Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Teks sejarah dengan Novel sejarah

Tokoh pada novel sejarah tidak nyata, sedangkan tokoh pada teks cerita sejarah nyata.


Kejadian pada novel sejarah tidak sepenuh nyata (dapat berupa imajinasi penulisnya),
sedangkan kejadian pada teks cerita nyata sepenuhnya nyata dan benar-benar terjadi

Teks sejarah maupun novel memiliki beberapa persamaan, di antaranya sebagai berikut.

1. Sama-sama tergolong ke dalam teks naratif (ada unsur penokohan, alur atau rangkaian

peristiwa, serta latar).

2. Sama-sama berpola kronologis (peristiwanya beruntun sesuai waktu) dan kausalitas (adanya

sebab akibat).

3. Sama-sama banyak menggunakan konjungsi temporal (waktu) contoh: kemudian, lalu,

akhirnya dan konjungsi kasualitas , contohnya :sehingga, karena, dan oleh karena itu.

Walaupun begitu, teks sejarah dan novel bukanlah dua hal yang sama. Perbedaan yang paling

jelas di antara keduanya adalah soal kebenaran peristiwanya. Dalam teks sejarah, setiap

peristiwa yang terjadi bersifat faktual, benar-benar terjadi di masa lalu sesuai sejarah.

Dalam novel, peristiwanya hanya bersifat fiktif, yakni imajinasi belaka dan tidak benar-benar

terjadi dalam dunia nyata. 

Selain itu, semua peristiwa dalam teks sejarah adalah sesuatu yang penting, sedangkan dalam

novel tidak demikian. Peristiwa dalam novel disusun dari yang kurang penting ke yang paling

penting (klimaks). Tujuannya adalah untuk memberikan kejutan-kejutan tersendiri kepada

pembaca.
Pada bagian akhir, teks sejarah memberikan kejelasan tentang konsekuensi dari rangkaian

peristiwa yang telah diceritakan. Sementara itu, akhir cerita dalam novel sering dibuat

menggantung bahkan tidak jelas. Pembaca biasanya dipersilakan menyelesaikan cerita dengan

tafsiran masing-masing.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan teks sejarah dengan novel adalah

sebagai berikut.

1. Teks sejarah bersifat faktual, sedangkan novel bersifat fiktif/imajinatif.

2. Rangkaian peristiwa dalam teks sejarah bersifat gradual (berangsur-angsur), sedangkan

dalam novel bersifat hierarkis (kurang penting ke yang paling penting).

3. Dalam teks sejarah ada kepastian pada akhir cerita, sedangkan dalam novel kejelasan akhir

cerita diserahkan kepada pembaca.

Contoh Teks Sejarah

Perang Bali

Pada abad ke-19 Belanda ingin menguasai Bali. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Bali

takluk kepada Belanda yang berpusat di Batavia. Raja-raja di Bali masih merasa bahwa mereka

mempunyai kedaulatan di daerahnya sehingga persengketaan tidak dapat dihindarkan. 

Pada tahun 1846 Perang Bali meletus. Pasukan Bali bertahan di benteng. Karena persenjataan

yang lebih lengkap, pasukan Belanda berhasil merebut benteng dan menduduki istana raja.

Raja Buleleng dan Karangasem dipaksa menandatangani perjanjian damai. Isi perjanjian

tersebut adalah sebagai berikut. 

a. Belanda bebas mengadakan monopoli dagang di Bali.


b. Hukum adat hak tawan karang harus dihapuskan 

c. Buleleng harus mengganti 3/4 kerugian perang Belanda.

Belanda menyangka bahwa dengan perjanjian itu Bali telah ditundukkan. Karena itu, pasukan

induknya dikembalikan ke Jawa. Rakyat kembali menyerang Belanda. Pos Belanda di Bali

diserbu dan persenjataannya dirampas.

Pada tahun 1848 Belanda kembali mengirimkan pasukannya. Belanda mengancam dan

meminta pasukannya yang ditawan dibebaskan. Belanda mengetahui bahwa apabila Gusti

Jelantik, patih Kerajaan Buleleng, masih bebas akan selalu terjadi perlawanan. Karena itu ia

harus diserahkan kepada Belanda. Ternyata raja-raja Bali tidak segera memenuhi tuntutan itu.

Pada bulan Juni 1848 pasukan Belanda didatangkan. Mereka menuju Benteng Jagaraga yang

merupakan pusat perlawanan orang Bali. Pada tahun 1849 Belanda kembali mengirimkan

pasukan besar untuk menyerang Bali. Belanda mendarat di Buleleng dan langsung menuju ke

Jagaraga. Gusti Jelantik beserta seluruh pasukannya mengadakan perang puputan atau perang

habis-habisan. Setelah dipertahankan mati-matian, Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Pada

tahun 1849 raja-raja Bali berhasil dipaksa takluk kepada Belanda.

Contoh Cuplikan Novel Sejarah

Arok Dedes -Pramoedya Ananta Toer

Ken Dedes kehilangan kedamaiannya memasuki pura bersamadengan orang Wisynu, juga

Paramesywari Tumapel. Dilihatnya Ken Arok dan KenUmang telah tenggelam dan puji syukur.

Dan waktu ia berpaling ke belakang dilihatnya Bango Samparan dan Bana juga sedang

tenggelam. Dari cara mereka bersimpuh dan menunduk dapat diketahuinya: dua-duanya orang

Wisynu.
Ia melirik pada suaminya yang sedang tenggelam di samping kirinya. Apakah benar ucapan

Lohgawe, dia mendapat pancaran sepenuhnya dari Hyang Bathara Guru dan titisan Hyang

Wisynu Untuk pertama kali ia meragukan brahmana puncak itu.

Lelaki di sebelah kirinya memang sangat berharga untuknya,sangat berharga untuk cinta dan

hidupnya. Dia telah persembahkan kemenangan untuk kawula Tumapel dengan muslihat

bermuka ganda dan cara tanpa bilangan. Dania tahu, kemenangan itu tidak dipersembahkan

kepada dirinya. Sejak pertama kalinaik ke panggung kekuasaan Tumapel dia telah membawa

serta dengannya orang Wisynu, Buddha, Tantrayana dan Kalacakra, orang-orang bodoh yang

hanya menyembah leluhur. Ia tidak yakin Ken Arok akan mendudukkan kembali Hyang

Syiwapada cakrawartinya.

Ia mengerti Ken Arok mempunyai cara berperang tanpa membukagelar, tidak seperti para satria

sebelum ini. Dan dengan cara-cara berperangitu ia takkan mungkin terkalahkan. Keselamatan

dan keagungan Tumapel terjamin di dalam tangannya. Hanya ia sendiri kehilangan tempat di

samping suami yang dicintainya, kehilangan balatentara yang dapat diperintahnya, kehilangan

kepercayaan dari orangtua yang dicintai dan dipujanya setulus hati. Dan dalam kandungannya

seorang bayi, anakku dari musuh suaminya, sedang menunggu giliran untuk jadi berkuasa atas

Tumapel. Dan Paramesywari lain itu, juga sedang mengandung. Juga dalam kandungannya

seorang bayi sedang menunggu giliran untukjadi penguasa atas Tumapel. Dan bayi itu adalah

anak Ken Arok yang menang atasTumapel. Bayinya adalah anak dari yang dikalahkannya.

Ia pejamkan dan kedipkan mata. Ia lihat kegelapan di hadapannya,dan ia tidak rela.

Untuk pertama kali ia biarkan airmatanya berlinang.

Anda mungkin juga menyukai