Anda di halaman 1dari 6

BALAI LATIHAN KERJA: SATU LANGKAH MENUJU CORPORATE UNIVERSITY

Ketut Jatinegara
(Instruktur Ahli Pertama, BLK Ternate)

k.jatinegara@gmail.com

ABSTRAK
Pelatihan kerja merupakan bagian dari solusi miss match antara dunia pendidikan dan dunia industri. Lembaga
Pelatihan Kerja milik pemerintah yaitu Balai Latihan Kerja hadir dan berkembang dalam upaya memenuhi
kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha dan dunia industri. Dibentuknya Forum Komunikasi Lembaga
Pelatihan dan Industri serta metode pelatihan dalam jaringan melalui platform e-Training Kemnaker merupakan
penyesuaian dalam menghadapi tantangan saat ini seperti adanya pandemi Covid 19 serta integrasi pelatihan
dalam fungsi link and match dengan industri. Pola link and match, e-training dan blended training seperti yang
digunakan oleh Balai Latihan Kerja merupakan bagian dari metode pembelajaran corporate university. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif melalui studi literatur. Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa Balai Latihan Kerja termasuk kategori corporate university tingkat dua yang diungkapkan oleh
Allen tahun 2002 yaitu menjalankan pelatihan ditambah pengembangan manajerial dan eksekutif.

Kata kunci: Balai Latihan Kerja, Corporate University, Tenaga Kerja, Pendidikan, Dunia Industri

fungsi link and match, maka Dirjen Bina


PENDAHULUAN
Lattas mendorong BLK untuk membentuk
Masalah utama bidang ketenaga- Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan
kerjaan adalah menurunkan jumlah Industri (FKLPI) yang berperan sebagai
pengangguran dan meningkatkan kompetensi jembatan dan wadah komunikasi antara
tenaga kerja Indonesia agar dapat bersaing di Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya BLK
era pasar global. Penyebab hal ini diantaranya dengan Industri mengacu pada potensi
adalah adanya miss match antara dunia ekonomi daerah, nilai tambah, perkembangan
pendidikan dan dunia industri sehingga dunia usaha, dan kebijakan-kebijakan
kompetensi tenaga kerja yang ada tidak sesuai pembangunan daerah dimana BLK beroperasi
dengan kebutuhan industri. Salah satu solusi sebagaimana tercantum dalam Keputusan
mengatasi miss match tersebut adalah dengan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
memberikan pelatihan kerja agar tenaga kerja Produktivitas Nomor KEP.95/LATTAS/IV/
yang akan masuk ke dunia industri memiliki 2014 tentang Forum Komunikasi Lembaga
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Pelatihan dengan Industri juga dalam
industri. Pelatihan kerja merupakan jalur Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
efektif untuk meningkatkan kualitas dan daya Pelatihan dan Produktivitas Nomor
saing kerja, karena bersifat fleksibel dan dapat KEP.382/LATTAS/X/2016 tentang Pedoman
ditempuh dalam durasi waktu yang relatif Pembentukan FKLPI Daerah dan Kemitraan
singkat. Lembaga Pelatihan Kerja dengan Dunia Usaha
Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai dan Dunia Industri. Dalam perkembangannya,
salah satu Lembaga Pelatihan Kerja milik dengan kondisi angkatan kerja yang jumlahnya
pemerintah memiliki peran dalam penyiapan besar dan geografis Indonesia sebagai negara
tenaga kerja yang terampil, kompeten, handal kepulauan, serta berbagai tantangan yang
dan profesional. Untuk membantu BLK dalam dihadapi saat ini seperti adanya pandemi
mengintegrasikan kegiatan pelatihan dalam Covid 19, maka metode pelaksanaan pelatihan
kerja yang selama ini dilakukan dengan 1. Mengembangkan kompetensi karyawan
pendekatan konvensional, yaitu tatap muka agar tetap produktif di masa krisis
secara langsung di BLK, perlu dilakukan 2. Tempat mempertajam naluri bisnis
penyesuaian dengan memanfaatkan kemajuan eksekutifnya dan mempersiapkan kader-
teknologi informasi dan komunikasi yaitu kader
pelatihan dalam jaringan (daring), baik 3. Mengurangi biaya dan mengorganisasikan
sebagian (blended training) maupun secara training secara terpadu
penuh (full online training) dilakukan guna 4. Memulai dan mendukung perubahan di
menghadirkan layanan pelatihan yang lebih organisasi
mudah diakses oleh banyak orang, berbiaya 5. Meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai
murah serta memberikan fleksibilitas, baik perusahaan, sehingga menciptakan
tempat maupun waktu, dengan tetap menjaga corporate culture, yang berpengaruh
ketercapaian kualitas atau kompetensi terhadap profitabilitas dan loyalitas
sebagimana tercantum dalam Keputusan terhadap perusahaan
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan 6. Meningkatkan corporate social
Produktivitas Nomor responsibility
KEP.2.681/HK.06/VIII/2020 tentang Petunjuk Secara umum BLK memiliki tantangan yang
Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis mirip dengan corporate university, sehingga
Kompetensi Dalam Jaringan Melalui Platform apakah BLK memiliki karakteristik yang sama
e-Training Kemnaker pada Balai Latihan dengan metode pembelajaran berbasis
Kerja Unit Pelakasana Teknis Pusat. corporate university?
Penerapan pendekatan corporate
university (CU) awalnya di private sector dan KAJIAN PUSTAKA
menunjukkan dampak yang signifikan dalam
mengatasi perubahan lingkungan yang Hanya organisasi yang mampu belajar
semakin dinamis, penuh ketidakpastian, lebih cepat yang dapat memimpin masa depan.
kompleks dan ambigu, atau yang dikenal Awalnya tujuan didirikan corporate university
dengan istilah VUCA: Volatile, Uncertain, untuk mengatasi kelambatan dan
Complex, and Ambiguous (Widyastika, 2000). ketidakmampuan antara hasil belajar teori di
Corporate university didirikan untuk berbagai perguruan tinggi dengan praktek kerja yang
alasan, namun sebagian besar organisasi sebenarnya. Kemajuan teknologi, globalisasi,
memiliki kebutuhan dasar yang sama. Hearn mendorong dunia industri mengalami
dalam Chusminah (2015) menyampaikan pergeseran menuju industri berbasis
tujuan didirikannya corporate university pengetahuan, ekonomi berbasis informasi, dan
sebagai berikut: persaingan mempengaruhi cara kerja
1. Menyelenggarakan pelatihan organisasi. (Hidayat, 2018)
2. Memulai dan mendukung perubahan Ayuningtyas et al. (2015)
dalam organisasi menyebutkan bahwa corporate university
3. Mendapatkan hasil maksimal dari pertama di Indonesia adalah Telkom Corporate
investasi dalam pendidikan University, kemudian menyusul Pertamina,
4. Membawa budaya umum, loyalitas, dan selanjutnya PT. PLN juga menerapkan konsep
milik perusahaan corporate university. Ketiga perusahaan
5. Tetap kompetitif dalam perekonomian saat tersebut memiliki latar belakang yang sama,
ini mulai dari masalah yang dihadapi dalam
6. Mempertahankan karyawan penyampaian pelatihan, tujuan yang ingin
Manfaat corporate university menurut dicapai dari masing-masing pelatihan, strategi
Hidayat (2018) antara lain: pelatihan yang dapat menciptakan pencapaian
tujuan perusahaan, metode pembelajaran yang
diberikan kepada karyawan dan pembelajaran, untuk terus bersinergi
pengembangan soft skill. meningkatkan KSA (knowledge, skill dan
Menurut A. Smith dalam Ayuningtyas attitude) sehingga dapat memberikan
et al. (2015) definisi corporate university kontribusi yang berarti untuk pencapaian
adalah sebuah ide dalam pembelajaran dan target organisasi. (Rustini, 2018)
penciptaan pengetahuan formal dan proses Allen (2017) dalam Fauziah dan
dalam suatu organisasi. Definisi tersebut Prasetyo (2019) membagi corporate university
menekankan fokus strategis pada penciptaan menjadi empat tingkatan sesuai dengan
dan manajemen pengetahuan di seluruh aspek kegiatan mereka, diantaranya:
organisasi. Artinya bahwa organisasi melihat 1. Corporate university yang mengadakan
manusia sebagai sebuah aset yang sangat pelatihan saja. Ini biasanya mereka hanya
penting sebagai investasi di masa mendatang. berurusan dengan pelatihan saja dan
Corporate university dapat setelahnya peserta mendapatkan sertifikat
digambarkan sebagai suatu institusi prestasi.
pendidikan yang menciptakan personil yang 2. Corporate university yang menjalankan
kompeten untuk mendukung kinerja lembaga pelatihan plus pengembangan manajerial
sesuai fungsinya dalam dunia yang bergerak dan atau eksekutif. Pada level ini
dengan cepat. Gonzales dalam Yuliani (2018) kompetensi manajerial dimasukkan dalam
mengutarakan beberapa karakteristik umum pelatihan.
yang harus ada dalam sebuah corporate 3. Corporate university yang menawarkan
university, yaitu: kursus dan memberikan kredit akademik.
1. Proaktif, artinya harus dapat 4. Corporate university yang memberikan
mengantisipasi kebutuhan organisasi, tidak gelar akademik. Pada level ini corporate
hanya merespon permintaan, bahkan dapat university memiliki fungsi yang sama
merespon kebutuhan dan tantangan di dengan universitas tradisional.
masa depan BLK, berdasarkan Peraturan Menteri
2. Terukur, artinya dampak dari Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2017 tentang
pembelajaran yang diberikan harus dapat Standar BLK, didefiniskan sebagai tempat
diukur dan didesain sejak awal, diselenggarakknya proses pelatihan kerja bagi
diantaranya dengan melakukan rekam peserta pelatihan sehingga mampu dan
jejak menyeluruh terhadap perkembangan menguasai suatu jenis dan tingkat kompetensi
seseorang pasca pembelajaran kerja tertentu untuk membekali dirinya dalam
3. Pengaruh, artinya suatu corporate memasuki pasar kerja dan/atau usaha mandiri
university harus memiliki pengaruh yang maupun sebagai tempat pelatihan untuk
melampaui lembaga tersebut, meluas ke meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga
seluruh rangkaian produksi, termasuk dapat meningkatkan kesejahteraannya. Selama
semua stakeholder ini BLK selama ini juga dikenal sebagai
4. Integrasi, artinya sebuah corporate Vocational Training Center. Walaupun
university berfungsi sebagai sebuah simpul terdapat perbedaan antara training center
yang mengintegrasikan sistem ilmu dengan corporate university sebagaimana
pengetahuan dengan pembelajar, disinggung oleh Hutahaean (2018) dimana
kerjasama dengan para ahli, dengan pada training center program pembelajaran
metode pembelajaran yang inovatif, dan hanya dipandang sebagai proyek, bukan
aspek-aspek lainnya. bagian dari change menagement. Aktifitas
Corporate University merupakan salah training center lebih mengarah kepada
satu engine strategis organisasi yang dapat menutup kesenjangan sedangkan pada konteks
mengintegrasikan serta mengtriangulasikan change mangement idealnya kompetensi itu
sumberdaya, proses dan SDM dalam
bisa diaplikasikan untuk lintas organisasi, 1. Proaktif, yaitu BLK senantiasa
bahkan lintas departemen. berkomunikasi dengan dunia usaha dan
Dalam rangka meningkatkan kualitas dunia industri di wilayahnya melalui
SDM yang memiliki daya saing di pasar kerja, FKLPI
Kementerian Ketenagakerjaan telah 2. Terukur, yaitu BLK dalam proses
melakukan berbagai upaya antara lain: 1) penyelenggaraan pelatihan menggunakan
Menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), 2) Membentuk BNSP Indonesia (SKKNI), standar internasional,
yang memiliki kewenangan sebagai otoritas dan atau standar industri/perusahaan yang
sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan telah bekerjasama dengan Kementerian
sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga Ketenagakerjaan
kerja, 3) Melaksanakan program 3R 3. Pengaruh, yaitu BLK telah dikenal luas
(Reorientasi, Rebranding dan Revitalisasi) memiliki peran sebagai penyedia tenaga
BLK, 4) Menyelenggarakan Politeknik kerja bagi dunia usaha dan dunia industri.
Ketenagakerjaan yang merupakan salah satu Terlebih dengan adanya FKLPI, maka
lembaga pendidikan perguruan tinggi yang semakin mendekatkan antara BLK dengan
menyelenggarakan program pendidikan vokasi industri.
dalam disiplin ilmu pengetahuan dan atau 4. Integrasi, yaitu BLK memberikan
teknologi yang terkait dengan pelatihan menggunakan standar yang
ketenagakerjaan. (Ketenagakerjaan, 2018) disusun oleh para ahli dari akademisi dan
industri. Dalam perkembangannya metode
METODE pelatihan yang digunakan juga
memanfaatkan kemajuan teknologi
Penelitian ini merupakan penelitian informasi dan komunikasi melalui
kualitatif deskriptif dengan menggunakan platform e-Training Kemnaker sehingga
metode studi literatur, yaitu menyajikan menghadirkan layanan pelatihan yang
beberapa referensi terkait fokus penelitian mudah diakses oleh banyak orang,
yang sesuai dengan tema atau topik. Kemudian memberikan fleksibilitas baik tempat
membaca, mencatat, menganalisis dan atau maupun waktu (kapan saja dimana saja)
menyimpulkan isi tulisan pada jurnal ilmiah, dengan tetap menjaga ketercapaian
buku atau hasil penelitian lainnya. Tujuannya kualitas atau kompetensi.
adalah mampu mendeskripsikan, menjelaskan, Sesuai kegiatannya, sebagaimana
atau merekonstruksi suatu fenomena atau diungkapkan oleh Allen (2002), BLK
masalah. termasuk pada corporate university level
kedua. Pada level ini BLK menjalankan
HASIL DAN PEMBAHASAN pelatihan plus pengembangan manajerial dan
atau eksekutif. Pelatihan pada BLK
Tujuan awal dihadirkannya BLK menggiatkan program triple skilling yakni
hampir sama dengan tujuan dari konsep skilling, up-skilling, dan re-skilling. Skilling
corporate university yaitu penyiapan tenaga adalah untuk angkatan kerja yang ingin
kerja yang terampil, kompeten, handal dan mendapatkan keahlian. Up-skilling, pelatihan
profesional sesuai dengan kebutuhan dunia pekerja yang ingin meningkatkan keahlian,
usaha dan dunia industri. sedangkan re-skilling berguna untuk pekerja
Dalam prosesnya, Balai Latihan Kerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru.
telah memenuhi dan terus berupaya untuk BLK juga menjalankan 3R
senantiasa memenuhi karakteristik corporate (Reorientasi, Rebranding dan Revitalisasi)
university yang diungkapkan oleh Gonzales berdasarkan Keputusan Menteri
tahun 2017, diantaranya: Ketenagakerjaan No.23 Tahun 2017. Untuk
reorientasi, Kemnaker selalu mengevaluasi kita sadari bahwa BLK merupakan lembaga
berbagai kejuruan yang ada, apakah harus pelatihan / training center dimana BLK tidak
dikurangi atau ditinggalkan karena muncul menawarkan kredit akademik maupun gelar
kejuruan baru. Seperti BLK Semarang, akademik. Untuk kredit akademik dan gelar
orientasinya diubah menjadi fashion akademik ketenagakerjaan, dapat diperoleh di
technology. Produknya sudah ditampilkan Politeknik Ketenagakerjaan.
dalam fashion show skala internasional, seperti Dalam memenuhi tantangan di masa
La Mode Sur La Seina a Paris. Revitalisasi krisis pandemi dan teknologi yang semakin
BLK, termasuk sarana prasarana, instruktur, berkembang, BLK terus berupaya hingga
manajemen, dan programnya. Branding BLK, memberikan layanan memanfaatkan teknologi
misalnya BLK Fashion and Technology serta informasi dan komunikasi yang selaras dengan
BLK TI dan Elektronika. Brand tersebut akan karakter corporate university.
dibentuk oleh produk BLK sendiri. (Anggita, Beberapa saran dari peneliti
2020) diantaranya: agar BLK tetap fokus pada
Perkembangan teknologi yang pesat tujuannya yaitu memberikan layanan terbaik
mempengaruhi penggunaan teknologi di dan menjadi solusi bagi masalah
hampir seluruh aspek kehidupan, peluang ketenagakerjaan Indonesia, agar Kementerian
kesempatan kerja semakin terbuka bagi Ketenagakerjaan terus bersinergi membangun
masyarakat Indonesia. (Rahmadewi et al., jaringan dengan stakeholder dan agar
2019). BLK juga senantiasa bertransformasi masyarakat angkatan kerja dapat terus
mengikuti perkembangan pasar diantaranya berkarya membangun bangsa.
dengan menambah metode pembelajaran Penelitian ini menggunakan
secara daring melalui platform e-Training pendekatan studi literatur yang sarat dengan
Kemnaker. keterbatasan data di lapangan, sehingga
Standar kompetensi kerja yang peneliti menyadari banyaknya kekurangan
diberikan di BLK biasanya dapat diterapkan dalam penelitian ini. Kami harapkan masukan
pada lintas organisasi/perusahaan. Dengan ini dan saran yang bersifat membangun dari para
maka BLK memenuhi konteks change pembaca dalam upaya perbaikan dan
management sebagai syarat menuju corporate pengembangan tulisan baik secara praktik
university sebagaimana disinggung oleh maupun konsep.
Hutahaean (2018).
Dari sisi internal, karyawan BLK DAFTAR PUSTAKA
merupakan pegawai Kementerian
Ketenagakerjaan yang memiliki lembaga Anggita, Vina. (2020). Vokasi Kementerian
pendidikan dan pelatihan yaitu Pusdiklat SDM Ketenagakerjaan, Jalankan Pelatihan
Ketenagakerjaan. Kesiapan Pusdiklat SDM Triple Skilling. https://swa.co.id/
(diakses: 23 September 2020)
Ketenagakerjaan menuju corporate university
sudah dimulai dengan menerapkan pola Ayuningtyas, H.G., Anggadwita, A.N.G.,
pembelajaran e-learning dan blended learning Putri, M.K.(2015).The Corporate
sejak tahun 2017 (Widyastika, 2020). University Landscape in Indonesia. 3rd
International Seminar and Conference
on Learning Organization (ISCLO
KESIMPULAN 2015):Atlantis Press.
Chusminah. (2015). Analisis Implementasi
Dari hasil pembahasan di atas dapat
Konsep Corporate University dalam
kita tangkap bahwa BLK memiliki kedekatan Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
dengan corporate university. Dari sisi tujuan Kasus: PT. PLN (PERSERO) Jakarta).
dan karakteristik, BLK memenuhi kriteria Widya Cipta. Volume 7, No.1.
sebagai corporate university. Meski tetap perlu
Hidayat, H.U.R. (2018). BPSDM Pov. Jabar Corporate University (Studi Kasus di
Sebagai Organisasi Pembelajar Menuju Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber
Corporate University (Suatu Kajian Daya Manusia Ketenagakerjaan).Jurnal
Teoritis). Prosiding Seminar Nasional Bina Ketenagakerjaan. Volume 1 No.1.
“Inovasi Menuju Corporate University”.
Yuliani, Dewi. (2018). BPSDM Jawa Barat
BPSDM Provinsi Jawa Barat
Menuju Corporate University: Sebuah
Hutahaean, Bosman Donald. (2018). Inventarisasi Awal. Prosiding Seminar
Coprporate University Badan Diklat Nasional “Inovasi Menuju Corporate
Sudah Perlu Diwujudkan. Prosiding University”. BPSDM Provinsi Jawa
Seminar Nasional “Inovasi Menuju Barat
Corporate University”. BPSDM
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Provinsi Jawa Barat
Pelatihan dan Produktivitas Nomor
Rahmadewi, G., Zulfiyandi., Rahmawati, KEP.95/LATTAS/IV/2014 tentang
K.A., Samosir, E. (2019). Kesempatan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan
Kerja di Era Digital. Jakarta: Pusat Data dengan Industri
dan Informasi Ketenagakerjaan.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Pelatihan dan Produktivitas Nomor
Rustini, Elly. (2018). Penerapan BLUD dalam KEP.382/LATTAS/X/2016 tentang
Transformasi Lembaga Diklat Menjadi Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah
Corporate University.Prosiding Seminar dan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja
Nasional “Inovasi Menuju Corporate dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
University”. BPSDM Provinsi Jawa
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Barat
Pelatihan dan Produktivitas Nomor
Ketenagakerjaan, K. (2018). Responsibilitas KEP.2.681/HK.06/VIII/ 2020 tentang
Pasar Kerja Terhadap Lulusan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pendidikan Kejuruan Vokasi di Pelatihan Berbasis Kompetensi Dalam
Indonesia Tahun 2013-2017. Jakarta: Jaringan Melalui Platform e-Training
Pusat Data dan Informasi Kemnaker pada Balai Latihan Kerja
Ketenagakerjaan. Kementerian Unit Pelakasana Teknis Pusat
Ketenagakerjaan RI.
Widyastika, Yuni. (2020). Kesiapan Lembaga
Pelatihan Pemerintah Menjadi

Anda mungkin juga menyukai