UJIAN PRAKTEK
Bpk K (40 Th) pendidikan SD, sebagai pengemudi becak, suku sunda, beragama islam, tinggal
di Cibarengkok Bandung .Saat klien sedang mengangkut beras dengan becaknya dari pasar
Ciroyom, dan melewati rel kereta api, ternyata ban becaknya kempes sehingga terperosok ke
jalan yang berlubang kemudian becaknya terbalik, klien terpelanting ke lintasan rel kereta, klien
tidak sadarkan diri ,kepala berlumuran darah dan oleh polisi dibawa langsung ke RS Hasan
Sadikin dan hasil pemeriksaan dokter klien ada trauma di kepala serta adanya fraktur tulang
lumbal 5 dan 6 dan terjadi kelumpuhan pada ekstremitas bawah
Setelah 2 hari klien sadar dan perawat mulai mengkaji klien. Ketika klien hendak membalikan
badannya dan kelihatannya susah dan klien berkata : “ Mengapa kaki saya berat dan kakinya
susah diangkat “ dan klien terus mencoba lagi tapi tidak bisa juga . Seketika itu klien menjerit
karena melihat kedua kakinya tidak bisa digerakan sama sekali dan berkata : “ Suster mengapa
kedua kaki saya jadi lumpuh ? Saya tidak mau lumpuh, saya tidak bisa jalan , Tuhan mengapa
saya jadi lumpuh ?. mengapa ini terjadi pada saya “. Klien menangis dengan merintih dan
berkata : “ Coba saya tidak membawa karung beras sebanyak itu…. dan …mengapa jalan yang
berlubang itu tidak kelihatan… becak saya terperosok.. dan celaka… Ya Allah…. Cobaan
apalagi bagi saya, sudah miskin ,lumpuh lagi….”
Pada hari ke 3, klien mulai tenang dan berkata :” Suster, walaupun saya punya kaki tetapi saya
lumpuh, saya tidak bisa cari nafkah…. Saya tidak berguna lagi… Siapa yang akan beri makan
anak istri saya ! …. Anak-anak saya harus sekolah “. Sekarang saja saya untuk bergerak harus
dibantu orang lain, saya jadi merepotkan orang lain “. Klien terus menangis tersedu mengingat
nasibnya. Klien mengeluh semalam tidak bisa tidur sama sekali, sudah dicoba tetap tidak bisa,
makanan pagi tidak disentuh karena tidak ada nafsu makan.
Hasil observasi klien tampak tegang, gelisah, menangis dan terus menatap kedua kakinya, dan
terus mencoba mengangkat kedua kakinya walaupun tetap tidak bergerak, tekanan darah
145/80 mmHg, nadi 96x/menit dan pernafasan 28x/ menit serta sering menunduk saat
berkomunikasi . Klien memiliki anak 3 orang, paling besar Laki-laki (11Thn), SD kls IV, anak ke
2 perempuan (9 thn), SD kls II, dan anak bungsu yaitu Laki-laki (5 Thn) belum sekolah, Istri
klien berjualan makanan gorengan di rumah kontrakannya.
UJIAN PRAKTIK
Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa dengan alasan di
rumah sering diam, menyendiri, tidak keluar dari kamar, sering bicara sendiri, tiba2
teriak2 dan marah ,jika diajak kegiatan selalu menolak dengan alasan malu karena
merasa tidak bisa, saya orang bodoh tidak bisa apa apa, saya orang tidak berguna,
saya orang yang gagal, saya tidak seperti kakak2 saya yang pintar dan berhasil. Gejala
ini muncul setelah 2 minggu di PHK dari pekerjaanya.
Hasil pengkajian, keluarga mengatakan sejak 2 minggu di PHK sering mengurung diri
dikamar, malas beraktivitas, sering bicara sendiri, tiba-tiba marah dan berteriak-teriak,
menolak jika diajak berkumpul dengan keluarga dan keluar rumah, menolak jika ada
teman yang mau menengok, juga klien ini berbeda dengan saudara yang lainnya, kalau
kakak2nya itu pintar sementara dia sering nilai di sekolahnya jelek dan lebih pendiam
dibanding saudara yang lain. Saya melarang untuk melanjutkan kuliah, saya paksa agar
bekerja dulu, nanti jika sudah dapat pekerjaan baru melanjutkan kuliah karena saya
khawatir kalau nati kuliahnya gagal. Perkiraan saya terbukti saat ini dia kena PHK dan
setelah saya tanyakan ke kantornya ternyata semangat bekerjanya tidak baik , kurang
inisiatif, dan malas.
Anak saya ini sebenarnya pintar mengaji suaranya bagus, membuat kerajinan tangan ,
membuat kaligrafi tapi saya biarkan saja karena saya khawatir kalau gagal lagi. Di
sekolah tidak punya banyak teman
Hasil pengkajian pada pasien klien mengatakan malu, sayamah bodoh tidak biasa apa-
apa, tidak punya kelebihan apa-apa tidak seperti kakak2 saya, saat biacara sering
menunduk, tatapan mata kurang, suara lemah, sering diam dan menyendiri ,jika diajak
bergabung dengan teman sering menolak, mendengar suara yang mengatakan kamu
orang malas, mengatakan kesal pada orang tuanya karena tidak boleh melanjutkan
kuliah, sering bicara sendiri, tiba-tiba berteriak-teriak dengan alasan malu karena
merasa bodoh.