Anda di halaman 1dari 3

Yogyakarta, 10 Desember 2021

No. : 201/ICLD/XII/2021
Perihal : Undangan
Lampiran : 1 bundel

Yth. Bapak/Ibu
Di tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka memaparkan hasil penelitian kami yang berjudul “Tantangan dan Potensi
Masyarakat Toleran dan Inklusif di Jawa Barat” yang dilakukan oleh Tim Kajian Inklusi Sosial dan
Kewargaan Demokratik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL
UGM), bersama surat ini, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara
diseminasi penelitian, yang akan diselenggarakan pada:

hari, tanggal : Selasa, 14 Desember 2021


waktu : 08.30-11.00
tautan Zoom : https://us02web.zoom.us/j/88404829449?pwd=QXpUVkZ4OVJhW
mg2K3VIeFg0M2pqUT09
passcode : inklusif21

Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat memberikan konfirmasi kehadiran dengan
membalas surel ini dan mengisi Google Form pada tautan bit.ly/Kajian-Inklusi. Jika Bapak/Ibu
memiliki pertanyaan dan untuk mendapatkan info lebih lanjut, Bapak/Ibu dapat
mengirim surel ke timinklusisosial@gmail.com atau melalui pesan Whatsapp ke 085728815389
(Manggiasih Tilotama).
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan banyak terima kasih.

Koordinator Utama Tim Peneliti

Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., MPA


Kerangka Acuan Diseminasi Riset

Tantangan dan Potensi Masyarakat Toleran dan Inklusif


di Jawa Barat

Pengantar
Sejak Maret 2020, Tim Kajian Inklusi Sosial dan Kewargaan Demokratik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian yang memetakan tantangan dan potensi
bagi terwujudnya masyarakat yang toleran dan inklusif di Indonesia dengan dukungan dari International
Centre for Local Democracy (ICLD). Tujuan akhir dari penelitian ini adalah agar proses penguatan
demokrasi di tingkat lokal di Indonesia tidak hanya berfokus pada prosedur dan institusi, tetapi juga pada
pengembangan komitmen pada nilai-nilai demokratis di level pemerintah maupun masyarakat.
Penelitian ini memilih Jawa Barat karena dua alasan. Pertama, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah
penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu sekitar 48,68 juta penduduk atau setara 18,3% total populasi
Indonesia. Jumlah ini juga berarti bahwa Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Hal ini
berarti perkembangan terkait toleransi dan inklusi yang ada di provinsi ini sedikit banyak mampu bercerita
tentang kualitas kesetaraan dalam demokrasi Indonesia. Kedua, riset dan laporan yang sudah dilakukan
sebelumnya cenderung menempatkan provinsi ini pada posisi teratas dalam daftar provinsi dengan
tingkat intoleransi atau pelanggaran kebebasan beragama maupun hak asasi manusia lainnya. Dalam
konteks ini, penelitian bermaksud menggali lebih dalam terkait kondisi-kondisi apa yang dapat
menjelaskan adanya kebijakan yang dipandang eksklusif dan intoleran tersebut. Dengan memahami
kondisi-kondisi tersebut, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya memanfaatkan
potensi-potensi yang ada untuk mewujudkan pemerintah dan masyarakat yang toleran dan inklusif.
Penelitian ini melibatkan 22 orang peneliti dan asisten peneliti yang berasal dari perguruan tinggi dan
organisasi masyarakat sipil. Penelitian ini dilakukan dalam dua fase dengan mengkombinasikan metode
kualitatif dan kuantitatif:
● Fase pertama berupa kajian pendahuluan yang berupaya memetakan tantangan terhadap
toleransi dan inklusi di Jawa Barat di tingkat masyarakat dan pemerintah antara tahun 2004
hingga 2019. Di tingkat masyarakat, penelitian ini mengandalkan pencarian daring guna
memetakan sebaran insiden tindak intoleransi dan eksklusi yang diberitakan maupun dilaporkan
oleh media, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sipil lainnya. Di tingkat pemerintah,
penelitian ini melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah daerah yang sekiranya berpotensi menimbulkan tantangan bagi toleransi dan inklusi
di Jawa Barat. Hasil kajian kebijakan mengerucutkan analisis pada empat kabupaten/kota, yakni
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya.
● Fase kedua dari penelitian ini adalah survei dan studi kasus. Tim peneliti mendasarkan pilihan
daerah survei dan studi kasus pada hasil kajian kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya.
Survei dilakukan guna mengukur tingkat toleransi di masyarakat, sementara studi kasus meneliti
bagaimana proses pembuatan kebijakan yang sekiranya berkaitan dengan urusan-urusan
toleransi dan inklusi di Jawa Barat.
Kami menyadari bahwa mewujudkan masyarakat yang toleran dan inklusif di Indonesia telah menjadi
perhatian dan fokus kajian banyak pihak. Dengan alasan tersebut, kami mengadakan acara ini untuk
memaparkan hasil penelitian dan memperoleh tanggapan dari pemerhati isu toleransi dan inklusi di
Indonesia

Format dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan diseminasi ini akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : Selasa, 14 Desember 2021
Waktu : 08.30-11.00
Tempat : Daring melalui Zoom

Adapun susunan acara adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu
1 Pendaftaran 08.30-09.00
2 Pembukaan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng.,
09.00-09.15
D.Eng., IPU, ASEAN Eng*
3 Pemaparan hasil penelitian oleh Dr. Wawan Mas’udi (Dekan
09.15-09.35
FISIPOL UGM dan Koordinator Utama Penelitian)
4 Sesi pembahasan oleh penanggap:
● Dr. Diah Kusumaningrum (Fisipol UGM) 09.35-10.05
● Renata Arianingtyas, MA (The Asia Foundation)
5 Sesi diskusi dipandu oleh Dr. Evi Lina Sutrisno (Fisipol UGM) 10.05-10.55
6 Penutup 10.55-11.00

*Dalam konfirmasi
Kontak
Konfirmasi kehadiran dapat dilakukan melalui tautan bit.ly/Kajian-Inklusi. Terkait informasi tambahan
mengenai acara ini dapat diperoleh dengan mengirim pesan melalui Whatsapp ke 085728815389
(Manggiasih Tilotama) atau surel ke timinklusisosial@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai