Anda di halaman 1dari 17

AKSARA

MUHAMMAD RAIHANSYAH PUTRATAMA (11180260000110)


FANYA SHAFA SALSABILLA ( 11180260000113 )
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
 Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
 Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN
AKSARA

 Aksara tidak muncul dengan sendirinya pada zaman sebelum aksara ada sebuah
zaman yang dinamakan zaman pra aksara. Zaman pra aksara atau zaman pra
sejarah merupakan zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Manusia yang
hidup pada zaman pra sejarah disebut manusia purba. Pra Aksara berasal dari kata
”pra” berarti sebelum dan “aksara” berarti tulisan. Jadi jaman pra aksara ialah
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan.
 Bukti-bukti prasejarah adalah dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah
penggalian situs sejarah. Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan
masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para pakar
arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui
berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi dua
zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.
 Zaman aksara adalah masa di mana manusia sudah mengenal tulisan. Kata
“aksara” sendiri secara arti harfiahnya adalah “tulisan”. Adapun pengertian dari
zaman akasara di Indonesia adalah masa di mana masyarakat Indonesia sudah
mengenal tulisan. Artinya, ketika masyarakat sudah mengenal tulisan atau akasara,
maka itulah yang disebut degan zaman aksara di Indonesia.
JENIS JENIS AKSARA

 A. Aksara Paku
 Aksara paku adalah aksara tertua yang berasal dari daerah Mesopotamia di lembah sungai
Tigris dan Efrat. Aksara paku berbentuk paku, ditulis diatas tanah liat pada awalnya aksara ini
berbentuk gambar atau (pictogram) aksara ini digunakan sebagai wahana tulis bahasa
Sumeria. Setelah bahasa Sumeria mati, aksara ini digunakan oleh bahasa Akadia kemudian
bahasa Babilonia, Asiria, Siria, Elamit, Huria, Persia tua, dan Hittie.

 B. Aksara Hieroglif
 Aksara ini berasal dari Mesir berbentuk gambar dari suatu benda atau suatu perbuatan.
Perbedaan waktu kemunculan aksara hieroglif dengan aksara paku tidak terlalu jauh.
Diperkirakan hieroglif berasal dari aksara paku, karena kemudian di Mesir juga berkembang
aksara silabis.

 C. Aksara Han
 Aksara ketiga yang menurunkan apa yang kita kenal dengan huruf kanji adalah aksara
han. Aksara han digunakan oleh suku Han (mayoritas penduduk RRC) yang pada masa primitive
mendiami lembah Sungai Kuning.
AKSARA DI INDONESIA

 Bila bahasa Indonesia menggunakan aksara latin, bahasa daerah


di Indonesia menggunakan aksaranya sendiri. Bahasa jawa dalam
karya-karya mengenai agama islam menggunakan huruf arab,
nama aksaranya pegon, sedangkan bahasa melayu yang
menggunakan huruf arab aksaranya jawi. Aksara arab yang
digunakan di Indonesia berbeda dengan aksara arab yang ada di
negeri Arab. Di sini, aksara arab tersebut mendapat pengaruh dari
aksara arab parsi.
AKSARA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
 Dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat yang
telah mengenal tulisan, kita selalu berhubungan dengan aksara.
Aksara menyangkut berbagai aspek kehidupan misalnya
pengajaran bahasa, seni menulis indah atau kaligrafi, dan corat-
coret di dinding atau graffiti.
 Mengenai gaya tulisan, mana yang baik, tulisan miring atau
tegak ? dahulu banyak teori yang diajukan untuk menjawab
pertanyaan itu; ternyata kesahihannya sulit dibuktikan. Dalam
metode menulis permulaan sekarang ini yang dipentingkan ialah
mengajarkan murid dapat menulis dengan rapih dan jelas.
AKSARA DALAM SISTEM BAHASA

 Aksara digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur wicara


secara tertulis, tetapi tidak ada aksara yang menggambarkannya
secara sempurna. Unsur supragmental seperti intonasi, tekanan,
dan jeda tidak dapat digambarkan oleh aksara. Kalimat makan
yang berintonasi tanya atau perintah tidak tampak dari susunan
huruf m+a+k+a+n. hanya dengan bantuan tanda-tanda dalam
ejaan seperti tanda tanya, tanda seru, baru diketahui makna
kalimat makan. Tanda lain seperti huruf besar, koma, titik, sering
digunakan untuk menandai ciri suprasegmental bahasa lisan
didalam bahasa tulis namun, bahasa inggris atau rusia, yang
memiliki unsur suprasegmental yang bersifat fonemis seperti
tekanan, tetapi tidak dapat diwujudkan melalui aksara.
DEFINISI EJAAN
 Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan
kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan
biasanya memiliki tiga aspek yaitu:
 ⦁aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan
penyusunan abjad
 ⦁aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis
 ⦁aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
 Ada empat prinsip dalam penyusunan ejaan, yaitu sebagai berikut.
 ⦁Prinsip Kecermatan
 Sistem ejaan tidak boleh mengandung kontradiksi. Bila sebuah tanda sudah
digunakan untuk melambangkan atau fonem, maka tanda itu seterusnya
dipakai untuk fonem itu.
 ⦁Prinsip Kehematan
 Diperlukan suatu standar yang mantap untuk menyusun suatu ejaan agar
orang dapat menghemat tenaga dan pikiran dalam berkomunikasi.
 ⦁Prinsip Keluwesan
 Sistem ejaan harus terbuka bagi perkembangan bahasa
dikemudian hari. Dalam ejaan yang disempurnakan (EYD)
ditetapkan penggunan f untuk aktif, sifat, fakultas, dan sebagainya.
Dalam ejaan Soewandi tidak ada ketetapan mengenai huruf f, v, z,
sj (EYD:sy), ch (EYD:kh), padahal selama ini lazim dipakai sifat,
valuta, zeni, sjarat (EYD:syarat), chusus (EYD:khusus)
 ⦁Prinsip Kepraktisan
 Diusahakan untuk tidak menggunakan huruf-huruf baru yang tidak
lazim agar tidak perlu mengganti mesin tik dan peralatan tulis
lainnya. Penggunaan tanda di kritis lebih kurang praktis daripada
penggunaan huruf ganda.
WRITING: THE ABC LANGUANGE

 Kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan bahasa yang


diucapkan atau ditandatangani ditentukan secara biologi.Ini tidak
berlaku untuk bahasa tertulis
 Anak-anak secara alami memperoleh bahasa yang diucapkan
atau ditandatangani tanpa instruksi, tetapi melek huruf
membutuhkan upaya dan instruksi yang disadari
 Menulis mengatasi ingatan manusia yang berumur pendek dan
memungkinkan komunikasi melintasi ruang dan waktu.
SEJARAH PENULISAN

 Petroglyphs: seni gua yang mungkin merupakan ekspresi estetika


daripada komunikasi bergambar
 Piktogram: "tulisan gambar" digunakan untuk komunikasi yang
merupakan gambar langsung dari objek yang diwakili. Hubungan
antara gambar dan pesan tidak sewenang-wenang, sehingga
piktogram digunakan hari ini untuk rambu-rambu jalan internasional
 Ideogram: piktogram yang maknanya telah diperluas untuk mewakili
atribut objek yang diwakili, atau konsep yang terkait dengannya
Misalnya, gambar matahari dapat mulai mewakili kehangatan, panas,
cahaya, siang hari, dll.
 Cuneiform writing (Penulisan tulisan paku) : dilakukan dengan
menekan stylus berbentuk baji ke tablet tanah liat
Sistem Penulisan Modern
 PENULISAN KATA

 Dalam sistem penulisan logografis, karakter tertulis mewakili makna dan


pengucapan setiap kata atau morfem
 Sistem tulisan Cina adalah sistem logografis yang berusia 3.500 tahun
 Sebagian besar, setiap karakter mewakili kata atau morfem individual
 Kata-kata yang lebih panjang dibuat dengan menggabungkan dua kata atau
morfem, mirip dengan gabungan bahasa Inggris. Bahasa Cina sangat cocok
untuk penulisan logografi karena mereka memiliki sedikit infleksi
 Bahasa seperti bahasa Inggris tidak akan bekerja dengan baik dengan sistem
logografik karena daya infleksi yang luas.
 Bahasa Inggris akan membutuhkan beberapa karakter untuk setiap kata untuk
mewakili semua infleksi (kucing + kucing + kucing + kucing ')
 Pemerintah Cina juga telah mengadopsi sistem ejaan menggunakan alfabet
Romawi yang disebut Pinyin yang sekarang digunakan bersamaan dengan
sistem logografi tradisional.
Sistem Penulisan Modern: Penulisan
Silabus

Struktur suku kata bahasa Inggris


Sistem Menulis Modern: Menulis
Alfabet
 Istilah penulisan suara kadang-kadang
digunakan sebagai pengganti penulisan
alfabet, tetapi ini tidak benar-benar akurat
karena sebagian besar huruf didasarkan pada
representasi kata fonemik (prinsip fonemik)
daripada representasi fonetis kata-kata
Menulis dan Berbicara

 Bahasa dapat menggunakan berbagai strategi untuk


menyampaikan informasi yang hilang
 dalam media seperti jeda, intonasi, ucapan yang dikutip, dan stres.
Sebagai contoh:

 -Pauses (represented with a comma):


- I don’t think I know
- don’t think, I know
EJAAN

 Pembaru ejaan melihat perlunya ejaan yang konsisten yang


dengan benar mencerminkan pengucapan kata-kata
 Namun, penghormatan ilmiah terhadap Bahasa Yunani Klasik dan
Latin menyebabkan pengejaan bahasa Inggris berubah untuk
mencocokkan akar etimologis mereka dan bukan pengucapan
mereka:
KESIMPULAN

 Hampir semua bahasa di dunia ini menggunakan bunyi sebagai


wahana penyampaian pikiran dan perasaan. Namun, di sisi lain,
bahasa juga mempunyai wujud tulis yang merupakan hasil
perkembangan budaya yakni bahasa tulis. Adapun sejarah aksara
dan jenis-jenis aksara serta perkembangannya perlu kita pahami
agar dapat mengerti dan memahami suatu aksara.Sedangkan
ejaan merupakan kaidah tulis menulis baku yang didasarkan pada
penggambaran bunyi.

Anda mungkin juga menyukai