Ayumeizinjumatika@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat
dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan dari Cina
kepada World Health Organization (WHO) yerdapatnya 44 pasien pneumonia yang
berat di suatu wilayah yaitu kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya hari
terakhir 2019 Cina. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual
ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Tahun 2020 di berbagai dunia tak
terkecuali Indonesia menghadapi wabah virus corona. Menurut WHO Penyakit
Corona-virus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
korona yang baru ditemukan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan perawatan khusus. Orang tua, dan mereka yang memiliki masalah
medis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan
kanker lebih mungkin mengem-bangkan penyakit serius.Berawal kemunculannya
pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China kemudian menyebar secara cepat ke
berbagai Negara. Virus ini dalam penyebarannya ditularkan melalui paparan droplet
atau partikel air yang berukuran sangat kecilyang dikeluarkan seseorang pada saat
batuk, bersin bahkan berbicara1. Virus yang berada dalam droplet tersebut menular
dari satu orang ke orang lain dalam jarak yang dekat. Berbagai upaya dilakukan
demi menekan penyebaran virus inidi antaranya social distancing, yang mengatur
manusia dalam berbagai aktivitasnya dan melahirkan istilah baru work from home
dalam dunia kerja dan juga online school.
1
Diah Handayani, et al. ( Penyakit Virus Corona 2019, Jakarta: Jurnal Respirologi Indonesia,
2020), h.120.
stay at home atau work from home menjadikan kegiatan terbatas (working-living-
playing) dan meningkatkan konsumsi. 2
Adanya adaptasi kebiasaan baru ini tidak lantas membuat para pelaku
ekonomi / konsumen pada umumnya dengan mudah melakukan aktivitas ekonomi
diluar rumah. Banyak masyarakat yang beralih dengan menggunakan system online
untuk memenuhi kebutuhannya maupun melakukan kegiatan usahanya. Mereka
memanfaatkan penjualan produk melalui saluran online yang dapat dijangkau
melalui media computer (e – commerce)4. Menurut Alwi (2020), dampak pandemic
Covid – 19 terkluster terdapat tiga keadaan aktivitas bisnis yaitu bisnis bertahan /
stabil, bisnis menurun dan bisnis berkembang. Dalam bisnis yang stabil melalui
Pembahasan
7
Arif Pujiyono, (Teori Konsumsi Islam, Universitas Diponegoro: Jurnal Dinamika
Pembangunan, 2006), h.197.
Tujuan utama konsumsi seoarang muslim adalah sebagai sarana penolong
untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya mengkonsusmsi sesuatu dengan niat
untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengamdian kepada Allah akan
menjadikan konsusmsi itu bemilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan
pahala. Konsusmsi dalam perspektif ekonomi konvensional dinilai sebagai tujuan
terbesar dalam kehidupandan segala bentuk kegiatan ekonomi. Bahkan ukuran
kebahagiaan seseorang diukur dengantingkat kemampummya dalam
mengkonsusmsi. Konsep consumen adalah raja' menjadiarah bahwa aktifitas
ekonomi khususnya produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumensesuai dengan
kadar relatifitas dari keianginan konsumen, dimana Al-Qur 'an telah
mengungkapkan hakekat tersebut dalam firman-Nya : "Dan orang-orang kafir
itubersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang"(Muhammad:2).9
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang memiliki kaitan erat dengan
proses pembelian. Saat itu konsumen melakukan efektivitas-efektivitas seperti
melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk, dan sampai kepada
membuat keputusan pembelian. Mengutip dalam bukunya, Setiadi (2019)
mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
tersebut10.
8
Arif Pujiyono, (Teori Konsumsi Islam, Universitas Diponegoro: Jurnal Dinamika
Pembangunan, 2006), h.198.
9
Arif Pujiyono, (Teori Konsumsi Islam, Universitas Diponegoro: Jurnal Dinamika
Pembangunan, 2006), h.198.
Setiadi Nugroho J, (Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit
10
Merujuk pada jurnal Harahap dan Dita (2018:195), Belanja online atau E-
Commerce adalah proses transaksi yang dilakukan melalui media atau perantara
yang berupa situs-situs jual beli via online dan menyediakan barang atau jasa yang
diperjualbelikan.13 Berbelanja online merupakan dimana ada konsumen yang secara
langsung melakukan pembelian barang dan jasa dari penjual yang dilakukan secara
interaktif dan nyata dengan menggunakan internet14. Pengambilan keputusan
konsumen merupakan penyatuan yang mengkombinasikan antara pengetahuan
dalam mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya. Hasil dari penyatuan ini merupakan suatu pilihan yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku. Dapat disimpulkan keputusan berbelanja
online merupakan perilaku yang mengabungkan pengetahuan dan perasaan untuk
11
Ujang Sumarwan, (Perilaku Konsumen “Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”,
Jakarta Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003), h.26.
12
Yusup, et al, (Pengaruh Bencana Covid19, Pembatasan Sosial, dan Sistem Pemasaran
Online Terhadap Perubahan Perilaku Konsumen dalam Membeli Produk Retail, SULTANIST: Jurnal
Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (No 2), 2020), h.122.
13
Harahap, Dedy Ansari, dan Dita Amanah, (Perilaku Belanja Online Di Indonesia: Studi
Kasus, Jurnal Risaet Manajemen Sains Indonesia, 2018), h.193-213.
14
Simamora, A.A.N dan Fatira (Kemudahan Aplikasi dan Keragaman Produk dalam
Membentuk Keputusan Pembelian Generasi Milenial Berbelanja secara Online, Medan:Jurnal
Maneksi 8, 2019), h.213.
memilih dan menentukan terhadap barang dan jasa yang diperjualbelikan secara
online15
Salah satu marketplace yang menjadi favorit masyarakat untuk melakukan
transaksi jual beli (belanja online) adalah applikasi shopee. Shopee merupakan salah
satu bentuk e- commerce yang mengalami tingkat kenaikan transaksi yang tinggi di
Indonesia. Perusahaan ini di kenalkan di Indonesia mulai tahun 2015 dan terus
menerus mengalami perkembangan Ditahun 2020 ini, merupakan tahun ke lima di
mana marketplace ini berkembang pesat dan unduhan melalui aplikasi di play store
pun menunjukkan jumlah yang luar biasa.Dalam shopee konsep yang ditawarkan
adalah pasar mobile - sentris, dimana user dapat menjelajahi produk, belanja dan
berjualan kapan saja dan dimana saja. Kelebihan dari marketplace ini adanya akses
pembayaran yang sangat mudah sehingga cenderung disukai konsumen terutama
ibu ibu rumah tangga.Awalnya kemunculan model bisnis shopee ini berbentuk C2C
atau customer to customer. Namun seiring berjalannya waktu model ini berubah
menjadi B2C (business to customer ) dengan munculnya shopee mall dan menjadi
model hybrid C2C.16
Tujuan dari bisnis shopee ini adalah menjadikan platform online shop yang
dapat menghubungkan penjual dan pembeli dalam satu komunitas. Dimana target
dari pengguna shopee adalah semua masyarakat di seluruh wilayah Indonesia
dengan memberikan pemenuhan atas kebutuhan produk, komunitas dan
pelayanan.Kelebihan dari shopee antara lain : pemenuhan informasi mengeni
produk, harga yang bersaing (atau dapat dikatakan murah) dan kemudahan dalam
proses pembayaran. Selain itu dari shopee juga memberikan gratis ongkos kirim,
adanya program – program menarik, interface aplikasi yang mudah dijalankan,
kecepatan transaksi dan adanya transparasi karena dapat dicek melalui resinya.
Sedangkan kelemahan dari shopee adalah aplikasinya harus membutuhkan kondisi
internet yang bagus untuk melihat detai produk. Sinyal harus mendukung agar kita
mudah melihat semua produk yang ditawarkan didalamnya17
15
Fakhrurrozi dan Alchudri, (Analisis Perilaku Berbelaja Online Konsumen Muslim Dalam
Perspektif Gender Di Provinsi Riau (Ditinjau dari Received Risk, Service,Infrastructure, dan
Acquisition Utility, UIN Suska Ria: Fakultas Ekonomi, 2016)).
16
Lina Ayu Safitri dan Chriswardana Bayu Dewa, (Analisa Pengaruh Masa New Normal
Pada Penjualan Online Melalui E-Commerce Shopee. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi Manajemen
Sumber Daya, 2020), h.121.
17
Lina Ayu Safitri dan Chriswardana Bayu Dewa, (Analisa Pengaruh Masa New Normal
Pada Penjualan Online Melalui E-Commerce Shopee. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi Manajemen
Sumber Daya, 2020), h.121-122.
Dari beberapa masyarakat pada dusun maloi yang saya wawancarai,
termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa pada beberapa perguruan tinggi di Bone
mengupkapkan semenjak pandemi covid masuk dan menyebar di Kota Bone,
mereka mulai beralih ke shopee untuk memenui kebutuhan mereka. Mereka
menganggap dengan adanya aplikasi belanja online tersebut memudahkan mereka
mendapatkan kebutuhan mereka tanpa harus ke toko atau ke pasar. Apalagi shopee
memberikan banyak potongan harga (diskon) dan juga promo. Umumnya yang
mereka pesan melalui shopee adalah keperluan rumah tangga, pakaian, skincare,
make up, keperluan bayi dan lain-lain. Sebagian dari merekapun mengatakan bahwa
sudah ketergantungan dan lebih memilih untuk berbelanja di shopee. Ibu-ibu yang
awalnya kurang update mengenai teknologi, akhirnya bisa beradaptasi dengan
teknologi demi berbelanja di shopee. Hal ini menyebabkan peningkatan belanja
online melalui shopee di kalangan masyarakat pada Dusun Maloi.
Kesimpulan
Yang bisa kita simpulkan dari artikel diatas yaitu bahwa penerapan kebijakan
pemerintah berupa PSBB, Social Distancing, stay at home, work from home, online
school dan sebagainya dalam rangka penanganan pencegahan penyebaran corona
virus mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Kota Bone khususnya pada Dusun
Maloi. Sebagai konsumen muslim yang harus memenuhi kebutuhan hidupnya, maka
setiap individu pastinya melakukan transaksi jual beli. Namun, dikarenakan harus
mengikuti kebijakan pemerintah untuk menghindari diri dari penularan virus dan
melindungi dirin dari keluar rumah, maka belanja online adalah pilihan yang tepat
bagi konsumen untuk berbelanja melalui marketplace dengan menggunakan
aplikasi shoope. Dalam shopee konsep yang ditawarkan adalah pasar mobile -
sentris, dimana user dapat menjelajahi produk, belanja dan berjualan kapan saja
dan dimana saja. Kelebihan dari marketplace ini adanya akses pembayaran yang
sangat mudah sehingga cenderung disukai konsumen terutama ibu ibu rumah
tangga dan juga mahasiswa atau pelajar sehingga penggunaan marketplace shopee
selama pandemi Covid-19 cukup mengalami peningkatan.
Saran
Dengan selesainya artikel ini, penyusun berharap artikel ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang dan penyusun juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada artikel ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca artikel ini.
Daftar Pustaka
Alwi, Taufik, Eka A.A. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis dan Eksistensi
Platform Online. Jurnal Pengembangan Wiraswasta Vol:22. 2020.
Handayani, Diah, et al. Penyakit Virus Corona 2019. Jakarta: Jurnal Respirologi
Indonesia.2020.
Harahap, dkk. Perilaku Belanja Online Di Indonesia: Studi Kasus. Jurnal Risaet
Manajemen Sains Indonesia. 2018.
Safitri, Lina Ayu, Chriswardana Bayu Dewa. Analisa Pengaruh Masa New Normal
Pada Penjualan Online Melalui E-Commerce Shopee. Yogyakarta: Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya. 2020.
Simamora, A.A.N dan Fatira. Kemudahan Aplikasi dan Keragaman Produk dalam
Membentuk Keputusan Pembelian Generasi Milenial Berbelanja secara
Online. Medan:Jurnal Maneksi 8. 2019.
Yusup, et al. Pengaruh Bencana Covid19, Pembatasan Sosial, dan Sistem Pemasaran
Online Terhadap Perubahan Perilaku Konsumen dalam Membeli Produk
Retail. SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 No 2. 2020.