Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN NY. N DENGAN NODUL TIROID


DI RUANG LONTARA 3 ATAS BELAKANG BEDAH TUMOR
RS WAHIDI SUDIRHUSODO MAKASSAR

OLEH:

ULFAH MUTHMAINNAH DERIYANTI


21.04.041

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(...........................................) (...........................................)

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Nama mahasiswa yang mengkaji : Ulfah Muthmainnah D ( 2104041 )


Ruangan : Lontara 3 Tanggal Pengkajian : 7/12/2021
Kamar : 8 Bed 1 Waktu Pengkajian : 18.30
Tanggal masuk RS : 4/12/2021 Auto Anamnese
Allow Anamnese
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Ny.”N”
Tempat/tanggal lahir (Umur) : Surowako, 01 juli 1968 (53 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Sudah Menikah
Jumlah anak : 6 Anak
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Matompi
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Tn. S
Alamat : Matompi
Hubungan dengan pasien : Suami
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : √ UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa medik
saat masuk : Nodul Tiroid
saat pengkajian : Nodul tiroid

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit sedang
Penggunaan alat medik : Tidak ada
B. KELUHAN UTAMA : Nyeri pada bekas oprasi di leher dengan skala
4,pasien mengatakan terdapat banyak dahak namun susah untuk
dikeluarkan dikarenakan nyeri pada bekas post op.
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : Compos mentis Somnolen Koma

Apatis Soprocoma
Kuantitatif : 15
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : 6
RESPON BICARA : 6
REPON MEMBUKA MATA : 6
Kesimpulan
Tremor : Positif √ Negatif
2. Tekanan darah : 130/60 mmHg
3. Suhu : 36,5 ̊c
4. Nadi : 80 ×/menit
5. Pernafasan : 20 ×/menit
Irama : √ Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. PENGUKURAN
Lingkar lengan atas : Cm Tinggi badan :160 Cm
Lipat kulit Triceps : Cm Berat badan : 55 Kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 21,48 Kg/m² (Lebih)
E. GENOGRAM

42 42

17 14
10

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Riwayat kesehatan sekatang : Terdapat pembengkakan pada bagian leher
dialami sejak 5 tahun yang lalu dan baru sadari sejak 2 tahun terakhir. saat di
palpasi tidak merasakan nyeri tekan dan nyeri menjalar.
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa sebagai ibu rumah tangga
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien saat ini merasa nyeri pada
bagian leher dan pasien kesusahan untuk mengeluarkan dahak
dikarenakan bekas oprasinya.
2. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Bersih, tidak ada ketombe
Kulit : Berkeriput
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : Terdapat karang gigi
Kebersihan Genetalia : Bersih
Kebersihan Anus : Bersih
Tanda / Scar vaksinasi : BCG Cacar
Kesimpulan : Terdapat nyeri pada bagian leher akibat post op.

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien makan 3× sehari dengan
porsi habis, minum ± 1 liter
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien hanya makan bubur serta
pasien memakai popok untuk membantu kebutuhan eliminasinya.
2. Data Objektif
a. Observasi : Makanan di habiskan yang diberi oleh gizi,
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : Bersih, tidak ada lesi dan kotoran ( ketombe )
Hidrasi kulit : Baik, lembab
Konjungtiva : warna pink
Sclera : warna putih
Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan
Rongga Mulut : terdapat karang gigi serta jumlah gigi sudah tidak
lengkap ( Ompong )
Kemampuan mengunyah keras : Tidak mampu mengunyah keras
Lidah : Baik, berwarna pucat Tonsil : Baik
Pharing : Baik Laring : Baik
Kelenjar getah bening : Normal Kelenjar tiroid : Terdapat
pembengkakan

ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk : simetris √ Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 10 ×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Tanda Nyeri Umum :
Massa
Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal
Perkusi
Acites : Negatif
Positif Lingkar perut : cm
Kelenjar lymphe inguinale : -
Kulit : bersih, tidak kering, berkeriput, tidak ada luka
Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros : Negatif Positif
Edema : Negatif Positif
Ichterik : Negatif Positif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah

c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
RBC : 4,97 mmᵌ
PLT : 342 mmᶟ
WBC : 23,3 mmᶟ
HCT : 63 %
MCH : 30 gr/dl
RDW-CV : 10,8 fl
PCT : 0,27%
PDW : 10,8 fl
d. Terapi : -Alprazolam = 0,5 mg
-Amlodipine = 10 mg
-Ceftriaxone

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien BAK : 3– 5 kali sehari
dan BAB 1 hari sekali
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit BAK (Terpasang pampers) dan
BAB tidak pernah sejak sudah operasi
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien terpasang pampers
b. Pemeriksaan Fisik :
Peristaltik usus : 10 ×/menit
Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih Penuh √ Kosong
Nyeri Ketuk Ginjal : Kiri Positif √ Negatif
Kanan Positif √ Negatif

Anus :
Peradangan : √ Negatif Positif
Fisura : √ Negatif Positif
Hemoroid : √ Negatif Positif
Prolapsus Recti : √ Negatif Positif
Fistula Ani : √ Negatif Positif
Massa Tumor : √ Negatif Positif
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
Ureum : 17 mg/dL
Kreatinin : 0.60 mg/dL
SGOT : 19 iu
SGPT : 19 iu
GDS : 82 g/dL
d. Terapi : -
Kesimpulan : Tidak ada Masalah

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit semua aktivitas dilakukan
secara mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien masih mampu
melakukan sebagian aktivitas secara mandiri, kecuali makan
karena terpasang NGT dan mandi karena masih ada terpasang
kateter urine
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 1 Ket :
Mandi : 2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : Baik 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : - 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 1 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 0
Ambulasi : Mandiri
Postur Tubuh : Agak bungkuk
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
Gaya Jalan : Lurus
Fixasi : Tidak ada
Traceostomi : Tidak ada
b. Pemeriksaan Fisik :
JVP : cm H²O
Perfusi pembuluh darah kapiler : < 3 detik
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Bentuk Thoraks : Simetris, tidak ada otot bantu nafas, tidak
ada pembengkakan dan tidak ada pendarahan
Stridor √ Negatif Positif
Dyspnea d’effort √ Negatif Positif

Sianosis Negatif Positif
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi : Sonor Redup Pekak
Auskultasi :

√ Suara Nafas : Normal


Suara Tambahan : Tidak ada

JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis
Klien menggunakan alat pacu jantung √ Negatif Positif
Palpasi : Ictus Cordis
Thrill Negatif Positif
Perkusi
Batas atas jantung :
Batas kanan jantung :
Batas bawah jantung :
Auskultasi
Bunyi jantung II A :
Bunyi Jantung P :
Bunyi jantung I T :
Bunyi jantung I M :
Bunyi jantung III Irama gallop Negatif Positif
Mur – Mur Negatif Positif
Tempat :
Grade :
HR : 80 ×/menit
Bruit Aorta Negatif Positif
A. Renalis Negatif Positif
A. Femoralis Negatif Positif

LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot √ Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : Tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5

Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif √ Positif
Kanan Negatif √ Positif
Clubbing jari – jari : Negatif √ Positif
Varises Tungkai : Negatif √ Positif

COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan Negatif √ Positif
N III – IV –VI :
N VIII Romberg Tes √ Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : Tidak ada
Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : -
Terapi : -
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Saat sebelum sakit semua aktivitas dilakukan
mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit sebagian dibantu keluarga

2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk √ Negatif Positif
Banyak menguap √ Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap √ Negatif Positif
b. Terapi : Tidak ada

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien tidak merasakan nyeri
pada bagian leher
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien merasa nyeri pada bagian
leher serta tidak mampu batuk untuk mengeluarkan dahak dikarenakan
ada luka post op pada bagian leher
2. Data Objektif
a. Observasi : Terpasang verban leher
b. Pemeriksaan fisik
Penglihatan :
Cornea : Normal
Visus : 6/6
Pupil : Isokor (2,5 mm/ 2,5 mm)
Lensa mata : Normal
Tekanan intra Okuler
Pendengaran
Pina : Normal
Capalis : Normal
Membran Timpani : Normal
Test pendengaran : Berfungsi dengan baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
N.I : Baik
N.II : Baik
N.IV Sensorik : Baik
N.VII Sensorik : Baik
N.VIII Pendengaran : Baik
Test Romberg : Baik
c. Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium : -
d. Terapi
1) Pembedahan:
Tumor Colli Dextra
Nama Operasi : isthmolobectomy
Waktu Operasi : 6 Desember 2021
Durasi : 2 Jam (12.15 – 14.15)
Pendarahan : 650 cc
2) Obat - Obatan
No Nama Obat Dosis Rute Waktu
.
1. Dexametasone 10 mg Intra vena 7.00
2. Asam Tranekxamat 19 mg Intra vena 7.00
3. Ketorolac 30 mg Intra vena 7.00
4. Ceftriaxone 19 mg Intra vena 23.00
5. Amoldipine 10 mg Oral 06.00
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu merasa senang
dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama
b. Keadaan sejak sakit : Sejak sakit pasien tetap percaya diri dengan
penyakitnya dan tetap menjalin hubungan yang baik sesame teman dan
keluarga
2. Data Objektif
a. Observasi
Kontak mata : Baik
Rentang perhatian : Fokus
Suara dan tata bicara : tidak mampu mengeluarkan suara cukup keras
dan berbicara pelan
Postur tubuh : agak bungkuk
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan nyata
Kelainan Protese :
Hidung Payudara Lengan Tungkai

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu berbaur dengan
tetangga dan selalu kumpul keluarga
b. Keadaan sejak sakit : Sejak sakit pasien selalu mengobrol dengan
sesama pasien dikamarnya
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien sering menelfon keluarga

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien belum menopause dan
sudah jarang melakukan hubungan sexual dengan pasangannya
b. Keadaan sejak sakit : sejak sakit pasien sudah menopause dan
sudah jarang melakukan hubungan sexual dengan pasangannya
2. Data Objektif
a. Observasi : Hubungan dengan suami harmonis
b. Pemeriksaan fisik : Bersih, tidak ada tanda keputihan
c. Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium : -
d. Terapi : Tidak ada

J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien jarang stress dan
setiap ada masalah selalu diselesaikan sendiri ataupun bersama
suami
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien tetap merasa percaya diri
dan yakin bahwa pasti penyakitnya akan sembuh
2. Data Objektif
a. Observasi : Selalu ada suami mendampingi
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 130/60 mmHg
HR : 80×/ menit
Kulit : Keringat Dingin Basah
c. Terapi : Selalu memberikan dukungan moril

K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu taat pada
agamanya
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien selalu taat pada
agamanya
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien selalu sholat dan berdoa untuk kesembuhannya

Nama dan Tanda tangan pengkaji

Ulfah Muthmainnah
21.04.041
KLASIFIKASI DATA
DS :
1. Nyeri terasa saat pasien ingin batuk dan berbicara
2. Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
3. Nyeri di rasakan pada bagian leher
4. Skala nyeri 4
5. Nyeri dirasakan hilang timbul
6. Pasien mengatakan banyak dahak yang susah dikeluarkan

DO :
1. Nampak Pasien terpasang verban pada bagian leher
2. Post Operasi hari ke 1
3. Terpasang Drain
4. WBC : 23,3 mmᶟ
5. TD : 130/60 mmHg
6. HR : 80 ×/ menit
7. RR : 20×/ menit
8. Suhu : 36,5 ̊c
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Nyeri Akut Nodul Tiroid


1. PQRST : ↓
P : Nyeri terasa saat pasien ingin Poliferal /
batuk dan berbicara Akstraosseous
Q : Nyeri yang dirasakan nyeri ↓
tumpul Mengilfiltrasi jaringan
R : Nyeri di rasakan pada bagian leher ↓
S : Skala nyeri 4 Eksisi lokal
T: Nyeri dirasakan hilang timbul ↓
DO : Menekan ujung saraf
1. TTV : simpatik
TD : 130/60 mmHg ↓
S : 36,5 ̊c Respon Nyeri
N : 80 ×/ menit
P : 20 ×/ menit Nyeri Akut
2. DS : - Resiko infeksi Nodul Tiroid
DO :
1. Terdapat luka post op di bagian Oprasi
leher
2. Terpasang drain Integritas kulit
terputus

Saraf Sekitar
pembedahan terpotong

Rasa nyeri
Resiko Infeksi
3. DS : Bersihan jalan Pembedahan
1. Pasien mengatakan ingin batuk untuk nafas tidak efektif
mengeluarkan dahaknya tapi pasien Bakteri/Alergen
merasakan nyeri
Produksi
mukus meningkat
DO :
1. Nampak Pasien terpasang verban
Akumulasi
pada bagian leher
mukus
2. Post Operasi hari ke 1
3. WBC : 6,7 mmᶟ
4. TD : 120/60 mmHg Obstruksi jalan
nafas
5. HR : 80 ×/ menit
6. RR : 20×/ menit
Bersihan
7. Suhu : 36,5 ̊c
jalan nafas tidak
efektif

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. N/ 53 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 3 Bedah Tumor/ 9
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko Infeksi ( D.0142 )
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif Berhubungan dengan Sekresi yang tertahan
( D.0001)

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0077) Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan (1.08238) Manajemen Nyeri :
berhubunhan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
agen pencedera jam diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis menunjukkan (L.08066) karakteristik, durasi,
DS : Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,
1. PQRST : dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
pasien ingin batuk sedang menjadi 3. Identifikasi respons nyeri
dan berbicara menurun non verbal
Q : Nyeri yang 4. Identifikasi factor yang
dirasakan nyeri memperberat dan
tumpul meringkan nyeri
R : Nyeri di rasakan Terapeutik
pada leher 5. Berikan teknik
S : Skala nyeri 4 nonfarmakologi untuk
T: Nyeri dirasakan mengurangi nyeri
hilang timbul Edukasi
6. Ajarkan teknik
DO : norfarmakalogi pada
1. TTV : pasien untuk mengurangi
TD : 130/60 mmHg nyeri
Kolaborasi
S : 36,5 ̊c
7. Kolaborasi pemberian
N : 80 ×/ menit
analgesik
P : 20 ×/ menit
2. (D. 0142) Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi
DS : - keperawatan selama 3 × 24 Observasi
DO : -Terdapat luka jam diharapkan (L.09097) 1. Monitor tanda dan gejala
post op di bagian leher Tingkat infeksi menurun infeksi local dan
-Terpasang drain dengan kriteria hasil: sistematik
a. Tidak bengkak dari Terapeutik
1. WBC : 23,3 mmᶟ cukup smeningkat 2. Batasi jumlah pengunjung
2. TD : 130/60 mmHg menjadicukup menurun 3. Berikan perawatan kulit
3. HR : 80 ×/ menit diarea edema
4. RR : 20×/ menit 4. Cuci tangan sebelum dan
Suhu : 36,5 ̊c sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
5. Pertahankan teknik aseptic
pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
6. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik
4.
3. ( D.0001) Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan (I.01006) Latihan batuk
nafas tidak efektif keperawatan selama 3 × 24 efektif
DS : jam diharapkan (L.01001) Observasi
1. pasien mengatakan Bersihan jalan nafas 1. Identifikasi
banyak dahak yang meningkat dengan kriteria kemampuan batuk
susah dikeluarkan hasil: 2. Monitor adanya retensi
b. Produksi Sputum dari sputum
DO : cukup meningkat 3.monitor tanda dan
1. Nampak Pasien menjadi cukup menurun gejala infeksi saluran
terpasang verban nafas
bagian leher Terapeutik
2. Post Operasi hari 1. Atur posisi semi fowler
ke 1 2. pasang perlak dan
-WBC : 23,3 mmᶟ bengkok dipangkuan
-TD : 120/60 mmHg pasien
-HR : 80 ×/ menit 3. buang secret pada
-RR : 20×/ menit tempat sputum
-Suhu : 36,5 ̊c Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
2. Anjurkan Tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik,ditahan
selama 2 detik,kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
( dibulatkan ) selama 8
detik
3. Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam hingga
3 kali
4. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
Tarik nafas dalam yang
ke 3.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran,jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. N/ 53 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 3 Bedah Tumor/ 8
Tanggal : 7 Desember 2021
No. Diagnosis Waktu Implementasi
1. (D.0077) 14. 20 1. Kaji Nyeri
Nyeri Akut Hasil :
berhubungan P : Nyeri terasa saat pasien ingin batuk dan
dengan agen saat berbicara
pencedera Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
fisiologis R : Nyeri di rasakan pada wajah sebelah kanan
S : Skala nyeri 2
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
2. Ajarkan Teknik relaksasi
Hasil : Nyeri berkurang dengan skala 1
3. Kolaborasi pemeberian analgesic
a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam
Hasil : Nyeri berkurang
2. (D. 0142) 14.30 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Resiko infeksi dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum
menyentuh pasien
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci
tangan
3. Kolaborasi pemberian antibiotic
a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12
jam)
b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/
intravena/ 8 jam)
c. Pendarahan : Asam Tranexamat (500 mg/
intravena/8 jam)

3 ( D.0001) 14.40 1. Identifikasi kemampuan batuk


Bersihan jalan Hasil : pasien belum mampu batuk dengan
nafas tidak keras karna adanya nyeri pada area bekas
efektif oprasi
2. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Hasil : pasien dan keluarga sudah tau cara
batuk efektif

EVALUASI
No. Tanggal Diagnosis Evaluasi
Keperawatan
1. 7/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri
Akut O:
berhubungan a. Keadaan umum baik
dengan agen b. Kesadaran Compomentis
pencedera c. Skala Nyeri 2
fisiologis A : Nyeri belum teratasi
P:
a. Kaji nyeri
b. Observasi vital sign
c. Ajarkan teknik relakssi
d. Kolaborasi pemberian obat
(D. 0142) S:-
Resiko infeksi O : Pembengkakan pada area leher
A : Resiko Infeksi
P:
a. Pertahankan teknik aseptic
b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien
Kolaborasi pemberian obat antibiotik
( D.0001) S : pasien mengeluh banyak dahak yang
Bersihan jalan tidak bisa dikeluarkan
nafas tidak O : -Pembengkakan pada area leher
efektif - Terpasang drain
A : pasien belum mampu untuk batuk
efektif karna masih nyeri pada area leher
P : Kolaborasi pemberian obat mukolitik
atau ekspektoran,jika perlu

2. 8/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri


Akut O:
berhubunhan a. Keadaan umum baik
dengan agen b. Kesadaran Compomentis
pencedera c. Skala Nyeri 1
fisiologis A : Nyeri belum teratasi
P:
a. Kaji nyeri
b. Observasi vital sign
c. Ajarkan teknik relakssi
d. Kolaborasi pemberian obat
(D. 0142) S:-
Resiko infeksi O : Pembengkakan pada area leher
A : Resiko Infeksi
P:
a. Pertahankan teknik aseptic
b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien
c. Kolaborasi pemberian obat antibiotik

Anda mungkin juga menyukai