Anda di halaman 1dari 5

Upaya Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam Pemulihan Ekonomi

Pasca Pandemi
Achmad Lutfi Noor Aziz1
D1AKR, IAIN Kudus
PENDAHULUAN

pedagang kaki lima atau biasa disebut PKL ini sudah tidak asing kita dengar, PKL
bisa diartikan kumpulan orang yang berdagang di trotoar jalanan, dan terkadang juga
terdapat di beberapa kawasan tertentu. Istilah tersebut digunakan untuk para penjajah
yang berdagang di jalan yang diperuntukkan pejalan kaki. Menurut Peraturan Daerah No 3
Tahun 2014 Tentang Pertataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima yang dimaksud
dengan Kaki Lima selanjutnya disebut dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah pelaku
usaha yang melakukan usaha dengan sarana perdagangan yang bergerak ataupun tidak
bergerak, menggunakan fasilitas sosial, fasilitas umum, lahan ataupun bangunan yang
dipakai pun milik pemerintah atau swasta yang bersifat sementara (tidak menetap). (Yetty
sarjono, 2005)

Mengenai perkembangan adanya PKL di kawasan wisata sering kali dijumpai berbagai masalah,
seperti keamanan dan ketertiban masayarakat, terkesan kumuh, liar, merusak keindahaan tata
letak kawasan wisata. Dalam pandangan masyarakat setempat, PKL ini sebagai bagian dari
masalah dalam ketertiban, seperti yang banyak di tampilkan media informasi. Namun, sejatinya
jika keberadaannya dikelola dengan konsisten keberadaan PKL ini justru menambah nilai
keindahan sebuah lokasi wisata. (Tjuju FAtimah, 2011)

Khususnya di sekitaran tempat wisata para PKL mengupayakan kebutuhan kehidupannya


agar sejahtera, beberapa PKL ini mengeluhkan menurunnya pendapatan dagang mereka
dikarenakan pandemi, diantaranya mengeluh kurangnya pendapatan untuk membiayai sekolah
anak mereka, dimana sekolah pada saat itu pun diadakan secara online semakin bertambah
kebutuhan sekolah anak, seperti membeli kuota internet untuk mengakses pembelajaran. Selain
itu juga tetap diwajibkan untuk membiayai bulanan sekolah tanpa ada keringanan apapun, Tempat
wisata yang ditutup oleh pemerintah membuat PKL ini kesulitan untuk mencukupi kebutuhan
hidup mereka karena semakin hari hasil dari kerja mereka semakin berkurang. Para PKL dilarang
berjualan untuk sementara waktu hingga batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah dengan
tujuan untuk mengurangi penularan wabah yang sudah menyebar luas. di sisi lain, bantuan dari
pemerintah yang dijanjikan kepada para pkl ini tidak secepatnya terpenuhi.

Selain menuai pertentangan, Pandemi ini juga menimbulkan konflik sosial di lingkungan
masyarakat, terutama mereka yang didiskriminasi dan ketimpangan sosial serta politik yang tajam
sangat rentan sekali terjadinya konflik dan pertikaian antar kelompok sosial di masyarakat yang
pengangguran. Beberapa PKL tidak dapat menjualkan dagangannya. Akan tetapi, banyak juga
yang berkreatif beralih profesi, salah satunya mencoba bisnis Online, ada juga yang mencari
pekerjaan sampingan, setidaknya ada penghasilan guna mencukupi kebutuhan hidup mereka.
PKL saling tukar keluhan antar PKL lainnya mengenai adanya peraturan yang diberikan untuk
kawasan parkir tersebut. Karena, ditempat itulah mereka berpenghasilan sejak beberapa tahun
lamanya, pemerintah menutup kawasan tersebut tanpa ada bantuan yang bisa menjamin
kebutuhan mereka. Bantuan dari pemerintah yang datang pun masih dinilai kurang oleh para PKL
ini. Sehingga bila kondisi ini dibiarkan begitu saja terus-menerus dapat menimbulkan
permasalahan yang lebih serius antara pemerintah dengan PKL ini.
1
Penulis merupakan mahasiswa semester satu di IAIN KUDUS pada Program Studi Akuntansi Syariah
Menurut pengakuan salah satu pedagang (PKL), sudah tiga bulan lebih tidak berjualan
usai melonjaknya kasus pandemi covid-19 di berbagai kabupaten seluruh Indonesia.

ISI

Dikutip dari siaran pers laman website ekon.go.id, dengan keadaan yang seperti itu.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan mengenai
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Selasa (20/07/2021). Beliau
memberikan penjelasan tentang kebijakan penerapan PPKM merupakan suatu kebijakan yang
tidak mungkin dihindari dikarenakan untuk menekan peningkatan kasus Covid-19, selain itu,
supaya rumah sakit yang menampung pasien Covid-19 juga tidak kelebihan pasien sesuai degan
kapasitas yang disediakan Rumah Sakit. (ekon.go.id, 2021) Karena masih banyak yang
melanggar peraturan dari pemerintah, akhirnya tingkat kondisi pandemi semakin meningkat
sehingga membuat kebijakan dari pemerintah juga diperpanjang dan berpengaruh juga kepada
keadaan perdangan para PKL yang semakin lama semakin memburuk. “Akan terus dilakukan
evaluasi dan monitoring perkembangan laju kenaikan Covid-19 dan berbagai indikator yang
lainnya.hasil dari 5 hari evaluasi akan menjadi dasar pembukaan secara bertahap atas
pembatasan kegiatan masyarakat,” tutur Mentri koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartanto, dalam konferensi pers Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait perkembangan Terkini
penerapan PPKM secara virtual di Jakarta, Rabu, 21/7/2021. (ekon.go.id, 2021)

Pemerintah memberikan kebijakan peraturan berjualan dan berlakunya jam malam baik
bagi PKL sendiri ataupun masyarakat setempat sampai waktu yang ditentukan, inti point penting
dari kebijakan yang diberikan pemerintah kepada seluruh masyarakat termasuk untuk PKL.
Diberlakukannya jam malam baik masyarakat ataupun PKL ini dilarang keluar rumah dan
berjualan melebihi batas yang diberikan pemerintah, pemerintah mengizinkan masyarakat keluar
rumah dan untuk yang PKL diizinkan berdagang dengan batasan waktu tertentu. Kedua,
pemerintah melarang masyarakat untuk berkerumun karena dapat menyebabkan penyebaran
wabah dengan cepat. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang hendak membeli makanan di warung
para PKL ini maka, makanannya harus dibungkus dibawa pulang dimakan di rumah, tidak
diperbolehkan makan di tempat, dan jika keluar rumah hendak pergi diwajibkan untuk mematuhi
protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga-jarak, dan mencuci tangan. Bagi yang
melanggar peraturan-peraturan dari pemerintah akan dikenakan sanksi ataupun denda. Namun, di
masa-masa pandemi ini membuat pandangan masyarakat terhadap kebijakan yang diberikan
pemerintah tidak efektif bahkan ada yang menganggap remeh sebagai lelucon, sehingga masih
banyak masyarakat yang melanggar, akibatnya penyebaran wabah semakin mudah dan nasib
para PKL ini seperti tidak dihiraukan oleh pemerintah yang mungkin disebabkan fokusnya
pemerintah untuk menangani masa-masa pandemi yang terjadi sekarang. Akan tetapi, hal
tersebut sedikit melegakan apa yang dialami para PKL ini, mereka masih dizinkan berjualan
meskipun dengan batas waktu tertetu. sehingga, mereka memiliki penghasilan guna mencukupi
kebutuhan hidup. Pemerintah juga menentukan banyaknya tambahan anggaran atau bantuan
guna memulihkan ekonomi Nasional dan program perlindungan sosial lainnya. “program tersebut
nantinya akan diutamakan di wilayah yang menerapakan PPKM level 4, diantaranya untuk wilayah
Bali dan Jawa ada 122 Kabupaten/kota, dan 15 Kabupaten/Kota untuk wilayah luar Bali dan Jawa”
tutut Menko Airlangga. (ekon.go.id, 2021) Selain itu, melalui TNI/Polri Pemerintah juga
memberikan insentif bagi Usaha Mikro ataupun Super Mikro yang sifatnya informal seperti
warung, PKL, lapak jajanan, dll. Untuk mendapatkan bantuan insentif tersebut pelaku usaha harus
mendaftar program bantuan yang diberikan oleh pemerintah, kemudian TNI/Polri melakukan
pengecekan data ke Pemda (dinas daerah terkait) dan memastikan bahwa data dari pendaftaran
tersebut valid dan tidak termasuk dari penerima BPUM supaya tidak terjadi duplikasi bantuan, jika
semua sudah tervalidasi maka TNI/Polri ini menetapkan pemilik resmi dari data para pendaftar
penerima bantuan.
Anggota aparatur negara ini yang akan memberikan langsung kepada pelaku usaha
dengan mendatangi lokasi usaha, sekaligus memastikan kesesuaian data yang diisi di
pendaftaran program yang diberikan pemerintah sebelumnya. Dengan tanda tangan dan
foto/dokumentasi para TNI/Polri ini akan merekap data dan mengisi laporan guna
pertangunggjawaban dan akuntabilitas.

Sumber : Ekon.go.id

Dengan adanya bantuan sosial dan insentif dari pemerintah warga PKL sedikit lega dan
semangat guna mencukupi kebutuhan sesuai dengan profesinya yang dimasa pandemi ini adalah
masa masa sulit yang mau tidak mau harus dilawan oleh para pelaku PKL ini, salah satu daerah
di Indonesia mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol semangat mereka dalam
menghadapi pandemi, selain warga PKL warga biasa juga memasang bendera merah putih
sebagai simbol melawan pandemi. “Kami memang terdampak pandemi Covid-19, kami ingin
pandemi ini segera berakhir,” tutur Rini, salah seorang PKL. Minggu (1/8/2021). Ia mengaku
dengan mengibarkan bendera nasional Negara Indonesia untuk menggairahkan semangat
bersama guna memberantas pandemi Covid-19. (Eko Sudjarwo, 2021) PKL yang beralih profesi
dari PKL hingga bisnis Online pun ada juga yang kembali dengan profesi sebelumnya (PKL), jadi
mereka memanfaatkan bisnis Online-nya umtuk memasarkan atau mempromosikan dagangannya
sehingga pembeli yang datang ke lokasi dagang tidak melebihi kapasitas yang ditentukan oleh
kebijakan pemerintah sebelumnya.

Sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 merubah berbagai sektor negara Indonesia,
salah satunya di sektor Perekonomian, seluruh usaha baik Mikro kecil maupun menengah semua
terkena imbas dari pandemi ini. Menurut Aliianz indonesia, untuk mempertahankan usaha yang
telah dijalani para PKL ini memiliki strategi yang dijalankan guna memulihkan perekonomian
dimasa pandemi diantaranya melakukan promosi kerja sama dengan pelaku usaha lainnya yang
dapat berupa biaya dalam promosi produk atau jasa pada sebuah usaha dengan usaha lainnya,
memperluas pasar dagang dengan Go-Online, ini merupakan kesempatan dimasa pandemi untuk
memperkenalkan usaha mikro yang dimiliki baik kelas menengah ataupu kelas kecil kepada dunia
luar melalui sarana media Online atau bisa dengan menjadi mitra dari platform E-Commerce yang
sudah ada saat ini, ang terkahir, kita bisa mempertahankan usaha kita dengan menciptakan hasil
usaha lain atau usaha yang baru, pelaku usaha harus beradaptasi dengan kondisi pandemi yang
secara tiba-tiba melanda seperti yang terjadi saat ini. Dengan beradaptasi sesuai kondisi
diharapkan para PKL ini memiliki usaha yang lebih tinggi pendapatannya di masa pasca pandemi
nanti.

PENUTUP

Wabah Covid-19 dikabarkan sudah mereda, kondisi tersebut juga terjadi di berbagai
negara Eropa seperti Italia, Prancis, dan Spanyol, dan beberapa negara lainnya. Dampak
yang diakibatkan Pandemi ini juga luar biasa khususnya disektor perekonomian dunia dan
negara negara yang terdampak, ancaman resesi bahkan sudah didepan pandangan.
Imbasnya pun dialami oleh negara Indonesia yang mengalami kontaksi hingga 5,32%.
Adanya potesi dampak tersebut ddah diperkirakan oleh beberapa pihak, antara lain IMF,
Worldbank dan WorldEfocomy, pada maret dan juni 2020 lalu. Pihak tersebut
menyampaikan informasi dan prakiraan berbagai indikator fiskal moneter negara-negara
yang terdampak. Tim Ekonomi IMF memprediksi selama masa Pandemi berbagai negra
mengalami kontraksi dari 4,8% hingga 10,7% baik bagi negara berkembang ataupun negara
maju. (Dedi Junaedi, 2020)

Di tahun 2020 Covid-19 menjadi perhatian kalangan masyarakat indonesia karena


menimbulkan banyak kerugian akibat pandemi ini yang memengaruhi segala aspek
perekonomian Indonesia, beberapa dampak yang diakibatkan pandemi ini, antara lain :

1. Terjadinya PHK besar-besaran


2. Terjadinya penurunan PMI manufacturing indonesia mencapai 45,3% pada maret
2020
3. Terjadinya penrunan impor sebesar 3,7%. (Zulkipli, 2021)

Perekonomian sangat terpengaruh oleh adanya wabah pandemi ini, seluruh dunia
menghadapi perkonomian yang menurun dan mengakibatkan kontraksi sangat dalam
membuat seluruh dunia membatasi mobilitas secara ketat sesuai kebijakan pemerintah
dunia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Seminar Nasional ISEI Tahun 2021
mengatakan diantaranya negara-negara dunia ini ada yang menerapkan kebijakan
lockdown yang memberikan konsekuensi perekonomian memburuk.Beliau juga mengatakan
perdagangan internasional mengalami penurunan yang disebabkan pembatasan mobilitas.
Diharapkan pada akhir tahun 2021 menjelang tahun 2022 terjadi pemulihan Rebound dan
Recovery , Kata Menteri Keuangan. Meskipun demikian Menkeu mengingatkan hal tersebut
bukan jaminan, seluruh negara dengan berbagai usaha dihadapkan pada ketidakpastian.
Selain munculnya varian baru, efek dari berbagai upaya tersebut juga sangat ditentukan
oleh jalan perekonomian negara tersebut. “Kita dalam mengelola perekonomian juga harus
tetap mengupayakan adanya pemulihan Rebound karena perekonomian bisa dan harus
mulai kembali lagi bergerak. Ekonomi Indonesia dengan berbagai langkah yang dilakukan
oleh pemerintah telah berhasil mencapai melebihi Pre-crisis level,” tutur Menteri Keuangan.
Berdasarkan kuarti riil pada tahun 2021 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya bahkan
sebelum krisis.
Menteri Keuangan menyampaikan bahwa langkah pemulihan apapun yang
dilaksanakan berjalan dengan baik, baik dalam mengani covid-19 atau pun kebijakan yang
dilakukan pemerintah. Hal tersebut merupakan langkah yang cukup baik sehingga
diharapkan bisa terus berjalan memperbaiki dan menyempurnakan kebijkan untuk masa
yang akan datang. Meskipun begitu, Menkeu kembali mengingatkan bahwa hal tersebut
ditentukan oleh kemampuan negara Indonesia dalam mengendalikan covid-19. Seperti yang
terlihat munculnya varian baru bisa menyebabkan momentum pemulihan menjadi
terdisrupsi. (kemenkeu.go.id, 2021)

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Junaedi, F. S. (2020). View of DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI NEGARA-NEGARA TERDAMPAK. Jurnal.Bppk.Kemenkeu.Go.Id.
https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/snkn/article/view/600/323

Eko Sudjarwo. (2021). PKL Lamongan Kibarklan Bendera Merah Putih sebagai Simbol lawan
Pandemi. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5665467/pkl-lamongan-kibarkan-
merah-putih-sebagai-simbol-lawan-pandemi

ekon.go.id. (2021). penerapan ppkm untuk mengendalikan laju Covid-19 dan menjaga kehidupan
masyarakat. Ekon.Go.Id. https://ekon.go.id/publikasi/detail/3159/penerapan-ppkm-untuk-
mengendalikan-laju-covid-19-dan-menjaga-kehidupan-masyarakat

kemenkeu.go.id. (2021). Pemerintah Terus Upayakan Pemulihan Ekonomi, namun Tetap Waspada
terhadap Pandemi Covid. Kongres Issei XXI Dan Seminar Nasional 2021.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-upayakan-pemulihan-
ekonomi-namun-tetap-waspada-terhadap-pandemi-covid/

Tjuju FAtimah. (2011). Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai alternatif solusi dalam mengatasi
kemiskinan dan pengangguran. Ilmiah Mimbar Demokrasi, Vol 10 No 2 April 2011, 10(vol 10 no
2 (2011) jurnal ilmiah mimbar demokrasi, vol 10 no 2 april 2011).

Yetty sarjono. (2005). pergulatan pedagang kaki lima di perkotaan (Y. Sarjono (ed.)).
Muhammadiyah University press, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zulkipli, M. (2021). Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Syariah Vol.1 No 1, Maret 2021, 1.

Anda mungkin juga menyukai