I Pendahuluan
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)
merupakan satu diantara penyebab penyebab utama di dunia dan telah
memberikan dampak luas pada masalah kesehatan berupa kesakitan dan
kematia. IMS yang dapat disembuhkan diantaranya : GO, Klamidia Sifilis dan
Trikomoniasi.
Infeksi Menular Seksual (IMS) ditularkan melalui hubungan seksual, Infeksi
Menular Seksual (IMS) akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual
dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, anal dan oral. Infeksi
Menular Seksual (IMS) dapat meningkatkan resiko terinfeksi HIV sebanyak tiga
kali lipat atau lebih.
II Latar Belakang
Dalam mengupayakan berbagai strategi program untuk meningkatkan akses
dan kualitas layanan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, pasien IMS,TBC,
Transjender, Pengguna napsa,warga binaan dan PSK dalam memberikan
pelayanan kesehatan dimasyarakat, Puskesmas dituntut bisa memberikan
pelayanan sebaik- baiknya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk memutus
mata rantai penularan adalah meningkatkan peran fasilitas pelayanan kesehatan
dalam penatalaksaan yang diperlukan untuk eliminasi penularan.Upaya Eliminasi
Penularan HIV, sifilis dan Hepatitis B memiliki pola penularan yang relative sama
yaitu melalui hubungan seksual, pertukaran/kontaminasi darah secara vertical dari
ibu kepada anak. Penularan penyakit-penyakit tersebut ke bayi dapat dicegah
dengan imunisasi, skrining dan pengobatan penyakit infeksi pada ibu.
Infeksi HIV, sifilis dan Hepatitis B pada anak lebih dari 90% tertular dari
ibunya.
Prevalensi infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada ibu hamil berturut-turut 0,3%,
1,7% dan 2,5%. Resiko penularan dari ibu ke anak Hiv adalah 20-45%, untuk
sifilih adalah 69-80% dan untuk hepatitis B adalah lebih dari 90%.
Menurut data Puskesmas Panggung jaya meyatakan bahwa pemeriksaan
status HIV tahun 2020 yang dilayani sesuai standar pada ibu hamil sebanyak 300
orang dan pada pasien TBC sebanyak 18 orang total keseluruhan 318
(84,57%),orang dan dinyatakan nonreaktif semua. Pemeriksaan status Hepatitis
tahun 2020 yang dilayani sesuai standar pada ibu hamil sebanyak 300 orang :
Reaktif 8 dan Non reaktif 292 orang. Dan pemeriksaan status sifilis tahun 2020
yang dilayani sesuai standar pada ibu hamil sebanyak 300 orang : Reaktif 1 dan
Non reaktif 299 orang.
III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan dteksi dini Triple Eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis) di
Puskesmas Panggung Jaya.
b. Tujuan Khusus
Petugas kesehatan mampu melakukan :
Deteksi dini Triple Eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis) pada kelompok
masyarakat yang beresiko tinggi.
Melakukan rujukan kasus pada mereka yang menunjukan hasil pemeriksaan
laboratorium (HIV, Sifilis dan Hepatitis) reaktif.
Melakukan upaya pencegahan.
VI Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
a. Penyakit HIV-AIDS
Ibu hamil sebanyak (320 orang)
Pasien TBC + sebanyak ( 47 orang)
Patner notifikasi sebanyak ( 110 orang)
b. Penyakit Hepatitis
Ibu hamil sebanyak (320 orang)
Bayi dari Ibu hamil dengan Hepatitis B positif
c. Penyakit Sifilis
Ibu hamil sebanyak (320 orang)
b. Pelaporan
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan akan di laporkan
kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan di serahkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Mesuji.
c. Evaluasi Kegiatan
Program akan di evaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 (tiga) bulan sekali .
Program akan di evaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 (satu) tahun sekali