OLEH:
(...........................................) (...........................................)
42 42
17 14
10
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk : simetris √ Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 10 ×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Tanda Nyeri Umum :
Massa
Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal
Perkusi
Acites : Negatif
Positif Lingkar perut : cm
Kelenjar lymphe inguinale : -
Kulit : bersih, tidak kering, berkeriput, tidak ada luka
Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros : Negatif Positif
Edema : Negatif Positif
Ichterik : Negatif Positif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
RBC : 4,97 mmᵌ
PLT : 342 mmᶟ
WBC : 23,3 mmᶟ
HCT : 63 %
MCH : 30 gr/dl
RDW-CV : 10,8 fl
PCT : 0,27%
PDW : 10,8 fl
d. Terapi : -Alprazolam = 0,5 mg
-Amlodipine = 10 mg
-Ceftriaxone
Anus :
Peradangan : √ Negatif Positif
Fisura : √ Negatif Positif
Hemoroid : √ Negatif Positif
Prolapsus Recti : √ Negatif Positif
Fistula Ani : √ Negatif Positif
Massa Tumor : √ Negatif Positif
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
Ureum : 17 mg/dL
Kreatinin : 0.60 mg/dL
SGOT : 19 iu
SGPT : 19 iu
GDS : 82 g/dL
d. Terapi : -
Kesimpulan : Tidak ada Masalah
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis
Klien menggunakan alat pacu jantung √ Negatif Positif
Palpasi : Ictus Cordis
Thrill Negatif Positif
Perkusi
Batas atas jantung :
Batas kanan jantung :
Batas bawah jantung :
Auskultasi
Bunyi jantung II A :
Bunyi Jantung P :
Bunyi jantung I T :
Bunyi jantung I M :
Bunyi jantung III Irama gallop Negatif Positif
Mur – Mur Negatif Positif
Tempat :
Grade :
HR : 80 ×/menit
Bruit Aorta Negatif Positif
A. Renalis Negatif Positif
A. Femoralis Negatif Positif
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot √ Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : Tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif √ Positif
Kanan Negatif √ Positif
Clubbing jari – jari : Negatif √ Positif
Varises Tungkai : Negatif √ Positif
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan Negatif √ Positif
N III – IV –VI :
N VIII Romberg Tes √ Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : Tidak ada
Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : -
Terapi : -
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Saat sebelum sakit semua aktivitas dilakukan
mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit sebagian dibantu keluarga
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk √ Negatif Positif
Banyak menguap √ Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap √ Negatif Positif
b. Terapi : Tidak ada
Ulfah Muthmainnah
21.04.041
KLASIFIKASI DATA
DS :
1. Nyeri terasa saat pasien ingin batuk dan berbicara
2. Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
3. Nyeri di rasakan pada bagian leher
4. Skala nyeri 4
5. Nyeri dirasakan hilang timbul
6. Pasien mengatakan banyak dahak yang susah dikeluarkan
DO :
1. Nampak Pasien terpasang verban pada bagian leher
2. Post Operasi hari ke 1
3. Terpasang Drain
4. WBC : 23,3 mmᶟ
5. TD : 130/60 mmHg
6. HR : 80 ×/ menit
7. RR : 20×/ menit
8. Suhu : 36,5 ̊c
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
Saraf Sekitar
pembedahan terpotong
Rasa nyeri
Resiko Infeksi
3. DS : Bersihan jalan Pembedahan
1. Pasien mengatakan ingin batuk untuk nafas tidak efektif
mengeluarkan dahaknya tapi pasien Bakteri/Alergen
merasakan nyeri
Produksi
mukus meningkat
DO :
1. Nampak Pasien terpasang verban
Akumulasi
pada bagian leher
mukus
2. Post Operasi hari ke 1
3. WBC : 6,7 mmᶟ
4. TD : 120/60 mmHg Obstruksi jalan
nafas
5. HR : 80 ×/ menit
6. RR : 20×/ menit
Bersihan
7. Suhu : 36,5 ̊c
jalan nafas tidak
efektif
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. N/ 53 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 3 Bedah Tumor/ 9
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko Infeksi ( D.0142 )
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif Berhubungan dengan Sekresi yang tertahan
( D.0001)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0077) Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan (1.08238) Manajemen Nyeri :
berhubunhan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
agen pencedera jam diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis menunjukkan (L.08066) karakteristik, durasi,
DS : Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,
1. PQRST : dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
pasien ingin batuk sedang menjadi 3. Identifikasi respons nyeri
dan berbicara menurun non verbal
Q : Nyeri yang 4. Identifikasi factor yang
dirasakan nyeri memperberat dan
tumpul meringkan nyeri
R : Nyeri di rasakan Terapeutik
pada leher 5. Berikan teknik
S : Skala nyeri 4 nonfarmakologi untuk
T: Nyeri dirasakan mengurangi nyeri
hilang timbul Edukasi
6. Ajarkan teknik
DO : norfarmakalogi pada
1. TTV : pasien untuk mengurangi
TD : 130/60 mmHg nyeri
Kolaborasi
S : 36,5 ̊c
7. Kolaborasi pemberian
N : 80 ×/ menit
analgesik
P : 20 ×/ menit
2. (D. 0142) Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi
DS : - keperawatan selama 3 × 24 Observasi
DO : -Terdapat luka jam diharapkan (L.09097) 1. Monitor tanda dan gejala
post op di bagian leher Tingkat infeksi menurun infeksi local dan
-Terpasang drain dengan kriteria hasil: sistematik
a. Tidak bengkak dari Terapeutik
1. WBC : 23,3 mmᶟ cukup smeningkat 2. Batasi jumlah pengunjung
2. TD : 130/60 mmHg menjadicukup menurun 3. Berikan perawatan kulit
3. HR : 80 ×/ menit diarea edema
4. RR : 20×/ menit 4. Cuci tangan sebelum dan
Suhu : 36,5 ̊c sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
5. Pertahankan teknik aseptic
pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
6. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik
4.
3. ( D.0001) Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan (I.01006) Latihan batuk
nafas tidak efektif keperawatan selama 3 × 24 efektif
DS : jam diharapkan (L.01001) Observasi
1. pasien mengatakan Bersihan jalan nafas 1. Identifikasi
banyak dahak yang meningkat dengan kriteria kemampuan batuk
susah dikeluarkan hasil: 2. Monitor adanya retensi
b. Produksi Sputum dari sputum
DO : cukup meningkat 3.monitor tanda dan
1. Nampak Pasien menjadi cukup menurun gejala infeksi saluran
terpasang verban nafas
bagian leher Terapeutik
2. Post Operasi hari 1. Atur posisi semi fowler
ke 1 2. pasang perlak dan
-WBC : 23,3 mmᶟ bengkok dipangkuan
-TD : 120/60 mmHg pasien
-HR : 80 ×/ menit 3. buang secret pada
-RR : 20×/ menit tempat sputum
-Suhu : 36,5 ̊c Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
2. Anjurkan Tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik,ditahan
selama 2 detik,kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
( dibulatkan ) selama 8
detik
3. Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam hingga
3 kali
4. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
Tarik nafas dalam yang
ke 3.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran,jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. N/ 53 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 3 Bedah Tumor/ 8
Tanggal : 7 Desember 2021
No. Diagnosis Waktu Implementasi
1. (D.0077) 14. 20 1. Kaji Nyeri
Nyeri Akut Hasil :
berhubungan P : Nyeri terasa saat pasien ingin batuk dan
dengan agen saat berbicara
pencedera Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
fisiologis R : Nyeri di rasakan pada wajah sebelah kanan
S : Skala nyeri 2
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
2. Ajarkan Teknik relaksasi
Hasil : Nyeri berkurang dengan skala 1
3. Kolaborasi pemeberian analgesic
a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam
Hasil : Nyeri berkurang
2. (D. 0142) 14.30 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Resiko infeksi dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum
menyentuh pasien
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci
tangan
3. Kolaborasi pemberian antibiotic
a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12
jam)
b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/
intravena/ 8 jam)
c. Pendarahan : Asam Tranexamat (500 mg/
intravena/8 jam)
EVALUASI
No. Tanggal Diagnosis Evaluasi
Keperawatan
1. 7/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri
Akut O:
berhubungan a. Keadaan umum baik
dengan agen b. Kesadaran Compomentis
pencedera c. Skala Nyeri 2
fisiologis A : Nyeri belum teratasi
P:
a. Kaji nyeri
b. Observasi vital sign
c. Ajarkan teknik relakssi
d. Kolaborasi pemberian obat
(D. 0142) S:-
Resiko infeksi O : Pembengkakan pada area leher
A : Resiko Infeksi
P:
a. Pertahankan teknik aseptic
b. Cuci tangan sebelum menyentuh pasien
Kolaborasi pemberian obat antibiotik
( D.0001) S : pasien mengeluh banyak dahak yang
Bersihan jalan tidak bisa dikeluarkan
nafas tidak O : -Pembengkakan pada area leher
efektif - Terpasang drain
A : pasien belum mampu untuk batuk
efektif karna masih nyeri pada area leher
P : Kolaborasi pemberian obat mukolitik
atau ekspektoran,jika perlu