Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM

BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH


(Allium ascalonicum. L)

DISUSUN OLEH

NAMA: SYUKRI DWI IHWAN TAMIMI


NPM: 1954211001
PRODI: AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS PERTANIAN 2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bawang merah (Allium  ascalonicum. L) merupakan  sayuran umbi yang cukup
populer dikalangan masyarakat, selain nilai ekonomisnya yang tinggi, bawang
merah juga berfungsi sebagai penyedap rasa dan dapat juga digunakan sebagai
bahan obat tradisional (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2013).
 Tanaman bawang merah merupakan komoditas unggulan nasional, sehingga
berbagai program dan kegiatan dilakukan dalam rangka meningkatkan
produksinya. Produktivitas bawang merah nasional tahun 2009 : 9,28 ton/ha, tahun
2010 : 9,57 ton/ha, dan tahun 011 : 9,54 ton/ha (BPS, 2012). Produktivitas bawang
merah ini masih tergolong rendah, bila dibandingkan dengan potensi produksi
optimum bawang merah yang dapat mencapai 16 ton/ha.

BAB 2
TINJAUN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Bawang Merah

Menurut Tjitrosoepomoo (2010), tanaman bawang merah


diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Ordo : Liliaceae`
Famili : Liliales
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L.

B. Langkah-Langkah Budidaya Bawang Merah

1- Pemilihan bibit bawang yang baik


2 - Pembuatan Media tanam
3- Cara Menanam
4- Pemilihan lokasi tanam
5- Perawatan dan pemupukan

C.Waktu dan Tempat


Pratikum “Budidaya Tanaman bawang merah” dilaksanakan pada :
Tanggal : 12 Juni 2021 s/d 01 juli2021
Tempat : Rumah Kawat Fakultas Pertanian UMB bengkulu

D.Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman


NO TANGGAL TINGGI TANAMAN JUMLAH
DAUN
1. 12 JUNI 2021 - -
2. 18 JUNI 2021 1CM 1
3. 23 JUNI 2021 5CM 2
4. 27 JUNI 2021 9CM 2
5. 30 JUNI 2021 12CM 3
6. 01 JULI 2021 13CM 3

A.. B.

E.Pembahasan

Praktikum kali ini melakukan pengamatan laju tumbuh daun sejak


dari embrio dalam biji sampai daun mencapai ukuran tetap pada tanaman
bawang merah. Setiap hari dilakukan penyiraman tanaman tersebut dengan
akuades namun pada hari tertentu yang telah disepakati bersama dilakuan
pengukuran panjang rata-rata daun

Kurva sigmoid merupakan kurva pertumbuhan cepat pada fase


vegetatif sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian
melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen.
F..Kesimpulan

1.Data hasil pengamatan panjang daun dan tinggi tanaman rata-rata


terhadap umur tumbuhan kemudian tergambar dalam sebuah Table.

3. Penyebab tanaman bawang merah mati diakibatkan penyakit moler


Penyakit ini mula-mula ditandai dengan adanya warna putih pda pangkal
batang/ bakal umbi tanaman bawang merah dan kemudian daunnya
menjulang tak wajar dan mulai melintir, selanjutnya daunnya rebah dan orak
arik tak beratur

4.Cara pencegahan agar daun bawang merah tidak terlalu vigor dan rapat
maka pemupukan bawang merah pada musim hujan harus dikurangi unsur N
dan ditambahkan phospat dan kalium.

5. penyebab tanaman bisa terserang penyakit moler:

a. Benih/ bibit bawang merah yang kurang sehat.

b. Memilih bibit bawang merah kurang tepat.

c. Tanaman bawang merah terlalu subur dan rapat.

LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM


BUDIDAYA TANAMAN UBI KAYU
DISUSUN OLEH

NAMA: SYUKRI DWI IHWAN TAMIMI


NPM: 1954211001
PRODI: AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS PERTANIAN 2020/2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Di antara kebutuhan
yang lainnya, pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar
kelangsungan hidup seseorang dapat terjamin. Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang yang dulu hingga sekarang masih terkenal dengan mata
pencaharian penduduknya sebagia petani atau bercocok tanam. Luas lahan
pertanianpun tidak diragukan lagi. Namun, dewasa ini Indonesia justru
menghadapi masalah serius dalam situasi pangan di mana yang menjadi kebutuhan
pokok semua orang.

Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah


beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki
protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan.
Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan
sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela
pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri
pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.

Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa agroteknologi perlu ikut serta
berperan dalam pembangunan di sektor pertanian salah satunya dengan cara
melakukan pembudidayaan ubi kayu

A.Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan

Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji

Sub divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup

Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculentaCrantz sin.


B.Hasil pengamatan Tinggi Tanam

NO TANGGAL TINGGI TANANAM JUMLAH DAUN


1. 12 JUNI 2021 5CM -

2. 17 JUNI 2021 6CM 1

3. 23 JUNI 2021 8CM 2

4. 25 JUNI 2021 8CM 2

5. 27 JUNI 2021 9CM 1

C. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwah budidaya
ubi kayusangat mudah untuk dilakukan. Terlebih dikarenakan ubi
kayu merupakantanaman yang tahan hama penyakit juga karena
tidak perlu membutuhkanperawatan ekstra untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai