Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOLOGI DASAR

DISTRIBUSI OBAT

DISUSUN OLEH :

SITI NURHAYATI (16160055)

DOSEN PENGAMPU : Apt, HELMICE AFRIYENI, M. Farm

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

S1 FARMASI

PADANG

2021
DISTRIBUSI OBAT

Distribusi obat adalah tahapan farmakokinetika setelah proses absorbs obat mencapai
sirkulas sistemik. Obat didistribusikan ke berbagai bagian tubuh melalui aliran darah. Pada
distribusi awal obat mengikuti alira darah menuju jaringan/organ yang mempunyai perfusi tinggi
dengan darah seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, sehingga cepat terjadi kesetimbangan
dengan sirkulasi sistemik sehingga merupakan kompartemen yang sama dengan sirkulasi
sistemik dan selanjutnya disebut kompartemen sentral. Pada tahap berikutnya obat terdistribusi
kejaringa lemak, tulang, otot, kulit, jaringan ikat yang mempunyai perfusi lebih rendah. Obat-
obat yang tidak larut lemak atau tidak sesuai karakteristiknya dengan jaringa-jaringan diatas,
tidak mengalami distribusi pada tahap ini. Obat-obat yang masuk golongan ini adalah obat-obat
yang mempunyai sifat polar, banyak berada dalam sirkulasi sistemik, selanjutnya dikelompokkan
dalam obat yang mengikuti kompartemen satu. Tetapi pada obat-obat yang mempunyai kelarutan
yang cukup dalam lemak, mempunyai kesusaian karakteristiknya dengan jaringan/organ tertentu,
obat akan didistribusikan kedalam jaringan selanjutnya akan tejadi keseimbangan dengan
sirkulasi sistemik, obat-obat yang termasuk dalam kelompok ini dikatakan obat mengikuti model
kompartemen dua dan tiga.

Dalam darah obat akan diikat oleh protein plasma dengan berbagai ikatan lemah (ikatan
hidrofobik, van der waals, hydrogen da ionic). Ada beberapa macam protein plasma :

 Albumin : mengikat obat sam dan obat-obat netral (missal steroid) serta bilirubin dan
asam-asam lemak.
 Alfa glikoprotein : mengikat obat-obat basa
 CBG (korstikosteroid binding globulin : khusus mengikat korstikosteroid
 SSBG (sexs steroid binding globulin) : khusus mengikat hormone kelamin

Obat yang terikat oleh protein plasma akan dibawa oleh darah keseluruh tubuh. Kompleks
obat-protein terdisosiasi dengan sangat cepat (t1/2 20 milidetik). Obat bebas akan keluar ke
jaringan (dengan cara yang sama seperti masuknya obat kedalam pembuluh darah) ketempat
kerja oba, kejaringan tempat depotnya, kehati (dimana obat mengalami metabolism menjadi
metabolit yang dapat dikeluarkan melalui empedu atau masuk kembali ke darah), dan ke ginjal
(dimana obat/metabolitnya dieksresi kedalam urin).
Dijaringan, obat yang larut air akan tetap berada diluar sel (di cairan interstisial). Sedangkan
obat yang larut lemak akan berdifusi melintasu membrane sel dan masuk kedalam sel. Namun
karena perbedan pH didalam sel (Ph=7) dan luar sel (ph=7,4), maka obat-obat asam lebih banyak
diluar sel dan obat-obat basa lebih banyak didalam sel. Contoh akumulasiobat didalam jaringan
adalah kuinakrin dalam hati, DDT dalam jaringan lemak, Pb dalam tulang. Digoxin dalam otot
jantung dan otot skelet, klorpromazin dalam otak. Oleh karena ikatan obat dalam protein plasma
merupakan ikatan yang reversible :

Obat+protein↔obat-protein, maka obat bebas telah keluar jaringan, obat yang terikat
protein akan bebas sehingga distribusi berjalan terus sampai habis.

Ikatan dengan protein plasma ini kuat untuk obat yang lipofilik dan lemah untuk obat
yang hidrofilik. Ikatan dengan protein plasma ini terutama penting untuk obat-obat yang lipofilik
agar dapat dibawa oleh darah keseluruh tubuh karena obat lipofilik jika tidak terikat protein akan
segera berdifusi keluar dari pembuluh darah (melintasi membrane sel endotel)

VOLUME DISTRIBUSI

Volume distribusi adalah volume dimana obat terdistribusi dalam kadar plasma :

FD
Vd=
C

Dimana :

F : bioavaibilitas

D: dosis obat

C : kadar obat dalam plasma

Jadi Vd bukanlah volume anatomis yang sebenarnya, tapi hanya volume semu yang
menggambarkan luasnya distribusi obat dalam tubuh. Kadar plasma yang tinggi menunjukkan
obat terkonsentrasi dalam darah sehingga Vd nya kecil. Sebaliknya kadar plasma yagn kecil
menunjukkan obat tersebar luas dalam tubuh atau terakumulasi jaringan sehingga Vd nya besar,
 Vd fenilbutazon 0,1 L/kg, berarti obat ini terkonsentrasi dalam darah
 Vd kafein 0,6L/kg, berarti obat ini tersebar dalam cairan tubuh total
 Vd digoxin 7L/kg = 350/50 kg, berarti obat ini terakumulasi dalam jaringan

Sawar darah otak merupakan sawar antara darah dan otak yang dibentuk oleh sel-sel
endotel pembuluh darah kapiler diotak membentuk tight junction (tidak ada lagi celah diantara
sel-sel endotel tersebut) pembuluh darah kapiler ini dbalut oleh tangan-tangan atrosit otak yang
merupakan berlapis-lapis membrane sel. Dengan demikian hanya obat baik dalam lemak yang
dapat melintasi sawar darah otak. Akan tetapi obat larut lemak yang merupakan substrat P-gp
atau MRP akan dikeluarkan oleh P-gp atau MRP yang terdapat pada membrane sel pembuluh
kapiler (sawar darah otak). Dengan demikian P-gp menunjang fungsi sawar darah otak untuk
melindungi otak dari obat yang efeknya merugikan, contoh loperamid, obat ini akan larut lemak
tapi juga substrat P-pg maka tidak masuk otak.

Sawar uri (placental barrier) terdiri dari satu lapis sel epitel vili dan satu lapis sel endotel
kapiler dari fetus, jadi mirip sawar saluran cerna. Karena obat ini dapat diabsorbsi melalui
pemberian oral juga dapat masuk fetus melalui sawar uri. P-pg pada sawar uri, seperti halnya
pada sawar darah otak, juga berfungsi untuk menunjang fungsi sawar untuk melindungi fetus
dari obat yang berefek merugikan.

Interaksi pergeseran protein, obat-obat asam akan bersaing untuk berikatan denga albumin
ditempat ikatan yang sama (antar obat-obat yang mengikat site I atau antar obat-obat yang
mengikat site II), dan obat-obat basa akan bersaing untuk berikatan denga alfa glikoprotein.
Karena tempat ikatan pada protein plasma tersebut terbatas, maka obat yang pada dosis terapi
telah menyebabkan jenuhnya ikatan akan menggeser obat lain yang terikat pada tempat ikatan
yang sama sehingga obat yang tergeser ini akan lebih banyak bebas. Selanjutnya obat yang bebas
ini akan keluar dari pembuluh darah dan menimbulkan efek farmakologik atau dieliminasi dari
tubuh. Interaksi pergeseran protein akan bermakna secara klinik jika obat yang digeser
memenuhi tiga syarat berikut :

 Ikatan protein tinggi : ≥ 85 % sehingga kadar obat lebih rendah, akibatnya pergeseran
sedikit saja sudah meningkatkan jumlah obat bebas secar bermakna (puluhan persen).
 Volume distribusi kecil (≤ 0,15L/kg), sehingga peningkatan jumlah obat bebas tidak
habis terdistribusi (yang terjadi jika Vd nya luas) tapi memberikan peningkatan kadar
plasma yang cukup bermakna. Obat-obat yang mempunyai Vd kecil adalah obat-obat
asam karena penyebarannya lebih banyak diluar sel.
 Margin of safety (batas keamanan) sempit, sehingga peningkatan kadar plasma yang
relative kecil sudah bermakna secara klinik.

Yang memenuhi syarat sebagai obat penggeser adalah obat-obat yang pada kadar terapi
menjenuhkan ikatannya pada protein, misalnya fenilbutazon, asam valproate dan sulfanamid
untuk albumin site II, sedangkan asam salisilat dan naproksen untuk albumin site I maupun site
II. Sebagai contoh, fenilbutazon adalah obat asam yang dosis terapi telah menjenuhkan ikatan
pada site I albumin plasma. Jika diberikan bersama warfarin, yang juga obat asam dan juga
terikat pada site I albumin plasma (99%), maka fenilbutazon akan menggeser warfarin dari
ikatannya dari albumin, dan warfarin bebas yang meningkat (Vd 0,14 L/kg) akan menimbulkan
perdarahan. Fenilbutazon juga akan menggeser tolbutamid dari ikatannya dengan albumin
plasma (96%), dan tolbutamid bebas yang meningkat (Vd 0,12 L/kg) akan menimbulkan
hipoglikemia.

Beberapa factor yang mempengaruhi distribusi obat :

 Karakteristik jaringan (aliran darah koefisien partisi, kelarutannya dalam lemak)


 Status penyakit yang dapat mempengaruhi fisiologi
 Ikatan obat protein
Referensi :
Aslam, Moh, et al. 2003. Farmasi Klinis- Menuju Pengobatan Rasional Dan
Penghargaan Pilihan Pasien. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo
Gunawan, Sulistia Gan. 2016. Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai