Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH :

ANATOMI DAN FISIOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :Erlangga Galih Z.N.

NAMA : Ulfa Munira

NIM : P07139021038

KELAS : 1 A [ DIII FARMASI ]

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES ACEH

JURUSAN FARMASI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul system urinaria ini tepat pada waktunya .Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
anatomi dan fisiologi . Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Anatomi dan fisiologi bagi para pembaca
dan juga bag penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Erlangga Galih Z.N.


selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Meskipun kami sangat berharap agar makalah ini tidak memiliki


kekurangan, tetapi kami menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah
terbatas, sehingga kami tetap mengharapkan masukan serta kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini demi
terlaksananya tugas dengan baik, sehingga tujuan diadakannya tugas ini
juga bisa tercapai.

Banda Aceh, 13 Desember 2021

Ulfa Munira
SISTEM URINARIA

1.PENGERTIAN

Sistem urinaria merupakan suatu sistem organ yang memproduksi urin dan
menyalurkannya ke luar tubuh.Sistem perkemihan atau sistem urinaria,
adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah
suatu system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama
mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.

FUNGSI

• Membuang zat sisa metabolism


• untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
• Mempertahankan keseimbangan air dan garam
• Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
• Sekresi hormon

ORGAN-ORGAN PADA SISTEM URINARIA

1.Ginjal
Ginjal terletak pada spatium retroperineal, di dinding
posterior abdomen, setinggi Th 12 – L3. Ginjal kanan
letaknya lebih rendah dari ginjal kiri, karena ada hepar.
Ukuran: Panjang 10 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm.
Bagianlateral dari ginjal berbentuk convex dan bagian
medialnya konkaf. Ginjal terdiri dari subunit yang disebut
uriniferous tubule. Uriniferous tubule dibagi dua yaitu
nephron dan collectingtubule (Moore et al., 2014).
Masing-masing ginjal memiliki 2 surface
(permukaan), yaitu anterior dan posterior, 2 margin yaitu
medial and lateral, serta 2 poles yaitu superior and inferior
poles. Lateral margin konveks, sedangkan medial margin
konkaf (cekung) tempat renal sinus dan renal pelvis,
sehingga ginjal berbentuk seperti kacang polong.
Ginjal memiliki renal hilum, tempat masuknya renal
sinus, yang sebagian besar diisi oleh lemak di mana terdapat
renal pelvis, calices, pembuluh darah, dan saraf Pada hilum,
renal vein ada di sebelah anterior renal artery, dan anterior
renal pelvis
• Berfungsi:
*Mengeluarkan sisa-sisa produk dari tubuh
*Menyeimbangkan cairan tubuh
*Memproduksi sel darah merah
*Mengatur tekanan darah dan menyaring 120-150 liter darah/hari.

STRUKTUR GINJAL
Ada beberapa struktur yan g masuk atau keluar dari ginjal melalui
hilus antara lain arteri dan vena renalis, saraf dan pembuluh getah bening.
Ginjal diliputi oleh suatu kapsula tribosa tipis mengkilat, yang beriktan
longgar dengan jaringan dibawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah
dari permukaan ginjal.
2. Ureter
Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa,
muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel
transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini
terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk
mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang)
sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan
penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks
(cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel permukaan ini
dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan
fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada
potongan melintang tampak berbentuk bintang yang disebabkan
adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat
longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan
muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal
disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan
susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa
terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin. Fungsi ureter adalah
meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung
kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa
dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa
nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter
akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.
STRUKTUR URETRA

3. Vesica Urinaria

Vesica urinaria merupakan reservoar sebelum urin di keluarkan


dapat berkontaraksi dan relaksasi oleh karena keberadaan otot polos,
kemampuan vesica urinaria dalam menampung urin dapat mencapai 500
cc atau lebih, hal ini dipengaruhi oleh kondisi otot vesica dan posisi tubuh.

BAGIAN VESICA URINARIA


• Fundus, korpus, dan verteks. Dinding urinaria terdiri dari:
❖ 3 lapis otot polos (serabut spiral, longitudinal, dan sirkuler).
❖ 1 lapisan mukosa dari epitelium transisional (peralihan).

STRUKTUR VESICA URINARIA


4. Uretra

• Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung


kemih yang berfungsi mengeIuarkan atau menyaIurkan air kemih
keluar.
• Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-
tengah kelenjar prostat kemudian menembus lapisan fibrosa
yang menembus tulang pubis ke bagian penis.
• Panjang uretra laki-laki kira-kira l7-20 cm. Sedangkan uretra
pada wanita terletak di belakang simpisis pubis berjalan lurus
dengan panjang kurang lebih 3-4 cm.
• Uretra memiliki spingter yang mengatur keluarnya urin, terdiri atas
spingter eksternum dan internus. Spingter internus
berperan dalam mencegah urin bercampur dengan semen saat
ejakulasi.Spingter eksternus berperan dalam proses miksi.
PROSES PEMBENTUKAN URIN

Proses pembentukan urin terbagi atas 3, yakni:

1. Proses filtrasi (penyaringan)


Proses pembentukan urine yang pertama adalah filtrasi atau
penyaringan. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang
merupakan tempat pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar
20 persen dari darah akan melalui ginjal untuk disaring sehingga
tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme dan menjaga
keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.
Bagian pertama dari proses pembentukan urine adalah filtrasi
yaitu proses penyaringan darah yang mengandung zat sisa
metabolisme yang dapat menjadi racun untuk tubuh.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus
dan kapsul Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa,
asam amino, urea dan limbah lainnya untuk melewati kapsul
Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer. Urine primer
termasuk urea di dalamnya, yang dihasilkan dari amonia yang
terkumpul ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh
glomerulus.

2. Proses reabsorbsi (penyerapan)


Proses pembentukan urine kedua adalah reabsorpsi. Sekitar
43 galon cairan melewati proses filtrasi, tetapi sebagian besar
diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi terjadi
di tubulus proksimal nefron, lengkung Henle (loop of Henle), tubulus
distal dan tubulus pengumpul.
Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap
kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Air
bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil pada
proses pembentukan urine ini adalah urine sekunder.
Biasanya semua glukosa diserap kembali. Namun, pada
orang dengan diabetes, kelebihan glukosa tetap bertahan dalam
filtrat. Natrium dan ion-ion lain diserap kembali secara tidak lengkap,
dengan proporsi yang lebih besar tersisa dalam filtrat ketika lebih
banyak dikonsumsi dalam makanan, menghasilkan konsentrasi
darah yang lebih tinggi. Hormon mengatur proses transport aktif di
mana ion seperti natrium dan fosfor diserap kembali.
3. Proses sekresi
Proses pembentukan urine selanjutnya adalah sekresi.
Sekresi adalah tahap terakhir dalam pembentukan urine, yaitu ketika
urine akhirnya dibuang. Beberapa zat mengalir langsung dari darah
di sekitar tubulus distal (distal convoluted tubule) dan tubulus
pengumpul (collecting tubule) ke tubulus tersebut.
Sekresi alias pembuangan ion hidrogen melalui proses ini
adalah bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga pH yang tepat,
atau keseimbangan asam dan basa tubuh. Ion kalium, ion kalsium,
dan amonia juga dibuang pada tahap ini, seperti beberapa obat. Ini
supaya komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.
Prosesnya terjadi dengan meningkatkan pembuangan zat
seperti kalium dan kalsium ketika konsentrasi tinggi dan dengan
meningkatkan reabsorpsi dan mengurangi sekresi ketika tingkatnya
rendah.
Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke
bagian tengah ginjal yang disebut pelvis ginjal, kemudian terus
mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari
kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan
dibuang keluar saat buang air kecil.

Faktor yang mempengaruhi jumlah urin:

• Jumlah air yang diminum


• Stimulus saraf renalis
• Hormon antidiuretika (ADH)
• Garam yang dikeluarkan oleh darah
• Pengeluaran glukosa

KARAKTERISTIK URIN NORMAL

• SVolume urin dewasa normal daerah tropis untuk urin 24jam berkisar
antara 750 ml-1250 ml
• Warna urin normal: putih jernih, kuning muda atau kuning
• Urin yang baru dikemihkan biasanya jernih
• Bau urin normalnya tidak keras. Bau khusus pada urin dapat
disebabkan oleh makanan misalnya jengkol, pete, durian, dan
sebagainya
• pH urin dewasa normal adalah 4,6-7,5. Dan pH urin 24 jam biasanya
asam
• Normal berat jenis urin adalah 1003-1030
GANGGUAN PADA SISTEM URINARIA
DAFTAR PUSTAKA

http://nurad1k.blogspot.com/anatomi-fisiologi-sistem-.html di akses 13
desember 2021

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/02/tugas-kuliah-sistem-
perkemihan.html

Moore KL,Dalley AF,Agur AMR.2014.Moore clinically oriented anatomy


Edisike-7.Baltimore:Lippincott Williams & Wikins

Wonodirekso S dan Tambajong J (editor), (1990),Sistem urinaria dalam


Buku Ajar Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC,
Jakarta, hal 427-450

Anda mungkin juga menyukai