2 didapatkan hasil koefisien
muai panjang kuningan yaitu 3.00 × 10-5/℃.
Dapat diamati pada Tabel 1 Koefisien muai
Hal ini menunjukkan bahwa logam
panjang pada logam aluminium yang
kuningan mengalami pertambahan suhu
didapatkan berdasarkan percobaan adalah
atau temperatur sehingga kuningan
4,8 × 10-5/ºC. Dapat diamati bahwa pada
mengalami pemuaian panjang atau
percobaan, aluminium mengalami
pertambahan panjang. Jika temperatur atau
pertambahan suhu atau temperatur
suhunya berubah maka perubahan panjang
sehingga mengalami pemuaian panjang
akan sebanding dengan perubahan suhu
atau pertambahan panjang. Berdasarkan
dan panjang mula-mula. Teori ini sesuai
teori bahwa jika temperatur benda padat
dengan percobaan yang dilakukan pada
tersebut dinaikkan maka benda tersebut
kuningan yaitu perubahan suhu
akan mengalami pertambahan panjang atau
pemuaian panjang. Jika temperatur atau /temperatur kuningan sebanding dengan
suhunya berubah maka perubahan panjang perubahan panjangnya karena temperatur
akan sebanding dengan perubahan suhu dan penambahan panjangnya sama-sama
dan panjang mula-mula. Teori ini sesuai mengalami perubahan.
dengan percobaan yang dilakukan pada
Tabel 3. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap
aluminium yaitu perubahan suhu penambahan panjang tembaga.
/temperatur aluminium sebanding dengan ∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
perubahan panjangnya karena temperatur
x Y x2 Xy
1 0.70 1 0.70
2.5 0.140 6.25 0.35 menerima kalor dan suhu yang dibuktikan
4,9 0.210 24.01 1.029 dengan perubahan suhu yang tinggi pada
6 0.280 36 1.68 logam aluminium.
13.4 0.350 179.56 4.69
17.5 0.420 306.25 7.35 Logam aluminium merupakan logam yang
21.5 0.490 462.25 10.53 memiliki molekul yang lebih renggang serta
26 0.560 676 14.56 memiliki kerapatan yang lebih renggang
⅀ 92.8 2.52 1691.32 40.264 dibandingkan dengan kuningan dan
tembaga sehingga hal inilah yang
menyebabkan logam aluminium lebih
mudah untuk mengalami pemuaian
dibandingkan dengan logam tembaga dan
kuningan yang merupakan benda yang
memiliki molekul serta kerapatan yang
lebih rapat dibandingkan dengan
aluminium.

Namun jika dibandingkan antara kuningan


dan temabaga, tembaga lebih mudah
Gambar 3. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L
mengalami pemuaian dari pada kuningan
Pada Tabel 3 koefisien muai panjang karena memiliki molekul serta kerapatan
tembaga yang didapatkan berdasarkan hasil yang lebih renggang dibandingkan dengan
percobaan adalah 3.52 × 10-5/℃. Hal ini kuningan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
menunjukkan bahwa logam tembaga setelah dilakukan perhitungan menentukan
mengalami pertambahan suhu atau besarnya kofisien pemuaian panjang dari
temperatur sehingga tembaga mengalami ketiga benda tersebut ternyata dihasilkan
pemuaian panjang atau pertambahan koefisien pemuaian panjang logam
panjang. Jika temperatur atau suhunya aluminium lebih besar dari pada koefisien
berubah maka perubahan panjang akan pemuaian panjang dari logam tembaga, dan
sebanding dengan perubahan suhu dan logam tembaga koefisien muai panjangnya
panjang mula-mula. Teori ini sesuai dengan lebih besar dari kuningan, yaitu masing-
percobaan yang dilakukan yaitu perubahan masingnya 4,8×10-5/ºC (Aluminium) > 3,52
suhu/temperatur logam tembaga sebanding ×10-5/ºC (tembaga), > 3,0 ×10-5/ºC
dengan perubahan panjangnya. (kuningan).

Berdasarkan hasil pengamatan dari Berdasarkan landasan teori, koefisien


percobaan ini ternyata masing-masing pemuaian panjang pada logam aluminium
benda mengalami perubahan panjang dan dalam ketetapan standar internasional atau
perubahan suhu yang berbeda-beda. Hal ini SI adalah 2,6×10-5/ºC, pada logam
membuktikan adanya perbedaan kuningan adalah 1,8×10 /ºC, dan pada
-5

penyerapan kalor atau panas pada logam. logam tembaga adalah 1,8×10-5/ºC. Jika
Akan tetapi, pertambahan panjang pada dibandingkan dengan data percobaan,
logam kuningan lebih kecil dibandingkan didapatkan hasil yang jauh berbeda dengan
dengan logam tembaga dan aluminium Hal teori. Perbedaan hasil ini disebabkan karena
ini dapat membuktikan bahwa pemuaian kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dari
lebih besar terjadi pada logam aluminium praktikan dalam mengukur perubahan suhu
karena logam aluminium lebih cepat dan perubahan panjang dari kedua logam
yang telah diamati sehingga dalam V. UCAPAN TERIMA KASIH
perhitungan didapatkan koefisien pemuaian
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
panjang yang lebih besar dibandingkan
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
dengan koefisien muai panjang dari
Nya penulis dapat meyelesaikan penulisan
ketetapan satuan internasionalnya.
jurnal praktikum ini. Penulis mengucapkan
3.2 Analisis Nilai Ralat terima kasih kepada Kepala Laboratorium
Fisika Dasar yaitu Bapak Ardian Putra M.Si,
Berdasarkan hasil percobaan, nilai koefisien Uda Alfin Prima Adjie selaku koordinator
muai panjang dan persen kesalahan yang umum, Uda Muhammad Irfan selaku
diperoleh jika dibandingkan dengan nilai koordinator alat, Uni Nofriza Hastuti selaku
literaturnya dapat dilihat pada Tabel 4. koordinator jurusan dan kepada Uni Puti
Berkah Azurah selaku asisten pendamping
Tabel 4. Analisis nilai ralat jurnal yang telah mengarahkan selama
Nama α α Perse proses praktikum dan memberi masukan
logam percobaan literature n hingga terselesaikannya penulisan jurnal
kesal ini. Terimakasih juga kepada pihak-pihak
ahan dan rekan kerja semua yang telah
Alumini 4.8 × 10- 0.000026/ 84.61
membantu dan bekerjasama selama proses
um 5/℃ ℃ %
praktikum.
Kuninga 3.00 × 10- 0.000018/ 66,66
5/℃ ℃ %
n
Tembag 3.52 × 10- 0.000017/ 107,0
a 5/℃ ℃ 5%
DAFTAR PUSTAKA

1. Bharmance, P., Thamapat, K.,


Nilai persen kesalahan dari setiap Satasuvon, P., dan Linsuwan, P. 2008.
percobaan tersebut relatif sangat besar dan Measurement of Thermal Expansion
melebihi nilai toleransi kesalahan yang Coefficient for a Metal By Difraction
diperbolehkan yaitu 5%. Hal ini disebabkan Patterns from a Narrow Slit. Kasetsart J.
oleh beberapa faktor kesalahan diantaranya: (Nat. Sei) Vol 42, pp. 346-350.
ketidaktelitian praktikan dalam mengukur
2. Francis. 1994. Phisics For Scientist and
pertambahan panjang logam, ketidaktelitian
Engineer. New Jersey, Additon.
praktikan dalam merangkai alat percobaan,
sehingga hasil pengukuran kurang teliti,
3. Joseph, W.K. 1998. Phisics. Jakarta,
ketidaktelitian praktikan dalam membaca
Erlangga
kenaikan suhu pada termometer dan
ketidaktelitian praktikan dalam menghitung 4. Sears dan Zemansky. 2012. University
dan menganalisa hasil percobaan. Physics: With Modern Physics.
SanFransisco, Edison Weasly, Inc.
IV. KESIMPULAN
5. Serway, R.A. dan Jewwet J.W. 2010.
Koefisein muai panjang aluminium adalah
Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta,
4,8 x 10-5/ºC, sedangkan untuk tembaga
Salemba Teknika.
adalah 3,52 x 10-5/ºC dan untuk kuningan
adalah 3,0 x 10-5/ºC. Semakin besar
6. Tipler, P. 1998. Fisika Untuk Sains Dan
koefisien muai panjang suatu logam maka
Teknik. Jakarta , Erlangga.
semakin mudah untuk mengalami
pemuaian.
Pemuaian
(P2)

(Adelina utari)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : P2 ( PEMUAIAN )
Jurusan : AGROTEKNOLOGI
Kelompok : 5 ( LIMA )

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN

Jum’at/1 Mei 2020 Pemberian Tugas

Jum’at/9 Mei 2020 Revisi 1

Selasa/12 Mei 2020 Revisi 2

Rabu/13 Mei 2020 Revisi 3

Kamis/14 Mei 2020 Revisi 4

Padang ,15 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Adelina utari)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : P2 ( PEMUAIAN )
Jurusan : AGROTEKNOLOGI
Kelompok : 5 ( LIMA )

TANGGAL ASISTENSI
NO NAMA NO.BP 1/5 9/5 12/05/ 13/05/ 14/05/
/20 /20 20 20 20
ANDINI PUTRI 1810212056
1
MUSTIKA
2 DIAN SUKMA 1810212059
3 MUHAMAD IRSYAD 1810212063
4 MILGA SARI 1810212066
JODI FERNANDO 1810212068
5
SYAFRIADI
SHAFIRA ZALFA 1810212069
6
ANGGIA
7 SINDI RAMADANI 1810212070
8 NUNGKI PRATIWI 1810212071
9 ALFAZLUL RAHMI 1810212075
Asisten Pendamping :
PUTRI BERKAH AZURA
Catatan :
PEMUAIAN
(P2)
Jodi Fernando Syafriadia, Puti Berkah Azurahb,Muhammad Irfanb, Alfin Prima Adjieb

aAgroteknologi, Fakultas Pertanian, Senin dan Shift III, Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: jodifernndo99@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien pemuaian berbagai jenis logam. Alat
yang digunakan adalah Dial Gauge, logam (aluminium, tembaga dan kuningan), tang / penjepit,
Thermometer, dan pembakar bunsen. Percobaan dilakukan dengan memanaskan batang logam
dan mengukur perubahan panjang dari tiga jenis logam yang berbeda. Nilai koefisien pemuaian
panjang alumunium sebesar 4,8×10-5/ºC, tembaga sebesar 3,52×10-5/ºC, dan kuningan sebesar
3,0×10-5/ºC. Semakin besar koefisien muai panjang suatu logam maka semakin mudah untuk
mengalami pemuaian.

Kata kunci :Termal, kalor, koefisien logam, pemuaian panjang

I. PENDAHULUAN didihnya tinggi ; 4). Warnanya mengkilap


;5). Tidak membasahi dinding.
Suhu adalah suatu besaran yang
menunjukan derajat panas dingin dari suatu Suhu yang berubah pada umumnya dapat
benda. Untuk mengetahui seberapa besar merubah ukuran suatu benda. Apabila suhu
suhu benda tersebut maka digunakanlah sebuah benda naik, maka benda akan
termometer. Termometer adalah alat yang mengalami pemuaian1. Francis
digunakan untuk mengukur suhu atau alat menyampaikan pemuaian adalah
yang digunakan untuk menyatakan derajat bertambahnya ukuran suatu benda karena
panas atau dingin suatu benda. Termometer benda menrima kalor2. Penambahan pada
memanfaatkan sifat termometrik dari suatu bahan diakibatkan oleh peningkatan energi
zat. kinetik akibat setiap molekul bertubrukan
sangat keras dengan molekul disebelahnya.
Termometer yang sering digunakan terbuat Menurut Joseph, molekul-molekul berhasil
dari bahan cair misalnya raksa dan alkohol. mendorong satu sama lain sehingga
Prinsip yang digunakan adalah pemuaian terpisah dan mengembangkan bahan3.
zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda. Air raksa digunakan sebagai pengisi Jika temperatur benda padat dinaikkan
termometer karena air raksa mempunyai maka benda padat tersebut akan memuai.
keunggulan ;1). Air raksa penghantar panas Dapat diamati dari sebuah batang logam
yang baik ;2). Pemuaiannya teratur; 3). Titik yang memiliki panjang [L] dan pada suhu
atau temperatur [T] tertentu. Jika
temperatur atau suhunya berubah maka terlalu kecil jika dibandingkan dengan nilai
perubahan panjang akan sebanding dengan acuan dan menghasilkan ralat sebesar 2,5%.
perubahan suhu dan panjang mula-mula. Penelitian lain dilakukan oleh Fahrudin, H
Pernyataan ini dapat dirumuskan sebagai dengan judul Quantitative Investigation of
berikut : Thermal Expansion Using Single-Slit
Diffraction, mempelajari tentang pengaruh
ΔL = ᾳ ΔT Lo (1) kenaikan suhu terhadap lebar difraksi
menggunakan metode difraksi celah
Keterangan : tunggal. Diperoleh nilai koefisien pemuaian
ΔL = Perubahan panjang (m) panjang alumunium eksperimen 24,0 × 10-6
Lo = Panjang mula-mula (m) ºC yang melampaui nilai acuan yaitu 23,1 ×
ᾳ = Koefisien pemuaian panjang (/°C) 10-6 ºC dengan ralat sebesar 3,90 %.
ΔT = Perubahan pada suhunya (°C)
( Tippler, 1998 : 368 ) Dari percobaan-percobaan terdahulu
tersebut nilai eksperimental yang diperoleh
Dalam fenomena pemuaian termal, logam belum sesuai dengan nilai acuan dan
akan memuai jika dipanaskan dan sebagian besar hanya menghitung koefisien
pemuaiannya berbeda-beda untuk jenis muai panjang beberapa logam tertentu,
logam yang berbeda. Faktor yang sedangkan untuk logam lainnya masih
menentukan besarnya pemuaian panjang jarang dilakukan percobaan. Oleh karena
suatu jenis zat dinamakan koefisien muai itu, dilakukan suatu percobaan untuk
panjang (α). Menurut Serway, koefisien menentukan nilai koefisien pemuaian
muai menggambakan bagaimana ukuran panjang pada alumunium, tembaga dan
dari suatu perubahan obyek terhadap kuningan dengan metode yang benar
perubahan suhu4. sehingga didapatkan koefisien muai
panjang yang mendekati dengan acuan atau
Sears menyatakan bahwa semakin tinggi literatur.
nilai koefisisen muai panjang yang dimiliki
logam maka logam tersebut akan semakin II. METODE PENELITIAN
cepat memuai.Secara teori, nilai koefisien
muai panjang pada baja yaitu 11 x 10-6 /ºC, 2.1. Alat dan Bahan
kuningan 19 x 10-6 /ºC, tembaga 16 x 10-6
/ºC, alumunium 24 x 10-6 /ºC, dll. Koefisien Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang
muai panjang biasanya dihitung digunakan ialah set alat muai panjang untuk
berdasarkan persamaan antara rapat masa menjadi landasan logam, termometer untuk
dan suhu pada tekanan konstan. Jika mengukur suhu batang logam, pembakar
metode ini tidak memungkinkan bunsen untuk memanaskan logam, dial
digunakana metode optik yang melibatkan gauge untuk mengukur kerataan
faktor interfensi cahaya5. permukaan logam, tang / penjepit logam
untuk memindahkan logam serta berbagai
Melalui suatu eksperimen atau percobaan, jenis logam yang digunakan yaitu
nilai koefisisen muai panjang dari berbagai aluminium, kuningan dan tembaga.
logam dapat ditentukan. Percobaan
terdahulu tentang penentuan nilai koefisien 2.2. Prosedur Percobaan
pemuaian panjang alumunium telah
dilakukan oleh Bharmanee et all (2008) Pada percobaan ini, terdapat pengukuran
dengan menggunakan metode pola difraksi perubahan panjang dan perubahan suhu
pada celah yang saling didekatkan. pada tiga jenis logam yang berbeda,
Diperoleh nilai koefisien pemuaian panjang pengukuran koefisien muai panjang ketiga
alumunium eksperimen 22,512×10-6ºC yang
jenis logam, dan membandingkan koefisien Keterangan :
muai panjang dengan yang ada pada a = Gradien
literatur. b = Intersep
ȳ = Rata-rata pertambahan panjang
Pada percobaan pertama, logam yang x̄ = Rata-rata perubahan suhu
digunakan adalah aluminium. Panjang dari
Setelah mendapat nilai b, nilai y maksimum
batang logam aluminium diukur dan
dan y minimum ditentukan dengan per-
dicatat pada tabel. Batang logam aluminium
samaan beikut:
kemudian dimasukkan kedalam peralatan
muai panjang, ujung batang harus      =       +   (3)
dipastikan menyentuh dial gauge. Lalu
batang dikunci dengan cara memutar      =       +  
sekrup dan dial gauge diatur menjadi nol. Keterangan :
Selanjutnya kedua termometer dipasang x = Perubahan suhu AT
pada tempatnya dan ditentukan suhu awal y = Pertambahan panjang AL
nya. a = Gradien
b = Intersep
Termometer harus dipastikan menunjukkan
angka yang sama dan dicatat sebagai T1 .
Batang logam lalu dipanaskan sampai Koefisien muai panjang kemudian diten-
mencapai suhu akhir. Pada suhu akhir T2, tukan dengan cara membagi gradien de-
perpanjangan panjang logam yang ngan panjang awal logam sesuai dengan
ditunjukkan oleh dial gauge dicatat pada persamaan berikut:
tabel. Suhu akhir T2 dihitung dengan cara  
merata-ratakan suhu yang ditunjukkan oleh  = (4)
 0
kedua termometer. Perubahan suhu (∆T)
didapatkan dari mengurangi suhu akhir Keterangan :
yang didapatkan T2 dengan suhu awal T1 . γ = Koefisien muai panjang
Perubahan suhu (∆T) kemudian dicacat pada L0 = Panjang mula mula
tabel . Percobaan dilanjutkan dengan nilai T2 a = Gradien
yang lebih tinggi sebanyak delapan kali.
Grafik hubungan antara perubahan panjang Langkah-langkah yang sama dilakukan
∆L (sumbu y) dan perubahan suhu untuk jenis logam kuningan dan tembaga.
∆T (sumbu x) . untuk menentukan gradien Koefisien muai panjang ketiga logam
pada grafik digunakan persamaan : tersebut kemudian dibandingkan dengan
yang ada pada literatur. Diamati mana yang
 =
  ∑       −∑    ∑   
(1) memiliki kesalahan terbesar, dan kemudian
  ∑    2 −(   )2 diberi analisanya.
Keterangan : Analisis nilai ralat pada ketiga percobaan
α = Gradien ter-sebut dapat ditentukan dengan mem-
ŋ : Jumlah data bandingkan persentase kesalahan antara
x : perubahan suhu AT nilai koefisien muai panjang yang dida-
y : pertambahan panjang AL patkan pada percobaan dengan nilai koe-
fisien muai panjang pada literatur.
Kemudian dari gradien yang didapatkan, αpercobaan−αliteratur
%kesalahan = | | × 100%
intersep (b) dapat dicari dengan persamaan αliteratur

berikut:

  =  ̅−   ̅ (2) III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Analisis Hasil Pengukuran dan penambahan panjangnya sama-sama
mengalami perubahan.
Berikut merupakan data dari percobaan
yang dilakukan Tabel 2. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap
penambahan panjang kuningan

Tabel 1. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap


∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
penambahan panjang aluminium
X Y x2 Xy
2.20 0.05 4.84 0.11
∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
X Y xy 3.70 0.10 13.69 0.37
x2
0.8 0.050 0.64 0.04 6.00 0.15 36.00 0.90
0.9 0.100 0.81 0.09 8.95 0.20 80.10 1.79
2.15 0.150 4.62 0.32 11.90 0.25 141.61 2.98
3.7 0.200 13.69 0.74 15.70 0.30 246.49 4.71
5.6 0.250 31.36 1.4 19.20 0.35 368.64 6.72
7.75 0.300 60.06 2.32 23.05 0.40 531.30 9.22
10.45 0.350 109.20 3.65 ⅀ 90.70 1.80 1422.68 26.80
13.05 0.400 170.30 5.22
⅀ 44.4 1.8 390.68 13.80

Gambar 2. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L

Gambar 1. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L


Pada Tabel 2 didapatkan hasil koefisien
muai panjang kuningan yaitu 3.00 × 10-5/℃.
Dapat diamati pada Tabel 1 Koefisien muai
Hal ini menunjukkan bahwa logam
panjang pada logam aluminium yang
kuningan mengalami pertambahan suhu
didapatkan berdasarkan percobaan adalah
atau temperatur sehingga kuningan
4,8 × 10-5/ºC. Dapat diamati bahwa pada
mengalami pemuaian panjang atau
percobaan, aluminium mengalami
pertambahan panjang. Jika temperatur atau
pertambahan suhu atau temperatur
suhunya berubah maka perubahan panjang
sehingga mengalami pemuaian panjang
akan sebanding dengan perubahan suhu
atau pertambahan panjang. Berdasarkan
dan panjang mula-mula. Teori ini sesuai
teori bahwa jika temperatur benda padat
dengan percobaan yang dilakukan pada
tersebut dinaikkan maka benda tersebut
kuningan yaitu perubahan suhu
akan mengalami pertambahan panjang atau
pemuaian panjang. Jika temperatur atau /temperatur kuningan sebanding dengan
suhunya berubah maka perubahan panjang perubahan panjangnya karena temperatur
akan sebanding dengan perubahan suhu dan penambahan panjangnya sama-sama
dan panjang mula-mula. Teori ini sesuai mengalami perubahan.
dengan percobaan yang dilakukan pada
Tabel 3. Hubungan antara ∆T dan ∆L terhdap
aluminium yaitu perubahan suhu penambahan panjang tembaga.
/temperatur aluminium sebanding dengan ∆T ∆L (∆T)2 ∆T ∆L
perubahan panjangnya karena temperatur
x Y x2 Xy
1 0.70 1 0.70
2.5 0.140 6.25 0.35 menerima kalor dan suhu yang dibuktikan
4,9 0.210 24.01 1.029 dengan perubahan suhu yang tinggi pada
6 0.280 36 1.68 logam aluminium.
13.4 0.350 179.56 4.69
17.5 0.420 306.25 7.35 Logam aluminium merupakan logam yang
21.5 0.490 462.25 10.53 memiliki molekul yang lebih renggang serta
26 0.560 676 14.56 memiliki kerapatan yang lebih renggang
⅀ 92.8 2.52 1691.32 40.264 dibandingkan dengan kuningan dan
tembaga sehingga hal inilah yang
menyebabkan logam aluminium lebih
mudah untuk mengalami pemuaian
dibandingkan dengan logam tembaga dan
kuningan yang merupakan benda yang
memiliki molekul serta kerapatan yang
lebih rapat dibandingkan dengan
aluminium.

Namun jika dibandingkan antara kuningan


dan temabaga, tembaga lebih mudah
Gambar 3. Grafik hubungan antara ∆T dan ∆L
mengalami pemuaian dari pada kuningan
Pada Tabel 3 koefisien muai panjang karena memiliki molekul serta kerapatan
tembaga yang didapatkan berdasarkan hasil yang lebih renggang dibandingkan dengan
percobaan adalah 3.52 × 10-5/℃. Hal ini kuningan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
menunjukkan bahwa logam tembaga setelah dilakukan perhitungan menentukan
mengalami pertambahan suhu atau besarnya kofisien pemuaian panjang dari
temperatur sehingga tembaga mengalami ketiga benda tersebut ternyata dihasilkan
pemuaian panjang atau pertambahan koefisien pemuaian panjang logam
panjang. Jika temperatur atau suhunya aluminium lebih besar dari pada koefisien
berubah maka perubahan panjang akan pemuaian panjang dari logam tembaga, dan
sebanding dengan perubahan suhu dan logam tembaga koefisien muai panjangnya
panjang mula-mula. Teori ini sesuai dengan lebih besar dari kuningan, yaitu masing-
percobaan yang dilakukan yaitu perubahan masingnya 4,8×10-5/ºC (Aluminium) > 3,52
suhu/temperatur logam tembaga sebanding ×10-5/ºC (tembaga), > 3,0 ×10-5/ºC
dengan perubahan panjangnya. (kuningan).

Berdasarkan hasil pengamatan dari Berdasarkan landasan teori, koefisien


percobaan ini ternyata masing-masing pemuaian panjang pada logam aluminium
benda mengalami perubahan panjang dan dalam ketetapan standar internasional atau
perubahan suhu yang berbeda-beda. Hal ini SI adalah 2,6×10-5/ºC, pada logam
membuktikan adanya perbedaan kuningan adalah 1,8×10 /ºC, dan pada
-5

penyerapan kalor atau panas pada logam. logam tembaga adalah 1,8×10-5/ºC. Jika
Akan tetapi, pertambahan panjang pada dibandingkan dengan data percobaan,
logam kuningan lebih kecil dibandingkan didapatkan hasil yang jauh berbeda dengan
dengan logam tembaga dan aluminium Hal teori. Perbedaan hasil ini disebabkan karena
ini dapat membuktikan bahwa pemuaian kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dari
lebih besar terjadi pada logam aluminium praktikan dalam mengukur perubahan suhu
karena logam aluminium lebih cepat dan perubahan panjang dari kedua logam
yang telah diamati sehingga dalam V. UCAPAN TERIMA KASIH
perhitungan didapatkan koefisien pemuaian
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
panjang yang lebih besar dibandingkan
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
dengan koefisien muai panjang dari
Nya penulis dapat meyelesaikan penulisan
ketetapan satuan internasionalnya.
jurnal praktikum ini. Penulis mengucapkan
3.2 Analisis Nilai Ralat terima kasih kepada Kepala Laboratorium
Fisika Dasar yaitu Bapak Ardian Putra M.Si,
Berdasarkan hasil percobaan, nilai koefisien Uda Alfin Prima Adjie selaku koordinator
muai panjang dan persen kesalahan yang umum, Uda Muhammad Irfan selaku
diperoleh jika dibandingkan dengan nilai koordinator alat, Uni Nofriza Hastuti selaku
literaturnya dapat dilihat pada Tabel 4. koordinator jurusan dan kepada Uni Puti
Berkah Azurah selaku asisten pendamping
Tabel 4. Analisis nilai ralat jurnal yang telah mengarahkan selama
Nama α α Perse proses praktikum dan memberi masukan
logam percobaan literature n hingga terselesaikannya penulisan jurnal
kesal ini. Terimakasih juga kepada pihak-pihak
ahan dan rekan kerja semua yang telah
Alumini 4.8 × 10- 0.000026/ 84.61
membantu dan bekerjasama selama proses
um 5/℃ ℃ %
praktikum.
Kuninga 3.00 × 10- 0.000018/ 66,66
5/℃ ℃ %
n
Tembag 3.52 × 10- 0.000017/ 107,0
a 5/℃ ℃ 5%
DAFTAR PUSTAKA

1. Bharmance, P., Thamapat, K.,


Nilai persen kesalahan dari setiap Satasuvon, P., dan Linsuwan, P. 2008.
percobaan tersebut relatif sangat besar dan Measurement of Thermal Expansion
melebihi nilai toleransi kesalahan yang Coefficient for a Metal By Difraction
diperbolehkan yaitu 5%. Hal ini disebabkan Patterns from a Narrow Slit. Kasetsart J.
oleh beberapa faktor kesalahan diantaranya: (Nat. Sei) Vol 42, pp. 346-350.
ketidaktelitian praktikan dalam mengukur
2. Francis. 1994. Phisics For Scientist and
pertambahan panjang logam, ketidaktelitian
Engineer. New Jersey, Additon.
praktikan dalam merangkai alat percobaan,
sehingga hasil pengukuran kurang teliti,
3. Joseph, W.K. 1998. Phisics. Jakarta,
ketidaktelitian praktikan dalam membaca
Erlangga
kenaikan suhu pada termometer dan
ketidaktelitian praktikan dalam menghitung 4. Sears dan Zemansky. 2012. University
dan menganalisa hasil percobaan. Physics: With Modern Physics.
SanFransisco, Edison Weasly, Inc.
IV. KESIMPULAN
5. Serway, R.A. dan Jewwet J.W. 2010.
Koefisein muai panjang aluminium adalah
Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta,
4,8 x 10-5/ºC, sedangkan untuk tembaga
Salemba Teknika.
adalah 3,52 x 10-5/ºC dan untuk kuningan
adalah 3,0 x 10-5/ºC. Semakin besar
6. Tipler, P. 1998. Fisika Untuk Sains Dan
koefisien muai panjang suatu logam maka
Teknik. Jakarta , Erlangga.
semakin mudah untuk mengalami
pemuaian.
Hambatan Listrik
(E1)

(Alfin Prima Adjie)


LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : E1-Hambatan Listrik


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : VI (Enam)

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN

Selasa / 29 April 2020 - Pemahaman jurnal dan


pembagian tugas.

Senin / 04 Mei 2020 - Perbaikan format judul jurnal


- Perbaikan rujukan sumber
- Perbaikan format gambar
- Penambahan teori pada BAB I
- Penambahan gambar
rangkaian pada BAB II
- Perbaikan BAB III secara
keseluruhan

Selasa / 12 Mei 2020 - Perbaikan format nama asisten


pembimbing, dan korum,
- Perbaikan metode yang
digunakan dalam praktikum,
- Perbaikan format rujukan
menggunakan superscript,
- Perbaikan BAB III secara
keseluruhan
- Perbaikan kesimpulan secara
keseluruhan

Kamis / 14 Mei 2020 - Perbaikan BAB III secara


keseluruhan
- Perbaikan kesimpulan secara
keseluruhan
- Perbaiki abstrak secara
keseluruhan
Jumat / 15 Mei 2020 - Perbaikan secara keseluruhan
baik itu tanda “ maupun
penulisan huruf kapital.
- ACC

Padang , 15 Mei 2020


Asisten Pendamping

(Alfin Prima Adjie)


ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : E1-Hambatan Listrik


Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : VI (Enam)
TANGGAL ASISTENSI

NO NAMA NO.BP
29/04/20 04/05/20 12/05/20 14/05/20 15/05/20

1 EFI FADHILLAH 1810211001 √ √ √ √ √

ANGGELLA 1810211003 √ √ √ √ √
2
SAFITRI
NANDA 1810211004 √ √ √ √ √
3
NURAINI
4 DEVI FEBRINA 1810211008 √ √ √ √ √
ANGGIA 1810212076 √ √ √ √ √
5
SEPTIANI
MAHMUDAH 1810213005 √ √ √ √ √
6
TAQIA
SALSABYLA 1810213006 √ √ √ √ √
7
SYAMTIOLGA
RADIKHA 1810213009 √ √ √ √ √
GUSTI
8
PERMATA
NEZA
OLIVIANA 1810213010 √ √ √ √ √
9
EVRICIA
Asisten Pendamping
Alfin Prima Adjie √ √ √ √ √
Catatan :
HAMBATANLISTRI
K
(E1)

a
Anggel
laSaf
it
ri,Al
fi
nPr
imaAdj
ieb,
MuhammadI
ranbAl
f fi
nPr
imaAdj
ieb

a
Agr
oteknol
ogi,Fakul
tasPertani
an,Seni
nShiftI
I,Uni
ver
sit
asAndal
as
b
Laborator
ium Fi
sikaDasar,
Univ
ersit
asAndalas

e-
mail
:saf
it
ri
.anggel
la@gmai
l.
com
Labor
ator
ium Fi
si
kaDasarUnand,KampusLi
mauMani
s,25163

ABSTRAK
Praktikum hambat an l istrik ber tuj
uan unt uk menent ukan r esi stansisebuah r esist
or dan
mengukurkuatar usser tat eganganr angkai anr esi
storser idanpar alel.Padapr akti
kum ini
dil
akukan pengukur an ni lair esisntansisuat ur esistory ang di berikan v ar
iasinilaitegangan,
kemudi anpengukur ant egangandanar uspadar angkaianr esit
ory angdi susunsecar aseridan
paraleldanmel i
hatkar akt eri
st i
kar usdant eganganpadakeduar angkai ant ersebut.Padasuatu
resist
or ,nilaiar
usy ang mel ewat i
nyaakan sebandi ng dengan ni lait egangan y ang dberi
kan
kepadany a.Padarangkai anser iresistor,ni l
aikuatar usy angmengal irpadaset i
apr esi
storny
a
sama,sement ar
ani laiteganganny aber beda.Haly angber bedat erjadipadar angkaianpar al
el
resist
or ,dimanamer upakankebal ikandar irangkaianser iresistor.Ni l
airesistansiresist
oryang
diperolehpadaper cobaanr esistansi r
esistoradal ah47, 72Ω.
Kat
akunci
:hambat
anl
i
str
ik,
hukum ohm,
kuatar
us,
tegangandanr
angkai
anl
i
str
ik

I
.PENDAHULUAN di
berikan lebi
h bany
ak,arus l
i
str
iky ang
mengal i
rsemakin keci
l
.Hukum t er
sebut
Hambat an l istri
k ( resistensi) mer upakan di
kenal dengan Hukum Ohm. Secar a
kecender ungansuat ubendaunt ukmenahan matemat i
sHukum Ohm dir
umuskansepert
i
ali
ran l istr
ik sehi ngga dapat mengubah ber
ikut:
ener gil
istri
kmenj adibent uklain.Alatl i
strik I=V/
R
yang di sebut sebagaihambat an disebut
8
resistor
. Fakt ory angdapatmempengar uhi Ket
erangan:
besarhambat anadal ahjeniskawat ,panjang I =Kuatar
uslistri
k(A)
kawat dan l uas penampang kawat . V =Bedapotensial
(V)
Hambat an listri
k ada 2.Hambat an t etap, R =Hambatan( ΩatauOhm)
nil
aihambat anny atetap, contohny aresistor.
Hambat an v ar i
abel ,y ai
tu hambat an y ang Rangkai anSeriadal ahsal ahsat urangkaian
nil
aihambat anny aber uba-ubah,cont ohnya l
istri
ky ang disusun secar a sejaj
ar(seri).
2
hambat angeserdant ermistor
.
Rangkai an seriterdiridar idua at au l
ebih
Hambat an li
str
ik ada yang t erjadisecar a bebanl istri
kyangdi hubungkankecat uday a
al
amidanj ugay angsengaj adi buatunt uk l
ewat sat ur angkaian.Rangkai an Paralel
menghambat ar us l i
str
ik. Hubungan adalah sal ah satur angkaian list
riky ang
hambat an li
str
ikterhadap kuatar us dan disusunsecar aber deret(par al
el)Rangkaian
potensialli
str
ikdapatki tal i
hatdar ihasi l Paralelmer upakansal ahsat uy angmemi l
iki
percobaanGeor gSimonOhm y angdi kenal l
ebih dar isatu bagi an gar is edarunt uk
sebagaii l
muan pertama y ang meny el
idiki mengal irkan ar us. Dal am kendar aan
hubungan t ersebut pada t ahun 1826. bermot or, sebagian besar beban l i
stri
k
6
Semaki n besar beda pot ensial y ang dihubungkansecar apar al
l
el .
diber
ikan,arus li
str
iky ang mengal irakan
semakinbesardanapabi lahambat any ang
Kuni ng 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 107 -
8
Abu- abu 8 8 10 -
Put i
h 9 9 109 -
Emas - - 10-1 5%
Per ak - - 10-2 10%
Tidak
- - - 20%
berwar na

Gambar1.Duabuahr esi
stordi
rangkaiser
idan
par
all
el.
(sumber :
Saminan,2018)
I
I.METODEPENELI
TIAN

Ber dasar kan hukum Ohm, t erdapat 2.


1.Al
atdanBahan
resist ansi pada suat u penghant ar y ang
dapat mempengar uhi kuat ar us y ang Alat dan bahan y ang di gunakan dal am
mel ewat ipenghant art ersebut 1
.Hambat an percobaan i ni adal ah power suppl y,
j
eni sadal ahsi fatdar isuat umat er i
alpada mul t
imeter
, r esistor , papan r angkai an,
suhu t er tent u,y ang menunj ukkan besar j
umper , kawat penghant ar dan j angka
hambat an t iap sat uan panj ang. 5
Resistor sorong.Powersuppl y sendi rimer upakan
adal ah komponen el ektronika y ang suatualaty angber fungsisebagaisumber
ber fungsiunt uk menghambatar us l i
stri
k. tegangan.Mul t
imet ermer upakanal atunt uk
Ber dasar kan kar akt eristi
k ni lainya,secar a mengukurt eganganl i
stri
k,ar usl i
st ri
kdan
umum r esi stordi bedakanat as2t i
pe,y aitu tahanan (resistansi )
.Resi stormer upakan
resist orni lait etap danr esist orni l
ait i
dak komponenel ektronikay angber fungsiunt uk
tetap. Resi stor ni lai t etap di hi
tung menghambatat aumembat asialir
anl istri
k
ber dasar kankodewar napi tapadal ingkaran yang mengal i
r dal am suat u rangkai an
resist or.7 elekt
roni
ka. Papan r angkai an ber fungsi
Car a membaca kode war na r esi
stor, sebagaial at unt uk mer angkaij embat an
pita/ cincinper t
amadankeduameny atakan penghubungdenganpenghubungal atlistri
k
angkaper tamadanangkakeduadar ini l
ai l
ainnya. Jumper ber fungsi sebagai
hambat an l ist r
ik.Pi t
a ket i
ga menunj ukan penghubungant arar angkai andenganpower
bany akny aangkanoly angadadi belakang supply.
angka kedua, sedangkan pi t
a keempat
meny atakan t oleransi . Tol eransi adal ah 2.
2.Pr
osedurPer
cobaan
suat u ni laiy ang menunj ukan besarni l
ai
hambat anl istr i
kr esistorbol ehber bedadar i
Per cobaan per t
ama adal ah penent uan
nil
aiy angdi per olehdar iket igapi ta/cincin
resistansi r esi stor. Sebuah r esi stor R
war nasebel umny a4.Unt ukmenent ukanni l
ai
hambat anr esi storber dasar kanpi t
awar na dihubungkan ke sumber t egangan dan
kit
adapatmenggunakant abel berikut : amper emet erkemudi an diukurar us y ang
mengal irmel al uir esistorpadat eganganV
yangber beda- beda.Ber dasar kandat ay ang
telah di dapat kan, di l
akukan pl ot dat a
hubunganant ar aV( sumbuy )danI( sumbu
x).Set elah di l
akukan pl otdat a kemudi an
dihitunggr adi endani ntersepdar idat ay ang
Tabel
1.KodeWar
naunt
ukr
esi
stor4Bar
is
Warna didapat kan,l aludi buatgar i
shubungant ara
Kode Pit
a Pi
take Pi
take Pi
take
VdanI .Di tent ukanr esistansiresistory ang
war
na ke-
1 -2 -3 -4 digunakan ber dasar kan per hit
ungan ni lai
Hi
tam 0 0 10
0
-
gradi en dan di tent ukan ni lai r esist
ansi
Cokl
at 1 1 10
1
-
resistorber dasar kan war na resistorser ta
Merah 2 2 10
2
- dibandi ngkandenganhasi lpercobaan.Ni lai
Or
ange 3 3 10
3
- gradi en di hitung dengan menggunakan
persamaan 1 dan ni
laiint
ersep di
hit
ung
denganmenggunakanpersamaan2. Percobaan r esistansi resist
or ,mengukur
arus li
str
iky ang mengal ir pada sebuah
nΣxy-ΣxΣy resi
stordengan t egangan y ang ber beda-
a= (
1)
nΣx²
-(
Σx)² beda,kemudi an di tentukan resistansidari
resi
stortersebut .Ber i
kutmer upakan hasil
Σy Σx
b= -
a (
2) pengukuran ar us y ang diper
lihatkan pada
n n
Tabel2.
Percobaan y ang kedua adalah penentuan
kuatar usdant eganganpadar angkaianseri Tabel2.Hasi
lDat
aPengukur
an
TeganganV(
V) KuatArusI(mA)
resistor.Tigaresist
ordisusunsecar aseri 3 56,
3
seper tiGambar2,denganR1 =50Ω,R2 = 4 75,
6
100ΩdanR3 =200Ω.Kemudi anr angkaian 5 96,
3
dihubungkankesumbert egangansebesar3 6 114,3
V.Lal u diukur kuat ar
us pada masi ng- 7 136,2
8 156,7
masi ngr esi
stordanbedat eganganVab,Vbc,
9 178,8
VcddanVad. 10 200,7
11 221,7

Daridatay ang t
erdapat pada Tabel2,
membukt i
kan bahwasanya semakin besar
tegangan yang di
berikan maka semaki n
besarpul
akuatarusyangdihasil
kan.

Tabel3.Pengol
ahanDat
aPengukur
an
I V r
² I
V
Gambar2.Rangkai
anser
iresi
stor
x Y x
² xy

0,
0563 3 0,
00317 0,
1689
Percobaan yang ket i
ga adalah penent uan
kuatar us dan t egangan pada r angkaian 0,
0756 4 0,
00572 0,
3024
paral
elresi
stor.Tigaresist
ordisusunsecar a 0,
0963 5 0,
00927 0,
4815
paral
elsepertiGambar3,denganR1 =50Ω,
0,
1143 6 0,
01306 0,
6858
R2 = 100 Ω dan R3 = 200 Ω.Kemudi an
rangkai
andihubungkankesumbert egangan 0,
1362 7 0,
01855 0,
9534
sebesar3 V.Lal u diukurkuatar us pada 0,
1567 8 0,
02455 1,
2536
masing-masingr esist
ordanbedapot ensial
0,
1788 9 0,
03197 1,
6092
Vab.
0,
2007 10 0,
04028 2,
0070

0,
2217 11 0,
04915 2,
4387

0,
2448 12 0,
05993 2,
9376

Σ 1,
4814 75 0,
25565 12,
381

Dar
idatayangter
dapatpadaTabel3,di
buat
gr
afi
k hubungan ant
arategangan (
y)dan
ar
usli
str
ik(x)
.

Gambar3.Rangkai
anpar
alel
resi
stor

I
II
.HASI
LDANPEMBAHASAN

3.
1.Anal
isi
sHasi
lPengukur
an
r
esi
stordiper
oleh pengukur
an y
ang sama
y
ait
u0,008mA.
Tabel5.Hasi
lPengukur
anRangkai
anPar
alel
Resi
stor
Kuatar
us(mA)
Vab(
V)
I
1 I
2 I3

0,
06 0,
03 0,
015 2,
9

Padaper cobaanr angkai anpar alelresi


stor,
menunj ukkanbahwapadar angkaianpar alel
,
arusy angmengal irpadar angkaiant erbagi
Gambar4.Gr
afi
kHubunganant
araVdanI
pada 3 r esistor y ang di pasang pada
rangkaian.Besarar usy angmengal rpadaR1,
i
Berdasarkangr afi
khubunganant araVdanI ,
R2,danR3 ber gant
ungpadani l
aihambat an
teri
l
hat bahwa semaki n besar t egangan,
yang di pasang pada r angkaian.Dar ihasil
makasemaki nbesarpul aar usl i
str
iky ang yang di dapat kan pada Tabel 5 j uga
mengal i
rpadar esistor . menunj ukkan bahwa semaki n besarni l
ai
BerdasarkanTabel3, nil
airesistansiresist
or hambat an y ang di pasang maka semaki n
yangdi dapat kandengan per hi
tunganni lai kecilarusy angmengal irsebaliknyasemaki n
gradien adalah 47, 72 Ω,sedangkan ni lai kecilnilaihambat an y ang di pasang maka
resi
stansir esistorber dasar kanpi tawar na semaki n besarar us y ang mengal ir
.Ser ta
adalah48, 45-53,55Ω.Hali nimenunj ukkan pada r angkai an par alelr esistort egangan
nil
air esistansir esistor y ang di dapatkan pada masi ng-masing beban l i
str
ik sama
berbeda dengan ni l
air esistansir esist
or dengant egangansumber .
berdasarkan war na r esistort et
apini lai
nya
sudahmendekat i.
I
V.KESI
MPULAN
Tabel4.Hasi
lPengukur
anRangkai
anSer
i
Resi
stor Hasilpengukur anar usy angmel ewatisuat u
usI(
Kuatar mA) BedateganganV(V) resi
stor ber bandi ng l ur us dengan ni lai
I
1 I2 I
3 Vad Vab Vbc Vcd tegangany angdiber ikankepadar esistor.
0,
00 0, 00 0.
00 2,92 0, 43 0, 83 1,65 Berdasar kan per hitungan ni laigr adien,di
8 8 8 0 6 2 5
peroleh ni l
air esistasisecar a perhitungan
yait
usebesar47, 72Ω.Padar angakai anser i
Pada per cobaan r angkai an ser ir esistor,
resi
stor,kuatar us y ang mengal irsama,
pada pengukur an r angkai an ser ir esi
st or
sement ar a ni lai t egangany a ber vari
asi
didapatkan tegangan pada dat a
menunj ukkanni l
ait eganganpadar angkai an berdasar kan ni l
ai r esist ansi r esistornya
yang di susun secar a ser iber beda pada sesuai dengan kar akt erist
ik ar us dan
setiap resistor ny a,di mana besar ny a ni l
ai tegangan pada r angkai an ser i. Pada
tegangan t ergant ung ni l
ai r esist
ensi rangkaian par alel semaki n besar ni lai
resistor
nya.Semaki nbesarni lair esist
ansi hambat an y ang di pasang maka semaki n
maka semaki n besarni l
ait egangan.Ni l
ai kecilar
usy angmengal irsebal iknyasemaki n
tegangant otalpadar angkai anser ir esi
st or kecilnilaihambat an y ang di pasang maka
mendekat ini l
aipenj uml ahant eganganpada semakin besarar us y ang mengal ir
.Ser t
a
masi ng-masi ng r esistor ,dimanani l
ait otal pada rangkai an par alelr esi
st ort egangan
tegangan i ni mendekat i ni lai t egangan pada masi ng- masi ng beban l i
str
ik sama
sumber y ang di ber ikan pada r angkai an.
dengant egangansumber .
Sement ara ni laiar us pada r angkai an ser i
bernilai
samaunt uksemuar esi stor.
PadaTabel4di dapat kanbahwapengukur an V.UCAPANTERI
MAKASI
H
teganganpadar esist orR1,R2,danR3 y ang
disusunsecar aser imenunj ukkanhasi lyang Pujisenant
iasa di
ucapkan kepada Tuhan
berbeda,namunar usy angmel ewat iket i
ga YangMahaEsapember isegal
akenikmatan
berupa kesehat an dan kekuat an dalam
peny elesaianj urnali ni
.Padakesempat ani ni
penul i
smengucapkant eri
makasi hkepada
orangt uakami ,Kepal aLabor atorium Dasar
dan Sent ralUni versitas Andal as,Ar dian
Putra,M. Si.;Koor dinatorUmum,Al finPri
ma
Adjie;Koor di
nat orAl at ,Muhammad I rf
an;
Koor dinatorJur usanAgr oteknol ogi,Nofr
iza
Hast uti dan Fhat i
hatul Rahmi ; Asisten
Pembi mbi ng,Al finPr i
maAdj i
e;ser t
arekan-
rekany angt idakbi sadi sebut kansat uper
satu y ang t urut membant u penul i
s
meny elesaikanj urnalini ,baiksecar amor i
l
maupunmat erialsehi nggaj urnali nidapat
selesai.

DAFTARPUSTAKA

1. Mundil
arto,danEdi.2007.Fi
sika3.
Jakar
ta:Yudhist
ir
a.

2. Gunawan, H. 2011. Kart


u Aj
aib
Rumus Fisika. Jakart
a: Media
Pusi
ndo

3. Herman, asi sten LFD. 2015.


PenuntunPrakti
kum FisikaDasar1.
Makassar:UnitLaboraturi
um Fi
sika
DasarJurusanFisi
kaFMI PAUNM.

4. Pr o.2013.Fi
asodj sikaUntukKel
as3
SLTP.Jakart
a:Yudhist
ir
a.

5. Prasti
, Di anr
adika dan Dj
usmi n,
Vicky Bin. 2012. Apl ikasi
menghi t
ungni l
aihambatanr
esistor
(studi kasus pada mat a kuli
ah
elektr
onika). Jur
nal I
lmiah
d’ComPut arEVolume2.

6. Rosman etal .2019.Kar akt


eristik
arusdant eganganpadar angkaian
seridan r
angkaian paral
eldengan
menggunakan r esist
or. Jur nal
Il
miahd’Comput ar
eVol ume9Edi si
Juli
,
hal:
40–43.

7. Saminan. 2018. Pembelajar


an
KonsepList
ri
kdanMagnet.Banda
Aceh:Syi
ahKual
aUni
ver
sit
yPress.

8. Ti
m Tent or I a.2016.Bi
ndonesi g
Pel
ajaran 6 I
n 1.Jakart
a:Bint
ang
Wahy u.
Air Track
(M2)

(Gusri Alfian)
LEMBAR ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : AIR TRACK ( GERAK LURUS ) (M2)


Jurusan : AGROTEKNOLOGI
Kelompok : 7 ( TUJUH )

HARI/TANGGAL ASISTENSI KEGIATAN

RABU/ 6 MEI 2020 PERKENALAN DIRI DARI


PRAKTIKAN DAN ASISTEN
PENDAMPING

KAMIS/ 7 MEI 2020 ASISTEN MEMBERITAHU APA


ITU JURNAL DAN CARA
PEMBUATANNYA

SABTU/ 9 MEI 2020 REVISI PERTAMA

SENIN/ 11 MEI 2020 REVISI KEDUA

SELASA / 12 MEI 2020 REVISI KETIGA

RABU/ 13 MEI 2020 REVISI KEEMPAT

KAMIS/ 14 MEI 2020 REVISI KELIMA DAN ACC


JURNAL

Padang,14..MEI..2020
Asisten Pendamping

(GUSRI ALFIAN)
ABSEN ASISTENSI ARTIKEL KELOMPOK
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
SEMESTER GENAP 2019/2020

Modul : AIR TRACK ( GERAK LURUS ) (M2)


Jurusan : AGROTEKNOLOGI
Kelompok : 7 ( TUJUH )

TANGGAL ASISTENSI
NO NAMA NO.BP
6 7 9 11 12 13 14
mei mei mei mei mei mei mei
QURRATA 1810211009       
1
AYUN
2 RAHMI AZHARI 1810211011       

ROSALIDA 1810211015       
3
WAHYUNI
FERLY 1810211018       
4 MAILISA
ZAHARA
ULFA AZMI 1810211022       
5
SAPUTRI
6 SITI SAHARA 1810211025       

DEA HAYU 1810211027       


7
NASTITI
AWANG AL 1810211028       
8
HAMDI
9 HADI RIZAL 1810211030       

AsistenPendamping
GUSRI ALFIAN       

Catatan :
AIR TRACK (GERAK LURUS)
(M2)

Hadi Rizala, Gusri Alfianb, Muhammad Irfanb, Alfin Prima Adjieb

aAgroteknologi, Pertanian, Senin 14:30-17:40 WIB, Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: Hadiriizall@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum tentang Air Track (Gerak Lurus) yang bertujuan untuk
memahami dan menentukan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat, gerak lurus dengan
kecepatan konstan (GLB) dan percepatan konstan (GLBB), serta menentukan percepatan
benda. Percobaan pertama, menentukan kecepatan rata-rata dengan menggunakan
penghalang cahaya tunggal pada kereta. Percobaan kedua dan ketiga menentukan kecepatan
sesaat dan percepatan dengan menggunakan penghalang cahaya dua jari pada kereta.
Percobaan keempat, menentukan gerak lurus dengan kecepatan konstan menggunakan
penghalang cahaya dua jari dengan rel yang berada dalam keadaan horizontal. Didapatkan
hasil dengan jarak 0,3 dengan kecepatan 1 dan kecepatan 2 tidak jauh berbeda yaitu sebesar
0,226. Percobaan kelima, menentukan gerak lurus dengan percepatan konstan menggunakan
penghalang dua jari. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
Ralat Nisbi (RN) yang didapatkan sebesar 1,12%. Hal ini menujukkan bahwa data yang
didapatkan akurat.

Kata kunci : air track, gerak lurus, kecepatan, konstan, percepatan

I. PENDAHULUAN seperti waktu, perpindahan, kecepatan


Gerak didefenisi sebagai perubahan letak rata-rata dan percepatan.
yang terus menerus. Gerak seluruhnya
dapat diketahui apabila dimengetahui Perpindahan dapat didefinisikan sebagai
bagaimana gerak setiap titik benda itu. perubahan posisi suatu benda dalam
selang waktu tertentu.3 Perubahan posisi
Bisa memulai dengan meninjau suatu titik benda pada sumbu x dapat dituliskan
yang bergerak atau gerak yang kecil dalam bentuk:
sekali, disebut partikel.1
Δx=x2-x1 (1)

Gerak benda di ruang satu dimensi yakni Besar x menyatakan posisi sedangkan Δx
gerakan dari suatu benda pada lintasan menyatakan perpindahan posisi dari x1
yang lurus dan datar.2 Dalam gerak lurus (posisi awal) ke x2 (posisi akhir) pada
terdapat beberapa besaran yang terlibat sebuah lintasan lurus.4
Kecepatan rata-rata dalam selang waktu kecepatan sesaat juga vektor, arahnya sama
tertentu sama dengan perpindahan rata- dengan arah limit vektor perpindahan
rata selama selang waktu tertentu.1 Δx, karena itu Δt harus positif.

Dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: Percepatan rata-rata adalah perubahan


kecepatan partikel dari satu titik ketitik
v= (2) lain dalam selang waktu tertentu.3

Kecepatan rata-rata adalah vector a= (5)


Arahnya sama dengan vektor
perpindahan. Besar kecepatan rata-rata Percepatan sesaat adalah limit dari
adalah percepatan rata-rata pada saat selang
waktu mendekati nol atau percepatan
sesaat sama dengan laju perubahan dari
v= (3)
kecepatan terhadap waktu.

a= = (6)

Pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) berarti


benda bergerak pada kecepatan tetap
sehingga percepatan yang dialami benda
adalah nol.5

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


terjadi bila benda bergerak pada
percepatan tetap. GLBB dinyatakan dalam
Gambar 1. Grafik koordinat-waktu.
keadaan dipercepat bila percepatannya
Kecepatan rata-rata antara t1 dan t2
kecepatan sesaat di P sama dengan positif (a > 0), dan diperlambat bila (a <0).5
kemiringan tangen di p Lalu untuk contoh grafik dari Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) seperti
Di titik P, kecepatan rata-rata antara P dan pada gambar di bawah ini:
Q ada hubungan dengan Δx, dan seluruh
selang waktu Δt. Jika titik Q semakin
dekat dengan P maka kecepatan rata-rata
dihitung untuk perpindahan dan selang
waktu yang makin pendek.

Maka kecepatan sesaat di titik pertama


didefenisikan sebagai limit kecepatan rata-
rata bila titik kedua semakin dekat titik
pertama. Dalam hitungan analisa harga
limit Δx/Δt, mendekatnya Δt harga nol
ditulis dx/dt yang disebut turunan atau
derivat x terhadap t.

Jika v simbol kecepatan sesaat, maka


besarnya ialah :
Gambar 2. Grafik hubungan antara
v= = (4) percepatan (m/s²) dan waktu (s).
a = Percepatan

Untuk mencari nilai ralat nisbi dapat


menggunakan rumus sebagai berikut :

̅
(8)

Keterangan :
RM = Ralat Mutlak

RN = Ralat Nisbi
Gambar 3. Grafik hubungan kecepatan a = Percepatan
(m/s) dan waku (s).
Untuk mencari nilai kesalahan dapat
digunakan rumus sebagai berikut :

Kesalahan Relatif =| |×100% (9)

II. METODE PENELITIAN

2.1. Alat dan Bahan

Pada praktikum ini menggunakan


beberapa alat dan bahan, seperti Air Track
Gambar 4. Grafik hubungan jarak (m) dan (rel udara) sebagai media untuk
waktu (s) praktikum, gerbang cahaya untuk sensor
pendeteksi kecepatan kereta, pencacah
waktu untuk mengukur waktu yang
dibutuhkan kereta, peniup digunakan
sebagai sumber udara, selang digunakan
sebagai penghubung dari peniup menuju
ke rel kereta, penghalang cahaya tunggal
dan penghalang cahaya 2 jari sebagai
sensor gerak, serta penyangga 1 cm
digunakan sebagai pengatur kemiringan
Air Track.

Gambar 5. Grafik hubungan jarak (m) dan 2.2. Prosedur Percobaan


waktu (s).
2.2.1 Kecepatan Rata-Rata
Mencari nilai ralat multak dapat
menggunakan rumus sebagai berikut : Penghalang cahaya tunggal dipasang
pada kereta. Selanjutnya, pencacah waktu
∑ ̅
√ (7) diatur pada fungsi TIMING II. Kemudian,
kereta diletakkan diujung rel, lalu
Keterangan : dilepaskan. Setelah itu, waktu yang
RM = Ralat Mutlak ditunjukkan pencacah waktu dicatat pada
tabel 1. Lalu langkah sebelumnya diulangi
n = jumlah data dengan memvariasikan jarak dan dihitung
kecepatan rata-rata menggunakan Selanjutnya, kereta diletakkan diujung rel
persamaan (1). lalu diberi sedikit dorongan sehingga
kereta bergerak. Kemudian, waktu yang
2.2.2 Kecepatan Sesaat
ditunjukan pencacah waktu dicatat pada
tabel 4. Lalu, langkah sebelumnya
Penghalang cahaya dua jari dipasang
diulangi dengan memvariasikan posisi
pada kereta dan lebar celahnya diukur
gerbang cahaya 2. Setelah itu, persentase
menggunakan jangka sorong. Kemudian,
kesalahan dicari dengan menggunakan
pencacah waktu diatur pada fungsi
persamaan (9).
TIMING II. Selanjutnya, kereta diletakkan
diujung rel, lalu dilepaskan. Setelah itu, 2.2.5 Gerak Lurus dengan Percepatan
waktu yang ditunjukkan pencacah waktu Konstan
dicatat pada tabel 2. Lalu, langkah
Peralatan disusun sesuai prosedur, 2
sebelumnya diulangi dengan
penyangga 1 cm dipasang pada rel
memvariasikan jarak dan kecepatan v1
sehingga rel berada pada kondisi miring.
dan v2 dihitung dengan persamaan (1)
Kemudian, pencacah waktu diatur pada
2.2.3 Percepatan fungsi ACCELERATION dan peniup
dihidupkan. Lalu, penghalang cahaya dua
Penghalang cahaya dua jari dipasang jari dipasang pada kereta, kemudian
pada kereta. Selanjutnya, pencacah waktu gerbang cahaya 1 dipasang pada jarak 30
diatur pada fungsi ACCELERATION. cm dari ujung rel, dan gerbang cahaya 2
Setelah itu, kereta diletakkan diujung rel, berada 4 cm dari gerbang cahaya 1.
lalu dilepaskan. Kemudian, waktu yang
Gerbang cahaya dihubungkan ke
ditunjukkan pencacah waktu dicatat pada
pemecah waktu melalui soket P1 dan P2.
tabel 3. Lalu, langkah sebelumnya
Setelah itu, kereta diletakkan di ujung rel,
diulangi dengan memvariasikan
lalu dilepaskan. Kemudian, selang waktu
kemiringan rel menggunakan penyangga
yang ditunjukan pencacah waktu dicatat
dan kecepatan 1, kecepatan 2, dan
pada tabel 5. Selanjutnya, percepatan
percepatan dihitung dengan persamaan (2)
kereta dihitung menggunakan persamaan
dan persamaan (5).
(5).
2.2.4 Gerak Lurus dengan Kecepatan
Lalu, langkah sebelumnya diulangi
Konstan
dengan memvariasikan posisi gerbang
Rel diatur sehingga berada dalam cahaya 1. Lalu, dihitung Ralat Nisbi (RN)
keadaan setimbang. Selanjutnya, Menggunakan persamaan (8).
pencacah waktu diatur berada pada
fungsi TIMING. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemudian, tabung dihidupkan dan 3.1. Analisis Hasil Pengukuran
penghalang cahaya dua jari dipasang
3.1.1 Kecepatan Rata-Rata
pada kereta. Setelah itu, gerbang cahaya 1
dipasang pada jarak 30 cm dari ujung rel Besar nilai kecepatan rata-rata yang
dan gerbang cahaya 2 pada jarak 30 cm diperoleh dalam percobaan adalah seperti
dari gerbang cahaya 1, lalu gerbang tabel 1 berikut:
cahaya dihubungkan ke pemecah waktu
Tabel 1. Data Pengukuran Kecepatan Rata-
melalui soket P1 dan P2.
Rata
Kec rata- tinggi penyangga adalah semakin banyak
Jarak Waktu
rata penyangga yang diberikan maka semakin
0,4 1,001 0,399 besar nilai percepatan yang diberikan. Hal
0,5 1,276 0,391 ini terjadi karena kondisi bidang luncur
0,6 1,479 0,405 kereta yang semakin miring ke bawah.
0,7 1,638 0,427 Semakin miring kondisi lintasan, maka
0,8 1,81 0,441 kecepatan kereta akan semakin cepat dan
waktu yang dibutuhkan semakin sedikit
serta percepatan juga semakin besar.
Berdasarkan data hasil percobaan, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar jarak 3.1.4 Gerak Lurus Dengan Kecepatan
yang ditempuh benda, maka semakin lama Konstan
juga waktu yang dibutuhkan. Hal ini sesuai Tabel 4. Gerak Lurus dengan Kecepatan
dengan teori kecepatan rata-rata yang maka Konstan.
waktu yang digunakan semakin lama.
Waktu Waktu Kec 1 Kec 2
3.1.2 Kecepatan Sesaat Jarak
1 t1 2 t2 v1 v2
Tabel 2. Kecepatan Sesaat 0,3 0,044 0,044 0,226 0,226
0,4 0,041 0,041 0,239 0,238
Waktu Waktu Kec Kec 2 0,5 0,040 0,040 0,246 0,247
Jarak
1 t1 2 t2 1 v1 v2
0,6 0,041 0,041 0,242 0,239
0,4 0,033 0,020 0,297 0,488
0,7 0,040 0,040 0,246 0,244
0,5 0,033 0,019 0,296 0,514
0,6 0,033 0,018 0,297 0,548
0,7 0,033 0,017 0,297 0,584 Dari hasil data percobaan diatas, dapat
diketahui bahwa hasil yang didapatkan jauh
0,8 0,033 0,016 0,297 0,599
berbeda dengan data error yang telah
Berdasarkan data hasil percobaan, dapat ditentukan. Hal tersebut dikarenakan sesuai
disimpulkan bahwa kecepatan sesaat pada dengan teori yang ada yang menyatakan
gerbang cahaya satu dan gerbang cahaya bahwa kecepatan konstan yaitu
dua berbeda. Hal ini disebabkan karena percepatannya bisa berubah-ubah tetapi
ketinggian kedua gerbang cahaya tersebut kecepatannya konstan. Maka didapatkan
berbeda. Waktu t1 ditetapkan sama untuk hasil yang jauh berbeda dengan data error.
setiap titik awal benda bergerak, maka 3.1.5 Gerak Lurus Dengan Percepatan
waktu yang dibutuhkan oleh t2 semakin Konstan
besar.
Tabel 5. Gerak Lurus dengan Percepatan
3.1.3 Percepatan Konstan

Tabel 3. Data Pengukuran Kecepatan

Dari data yang didapatkan, selang waktu


pada setiap jarak yang sudah ditetapkan
Hubungan antara percepatan kereta dengan semakin kecil. Untuk kecepatan yang
dihasilkan, semakin besar pada setiap jarak kereta yang semakin miring ke bawah. Dari
yang sudah ditentukan. Dapat dilihat dari percobaan terakhir selang waktu pada
kedua data tersebut bahwa dengan adanya setiap jarak yang sudah ditetapkan semakin
selang waktu yang dibutuhkan semakin kecil dan kecepatan yang dihasilkan akan
kecil dan kecepatan yang dihasilkan akan semakin besar, serta menghasilkan
semakin besar, serta menghasilkan percepatan yang konstan pada setiap jarak
percepatan yang konstan pada setiap jarak yang ditentukan. Dalam percobaan
yang ditentukan. didapatkan nilai ralat nisbi (RN) sebesar
1,12% hasil yang di peroleh berada di
3.2. Analisis nilai ralat bawah 5% sehingga data yang di dapatkan
3.2.1 Gerak Lurus dengan Kecepatan bisa di katakan akurat.
Konstan
Tabel 6. Analisis error kecepatan V. UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada
error data 1 0,13596193 Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya
error data 2 0,42949177 kami dapat menyelesaikan jurnal ini. Kami
error data 3 0,32210109 juga mengucapkan terima kasih kepada
bapak Ardian Putra, M.Si selaku Kepala
error data 4 1,24461465
Laboratorium Fisika Dasar, Alfin Prima
error data 5 0,78373745
Adjie selaku Koordinator Umum,
Dari percobaan yang telah di lakukan hasil
Muhammad Irfan selaku Koordinator Alat,
yang di peroleh berada di bawah 5%
Nofriza Hastuti selaku Koordinator Jurusan,
sehingga data yang di dapatkan bisa
Gusri Alfian selaku Asisten Pendamping,
dikatakan akurat.
dan seluruh Staff Laboratorium, serta
3.2.2 Gerak Lurus Dengan Percepatan seluruh anggota kelompok yang terlibat
Konstan dalam pembuatan jurnal ini. Semoga jurnal
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dari percobaan yang telah di lakukan
didapatkan nilai ralat nisbi (RN) sebesar DAFTAR PUSTAKA
1,12% hasil yang di peroleh berada di
1. Sears Zemansky. 1994. Fisika
bawah 5% sehingga data yang di dapatkan
Untuk Universitas Mekanika
bisa di katakan akurat.
Panas, Bunyi. Jakarta: Binacipta
IV. KESIMPULAN 2. Tipler, Paul A. (1998). Fisika
untuk Sains dan Teknik. Jakarta:
Berdasarkan percobaan yang telah Erlangga.
dilakukan dapat disimpulkan semakin besar
jarak yang ditempuh benda, maka semakin 3. Young, Hugh D et.al. (2002).
Fisika Universitas Edisi 10 Jilid
lama juga waktu yang dibutuhkan.
1.Jakarta: Erlangga
Kecepatan sesaat pada gerbang cahaya satu
dan gerbang cahaya dua berbeda. Hal ini 4. Giancoli. (2001). Fisika Edisi 5 Jilid
disebabkan karena ketinggian kedua 1. Jakarta: Erlangga
gerbang cahaya tersebut berbeda. 5. Weinstein Bambang Eka Murdaka
Hubungan antara percepatan kereta dengan dan Tri Kuntoro Priyambodo.
tinggi penyangga adalah semakin banyak (2009). Fisika Dasar untuk
penyangga yang diberikan maka semakin Mahasiswa lmu Komputer &
besar nilai percepatan yang diberikan. Hal Informatika. Yogyakarta: Penerbit
ANDI
ini terjadi karena kondisi bidang luncur

Anda mungkin juga menyukai