Anda di halaman 1dari 6

Sejarah dan Perkembangan Sistem Tulisan

Nama Kelompok :

1. Falia Amaranila M. (A310200082)


2. Bernicha Andria Dewanti (A310200083)
3. Yoga Riyanda (A310200084)
4. Dian Pratiwi M. (A310200085)
5. Bayu Dwi Nugroho (A310200086)
6. Athifah Mulyananda W.L. (A310200087)
7. Aida Fitriani (A310200091)
8. Affri Sasanti Dwihana (A310200092)
9. Hasna Rofifah (A310200093)
10. Abidah Ulul’ Azmi (A310200094)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021


PENDAHULUAN

Tulisan pada dasarnya berasal dari kata tulis. Tulisan merupakan sebuah homonim
dengan ciri arti-artinya yang memiliki ejaan dan pelafalan yang sama, tetapi maknanya
berbeda. Makna tulisan dapat dimasukkan ke dalam jenis kiasan dan penggunaan tulisan ini
juga bisa hadir dalam arti yang sebenarnya. Tulisan dalam kelas nomina atau kata benda
memiliki arti dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan (KBBI, 2020). Sistem tulisan atau penulisan menggunakan istilah aksara
yang berasal dari bahasa Sansekerta akṣara. Sistem tulisan merupakan suatu sistem yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran atau bunyi
bahasa. Dalam bahasa Indonesia, kata aksara juga mengandung makna lain sebagai
sinonim huruf, yaitu tiap simbol dalam suatu sistem tulisan (Wordpress Ivanlanin, 2010).
Aksara atau sistem penulisan adalah suatu sistem simbol visual yang tertera
pada kertas maupun media lainnya seperti batu, kayu, kain untuk mengungkapkan unsur-
unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. 
Pada zaman batu atau zaman prasejarah, manusia belum mengenal tulisan. Manusia
menyampaikan apa yang mereka maksudkan dengan membuat gambar di dinding-dinding
gua. Pada periode Paleolitikum (35.000-4000 SM), manusia prasejarah di Eropa dan Afrika
melukis di dinding gua. Masyarakat pada zaman Prasejarah memiliki kreatifitas yang tinggi,
mereka banyak membuat gambar dan patung-patung primitif. Lukisan-lukisan gua itulah
yang menjadi awal dari proses komunikasi visual karena telah memperlihatkan simbol-simbol
tertentu. Masa peralihan zaman berjalan cepat, seiring dengan datangnya kebudayaan-
kebudayaan baru yang mana memberikan pengaruh dan perubahan pada tulisan yang dibuat
orang pada zaman itu. Peradaban Mesopotamia (3800-2900 SM) menjadi penanda hadirnya
bahasa tulis menilik dari ditemukannya peninggalan berbagai artefak yang menunjukkan
kemampuan manusia dalam berbahasa tulis. Peradaban Mesir Kuno (3150 SM) menggunakan
pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Peradaban Funisia
mengenalkan sistem alfabet pertama sekitar tahun 1300 SM yang terdiri dari dua puluh tiga
simbol sistem bahasa tulis ini, berlanjut diadaptasi oleh bangsa Yunani dan kemudian
disempurnakan oleh bangsa Romawi menjadi bentuk huruf yang digunakan sampai sekarang.
Komunikasi melalui tanda dan gambar terus berkembang. Perbedaan sistem tulisan
dengan sistem komunikasi simbolis lainnya (seperti simbol informasi, gambar, peta, dan
matematika) adalah kaitannya dengan suatu bahasa lisan yang harus dipahami oleh pembaca
untuk dapat memahami maknanya; sistem simbol lain umumnya tidak memerlukan
pemahaman tersebut. Sejarah dan perkembangan sistem tulisan akan dipaparkan melalui
makalah ini dengan menyajikan suatu pembahasan yang berangkat dari adanya suatu
rumusan masalah. Terdapat beberapa rumusan yang menjadi inti dari seluruh pembahasan,
yakni mengenai tulisan, sistem tulisan serta sejarah dan perkembangan dari sistem tulisan.
Makalah ini ditujukan untuk menyajikan pembahasan tentang makna dari tulisan, istilah dan
pengertian dari sistem tulisan serta memaparkan sejarah dan perkembangan dari sistem
tulisan.

PEMBAHASAN

Pengertian Tulisan dan Sistem Tulisan


Tulisan adalah sebuah homonim dengan ciri arti-artinya yang memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama, tetapi maknanya berbeda. Makna tulisan dapat dimasukkan ke dalam
jenis kiasan dan penggunaan tulisan ini juga bisa hadir dalam arti yang sebenarnya. Tulisan
dalam kelas nomina atau kata benda memiliki arti dapat menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan (KBBI, 2020).
Sistem tulisan atau penulisan menggunakan istilah aksara yang berasal dari bahasa
Sansekerta akṣara. Sistem tulisan merupakan suatu sistem yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran atau bunyi bahasa. Dalam bahasa
Indonesia, kata aksara  juga mengandung makna lain sebagai sinonim huruf, yaitu tiap simbol
dalam suatu sistem tulisan (Wordpress Ivan Lanin, 2010).

Sejarah Perkembangan Tulisan

Sistem tulisan telah dikenal sejak dahulu, yaitu pada masa proto dengan sistem
ideografik dan simbol mnemonik, pada awalnya bergambar, tampak pada penemuan sistem
tulisan di dua tempat yang berbeda, yaitu di Mesopotamia khususnya Sumeria kuno sekitar
3200 SM dan di Mesoamerika sekitar 600 SM. Beberapa pakar menunjukkan hubungan
derivasi antara sistem tulisan dengan sistem tulisan Mesir Kuno, bahkan dengan sistem
tulisan Cina. Pada awalnya tulisan Sumeria digunakan dalam konteks terbatas untuk
keperluan administratif, bukan untuk komunikasi umum dan sastra. Kemudian tulisan ini
diperluas rentangan dan pemakaiannya. Dua belas naskah kuno Mesoamerika diketahui
berasal dari Zapotec, Meksiko. Tempat berkembangnya tulisan masih menjadi perdebatan
antara di Mesir yaitu sekitar 3200 SM dan di Cina pada 1300 SM.
Pada awalnya tulisan ditemukan di batu-batu peninggalan yang hampir semuanya
berupa gambar atau diagram. Lambang-lambang tulisan tersebut menunjukkan arti “khusus”
secara sistem yang disebut pictogram. Seperti pada lambang ☼ yang digunakan untuk
memberi pesan “matahari”, lama-kelamaan lambang tersebut menjadi lebih konvensional,
misalnya lambang “O” yang digunakan sebagai makna “panas” atau “siang hari” dan
juga “matahari”. Jenis lambang tersebut dipandang sebagai bagian dari suatu sistem tulisan
yang disebut ideogram.

Tulisan pada awalnya berupa huruf bergambar yang diciptakan oleh orang Mesir dan
di tempat-tempat lainnya secara terpisah, seperti di Cina dan Amerika Tengah. Tulisan silabik
yang kemudian menjadi sumber abjad Yunani barangkali diciptakan dengan meniru tulisan
Mesir dan secara bertahap dirubah. Perkembangan apa pun dari suatu sistem tulisan yang
memungkinkan pencatatan secara visual, suatu bahasa sebagaimana bahasa itu diucapkan dan
dipahami merupakan suatu hasil karya besar. Zaman dengan pesat berkembang, seiring
dengan datangnya kebudayaan-kebudayaan baru maka tulisan yang dibuat oleh orang pada
saat itu juga berubah.

Aksara-aksara di dunia, secara umum dikelompokkan dalam empat bagian


besar, yaitu pertama adalah aksara piktograf adalah jenis aksara yang berupa gambar-gambar.
Kedua, aksara ideografik adalah melambangkan benda-benda yang secara nyata dapat dilihat
atau dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dapat dilihat seperti tulisan Cina
sekarang. Yang ketiga, aksara silabik adalah aksara yang menggambarkan suku kata seperti
halnya aksara India, aksara Jepang, aksara Asia Tenggara daratan dan beberapa di Kepulauan
Nusantara seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Dan yang keempat, aksara fonetik
adalah berupa lambang fonem (lambang bunyi) seperti yang kita temukan pada aksara
Yunani, Rusia, dan Gotik. Perkembangan selanjutnya, setelah bangsa Romawi
menyempurnakan aksara-aksara tersebut dan kita kenal dengan tulisan sekarang.

Tulisan zaman perunggu, pada zaman ini, tulisan berkembang dengan variasi yang
beraneka ragam. Bangsa Sumeria mulai menciptakan tulisan aksara paku dan bangsa Mesir
mulai menciptakan tulisan hieroglif. Jenis tulisan lain yang berkembang di zaman ini adalah
logograf Tionghoa dan Naskah Olmec yang diciptakan oleh Mesoamerika. Tulisan modern,
perkembangan teknologi telah mengubah cara menulis. Banyak penemuan pena, komputer,
mesin cetak serta telepon genggam yang merupakan perkembangan teknologi yang
mempengaruhi cara menulis di zaman modern. Penulisan berkembang dengan cara menekan
tombol dan tidak lagi dengan menggerakkan tangan.
Terdapat tiga tahap perkembangan tulisan. Yang pertama adalah logogram atau
tulisan kata, merupakan tulisan di mana setiap lambang mewakili sebuah kata. Sistem tulisan
bahasa Cina adalah sistem tulisan yang didasarkan pada penggunaan logogram. Yang kedua
yaitu tulisan silabis atau persukuan, misalnya bahasa Jepang modern yang memiliki sejumlah
besar lambang, menunjukan suku kata bahasa lisan. Silabogram atau kelompok bunyi bahasa
Jepang pada hakekatnya merupakan sistem bahasa Cina (Gleasom dalam Bambang, 1995:
29). Perkembangan bahasa Jepang, aksara-aksara bahasa Cina diambil untuk menuliskan
kata-kata ambilan dari bahasa Cina dengan penyesuaian yang kompleks karena bahasa
Jepang memiliki struktur gramatika yang sangat berbeda dengan bahasa Cina. Yang ketiga
adalah tulisan bunyi yang melingkupi tulisan alfabetis dan tulisan fonemik. Tulisan alfabetis
adalah seperangkat lambang tertulis yang tiap lambang mewakili bunyi tertentu. Tulisan
fonemik ini merupakan kesesuaian sempurna antara abjad dan bunyi fonemik yang
mewujudkan satu lambang huruf mewakili satu dan hanya satu bunyi fonemik.

KESIMPULAN

Pengertian tulisan dan sistem tulisan adalah sebuah homonim dengan ciri arti-artinya
yang memiliki ejaan dan pelafalan yang sama, tetapi maknanya berbeda. Sistem tulisan telah
dikenal sejak dahulu, yaitu pada masa proto dengan sistem ideografik dan simbol mnemonic,
pada awalnya bergambar, tampak pada penemuan sistem tulisan di dua tempat yang berbeda,
yaitu di Mesopotamia khususnya Sumeria kuno sekitar 3200 SM dan di Mesoamerika sekitar
600 SM. Beberapa pakar menunjukkan hubungan derivasi antara sistem tulisan dengan sistem
tulisan Mesir Kuno, bahkan dengan sistem tulisan Cina. Tulisan pada awalnya berupa huruf
bergambar yang diciptakan oleh orang Mesir dan di tempat-tempat lainnya secara terpisah,
seperti di Cina dan Amerika Tengah. Sistem tulisan bahasa Cina adalah sistem tulisan yang
didasarkan pada penggunaan logogram. Perkembangan bahasa Jepang, aksara-aksara bahasa
Cina diambil untuk menuliskan kata-kata ambilan dari bahasa Cina dengan penyesuaian yang
kompleks karena bahasa Jepang memiliki struktur gramatika yang sangat berbeda dengan
bahasa Cina. Kemudian yaitu tulisan bunyi yang melingkupi tulisan alfabetis dan tulisan
fonemik.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai