Anda di halaman 1dari 3

Seorang mahasiswa kedokteran mengalami kecelakaan terkena benda tajam pada jari telunjuk

kirinya yang menyebabkan luka pada sisi samping jarinya yang cukup dalam. Kata dokter
luka ini mengakibatkan kerusakan jaringan epithel pada kulit tebal dan kulit tipis, dan
merusak jaringan ikat, lebih rinci dinyatakan jaringan ikat itu ada jaringan ikat serat kolagen,
retikuler dan elastis. Pada luka keluar darah merah dengan cairan jaringan ataupun subtantia
interseluler. Lebih lanjut terjadi proses penghentian perdarahan oleh komponen darah
kemudian timbul keradangan yang melibatkan sel-sel darah putih. Bisakah anda memahami
lebih rinci gambaran histologis yang disampaikan dokter?
1. Jaringan epithel
Jaringan epitel adalah jaringan tipis yang menutupi semua permukaan tubuh yang
terbuka.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang disatukan dalam lembaran dengan sel-sel yang
saling terhubung erat.
Jaringan epitel berfungnsi untuk menyerap dan mengeluarkan zat, fungsi sensorik,
melindungi tubuh dari bakteri, melapisi organ.

2. Jaringan ikat
jaringan ikat berfungsi untuk mengikat atau menyokong antarjaringan atau antarorgan
Jaringan ikat ini disusun oleh berbagai sel dan serabut/serat
Jaringan ikat tersusun atas 3 jenis serat.[2] Serat tersebut adalah serat kolagen, serat
elastis, dan serat retikuler.
Jaringan ikat tersusun atas struktur berupa sel dan matriks ektraseluler. Matriks
ektraseluler merupakan molekul non seluler, yang dihasilkan oleh sel dalam jaringan
ikat. Berbeda dengan jaringan dasar lainnya, jaringan ikat memiliki unsur matriks seluler
dalam jumlah banyak. Matriks seluler pada jaringan ikat terdiri atas serat dan substansi
dasar. Serat pada jaringan ikat tersusun atas molekul protein.
 
3. Jaringan ikat serat kolagen
Serat kolagen terbentuk dari protein dan memiliki sifat lentur.[2] Meskipun memiliki sifat
lentur, tetapi serat ini sulit 'diregangkan'.
Serat kolagen memiliki warna putih dan berbeda dengan serat elastis yang berwarna
kuning.[2] Serat ini memiliki sifat tahan terhadap panas, dingin serta enzim pencernaan

4. Retikuler
Serat retikuler merupakan serat ketiga yang menjadi penyusun jaringan ikat. [2] Serat jenis
ini berbentuk kecil serta bercabang-cabang membentuk struktur retikulum
Serat retikuler berukuran sangat tipis dan tersusun atas protein kolagen. Retikuler
menghubungkan (anastomosis) serat kolagen dengan serat kolagen lain, atau serat
kolagen dengan elastin. Serat retikuler juga menyambungkan antara jaringan ikat dengan
jaringan lain. Jaringan ikat tersusun atas substansi dasar yang terdiri atas glikoprotein.
Substansi dasar dapat berbentuk cair, agar, atau berupa padatan.
Serabut retikuler sangat halus dengan diameter kurang lebih sama dengan fibril pada
kolagen, dan terutama dijumpai pada organ-organ hematopoietik misalnya lien, nodus
limpatikus dan sumsum tulang merah
Berperan untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainnya.

5. Elastis
Elastin merupakan unsur serat kedua, tersusun atas protein elastin dan bewarna kuning.
Serat elastin berukuran lebih tipis dari serat kolagen namun lebih tebal dari serat
retikuler.
Elastin memiliki sifat elastik, ketika kulit ditarik, kulit akan kembali ke bentuk semula
karena adanya serat elastin. Serat terakhir adalah serat retikuler
Serabut elastik mudah dibedakan dari serabut kolagen, sebab serabut elastik lebih tipis
dan tidak memiliki garis-garis longituginal.
Selain itu serabut elastik bercabang-cabang dan satu sama lainnya bersatu membentuk
suatu jaringan yang tidak teratur. Dalam keadaan segar dan dalam jumlah yang banyak
tampak berwarna kuning

6. Subtantia interseluler

7. Penghentian perdarahan

8. Keradangan
Peradangan adalah respons perlindungan normal tubuh terhadap cedera. Terjadi saat sel
darah putih melawan untuk melindungi kita dari infeksi, misalnya dari bakteri atau virus.
Juga terjadi saat tubuh kita cedera, misalnya jika Anda terkilir sewaktu berolahraga, yang
sering kali menjadi menyakitkan, bengkak, dan meradang.
peradangan adalah respons alami tubuh saat ada patogen penyebab penyakit, masuk dan
menyerang sistem imun. Saat inflamasi terjadi, akan ada beberapa gejala yang muncul,
seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan.

9. Sel-sel darah putih


Sel darah putih adalah salah satu dari empat komponen darah yang diproduksi di
sumsum tulang. Sel darah ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan
respons terhadap peradangan.
Sel darah putih memiliki umur 12-20 hari. Setelah itu mereka hancur di dalam sistem
limfatik. Sel darah putih yang belum matang dilepaskan dari sumsum tulang ke dalam
darah tepi dan disebut sebagai pita atau tusukan. 
Umur sel darah putih dapat berubah sesuai usia. Misalnya, pada bayi yang baru lahir
memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi dibanding orang dewasa. Umur sel darah
putih juga dapat berubah semasa kehamilan. Seorang wanita hamil memiliki jumlah sel
darah putih yang sangat tinggi. 

10. Histologi
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu dari
cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai