Anda di halaman 1dari 11

BUSINESS STATISTICS

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bisnis statistics

Oleh,

SUSAN ANGRAENI

1904030186

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2021
A. Random Sampling
Random sampling adalah salah satu metode yang paling umum dalam
memperoleh responden untuk meriset pasar. Metode random
sampling adalah salah satu cara dalam mengumpulkan data yang paling
terkenal dan sederhana di dalam bidan penelitian.
1. Tipe-tipe random sampling
a. Simple Random Sampling
adalah pemilihan acak yang dilakukan dari segmen kecil suatu
individu atau anggota dari total populasi yang ada. Metode
pengambilan sampel acak yang sederhana ini menjadi salah satu
teknik pemilihan sampel yang paling mudah dan juga paling
sederhana untuk dilakukan. pengambilan sampel acak sederhana
ini memiliki tantangan tersendiri dalam proses pelaksanaannya.
Selain itu, ada juga beberapa syarat yang harus dipenuhi,
diantaranya adalah:
 Mempunyai daftar lengkap setiap anggota pada suatu
populasi
 Mampu menghubungi ataupun mengakses setiap anggota
populasi bila mereka terpilih
 Memiliki waktu dan juga sumber daya yang cukup
dalam mengumpulkan data dari ukuran sampel yang
memang dibutuhkan.
 Memiliki daftar lengkap setiap anggota populasi.
Simple random sampling akan berjalan dengan baik bila Anda
mempunyai waktu dan juga sumber daya yang cukup dalam
melakukan penelitian
b. Stratified Random Sampling
adalah pengambilan suatu sampel yang dilakukan secara
bertingkat. Cara pengambilan sampel ini akan memungkinkan
dalam membuat suatu kesimpulan yang lebih andal dan juga
lebih informatif karena memastikan setiap subkelas sudah
terwakili secara lebih memadai dalam sampel yang sudah
dipilih. Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan
stratified random sampling adalah:
 Mampu memastikan adanya variasi sampel
 Mampu memastikan adanya variasi sampel yang serupa
 Menurunkan variasi dari secara keseluruhan di dalam
suatu populasi
 Mampu membagi metode pengumpulan data.
c. Cluster Random Sampling
adalah metode yang hampir mirip dengan stratified random
sampling. Di dalamnya akan terbagi populasi menjadi beberapa
sub kelas. Setiap sub kelas harus mampu menggambarkan
karakteristik yang sama dengan seluruh sampel yang dipilih.
metode ini sering digunakan dalam mempelajari populasi yang
besar, khususnya yang sudah tersebar secara geografis. Anda
bisa menggunakan unit yang sebelumnya sudah ada seperti kota
atau sekolah sebagai cluster utamanya. Cluster random
sampling umumnya digunakan karena mampu memberikan
manfaat seperti berikut:
 Metode ini memerlukan biaya dan juga waktu yang lebih
efisien, khususnya untuk sampel yang sudah tersebar
secara geografis dan akan sulit dalam mengambil sampel
secara tepat.
 Sampel yang diambil dengan menggunakan pengacakan
akan memiliki validitas eksternal yang tinggi, karena
sampel akan mencerminkan karakteristik suatu pasar
yang jauh lebih besar.
d. Systematic Random Sampling
adalah metode pemilihan individu ataupun anggota tertentu dari
semua populasi yang ada. Metode pengambilan sampel
sistematik ini mampu membandingkan dengan cara mengambil
sampel secara sederhana dan tidak rumit. Ketika melakukan
pengambilan sampel sistematis dengan daftar pada populasi,
maka sangat penting untuk mempertimbangkan urutan setiap
populasi terdaftar agar bisa memastikan bahwa sampel benar-
benar valid.

2. Langkah-langkah melakukan Random Simpling


a. Menentukan populasi yang akan dijadikan target riset pasar
b. Menghitung jumlah responden yang dibutuhkan.
c. Melakukan pemilihan responden secara acak dengan
menyebarkan undangan survei melalui email pelanggan
yang akan jadikan target responden. Lalu, tunggu sampai
respon yang terima mampu mencapai jumlah responden
yang sudah ditargetkan.
d. kumpulkan seluruh data yang diperoleh dari responden lalu
lakukanlah analisa yang mendalam.

B. Probability Sampling
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1. Teknik Sampel Probability Sampling meliputi :
a. Simple Random Sampling
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan
pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau
berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan
untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata
tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random
sampling. Teknik pengambilan sampel ini digunakan
bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
cluster.

C. Stratified Sampling
Stratified random sampling adalah suatu teknik pengambilan
sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan (strata) pada elemen
populasi. Elemen populasi dibagi menjadi beberapa tingkatan (stratifikasi)
berdasarkan karakter yang melekat padanya. Dalam stratified random
sampling elemen populasi dikelompokkan pada tingkatan-tingkatan
tertentu dengan tujuan pengambilan sampel akan merata pada seluruh
tingkatan dan sampel mewakili karakter seluruh elemen populasi yang
heterogen.
1. Konsep Dasar Stratified Random Sampling
Pada umumnya populasi-populasi yang dijadikan sebagai objek
penelitian lebih cenderung heterogen. Karena apabila diketahui
karakter elemen populasi bersifat homogen maka prosedur
pengambilan sampel tidak perlu rumit, tidak perlu menggunakan
teknik sampel yang sulit dan ukuran sampel diambil pun cukup
sedikit saja. Contohnya saat anda sedang memasak sayur, anda
cukup mengaduk sayuran dan dan mengambil satu sendok untuk
dijadikan sampel Apakah sudah cukup asin atau belum. Contoh
lain dapat anda lihat pada kasus pengambilan sampel darah.
Dalam stratified random sampling setiap kelompok di dalam
populasi yang dibentuk untuk tujuan penelitian tersebut disebut
sebagai stratum. Dari keseluruhan metode pengambilan sampel,
pada umumnya prosedur yang digunakan dalam survey adalah
pengambilan sampel berstrata. Dalam pengambilan sampel
berstrata, populasi dari N unit dibagi menjadi k bagian populasi
yang disebut strata, bagian populasi ke-I mempunyai Ni unit
dimana i.=1, 2 …, k
Bagian – bagian populasi tersebut tidak boleh saling tumpang
tindih sehingga masing – masing populasi terpisah, yaitu :
N1+N2+N3+ … + Nk = N
Suatu sampel diambil dari setiap strata – strata yang independen,
jumlah sampel antar strata ke –i. Menjadi ni dimana i.=1,2,…,k
yaitu :
n1+n2+n3+…+nk=n
Prosedur pengambilan sampel dengan cara ini dikenal dengan
pengambilan sampel berstrata. Jika sampel diambil secara acak
dari setiap strata, prosedurnya dikenal dengan pengambilan sampel
acak berstrata (Stratified Random Sampling).
Tujuan utama dalam stratifikasi adalah untuk membuat hubungan
timbal balik yang lebih baik dalam populasi sehingga dapat
memberikan ukuran yang lebih tinggi untuk keputusan relatif.
Agar dapat tercapai, hal – hal yang harus dilakukan untuk
mengujinya dengan hati – hati adalah:
 Bentuk strata
 Jumlah strata yang akan dibuat
 Alokasi jumlah sampel antar masing – masing strata.
 Analisis data dari rancangan stratifikasi.
2. Syarat Pembentukan Strata Dalam Stratified Random Sampling
Syarat pembentukan strata dalam stratified random sampling
mengikuti proses stratifikasi suatu populasi dirangkum sebagai
berikut :
 Strata harus tidak saling tumpang tindih dan harus saling
terpisah dalam populasi.
 Stratifiaksi populasi harus dilakukan pada strata yang
bersifat homogen dalam strata tersebut dengan karakteristik
tertentu.
 Pada kenyataannya di lapangan, ketika hal ini sulit untuk
distratakan dengan suatu nilai karakteristik tertentu, maka
kemudahan administrasi menjadi dasar pemikiran dalam
stratifikasi.
 Jika akurasi batas untuk kepastian tiap – tiap populasi
diberikan, hal ini akan menjadi lebih baik dan terpercaya
untuk tiap – tiap populasi sebagai suatu strata.
3. Rumus Metode Stratified Random Sampling
Diketahui I dinotasikan sebagai strata – strata j sebagai unit sampel
dalam strata. Penulisan simbol untuk tiap strata i :
Ni = jumlah keseluruhan unit
ni = Jumlah sampel unit
Wi=Ni/N = Strata penimbang
f = ni/Ni = fraksi sampel dalam strata

D. Cluster Sampling
Cluster sampling adalah teknik sampling dimana peneliti
membentuk beberapa cluster dari hasil penyeleksian sebagian individu
yang menjadi bagian dari sebuah populasi.
Bagi Anda yang kurang familiar dengan istilah statistika, populasi adalah
kumpulan individu pada wilayah dan waktu tertentu. Beberapa cluster
dari populasi tersebut ini lalu dibentuk berdasarkan sifat atau
karakteristik yang homogen atau identik di antara individu-individu
tertentu dalam sebuah populasi. Dalam teknik cluster sampling, peneliti
melakukan sampling acak dari beragam cluster di suatu populasi.
E. Snowball Sampling
Menurut Neuman, Teknik snowball sampling adalah suatu metode
untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengambil sampel dalam suatu
jaringan atau rantai hubungan yang menerus. Peneliti menyajikan suatu
jaringan melalui gambar sociogram berupa gambar lingkaran-lingkaran
yang dikaitkan atau dihubungkan dengan garis-garis. Setiap lingkaran
mewakili satu respon atau kasus, dan garis-garis menunjukkan hubungan
antar responden atau antarkasus.
1. Tujuan dan Manfaat Snowball Sampling
a. Tujuan snowball sampling
Neuman (dalam Nurdiani, 2014) menjelaskan bahwa prinsip
pelaksanaan snowball sampling adalah dengan mengambil
sejumlah kasus melalui hubungan keterikatan dari satu orang
dengan orang yang lain, atau satu kasus dengan kasus lain,
kemudian mencari hubungan selanjutnya melalui proses yang
sama. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menggali informasi
sebanyak-banyaknya dan sedalam mungkin guna merinci
kekhasan yang ada sehingga dapat menjawab permasalahan
penelitian (Putra, 2017:174).
b. Manfaat snowball sampling
Manfaat yang didapatkan dari penggunaan teknik ini adalah
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data snowball
sampling ini adalah mencari informan-informan kunci yang
berasal dari lingkungan sampel, sehingga informasi yang
didapatkan menjadi lebih banyak dan beragam.
Secara umum, manfaat dari penerapan teknik ini dapat
menemukan atau mendapatkan sampel yang luas berdasarkan
sampel kecil. Selain itu, snowball sampling juga memudahkan
peneliti dalam mengumpulkan data-data yang bersifat kualitatif.
Teknik ini efektif untuk penelitian yang terkait dengan
komunitas yang terselubung, isu-isu yang sulit diungkapkan
dengan jelas atau tidak terlihat nyata, isu-isu komunikasi, dan
sebagainya (Patton, Salganik, Suhardjo, dalam Nurdiani, 2014).
2. Jenis-jenis Teknik Snowball Sampling
Ada tiga jenis teknik snowball sampling yang bisa dipelajari.
a. Snowball sampling linier
Jenis teknik snowball sampling linier adalah teknik yang
merekrut subjek pertama, kemudian subjek pertama tersebut
memberikan banyak informasi, tentang subjek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan, dan berlanjut dengan
berdasarkan satu subjek saja. Pola ini akan berhenti ketika
subjek yang didapatkan atau dibutuhkan dinilai sudah cukup
untuk digunakan sebagai sampel.
b. Snowball sampling diskriminatif eksponensial
Putra (2017:174) menjelaskan bahwa model exponential
discriminative snowball sampling adalah model selektif yang
dikembangkan peneliti di lapangan yang artinya berdasarkan
beberapa pertimbangan dan tindakan selektif peneliti, maka
tidak semua informan rujukan sebelumnya dipilih. Pada teknik
snowball sampling diskriminatif eksponensial ini, subjek yang
ditunjuk sebagai sampel memberikan banyak referensi atau
sumber mengenai subjek-subjek yang lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan. Namun, yang dipilih untuk menjadi
subjek hanya satu saja. Subjek yang dipilih tergantung dengan
sifat penelitian, kuantitatif atau kualitatif, dan sebagainya.
c. Snowball sampling nondiskriminatif eksponensial
Jenis teknik snowball sampling nondiskriminatif eksponensial
adalah teknik yang merekrut subjek pertama, kemudian subjek
tersebut memberikan referensi atau sumber mengenai subjek-
subjek yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Setiap referensi
atau subjek tersebut memberikan sumber lain, dan seterusnya
seperti itu sampai dengan sampel yang dibutuhkan dinilai cukup.
3. Kelebihan dan kekurangan Snowball Sampling
Kelebihan dan kekurangannya adalah :
 Kelebihan atau kekuatan snowball sampling
Menurut, Fauzy, kelebihan snowball sampling adalah mudah
dalam pelaksanaannya, banyak digunakan dalam penelitian
yang bersifat kualitatif, penelitian dapat dimulai dengan
informasi yang terbatas dari responden awal, namun pada
akhirnya informasi berkembang luas dan mendalam,
membantu menemukan pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian namun sulit ditemukan atau tidak diketahui
keberadaannya.
 Kekurangan atau kelemahan snowball sampling
Kekurangan atau kelemahan dalam penggunaan teknik
snowball sampling adalah waktu pelaksanaan menjadi lebih
lama apabila peneliti sulit membangun jaringan, biaya
penelitian dan tenaga yang dikeluarkan dapat bertambah dari
perkiraan semula, apabila belum menemukan responden yang
dimaksud, hasil kurang mewakili populasi, apabila peneliti
kurang teliti/hati-hati dalam menentukan sampel awal untuk
membangun jaringan

F. Resampling
Resampling merupakan kegiatan pengambilan sampel dari sampel
yang telah ada. Resampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bootstrap dan jackknife.

G. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah salah satu jenis teknik pengambilan
sampel yang biasa digunakan dalam penelitian ilmiah. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria-
kriteria tertentu (Sugiyono, 2008). Purposive sampling yang juga disebut
sebagai sampel penilaian atau pakar adalah jenis sampel nonprobabilitas.
Tujuan utama dari purposive sampling untuk menghasilkan sampel yang
secara logis dapat dianggap mewakili populasi. Purposive Sampling
adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih
sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan
peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi
merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang
memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian.

Anda mungkin juga menyukai