Anda di halaman 1dari 7

KELAS : XII IPA 4

NAMA KELOMPOK :
1. LENNY APRILYA SARI (14)
2. NABILA ZAHRA AZIZAH (17)
3. PUTRI FITRIATUL MUNA ( 22 )
4. RAHAJENG PUTRI PRIYANTO ( 24 )

TUGAS TEKS CERITA SEJARAH


(UKBM 3.3)

 Sebelum mengerjakan tugas, bentuklah kelompok yang terdiri atas empat


orang. Kerjakan tugas secara berkelompok. Pastikan setiap anggota
kelompok mendapatkan bagian tugas. Apabila ada anggota kelompok yang
menolak pembagian tugas, berarti yang bersangkutan siap mengerjakan
tugas secara mandiri.

 Kerjakan tugas di file tugas tagihan ini dengan cara diketik. Sebelum tugas
dikirim, beri nama file: TUGAS 3.3 (IPA…NO:…,…,…,…)

 Kumpulkan Tugas secara individu walaupun dikerjakan kelompok. Masing


individu harus memiliki laporannya.( Kumpulkan di elearning, tempat
pengumpulan tugas)

TUGAS 1
1. Bacalah contoh analisis struktur teks cerita sejarah pada BTP halaman 43-48!
2. Bacalah kutipan novel Untung Suropati pada Buku PR Intan Pariwara halaman
45-47!
3. Setelah itu, bergabunglah dengan kelompokmu. Lalu, identifikasilah struktur
dari teks cerita sejarah Untung Suropati ke dalam tabel berikut!

Kutipan Struktur Penjelasan


Untung Surapati yang Orientasi Pada bagian ini pengarang
memiliki nama asli memperkenalkan latar cerita baik
Surawiroaji diperkirakan waktu, tempat maupun peristiwa.
Iahir pada tahun 1660. Selain itu juga dapat disajikan
Menurut Babad Tanah Jawi, dengan mengenalkan para tokok,
beliau berasal dari Bali yang menata adegan,dan hubungan
ditemukan oleh Kapten van antar tokoh.
Beber, seorang perwira VOC (Untung Surapati yang memiliki
yang ditugaskan di nama asli Surawiroaji
Makassar. Secara umum, diperkirakan Iahir pada tahun
beliau hanya disebut sebagai 1660.)
keturunan bangsawan Bali
yang diculik dan dijadikan
budak oleh VOC.
Kapten van Beber kemudian Pengungkapan Dalam bagian ini disajikan
menjual beliau kepada Peristiwa peristiwa awal menimbulkan
seorang Belanda pegawai berbagai masalah,pertentangan,
VOC di Batavia bernama ataupun kesukaran-kesukaran
Edelheer Moor. Tetapi tanpa bagi para tokohnya (Kapten van
sepengetahuan Moor, saat Beber kemudian menjual beliau
berusia 20 tahun Untung kepada seorang Belanda pegawai
menikah dengan Suzane VOC di Batavia bernama Edelheer
yang merupakan putri dari Moor. Tetapi tanpa
Moor. Mengetahui hal itu sepengetahuan Moor)
Moor marah, dia
memerintahkan tentara VOC
untuk menangkap Untung
dan memasukkannya dalam
penjara.
Pada suatu perjalanan Menuju Konflik Terjadi peningkatan perhatian
melewati Cirebon, Untung kegembiraan, kehebohan, ataupun
bertengkar dengan Raden keterlibatan berbagai siruasi yang
Surapati yang merupakan menyebabkan bertambahnya
anak angkat Sultan Cirebon. kesukaran tokoh (Untung
Setelah diadili, terbukti yang bertengkar dengan Raden
bersalah adalah Surapati. Surapati yang merupakan anak
Surapati pun dihukum mati. angkat Sultan Cirebon)
Sejak itu nama Surapati oleh
Sultan Cirebon diserahkan
kepada Untung sehingga
namanya menjadi Untung
Surapati.
Di kota Pasuruan terjadi Puncak Konflik Momen ketika para tokoh yang
pertempuran dan Untung terlibat dengan sebuah konflik,
Surapati berhasil mengalami puncak dari konflik
mengalahkan bupatinya, tersebut. ( Pada 1690 Amangkurat II
yaitu Anggajaya yang pura-pura mengirim pasukan untuk
kemudian melarikan diri ke merebut Pasuruan. Tentu saja
Surabaya. Bupati Surabaya pasukan ini mengalami kegagalan
bernama Adipati Jangrana karena pertempurannya hanya
tidak melakukan bersifat sandiwara sebagai usaha
pembalasan karena sudah mengelabui VOC.)
kenal dengan Untung
Surapati di Kartasura.
Untung Surapati pun
mengangkat diri menjadi
bupati Pasuruan bergelar
Tumenggung Wiranegara.
Pada 1690 Amangkurat II
pura-pura mengirim
pasukan untuk merebut
Pasuruan. Tentu saja
pasukan ini mengalami
kegagalan karena
pertempurannya hanya
bersifat sandiwara sebagai
usaha mengelabui VOC.

Ada beberapa pertempuran


antara Untung Surapati
dengan VOC, antara Iain : di
Sungai Cikalong pada
tanggal 28 Januari 1684 dan
pasukan VOC dipimpin
perwira bernama Vaandrig
Kuffeler. Di Desa Rajapalah
dan menghancurkan
pasukan Jacob Couper. dan
di Kartasura pada Februari
1686 dibawan pimpinan
Francois Tack.

Pada September 1706 Penyelesaian Pengungkapan bagaimana tokoh


gabungan pasukan VOC, utama dan tokoh lainnya
Kartasura, Madura, dan menyelesaikan  berbagai
Surabaya dipimpin Mayor permasalahan yang menimpanya.
Goovert Knole menyerbu (Pada September 1706 gabungan
Pasuruan. Pertempuran di pasukan VOC, Kartasura, Madura,
benteng Bangil akhimya dan Surabaya dipimpin Mayor
menewaskan Untung Goovert Knole menyerbu
Surapati alias Wiranegara Pasuruan.)
pada 17 Oktober 1706. Ada
yang mengisahkan Untung
Surapati gugur karena
terluka parah akibat
Iedakan meriam. namun
sebagian masyarakat ada
yang meyakini Untung
Surapati meninggal karena
terjatuh dari kudanya dalam
perjalanan setelah melawan
VOC.
Begitu Iegendarisnya kisah Koda Bagian ini merupakan akhir yang
perjalanan hidup Untung berisi kesimpulan. Biasa ditandai
Surapati, sehingga banyak dengan komentar atau penegasan
ditulis dalam bentuk sastra. dari makna dalam teks anekdot.
Selain Babad Tanah Jawi, (Untuk mengenang beliau, sebuah
juga ierdapat antara Iain kapal korvet milik TNI AL juga
Babad Surapati. Penulis diberi nama KRI Untung Suropati.
Hindia Belanda Melati van Selain itu, Taman Burgemeester
Java (nama samaran dari Bisschopplein di Jakarta diubah
Nicolina Maria Sloot) juga namanya menjadi “Taman
pernah menulis roman Suropati" dan nama Untung
berjudul Van Slaaf Tot Vorst, Surapati dijadikan nama jalan
yang terbit pada 1887. Karya yang umum di Indonesia.)
ini kemudian diterjemahkan
oleh FH Wiggers dan
diterbitkan pada 1898
dengan judul Dari Boedak
Sampe Djadi Radja. Penulis
pribumi yang juga menulis
tentang kisah ini adalah
sastrawan Abdul Muis dalam
novelnya yang berjudul
Surapati.

Untuk mengenang beliau,


sebuah kapal korvet milik
TNI AL juga diberi nama KRI
Untung Suropati. Selain itu,
Taman Burgemeester
Bisschopplein di Jakarta
diubah namanya menjadi
“Taman Suropati" dan nama
Untung Surapati dijadikan
nama jalan yang umum di
Indonesia. Beliau juga
dianugerahi sebagai
pahlawan nasional
Indonesia berdasarkan
penetapan S.K. Presiden No.
106/T K/ 1975 tanggal 3
November 1975.
TUGAS 2
1. Baca dan pahami teks cerita sejarah Pangeran Diponegoro di buku paket halaman
68-72!
2. Diskusilah untuk menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita sejarah
tersebut!
3. Analisislah keterkaitan nilai-nilai dalam teks cerita sejarah Pangeran
Diponegoro tersebut dengan keadaan zaman sekarang. Adakah nilai
tersebut masih kita jumpai dan relevan untuk saat ini? Beri Contoh
tindakan atau penjelasan yang menunjukkan nilai tersebut yang ada saat
ini!
4. Kerjakan dalam tabel berikut!

Tabel analisis nilai dalam teks cerita sejarah


No Nilai dalam Bukti Kutipan / Penjelas Keterkaitan Nilai dengan
. Novel Kehidupan Saat Ini
Sejarah
1. Nilai moral "Hm." Jan Willem van Rijnst menerka- Nilai moral dalam kutipan di
nerka ambisi Danurejo di balik pernyataan atas adalah orang yang
yang kerang-keroh itu. sambil menatap cerdik akan bertindak
lurus-lurus ke muka Danurejo, ..... dengan pengetahuan, tetapi
yang bebal akan mengumbar
kebodohannya.
2. Nilai Budaya Kutipan 1 : Nilai budaya dalam kutipan
"Tuan," kata Danurejo II, menundukkan di atas adalah bangsa Jawa
kepala untuk menunjukkan sikap rendah sangat peka dengan suara
hati, tapi dengan meninggikan rasa percaya hatinya.
diri dalam niat hati untuk mengasut.
"Barangkali Tuan akan menganggap enteng Nilai budaya dalam kutipan
perkara ini. Tapi, sebaiknya Tuan ketahui- di atas adalah piranti
sebab maaf, Tuan masih baru di sini-bahwa kebudayaan, yaitu kesenian,
kami, bangsa Jawa, sangat peka terhadap khususnya wayang dan
suara hati, yaitu perasaan dalam tubuh tembang macapat
insani yang sekaligus menjadi wisesa merupakan kekuatan bangsa.
ruhani."

Kutipan 2 :
"Perasaan benci yang direka di dalam
piranti kebudayaan, yaitu kesenian,
khususnya wayang dan tembang macapat,
daya tahannya luar bias, dan daya serapnya
amat istimewa merasuk dalam jiwa dalam
sanubari dalam ruh, sepanjang hayat
dikandung badan."

"Tunggu," kata Jan Willem van Rijsnt, ragu,


dan rasanya asan-tak-asan. "Tuan bilang
wayang dan tembang punya napas
panjang? Bagaimana caranya Tuan
menyimpulkan itu?"

"Maaf, Tuan Van Rijnst, perlu Tuan ketahui,


wayang dan tembang berasal dari leluri
Hindu-Buddha Jawa. Sekarang, setelah
Islam menjadi agama Jawa, leluri wayang
dan tembang itu tetap berlanjut sebagai
kebudayaan bangsa. Apakah Tuan tidak
melihat itu sebagai kekuatan?"

3. Nilai Sosial Ketika Danurejo II datang kepadanya, dia Nilai sosial dari kutipan di
menyambut dengan bahasa Melayu yang atas tampak pada sikap
fasih, sementara pejabat keraton Danurejo II yang tetap
Yogyakarta yang merupakan musuh dalam menghormatinya dan
selimut dari Sultan Hamengku Buwono II bersikap dengan ramah dan
ini lebih suka bercakap bahasa Jawa. sopan kepada van Rijnst
meski merupakan musuh
"Sugeng", kata Danurejo II, menundukkan
dari Sultan
kepala dengan badan yang nyaris bengkok
Hamengkubuwono II. Begitu
seperti udang rebus.
pula dengan van Rijnst yang
Jan Willem van Rijnst bergerak sangat peduli dengan tata
menyamping, membuka tangan kanannya, krama dalam menyambut
memberi isyarat kepada Danurejo untuk tamunya.
masuk dan duduk. Agaknya untuk
penampilan yang berhubungan dengan
bahasa Belanda beschaafdheid yang lebih
kurang bermakna 'tata krama santun
sesuai peradaban', alih-alih Jan Willem van
Rijnst sangat peduli, dan hal itu merupakan
sisi menarik darinya yang jali di antara sisi-
sisi lain yang menyebalkan.

4. Nilai Terlebih dulu mestilah dibilang, bahwa Jan Nilai ketuhanan dalam
Ketuhanan Willem van Rijnst adalah seorang kutipan di atas adalah van
(Religi) oportunis bedegong. Asalnya dari Belanda Rijnst adalah seseorang yang
tenggara. Lahir di Heerlen, daerah Limburg bukan taat beragama, karena
yang seluruh penduduknya Katolik. Tapi, van Rijnst beragama Katolik,
masya Allah, demi mencari muka pada tetapi ketika di Hindia
pemegang kekuasaan di Hindia Belanda, Belanda, ia mengikuti agama
sesuai dengan agama yang dianut oleh Protestan.
keluarga kerajaan Belanda di Amsterdam
sana yang Protestan bergaris kaku
Kalvinisme, maka dia pun lantas gandrung
bermain-main menjadi bunglon,
membiarkan hatinya terus bergerak-gerak
sebagaimana air di daun talas.

Anda mungkin juga menyukai