(PANDUAN MAHASISWA)
1
Sesi kedua (Peer Role Play sesi II):
Mahasiswa mempersiapkan peer role play, dengan urutan pertama sesi kedua skenario kasus 4
Mahasiswa melaksanakan peer role play
Tiap 15 menit, tutor akan menginstruksikan untuk ganti skenario kasus dan mahasiswa mengikuti
berganti peran
Tutor akan menginstruksikan untuk ganti skenario kasus dan mahasiswa mengikuti berganti peran tiap
15 menit.
Mahasiswa yang bertugas sebagai MP selama Role Play bertugas mengisi lembar observasi (halaman 4-
5)
Setelah role play tiap skenario kasus berakhir, bila masih ada sisa waktu, kelompok kecil dapat
mendiskusikan isian lembar observasi.
Isian Lembar Observasi dapat didiskusikan dalam kelompok kecil, bila masih ada sisa waktu setelah role
play tiap kasus berakhir.
Setelah sesi kedua berakhir, mahasiswa bersama tutor mendiskusikan 2 kasus role play sesi II yang
sudah dikerjakan (kasus 4 dan 5)
Setelah akhir sesi, mahasiswa mengisi lembar umpan balik (hal 6 lembar observasi), meminta umpan
balik pada tutor (hal 6 lembar observasi)
Tutor menandatangani lembar observasi memberikan umpan balik pada tiap kelompok kecil.
2
KODE A
SKENARIO PEER ROLE PLAY SESI I: KASUS 1
Setting: IRD RSSA
Peran Mahasiswa Pasien Simulasi 1 (PS 1)
Anda adalah orang tua pasien anak perempuan, usia 6 tahun.
Anda berusia 34 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik dan mempunyai 4 orang anak. Anak anda yang sakit
ini adalah anak pertama, dan anak bungsu anda berusia 6 bulan. Sifat Anda temperamental dan kasar.
Anda tinggal di pemukiman padat di Daerah Sawo Jajar Malang
Anda membawa anak anda ke IRD RSSA karena PANAS
Anda khawatir dengan keluhan anak anda, karena panas tidak kunjung turun dan sudah berlangsung selama
5 hari.
Anda sempat mengukur suhu tubuh anak anda dengan thermometer, panasnya 38 OC.
Anda sudah memberikan obat penurun panas, membeli sendiri di Apotek. Obatnya berwarna putih,
bentuknya tablet. Anda lupa nama obatnya
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa selain panas, anak anda juga mengeluhkan sakit kepala, sakit
“kemeng” di kedua tangan dan kaki (“ngethok-ngethok”), dan sendi-sendi juga “ngilu” 3 hari ini. (dijelaskan
bila DP menanyakannya)
Anda menjelaskan pada DP bahwa anak anda tidak mengeluh batuk, pilek, muntah, mencret, dan sesak
(dijelaskan bila DP menanyakannya)
Anda menjelaskan pada DP bahwa anak anda tidak mengeluh mimisan, gusi berdarah, muntah darah, berak
darah, kencing berkurang, dan kaki tangan dingin (dijelaskan bila DP menanyakannya)
Anda menjelaskan pada DP bahwa tetangga anda berjarak 5 rumah berselang dari rumah anda, ada yang
sakit panas seperti anak anda sedang dirawat di RS Swasta. Anda tidak mengetahui apa sakitnya (dijelaskan
bila DP menanyakannya)
3
KODE B
SKENARIO PEER ROLE PLAY SESI I: KASUS 2
Setting: Poli Umum RSUD
Peran Mahasiswa Pasien Simulasi 2 (PS 2)
Anda adalah orang tua pasien anak, usia 7 tahun, bekerja sebagai karyawan swasta perusahaan.
Anda baru saja pindah dari Jakarta.
Anda mempunyai karakter mudah cemas dan kurang sabar
Anda membawa anak anda ke Puskesmas ini karena PANAS
Anda khawatir dengan keluhan anak anda, karena selain panas, pagi ini muncul bintik-bintik merah di kulit
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa sebelum muncul bintik merah, anak menderita batuk pilek dan
demam 2 hari yang lalu (dijelaskan bila DP bertanya)
Anda menjelaskan pada DP bahwa panas awalnya sumer-sumer (“semlenget”) dan semakin tinggi sebelum
bintik merah muncul. Panas tidak diukur suhunya. Sebelum muncul panas, anak batuk pilek keluar cairan
ingus encer. Mata anak kelihatan merah. Awalnya anda mengira sakit mata, tetapi tidak ada cairan seperti
“kethek” yang keluar. (dijelaskan bila DP bertanya)
Anda menjelaskan bintik merah di kulit awalnya di leher dan wajah, kemudian kok bertambah luas melebar
ke dada, perut, tangan dan kaki. (dijelaskan bila DP bertanya)
Anda adalah orang tua pasien anak perempuan, usia 9 bulan, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Anda tinggal di perumahan padat penduduk di daerah Gadang-Sukun
Anda mempunyai karakter mudah sabar dan penurut
Anda membawa anak anda ke Puskesmas ini karena MENCRET
Anda khawatir dengan keluhan anak anda, karena mencret sudah berlangsung 4 hari dan belum membaik
hingga hari ini
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa mencretnya kurang lebih 4 kali sehari, tinja cair, volume ¼ gelas
tiap diare dan tidak ada lendir maupun darah pada tinja, serta bau tinja seperti biasa (dijelaskan bila DP
bertanya)
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa anak mengalami gejala lain yakni muntah dan demam 3 hari
yang lalu (dijelaskan bila DP bertanya)
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa belum memberikan obat pada anak anda, hanya memberikan
ASI saja (dijelaskan bila DP bertanya)
Anda menjelaskan pada dokter (DP) bahwa imunisasi dasar anak anda sudah lengkap, terakhir campak 3
minggu yang lalu (dijelaskan bila DP bertanya)
4
KODE C
SKENARIO PEER ROLE PLAY SESI I: KASUS 3
Setting: IGD RS Swasta
Peran Mahasiswa Pasien Simulasi 3 (PS 3)
Anda adalah pengasuh anak laki-laki keponakan anda, usianya 1 tahun.
Anda berusia 25 tahun, bekerja sebagai sales kompor gas
Anda sudah 1 tahun ini mengasuh keponakan anda karena kedua orang tuanya bekerja di luar negeri sebagai
TKI
Anda mempunyai sifat periang dan sabar
Anda membawa keponakan anda ke Klinik Kesehatan 12 jam yang lalu karena PANAS. Anda memberikan
obat sirup resep dari klinik tersebut sebanyak 2 macam obat pada keponakan anda. Anda lupa namanya.
(dijelaskan bila DP menanyakannya)
Karena panas tidak kunjung reda, sekarang Anda membawa keponakan anda ke IGD RS. Swasta ini
Anda menjelaskan kepada DP bahwa saat dibawa ke IGD RS ini, sekitar 15 menit yang lalu, keponakan anda
sempat kaku, badan bergerak-gerak seperti orang kaget-kaget, mata melirik ke atas dan bibirnya tampak
biru. Kejadiannya lebih kurang 2 menit, saat kejadian keponakannya tidak sadar, dan baru bangun beberapa
saat kemudian serta kelihatan rewel. (dijelaskan bila DP menanyakannya)
Anda menjelaskan kepada DP bahwa 1 hari yang lalu, keponakan anda batuk-batuk, dahak sulit keluar.
Selain itu tidak ada keluhan lain. (dijelaskan bila DP menanyakannya)
Anda menjelaskan pada DP bahwa anda dulu pernah sakit “STEP” saat kecil, dan di keluarga keponakannya
tidak ada yang sakit “sawan/ayan”. (dijelaskan bila DP menanyakannya)