Anda di halaman 1dari 4

Rumah tangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan

fisik dan biasanya tinggal serta makan dari satu dapur. Makan dari satu dapur
berartipembiayaan keperluan apabilapengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-
sama (Badan Pusat Statistik, 2013)

Jenis rumah tangga terdiri dari beberapa kategori dan dibedakan menurut jenis permukiman,
yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus. Rumah tangga biasa adalah seorang atau
sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan
biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Rumah tangga terdiri dari bapak, ibu,
dan anak. Rumah tangga termasuk juga seorang yang menyewa kamar atau sebagian
bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri. Keluarga yang tinggal pada dua bangunan
sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus terdapat dalam blok
yang sama. Pondokan dengan pemondoknya kurang dari 10 orang.

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit
kecil atau dalam keseluruhan ekonomi), yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga.
Covid-19 sangat berdampak pada fungsi konsumsi, lebih dari dua pekan virus corona
mengancam pertumbuhan konsumsi salah satunya, konsumsi retail. Banyak perusahaan yang
tutup dan menghentikan operasionalnya akibat kekhawatiran terhadap dampak virus tersebut.
Dampak virus ini jangka panjang yang mampu membuat anjlok jika terus menyebar
keberbagai wilayah.

Tanpa kita sadari naiknya harga masker dan hand sanitizer juga berpengaruh terhadap
perlindungan konsumen. sudah saatnya kenaikan harga masker membuat konsumen mengerti
akan hak-haknya tetapi faktanya para konsumen tidak mengerti bahwa terdapat hak-hak
mereka yang tidak terpenuhi. dengan adanya kenaikan harga masker ini ada beberapa hak-
hak konsumen yang dilanggar atau tidak terpenuhi. seperti hak atas informasi yang benar
jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa. dari hak konsumen ini kita
tahu bahwa harga masker bukanlah harga yang sebenarnya atau tidak sesuai dengan harga
normal, hal itu disebabkan oleh naiknya permintaan masker dan hand sanitizer membuat
harga masker dan hand sanitizer juga ikut melambung tinggi.

Berikutnya hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa yang
digunakan mengenai hal ini banyaknya keluhan para konsumen yang tidak mampu membeli
masker dengan harga yang tinggi sehingga para konsumen mengeluh namun mengeluhnya
konsumen itu sama sekali tidak menurunkan harga masker itu artinya keluhan konsumen
tidak didengarkan bahkan tidak berpengaruh terhadap masalah atau keluhan yang ada.

Kemudian hak konsumen untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif. seperti yang telah kita lihat dan kita ketahui bahwa beberapa waktu yang lalu
telah terjadi kasus penimbunan masker dan hand sanitizer di beberapa daerah di Indonesia
titik kasus tersebut terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi
Selatan, Kalimantan Barat,dan Kalimantan Timur. hal ini tentunya sangat melanggar hak-
hak konsumen karena telah diperlakukan secara tidak jujur bahkan ada juga pihak-pihak yang
berbuat curang dengan cara mengumpulkan masker-masker dan yang sudah terpakai
kemudian dijual kembali. sehingga hal ini dapat menjadi acuan agar tidak ada kasus-kasus
yang merugika n konsumen dan melanggar hak-hak konsumen untuk selanjutnya.

KESIMPULAN

Apabila masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah termasuk berbelanja, menghindari


keramaian, hingga kontak antarindividu, maka kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
mendorong permintaan tidak akan efektif. Menurut Chatib (2020), ada baiknya bagi
pemerintah untuk memfokuskan kebijakan fiskal pada perkotaan karena perkotaan memiliki
kepadatan penduduk yang lebih besar dan intensitas interaksinya juga lebih masif. Oleh
karena aktivitas perekonomian bagaimanapun bakal terganggu karena berkurangnya
interaksi, maka lebih baik pemerintah mengalokasikan anggarannya untuk program
kesehatan. Misalnya, dengan memastikan bila penderita Covid-19 meningkat masif, fiskal
perlu digelontorkan ke rumah sakit, dokter, obat, serta asuransi bagi penderita.

Perlu ada kebijakan fiskal dalam rangka memastikan kelompok menengah bawah terpenuhi
kebutuhannya melalui bansos. Selain itu, pemerintah perlu merealokasikan belanja yang
kurang penting dan bukan prioritas mengingat besarnya kebutuhan dana sembari
meningkatkan defisit anggaran. Stok pangan perlu dipastikan agar tidak timbul kenaikan
harga pangan yang bisa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Setelah situasi
kembali normal, barulah kebijakan countercyclical baik dari fiskal maupun moneter dapat
dilakukan untuk mendorong aggregate demand secara efektif.

Merujuk pada crisis persona milik ADA, minat berbelanja masyarakat Indonesia tidak hilang.
Terutama untuk belanja online, minat tersebut justru tumbuh pesat selama situasi krisis ini
berlangsung. Dengan ditutupnya mayoritas pusat perbelanjaan, belanja online menjadi pilihan
utama dalam memenuhi kebutuhan, mulai dari harian hingga hobi.

Melihat minat belanja yang tidak reda, hal ini membuka peluang bagi bisnis perbankan,
finansial, dan servis keuangan lainnya. Apalagi, beberapa platform jual beli online
menganjurkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara cashless dengan
memanfaat servis pembayaran seperti kartu kredit, transfer, atau e-wallet.

Jadi, lanjutnya, ini merupakan saat yang tepat bagi bisnis perbankan, finansial, dan servis
keuangan untuk menggenjot pemasaran.

Aktivitas Turun 53 Persen

Selanjutnya Mankovski mengutarakan dorongan untuk melakukan social distancing membuat


aktivitas warga Jakarta berkurang. Dibandingkan dengan akhir Februari 2020, jumlah orang
yang beraktivitas di area central business district Jakarta berkurang 53 persen hingga pekan
ketiga Maret.

Mankovski mengemukakan bukan hanya aktivitas di area bisnis yang berkurang. Jumlah
individu yang melakukan perjalanan ke luar kota seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bali pun
berkurang hingga pekan ketiga Maret.
Kunjungan ke Bali misalnya, berkurang 33 persen dibandingkan dengan Februari. Sementara
itu, kunjungan ke Bandung dan Yogyakarta susut 35 persen.

Hasil pantauan ADA Indonesia, kunjungan ke pusat perbelanjaan juga berkurang. ADA
mencatat penurunan kunjungan ke sejumlah mal besar di Jakarta sejak 15 Maret. Rata-rata
penurunan kunjungan di beberapa mal tersebut lebih dari 50 persen dibandingkan dengan
awal tahun 2020.

“COVID-19 mengubah kehidupan kita. Dalam situasi ini, kita lebih memilih untuk berdiam
di rumah dibandingkan dengan bepergian. Social distancing juga membuat kita banyak
menghabiskan waktu di ruang digital baik untuk bekerja, berkomunikasi, belanja, atau
sekadar mencari hiburan,” ujar Mankovski.

“Social distancing juga membuat kita banyak menghabiskan waktu di ruang digital. Baik
untuk bekerja, berkomunikasi, berbelanja, atau sekadar mencari hiburan,” tutur Mankovski.

Di Indonesia, situasi pandemi dan social distancing memunculkan beberapa perilaku baru,
misalnya, the adaptive shopper dan working-from-home professional.

Perubahan ini terlihat dari penggunaan aplikasi belanja dan produktivitas sepanjang Maret.
Data ADA menunjukkan bahwa kedua jenis aplikasi ini paling banyak digunakan masyarakat
terutama di menengah dan atas.

Terkait dengn the adaptive shopper, sejak social distancing diumumkan, penggunaan aplikasi
belanja mengalami kenaikan hingga 300 persen.

Aplikasi yang banyak digunakan adalah aplikasi belanja yang menjual berbagai macam
kebutuhan sehari-hari serta aplikasi khusus jual beli barang bekas. Penggunaan aplikasi jenis
ini mengalami puncaknya pada 21 - 22 Maret, hingga lebih dari 400 persen.

“Masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah dan atas, telah beradaptasi dengan dunia
baru ini. Mereka beralih ke cara-cara baru untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginannya,” ujar Mankovski.

Sementara itu, bagi sebagian besar pekerja di Indonesia, working-from-home sama seperti
bekerja pada situasi normal. Mereka tetap melakukan pekerjaan, kolaborasi, komunikasi, dan
meeting seperti biasa. Namun, semua pekerjaan dilakukan di rumah dengan bantuan aplikasi
produktivitas.

Data ADA mencatat terjadi peningkatan penggunaan aplikasi produktivitas selama Maret,
terutama setelah imbauan social distancing diumumkan. Penggunaan aplikasi produktivitas
naik hingga lebih dari 400 persen pada pertengahan Maret. Aplikasi yang paling banyak
digunakan adalah screen recorder dan anti-virus.

“Setiap orang bereaksi dengan cara yang berbeda-beda terhadap situasi krisis, seperti
pandemi. Ini yang menyebabkan perbedaan crisis persona di Indonesia dengan negara Asia
Tenggara lainnya. Kami melihat masyarakat Indonesia cepat beradaptasi untuk memenuhi
kebutuhannya dan berusaha tetap produktif.”
Di sisi lain, Mankovski menegaskan bahwa komunikasi pemasaran harus tetap dilakukan
untuk menjaga posisi sebuah brand di benak konsumen. Dengan tetap menjaga posisi
tersebut, akan lebih mudah bagi brand atau perusahaan untuk melakukan pemulihan bisnis
pada saat situasi kembali normal.

“Sebagai perusahaan yang didesain untuk menghasilkan solusi pemasaran digital, ADA
membantu brand mengenali perilaku konsumennya. Kami memberikan insights, analisis, dan
solusi yang dapat dikembangkan menjadi rencana pemasaran digital. Melalui laporan
perilaku konsumen ini, ADA berharap brand tetap dapat melakukan komunikasi pemasaran di
tengah situasi krisis,” paparnya.

ADA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang AI (kecerdasan buatan) dan


pengolahan data yang merancang dan menjalankan analisis secara digital terintegrasi serta
solusi pemasaran.

Beroperasi di sembilan pasar di Asia Selatan dan Asia Tenggara, ADA bermitra dengan
sejumlah merek terkemuka untuk mendorong kematangan digital dan data mereka, serta
mencapai tujuan bisnis.

Rhesa menyimpulkan bahwa peningkatan penggunaan internet tidak dapat dihindari. Stabilitas
internet pun tak dimungkiri menjadi krusial. Kendati begitu, pelanggan kemungkinan akan kembali
ke kebiasaan terdahulu mereka sebelum pandemi Corona. Kedua peningkatan service sangat penting
karena WFH kemungkinan akan diperpanjang untuk memaksimalkan usaha memutus mata rantai
COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai