Berikut ini akan ditampilkan beberapa aspek-aspek Bidang Hukum, yang penting bagi
pengembangan pengertian Sosiologi terhadap gejala hukum, baik menurut versi Soerjono
Soekanto maupun R. Otje Salman.
Menurut Soerjono Soekanto (1970: 62), peranan hukum sebagai alat pengubah
masyarakat, sangat berkaitan dengan aspek-aspek Pengadilan; Efek suatu peraturan
perundang-undangan dalam masyarakat; Tertinggalnya hukum di belakang perubahan-
perubahan sosial dalam masyarakat; Difusi hukum dan pelembagaannya; Hubungan antara
penegak atau pelaksana hukum dan; Masalah keadilan.
1. Pengadilan
5. Masalah Keadilan
Konsep keadilan seringkali dipahami secara berbeda antara anggota
masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lain atau antara aparat
penegak hukum yang satu dengan yang lain. Ada yang menganggap bahwa adil itu
apabila setiap anggota masyarakat mendapatkan hak dan kewajiban yang sama,
sementara anggota masyarakat yang lain dan demikian juga menurut apa yang
tercantum dalam GBHN, bahwa adil itu adalah memberikan hak dan kewajiban
terhadap anggota masyarakat sesuai dengan bobot daya baktinya terhadap negara
dan bangsa. Perbedaan persepsi ini sering membuat kewibawaan hukum menjadi
menurun.
Apapun yang ada dalam kehidupan dunia ini pastilah akan mengalami
perbahan, perubahan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif, untuk
mengantisipasi kemungkinan buruk dan suatu perubahan sosial, maka didalam
kehidupan manusia perlu sekali disiapkan suatu peraturan agar manusia
manjadi tidak lupa diri.
Meta Spencer ( 1979; 4-5 ) menyatakan bahwa : A Science is a branch of study that
is concerned and organizing facts,principles and methods.Maksudnya: Ilmu pengetahuan
adalah suatu cabang ilmu yang berkaitan dengan penemuan dan pengorganisasian fakta-
fakta, prinsip-prinsip, dan metode-metode.
Secara garis besar segenap ilmu pengathuan ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu ilmu pengetahuan alam atau natural sciences ( seperti: Fisika,
Biologi, dan Astronomi), yang mempelajari gejala-gejala fisik; dan ilmu pengetahuan
sosial atau social science, yang mempelajari hubungan dalam kehidupan manusia ( Bruce
J. Cohen, 1979 : 2).
Paul B. Horton dan Robert Horton (1971 : 1-4) menyatak bahwa ilmu pengetahuan terpilah
lagi menjadi 4 (empat) bagian pokok, meliputi: (1) Ilmu Pengetahuan Alam, seperti
Biologi, dan Geologi, yang mempelajari alam; (2) Ilmu Fisika, seperti Kimia dan Fisika,
yang mempelajari kehidupan benda-benda; (3) Ilmu Sosial, seperti Sosiologi dan Politik,
yang mempelajari kehidupan manusia; dan (4) Humaniora, seperti Bahasa, Literatur,
Filsafat, dan Seni, yang mempelajari kreasi intelektual dan estentika manusia.
Berikut ini ditampilkan sejumlah ilmu social untuk mempermudah pemahaman
kedudukan sosiologi hukum.
1. Ilmu Ekonomi
3. Sejarah
Kehidupan masa lalu, sebagaimana yang telah menjadi pokok perhatian
ilmu sejarah, pada proses pembahasannya, tidaklah mungkin terlepas dari
pemahaman latar belakang social masyarakat yang sedang dipelajarinya.
4. Geografi
Geografi sebagai ilmu yang sejak semula menaruh perhatian pada
keterkaitan antara kehidupan manusia dengan lingkungan alamnya. Sudah barang
tentu menjadi sangat berkaitan dengan tingkah laku manusia nterhadap alam
sekitarnya.
5. Psikologi
Psikologi sering pula disebut sebagai the science of mind. Ilmu ini
mempelajari proses mental seperti: Kegiatan berfikir, belajar, mengingat,
mengambil keputusan dan lain-lain dari manusia. Psikologi modern, mempelajari
pula mengenai perasaan, emosi, motivasi, personalita, dan sebagainya.
6. Antropologi
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari mahluk antropos atau
manusia, yang meliputi mempelajari sejarah terjadi dan perkembangan manusia
sebagai mahluk biologis.
Semenjak lahir di muka bumi sampai dengan dewasa dan bahkan samapi meninggal
dunia,manusia pastilah akan menjalin interaksi.pertama tama berinteraksi dengan ayah
ibunya,kemudian dengan saudara saudaranya,teman temannya dan akhirnya pada
masyarakat luas.
Keberadaan sejumlah jenis norma memiliki fungsi masing masing yang bersifat
saling mengisi dan saling menutupi kekurangan,sehingga membentuk system
pengendali social yang terpadu. Bentuk bentuk pelanggaran yang semula masih
sederhana dan mudah ditanggulangi,lambat laun akan makin rumit ditanggulangi.itulah
sebabnya kita mengenal bentuk bentuk pelanggaran norma dan kriminalitas yang
meliputi Kriminalitas konvensional,kriminalitas nonkonvensional,delik adat dan
tindakan asocial ,tindak illegal dsb.