Anda di halaman 1dari 11

JMP  Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No.

1, Maret 2020, 19–29


ISSN 0216-6283 print / ISSN 2685-9408 online
DOI: 10.9744/jmhot.6.1.19–29

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE,


TRUST, DAN SECURITY TERHADAP MINAT PENGGUNAAN GOPAY
PADA GENERASI X DI SURABAYA
Debby Cynthia Kumala1, Joshua Wilson Pranata2, Sienny Thio3*
1,2,3
Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Bisnis dan Ekonomi
Universitas Kristen Petra, Surabaya
Email: 1Debbie.cynthiakumala@gmail.com; 2joshuawilsonpranata11@gmail.com; 3sienny@petra.ac.id
*Penulis korespondensi

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dimensi perceived usefulness, perceived ease of use,
trust, dan security memiliki pengaruh signifikan terhadap minat penggunaan GoPay pada generasi X Surabaya.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi perceived usefulness, perceived ease of use, trust,
dan security secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan aplikasi GoPay
untuk pembelian makanan dan minuman pada generasi X Surabaya. Dari empat dimensi tersebut, perceived
ease of use menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat generasi X untuk menggunakan
aplikasi GoPay untuk bertransaksi makanan dan minuman.

Kata kunci: Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, Security, Minat Penggunaan Gopay.

Abstract

The purpose of this paper is to examine whether perceived usefulness, perceived ease of use, trust, and
security have a significant impact on intention to use GoPay for generation X in Surabaya. This study employed
quantitative method by distributing questionnaires to 100 respondents. The results show that the dimension of
perceived usefulness, perceived ease of use, trust, and security simultaneously had a positive and significant
effect on intention to use GoPay application to purchase foods and beverages for generation X. Among those
dimensions, perceive ease of use was the most dominant factor in influencing intention of generation X to use
GoPay application for food and beverage transaction.

Keywords: Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, Security, Behavioral Intention to Use GoPay.

PENDAHULUAN Menurut Bank Indonesia (2011) alat pembayaran


non-tunai yang berbasis kertas seperti cek dan bilyet
Pada zaman modernisasi ini, masyarakat sangat- giro dan yang tidak berbasis kertas seperti melalui
lah bergantung pada teknologi. Salah satu teknologi sistem transfer dan alat pembayaran menggunakan
yang sedang berkembang cukup pesat di Indonesia kartu seperti kartu debit dan kartu kredit sudah
adalah dunia informasi dan komunikasi, dimana berkembang dan semakin lazim digunakan oleh
masyarakat yang dulunya mendapatkan informasi dan masyarakat. Berkembangnya pembayaran non-tunai
berkomunikasi menggunakan surat untuk komunikasi di Indonesia dimulai dengan adanya peraturan baru,
jarak jauh, kemudian diikuti oleh mesin cetak, telegraf, yaitu peraturan menteri pekerjaan umum dan
televisi, komputer, hingga pada akhirnya masyarakat perumahan rakyat nomor 16/PRT/M/2017 tahun 2017
mengenal smartphone dan Internet. Tidak dapat tentang transaksi tol non-tunai di jalan tol yang
dipungkiri bahwa setelah mengenal Internet dan mengharuskan melakukan pembayaran menggunakan
smartphone, teknologi informasi dan komunikasi pun e-toll atau e-money (Sovia, 2018). E-toll atau e-money
semakin berkembang pesat. adalah alat pembayaran non-tunai berbasis chip,
Pengguna smartphone di Indonesia cukup besar dimana selain dapat digunakan sebagai pembayaran di
yang dapat menduduki posisi ketiga di dunia. Smart- jalan tol, dapat juga dipakai sebagai pembayaran di
phone yang pada saat ini dapat dikatakan sebagai supermarket (Nurdin, 2018). Kemudian seiring
kebutuhan primer masyarakat (Luthfi, 2014) membuat dengan berkembangnya teknologi, alat pembayaran
para pelaku bisnis dan ilmuan membuat aplikasi di non-tunai yang awalnya hanya berbasis kartu dan chip,
dalam smartphone yang dapat digunakan sebagai salah sekarang hadir dengan basis server atau yang biasa
satu alat pembayaran non-tunai. disebut dengan e-wallet. E-wallet merupakan transaksi

19
20 Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No. 1, Maret 2020: 19–29

non-tunai yang tidak berbasis kartu, dan melakukan & Davis, 2000). Penelitian lain yang dilakukan oleh
transaksi melalui online (Amoroso & Magnier- Seetharaman, Kumar, Palaniappan dan Weber (2017)
Watanabe, 2012) dan Chawla dan Joshi (2019) menyebutkan bahwa
Pada tahun 2019, dari banyak e-wallet yang ada trust dan security juga menjadi variabel yang mem-
di Indonesia, terdapat 3 aplikasi yang pengguna aktif pengaruhi seseorang dalam menggunakan mobile
terbanyak di Indonesia yaitu Go-pay, OVO, dan Dana. wallet.
Pengguna e-wallet di Indonesia banyak digunakan Meskipun cukup banyak penelitian yang meng-
oleh penduduk kota-kota besar, salah satunya yaitu gali variabel-variabel yang menjadi pendorong
kota Surabaya. Di Surabaya, pengguna e-wallet kini seseorang dalam menggunakan mobile wallet, namun
lebih banyak di kalangan para milenial (Anita, 2019). belum banyak penelitian yang menganalisa secara
Generasi milenial inilah yang memperkenalkan tekno- spesifik mengenai penggunaan e-wallet sebagai alat
logi ke kalangan yang lebih tua. Generasi milenial ni pembayaran makanan dan minuman khususnya di
juga sudah mulai mengenal yang namanya komputer Surabaya. Penelitian ini menarik untuk dilakukan
dan video game dengan versi sederhana (Mengenal mengingat masyarakat Surabaya sudah banyak meng-
Generasi X, Milenial hingga Alpha, 2019) sehingga gunakan e-wallet khususnya GoPay dalam pembelian
tidak mengherankan jika dari generasi X pun sudah makanan dan minuman baik secara online maupun
mulai mengenal penggunaan teknologi e-wallet. offline. Selain itu peneliti ingin meneliti dengan
Menurut Lancaster (2002), generasi milenial atau lebih mengambil sampel pada generasi X karena generasi ini
dikenal dengan generasi Y merupakan generasi yang cukup memadai dalam bidang teknologi. Generasi X
lahir pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1999. tumbuh bersama dengan teknologi yang juga sedang
Sementara generasi X merupakan generasi yang lahir berkembang. Selain itu, generasi ini juga memiliki
dalam rentang tahun kelahiran 1965 sampai dengan karakteristik yang memiliki rasa untuk berkembang
1980. Di Surabaya sendiri menurut data Badan Pusat dalam hal apapun. Meskipun orang orang memandang
Statistik (BPS) kota Surabaya, pada tahun 2020 generasi X sudah cukup ketinggalan dalam teknologi,
diperkirakan kota Surabaya akan memiliki jumlah tetapi geenerasi ini masih memiliki rasa ingin tahu dan
penduduk 2.904.751 juta dimana dari generasi X akan berkembang sehingga sering dijumpai orang tua yang
menduduki sebanyak 20.5% dari total jumlah meminta anaknya untuk diajarkan mengenai tekno-
penduduk dan untuk generasi Y atau milenial se- logi-teknologi terkini, seperti penggunaan media
banyak 26% dari total jumlah penduduk. sosial, penggunaan transportasi online, hingga pem-
Transaksi pembelian makanan melalui e-wallet bayaran secara mobile yang saat ini sedang marak
sudah sangat sering digunakan oleh masyarakat, baik digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, melalui
pembelian secara langsung di mal dan restoran atau penelitian ini penulis ingin mengetahui lebih jauh
pembelian makanan melalui jasa transportasi online. pengaruh dari perceived usefulness, perceived ease of
Penggunaan e-wallet untuk transaksi pembelian use, trust dan security terhadap minat penggunaan e-
makanan dan minuman sendiri mencapai angka 25% wallet GoPay, khususnya pada generasi X Surabaya.
(Liswijayanti, 2019).
Penelitian terdahulu sudah banyak penelitian TINJAUAN PUSTAKA
yang menganalisis penerimaan inovasi teknologi baru
menggunakan model Technology Acceptance Model Technology Acceptance Model (TAM)
(TAM) yang diperkenalkan Davis pada tahun 1989.
TAM sendiri merupakan merupakan adopsi dari Technology Acceptance Model (TAM) yang
Belief, Attitude, Intention and Behaviour oleh Fishbein dikembangkan oleh (Davis, Baggozzi, & Warshaw,
dan Ajzen (1975) dan Theory of Reasoned Action 1989), adalah model yang paling berpengaruh di-
(TRA) oleh Fisbein dan Ajzen (1980). TAM me- gunakan untuk menjelaskan penerimaan individual
nyatakan bahwa niat seseorang untuk menggunakan terhadap penggunaan sistem teknologi informasi.
sebuah teknologi baru didasarkan oleh dua variabel Hubungan antar konstruk pada model TAM dibuat
utama yaitu perceived usefulness dan perceived ease of berdasarkan model Theory Reasoned Action (TRA)
use, dimana kedua variabel tersebut menjadi mediasi yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1980).
faktor eksternal terhadap minat penggunaan. Selain itu, TAM sering dianggap sebagai arus penelitian utama
perceived usefulness juga dipengaruhi oleh perceived untuk mengeksplorasi faktor-faktor penentu perilaku
ease of use dengan kata lain dapat diartikan bahwa menerima dan menggunakan sistem infomasi (Cheong
semakin mudah sesuatu teknologi tersebut digunakan, & Park, 2005). Manfaat TAM adalah termasuk instru-
maka semakin berguna teknologi tersebut (Venkatesh men yang dapat diandalkan dengan sifat pengukuran
Kumala: Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, dan Security 21

yang sangat baik, keringkasan, dan kekuatan empiris 1. Work more quickly yaitu individu yang dapat
(Pavlou, 2003). menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dengan
TAM biasa digunakan untuk memahami menggunakan suatu teknologi akan membuat
hubungan antara manusia dengan penerimaan tek- individu tersebut merasa bahwa teknologi yang
nologi melalui perceived usefulness dan perceived digunakannya berguna, dan sebaliknya apabila
ease of use. Perceived usefulness dan perceived ease individu menggunakan suatu teknologi dan tidak
of use dalam TAM merupakan konstruksi yang paling dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan
penting untuk memprediksi penerimaan sistem lebih cepat, maka kepercayaan individu tersebut
infomasi (Cheong & Park, 2005). TAM telah menjadi akan teknologi yang digunakannya akan menurun.
populer karena memenuhi karakteristik teoritis men- 2. Useful yaitu individu yang menggunakan suatu
jadi sederhana, didukung oleh data, dan berlaku untuk teknologi merasa berguna untuk pekerjaannya
memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi merupakan tanda bahwa kepercayaan individu
baru di berbagai bidang (Rauniar, Ralvski, Yang, & akan teknologi tersebut akan meningkat, dan
Johnson, 2014). Dari penelitian-penelitian sebelum- sebaliknya apabila individu yang menggunakan
nya, TAM dikembangkan lagi dengan menambahkan suatu teknologi merasa tidak memiliki kegunaan,
beberapa variabel lain yang dianggap dapat memenga- maka kepercayaan akan teknologi tersebut akan
ruhi seseorang dalam menerima suatu teknologi baru. menurun.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Shaw 3. Effectiveness yaitu individu yang menggunakan
(2014) dengan menguji variabel trust apakah dapat suatu teknologi dan dapat menyelesaikan pekerja-
memengaruhi seseorang dalam menggunakan mobile annya secara efektif, maka individu tersebut akan
wallet. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh percaya bahwa teknologi tersebut berguna, dan
sebaliknya individu merasa dengan menggunakan
Shaw, ditemukan bahwa trust memengaruhi seseorang
suatu teknologi tidak dapat membantu menye-
dalam menggunakan mobile wallet. Pada penelitian
lesaikan pekerjaan secara efektif, maka individu
yang dilakukan oleh Seetharaman, Kumar, Palaniap-
tersebut tidak percaya akan teknologi tersebut.
pan dan Weber (2017) juga menggunakan variabel
4. Easier yaitu individu yang merasa pekerjaannya
seperti trust dan security pada penelitiannya. Kemudi-
makin mudah dengan menggunakan suatu
an penelitian yang dilakukan oleh Chawla dan Joshi
teknologi, maka indvidu tersebut akan merasa
(2019) yang mengungkapkan bahwa trust dan per- teknologi tersebut berguna, sebaliknya apabila
ceived security memengaruhi seseorang dalam individu merasa teknologi yang digunakan tidak
menggunakan mobile wallet di India. Pada penelitian mempermudah pekerjaannya, maka individu
ini, penulis mengadopsi model TAM dari Chawla dan tersebut merasa teknologi tersebut tidak berguna.
Joshi (2019) yaitu perceived usefulness, perceived ease 5. Performance yaitu individu yang merasa performa
of use, trust dan security. kerjanya meningkat dengan menggunakan suatu
teknologi, maka individu tersebut akan meng-
Perceived Usefulness anggap teknologi tersebut berguna, dan juga
sebaliknya apabila individu merasa performa
Davis (1989) mendefinisikan perceived usefu- kerjanya tidak meningkat saat menggunakan suatu
lness sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa teknologi, maka individu tersebut tidak akan
menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan menganggap teknologi tersebut berguna bagi
kinerja pekerjaannya. Seseorang akan menggunakan pekerjaannya.
suatu sistem apabila dirinya merasa percaya bahwa Semakin besar perceived usefulness yang di-
sistem tersebut berguna, dan sebaliknya tidak akan rasakan oleh pengguna, maka minat untuk mengguna-
menggunakannya apabila dirinya merasa percaya kan kembali akan semakin besar. Timbulnya per-
bahwa sistem tersebut kurang berguna (Jogiyanto, ceived usefulness dikarenakan pengguna merasakan
2007). Umumnya, manusia akan cenderung meng- pembayaran menggunakan e-wallet menjadi efektif,
gunakan suatu aplikasi apabila apikasi tersebut cepat, dan mudah sehingga membuat pengguna
membantu dan memudahkan pekerjaannya. Perceived memiliki niatan untuk terus menggunakan e-wallet.
usefulness sendiri dapat diartikan melalui kata useful
yang berarti mampu digunakan secara menguntung- Perceived Ease of Use
kan (Davis, 1989).
Menurut Davis (1989), aspek yang digunakan Davis (1989) mendefinisikan perceived ease of
untuk perceived usefulness (dalam Chawla dan Joshi, use sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
2019) adalah sebagai berikut: menggunakan sistem tertentu akan terbebas dari usaha.
22 Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No. 1, Maret 2020: 19–29

Individu yang merasa percaya bahwa sistem mudah resiko tertentu. Trust adalah hal yang krusial dalam
digunakan, maka individu tersebut akan mengguna- masalah pada transaksi online (Chawla & Joshi, 2019).
kannya, begitu sebaliknya apabila individu merasa Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh
percaya bahwa sistem tidak mudah digunakan maka pihak lain atau mitra bisnis, melainkan harus dibangun
individu tersebut tidak akan menggunakannya mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Kepercayaan
(Jogiyanto, 2007). Berdasarkan definisi perceived dibutuhkan oleh pengguna teknologi informasi dalam
ease of use diatas dapat diartikan bahwa kemudahan rangka meningkatan kinerja seseorang dalam suatu
akan mengurangi usaha seseorang dalam mempelajari kegiatan. Chellappa dan Pavlou (2002) mengatakan
sistem. bahwa para pengguna teknologi harus percaya bahwa
Menurut Davis (1989), aspek yang digunakan transaksi yang dilakukan sesuai dengan ekspektasi
untuk perceived ease of use (dalam Chawla & Joshi, pengguna dan seluruh data transaksi pengguna tidak
2019) adalah sebagai berikut: boleh di sebar luaskan kepada pihak yang tidak
1. Easy to learn yaitu individu yang dapat mem- berwenang. Trust digambarkan oleh Morgan and Hunt
pelajari suatu teknologi dengan mudah merupakan (1994) sebagai situasi dimana seseorang yang percaya
tanda bahwa individu tersebut menganggap dalam integritas partnernya dan percaya bahwa
teknologi tersebut mudah digunakan, sebaliknya partnernya dapat diandalkan. Menurut Suh dan Han
bila individu sulit untuk mempelajari suatu (2002), trust termasuk dalam tiga dimensi berikut ini
teknologi maka individu tersebut akan meng- (dalam Chawla & Joshi, 2019):
anggap teknologi tersebut tidak mudah untuk 1. Ability, ditujukan kepada penyedia mobile service
digunakan. yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan
2. Easy to understand yaitu individu yang merasa yang cukup untuk menjalani tugas penyedia
suatu teknologi mudah untuk dipahami maka dengan baik dan benar.
individu menganggap teknologi tersebut mudah 2. Integrity, penyedia mobile service menepati
untuk digunakan, sebaliknya pula bila individu janjinya.
merasa suatu teknologi sulit untuk dipahami maka 3. Benevolence, penyedia mobile service akan peduli
individu menganggap teknologi tersebut tidak dengan kepentingan dari pengguna, bukan hanya
mudah untuk digunakan. peduli dengan kepentingannya sendiri.
3. Effortless yaitu individu yang merasa suatu Semakin besar trust yang dirasakan oleh peng-
teknologi dapat dilakukan secara ringkas, maka guna, maka minat untuk menggunakan kembali juga
teknologi tersebut dianggap mudah untuk di- akan semakin besar. Timbulnya trust dikarenakan
gunakan dan sebaliknya bila suatu teknologi tidak pengguna merasa pembayaran menggunakan e-wallet
dapat dilakukan secara ringkas, maka teknologi menjadi dapat dipercaya sehingga membuat pengguna
tersebut tidak mudah untuk digunakan. memiliki niatan untuk terus menggunakan e-wallet.
4. Easy to use yaitu individu yang merasa suatu
teknologi mudah untuk digunakan, maka individu Security
akan merasa kepercayaannya meningkat akan
teknologi tersebut, sebaliknya bila individu merasa Pengertian security adalah proses menjaga resiko
suatu teknologi tidak mudah untuk digunakan, yang dirasakan agar berada pada tingkatan yang
maka rasa percaya individu terhadap suatu diterima. Semakin tinggi tingkat keamanan yang ada
teknologi akan menurun. maka individu akan semakin percaya dengan teknologi
Semakin besar perceived ease of use yang tersebut dan hal itu akan menyebabkan individu
dirasakan oleh pengguna, maka minat untuk meng- menggunakan teknologi tersebut. Menurut Enck,
gunakan juga akan semakin besar. Timbulnya Ongtang, and McDaniel (2009), Security didefinisikan
perceived ease of use ini dikarenakan pengguna sebagai pegangan konsumen untuk percaya bahwa
merasa pembayaran menggunakan e-wallet menjadi data pribadi dari konsumen tidak akan dilihat,
mudah untuk dipelajari dan dipahami sehingga disimpan, dan bahkan dimanipulasi oleh pengguna lain
membuat pengguna memiliki niatan untuk terus yang tidak berwenang saat melakukan transaksi online.
menggunakan e-wallet. Sedangkan menurut Nambiar, Lu dan Liang (2004)
security merupakan pertimbangan yang penting untuk
Trust
mobile payment yang dapat menimbulkan hal yang
Menurut Lau dan Lee (1999), Trust atau riskan apabila digunakan saat penyerahan informasi
kepercayaan adalah suatu kesediaan seseorang yang pembayaran yang penting atau hal-hal yang penting
memasrahkan dirinya terhadap pihak lain dengan dan rahasia.
Kumala: Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, dan Security 23

Menurut Flavián dan Guinaliu (2006), aspek Generasi X


yang digunakan dalam menentukan security sebagai
berikut (dalam Chawla & Joshi, 2019): Generasi X merupakan individu yang lahir di
1. Authentication, mengarah pada verifikasi identitas tahun 1965 hingga 1980 (Lancaster & Stillman, 2002).
dari pengguna dan mengkonfirmasi benar tidaknya Generasi X sendiri lahir pada saat teknologi mulai
bahwa dialah pengguna yang sebenarnya. berkembang seperti penggunaan PC, komputer, video
2. Confidentiality, memastikan bahwa hanya pengi- games, tv kabel, dan internet. Menurut Davies (2018),
rim dan penerima pesan yang dapat membaca isi generasi X ini merupakan generasi yang mengem-
bangkan teknologi media sosial. Generasi ini juga
pesan.
sedikit diabaikan oleh orang-orang karena disbanding-
3. Integrity, memastikan bahwa isi pesan dan tran-
kan dengan baby boomers yang telah mencapai usia
saksi yang sesungguhnya tidak diubah, baik secara
pensiun dan juga generasi Y atau milenial yang sedang
sengaja maupun tidak sengaja.
menanjak karirnya. Namun menurut Pew Research
4. Non-repudiation, menyediakan mekanisme yang
(2014), generasi X merupakan generasi yang memiliki
dapat menjamin bahwa pihak yang bersangkutan
peran penting dalam perkembangan teknologi dunia
tidak dapat mengklaim bahwa dirinya tidak ber-
digital. Pada umumnya generasi X tidak dianggap
sangkutan dalam transaksi yang sudah dilakukan. sebagai generasi digital, akan tetapi menurut Global
Semakin besar security yang dirasakan oleh Leader Forecast (2018), sebanyak 54% dari generasi X
pengguna, maka minat untuk menggunakan kembali sudah cukup mahir menggunakan teknologi dan
juga semakin besar. Timbulnya security dikarenakan perbandingannya dengan generasi Y cukup tipis yaitu
pengguna merasa pembayaran menggunakan e-wallet sebesar 56%.
merasa lebih aman dan tidak ada yang perlu Generasi ini mampu beradaptasi dan menerima
dikhawatirkan sehingga membuat pengguna memiliki perubahan dengan cukup baik. Generasi X memiliki
niatan untuk terus menggunakan e-wallet. karakteristik seperti banyak akal, independen, butuh
kenyamanan emosional, lebih suka sesuatu yang
Minat Penggunaan (Behavioral Intention to Use) informal dan punya kemampuan usaha atau berdagang
dibandingkan baby boomers. Kehidupan antara
Behavioral intention to use digunakan sebagai pekerjaan dan kehidupan pribadi seimbang, mengem-
tingkat niat individu untuk melakukan perilaku atau bangkan kesempatan yang dipunyai, menyukai
tindakan tertentu (Davis, Baggozzi, & Warshaw, hubungan pekerjaan yang positif dan menyukai
1989). Seseorang akan melakukan sesuatu jika ingin kebebasan dan punya ruang untuk berkembang.
atau mempunyai niat untuk melakukannya. Konsruk Pengelompokan individu antar generasi berdasarkan
behavioral intention to use sebagai wakil untuk periode kelahiran yang sama dan melakukan per-
penerimaan konsumen adalah suatu konsep yang jalanan hidup bersama, oleh karena itu setiap generasi
cocok karena behavioral intention to use merupakan akan mengalami kejadian-kejadian eksternal yang
serupa saat di usia akhir remaja dan awal masa dewasa
prediktor yang tepat dari penggunaan kemudian
(Schewe & Meredith, 2004) seperti perubahan eko-
(Sheppar, Hartwick, & Warshaw, 1988).
nomi, teknologi, politik, dan kehidupan. Kejadian-
Menurut Venkatesh et. al. (2003) konstruk
kejadian eksternal yang terjadi pada generasinya akan
sebagai penentu langsung terhadap behavioral
memengaruhi perilaku dan sikap antar generasinya.
intention to use adalah sebagai berikut (dalam Chawla
& Joshi, 2019):
Hubungan antara Perceived Usefulness, Perceived
1. Performance expectancy, tingkat diamana sese- Ease of Use, Trust, Security dan Minat Penggunaan
orang percaya bahwa menggunakan sistem akan
membantunya untuk mencapai keuntungan dalam Technology Acceptance Model (TAM) yang
performa pekerjaan. dikembangkan oleh (Davis, Baggozzi, & Warshaw,
2. Effort expectancy, tingkat kemudahan yang terkait 1989), adalah model yang paling berpengaruh
dengan penggunaan sistem. digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual
3. Social Influence, tingkat dimana seseorang merasa terhadap penggunaan sistem teknologi informasi.
bahwa bahwa dirinya harus menggunakan system Hubungan antar konstruk pada model TAM dibuat
baru. berdasarkan model Theory Reasoned Action (TRA)
4. Facilitating conditions, sejauh mana seseorang yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1980).
percaya bahwa infrasturktur organisasi dan teknis TAM biasa digunakan untuk memahami hubungan
ada untuk mendukung penggunaaan sistem. antara manusia dengan penerimaan teknologi melalui
24 Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No. 1, Maret 2020: 19–29

perceived usefulness dan perceived ease of use yang H4: Trust secara parsial berpengaruh positif dan
merupakan konstruksi yang paling penting untuk signifikan terhadap minat penggunaan GoPay
memprediksi penerimaan sistem infomasi dan sering pada generasi X Surabaya.
digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor penen- H5: Security secara parsial berpengaruh positif dan
tu dari perilaku menerima (Cheong & Park, 2005). signifikan terhadap minat penggunaan GoPay
TAM dapat dikatakan sebagai instrumen yang dapat pada generasi X Surabaya.
diandalkan dengan sifat pengukuran yang sangat baik, H6: Perceived Usefulness adalah faktor yang ber-
ringkas dan memiliki kekuatan empiris (Pavlou, 2003). pengaruh paling dominan terhadap minat peng-
TAM telah menjadi populer karena memenuhi gunaan GoPay pada generasi X Surabaya.
karakteristik teoritis menjadi sederhana, didukung oleh
Hubungan antara variabel-variabel yang dibahas
data, dan berlaku untuk memprediksi penerimaan dan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
penggunaan teknologi baru di berbagai bidang
(Rauniar, Ralvski, Yang, & Johnson, 2014). Dari
penelitian-penelitian sebelumnya, TAM dikembang-
kan lagi dengan menambahkan beberapa variabel lain
yang dianggap dapat memengaruhi seseorang dalam
menerima suatu teknologi baru. Seperti pada penelitian
yang dilakukan oleh Shaw (2014) yang menemukan
bahwa trust mempengaruhi konsumen untuk meng-
gunakan mobile wallet dimana penggunaan mobile
wallet dipengaruhi secara signifikan oleh trust dengan
memperhatikan faktor security dan privacy.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh
Seetharaman, Kumar, Palaniappan dan Weber (2017) Gambar 1. Model Penelitian
menyatakan bahwa Perceived usefulness dan tran-
Gambar 1. Model Penelitian
saction security memiliki pengaruh kuat pada METODE PENELITIAN
behavioral intention, trust dan perceived ease of use
tidak memiliki pengaruh langsung terhadap niat Penelitian ini menggunakan metode penelitian
berperilaku. Sedangkan, Chawla dan Joshi (2019) kuantitatif dengan pendekatan survei melalui penye-
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perceived baran kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah
ease of use, perceived usefulness, trust, security me- generasi X Surabaya yang memiliki e-wallet GoPay.
miliki dampak yang signifikan kepada sikap konsu- Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini
men (consumer attitude) dan minat untuk mengguna- adalah Generasi X yang menurut Lancester (2002)
merupakan generasi dengan rentang usia 39 tahun
kan (intention to use). Penelitian serupa juga dilakukan
hingga 54 tahun di tahun 2019, berdomisili di
oleh Kafsh (2015) yang menyatakan bahwa perceived
Surabaya, dan pernah melakukan pembayaran tran-
usefulness merupakan faktor yang secara signifikan
saksi makanan dan minuman di Surabaya meng-
mempengaruhi niat penggunaan mobile wallet. Per- gunakan e-wallet GoPay minimal satu kali dalam
ceived security merupakan salah satu faktor yang jangka waktu satu bulan terakhir. Kuesioner dibagikan
paling dikhawatirkan oleh konsumen dalam meng- langsung di restoran atau outlet melalui tahapan
gunakan mobile wallet. Sedangkan perceived ease of screening dengan cara memperkenalkan diri terlebih
use tidak berdampak secara langsung kepada niat dahulu yang diikuti oleh pertanyaan mengenai umur
penggunaan mobile wallet. dari calon responden. Apabila responden memenuhi
Berdasarkan literatur diatas, maka penulis meng- kriteria maka penulis akan meminta responden
ambil hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai mengisi langsung lembar kuesioner yang telah di-
berikut: sediakan.
H1: Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Data yang telah terkumpul dianalisa mengguna-
Trust, dan Security secara simultan berpengaruh kan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS
positif dan signifikan terhadap minat penggunaan 16). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
GoPay pada generasi X Surabaya. korelasi product moment Pearson yang dilihat dari r
H2: Perceived Usefulness secara parsial berpengaruh hitung > r tabel. Sedangkan uji reliabilitas dilihat dari
positif dan signifikan terhadap minat penggunaan Cronbach Alpha > 0,6 (Sugiyono, 2013). Setelah
GoPay pada generasi X Surabaya. menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, penulis
H3: Perceived Ease of Use secara parsial berpengaruh melakukan analisa statistik deskriptif dengan meng-
positif dan signifikan terhadap minat penggunaan hitung mean dan standar deviasi dari masing-masing
GoPay pada generasi X Surabaya. indikator sebelum melakukan pengujian kausal
Kumala: Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, dan Security 25

dengan menggunakan regresi linier berganda, uji Analisa Statistik Deskriptif


korelasi, dan uji hipotesis yaitu Uji F dan Uji t untuk
membuktikan hipotesis. Penulis menggunakan mean dan standar deviasi
untuk mengetahui kecenderungan responden dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan aplikasi GoPay. Nilai mean digunakan
untuk mengetahui rata-rata penilaian responden ter-
Karakteristik Responden hadap setiap pernyataan yang diajukan, dilakukan
Dari Tabel 1 dibawah, dapat dilihat bahwa res- dengan menggunakan rentang skala likert dari 1
ponden dalam penelitian ini mayoritas adalah sampai 5. Cronbach Alpha untuk semua variabel
perempuan yang berjumlah 69 orang (69%). Semua berkisar antara 0,709 – 0,963 atau > 0,6 yang menun-
reponden merupakan generasi X dengan rentang usia jukkan semua variabel dan indikator dapat dipercaya
39-54 tahun dimana responden yang berusia 46-54 (reliable) untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.
lebih dominan (61%) dibandingkan dengan yang Dari hasil mean dan standar deviasi keempat
berusia 39-45 tahun (39%). Tingkat pendidikan variabel bebas di atas, diketahui bahwa Perceived
terakhir dari responden didominasi S1/sederajat Usefulness menempati posisi pertama dengan nilai
sebanyak 57% dengan mayoritas bekerja sebagai mean terbesar yaitu 4,16. Hal ini menunjukkan bahwa
pegawai swasta (39%) dan wiraswasta (36%) dan responden menggunakan aplikasi GoPay untuk
lebih dari 80% responden memiliki penghasilan per pembelian makanan dan minuman lebih dikarenakan
bulan lebih dari IDR 10 juta. Bila ditinjau dari perilaku faktor kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi.
responden dalam menggunakan GoPay, sebanyak
Setelah perceived usefulness, faktor trust dan perceive
87% responden menggunakan GoPay lebih dari 1 kali
of use menjadi pertimbangan responden dalam meng-
dalam sebulan dengan rata-rata pengeluaran tiap
gunakan aplikasi GoPay untuk membeli makanan dan
transaksinya sebesar IDR 50-100 Ribu.
minuman dimana responden mempercayai aplikasi
Tabel 1. Karakteristik Responden GoPay secara hukum untuk melakukan transaksi
Variabel Frekuensi % pembelian, khususnya makanan dan minuman yang
Usia memang telah banyak menggunakan GoPay untuk
39-45 39 39 pembayarannya. Pembayaran menggunakan GoPay
46-54 61 61
Jenis Kelamin dirasakan pula memberikan keuntungan bagi para
Pria 31 31 penggunanya dimana pihak GoPay telah banyak mem-
Wanita 69 69 berikan potongan harga untuk pembelian makanan dan
Pendidikan Terakhir
SD/SMP/Sederajat 5 5 minuman di banyak tempat. Kemudahan dalam
SMA/SMK/Sederajat 24 24 melakukan pembayaran termasuk mudahnya untuk
Diploma/Sederajat 6 6 mengikuti langkah-langkah dalam menggunakan
S1/Sederajat 57 57
S2/S3 8 8 GoPay juga dirasakan telah mendorong responden
Pekerjaan khususnya generasi X untuk lebih mudah dalam
Pegawai swasta 39 39 menggunakan aplikasi ini.
Wiraswasta/Wirausaha 36 36
Profesional 3 3 Penggunaan e-wallet yang dapat dikatakan baru
Lainnya 22 22 bagi masyarakat Indonesia menyebabkan faktor
Pendapatan per bulan security menjadi yang paling dipertimbangkan diban-
< Rp 5.000.000 4 4
Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 13 13
dingkan dengan perceived of usefulness, perceived
Rp 10.000.001 - Rp 15.000.000 36 36 ease of use, dan trust. Akibatnya, pengguna GoPay
Rp15.000.001 - Rp 20.000.000 27 27 cenderung untuk tidak menempatkan dana dalam
> Rp 20.000.000 20 20
Seberapa sering menggunakan GoPay untuk transaksi pembelian
jumlah besar ke dalam aplikasi GoPay dan biasanya
makanan dan minuman di Surabaya dalam sebulan hanya menggunakan aplikasi ini bila ada potongan
1 kali 13 13 harga maupun keuntungan lain yang diberikan.
2-3 kali 50 50
4-5 kali 16 16
Sedangkan dalam hal minat penggunaan aplikasi
> 5 kali 21 21 GoPay, dapat dikatakan minat generasi X untuk
Rata-rata menggunakan GoPay dalam tiap transaksi menggunakan aplikasi GoPay untuk melakukan
< Rp 25.000 2 2 transaksi makanan dan minuman dapat dikatakan
Rp 25.000 - Rp 50.000 15 15
Rp 50.001 - Rp 100.000 55 55 cukup tinggi, dimana responden menyatakan akan
Rp 100.001 - Rp 200.000 23 23 menggunakan aplikasi GoPay ini untuk bertransaksi di
> Rp 200.000 5 5 kemudian hari.
26 Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No. 1, Maret 2020: 19–29

Tabel 2. Analisa Statistik Deskriptif dan Cronbach Alpha


Standar Nilai Cronbach
No. Pernyataan Mean
Deviasi Alpha
Perceived Usefulness 4,16 0,652 0,907
1 Dengan aplikasi GoPay, pembelian makanan dan minuman menjadi efektif 4,18 0,642
2 Dengan aplikasi GoPay, pembelian makanan dan minuman menjadi cepat 4,17 0,667
3 Aplikasi GoPay sangat berguna untuk bertransaksi 4,16 0,647
4 Dengan aplikasi GoPay, memudahkan dalam bertransaksi 4,14 0,652
Perceived Ease of Use 4,06 0,722 0,963
1 Pembayaran menggunakan GoPay dapat dikatakan mudah 4,11 0,723
2 Secara keseluruhan, aplikasi GoPay mudah digunakan 4,09 0,683
3 Langkah-langkah di aplikasi GoPay mudah untuk dipahami 4,05 0,757
4 Aplikasi GoPay mudah untuk dipelajari 4,00 0,725
Trust 4,08 0,696 0,898
1 Percaya bahwa aplikasi GoPay dapat dipercaya secara hukum yang berlaku 4,21 0,686
2 Percaya terhadap seluruh transaksi pembelian yang dilakukan melalui aplikasi
4,12 0,656
GoPay
3 Percaya bahwa informasi pribadi yang ada di aplikasi GoPay tidak akan
4,12 0,769
tersebar ke orang lain
4 Percaya bahwa aplikasi GoPay memenuhi janji-janji yang telah diberikan 3,99 0,703
5 Percaya bahwa customer service dari aplikasi GoPay akan membantu saya
3,98 0,666
apabila terdapat masalah dalam menggunakan aplikasi GoPay
Security 3,89 0,740 0,936
1 Dengan melakukan transaksi melalui aplikasi GoPay, tidak ada yang perlu di
3,81 0,692
khawatirkan
2 Bertransaksi dengan aplikasi GoPay memberikan rasa lebih aman
3,90 0,798
dibandingkan menggunakan uang tunai
3 Aplikasi GoPay sangat aman untuk digunakan 3,96 0,710
4 Saya percaya bahwa kemungkinan kehilangan uang di dalam aplikasi GoPay
3,92 0,761
sangatlah rendah
Minat Penggunaan 3,84 0,685 0,709
1 Akan menggunakan GoPay untuk bertransaksi di kemudian hari 4,23 0,584
2 Akan melakukan pembelian dengan menggunakan GoPay secara rutin 3,79 0,701
3 Akan merekomendasikan GoPay kepada orang lain 3,51 0,772

Tabel 3. Hasil Analisa Regresi Linier Berganda


Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Variable
B Std. Error Beta
PERCEIVED USEFULNESS(X1) 0.177 0.059 0.248 2.985 0.004
PERCEIVED EASE OF USE(X2) 0.262 0.054 0.406 4.861 0,000
TRUST(X3) 0.031 0.041 0.065 0.756 0.451
SECURITY(X4) 0.158 0.055 0.245 2.866 0.005

Analisa Regresi Linier Berganda perceived ease of use (X2), trust (X3), dan security
(X4) adalah konstan (nol atau tidak ada pengaruhnya),
Analisa regresi linier berganda ini dilakukan maka besaran variabel terikat minat penggunaan (Y)
untuk menganalisa pegaruh dari perceived usefull, adalah sebesar 1,217. Hal ini berarti apabila perceived
perceived ease of use, trust, dan security terhadap usefulness (X1), perceived ease of use (X2), trust (X3),
minat penggunaan aplikasi GoPay. dan security (X4) tidak memberikan pengaruh,
Berdasarkan Tabel 3, maka dapat diketahui variabel minat penggunaan (Y) akan tetap ada karena
persamaan regresinya adalah sebagai berikut: adanya pengaruh dari faktor yang lain.
Y = 1,217 + 0,177X1 + 0,262X2 + 0,031X3 + Dari persamaan regresi linier diatas dapat dilihat
0,158X4 bahwa semua variabel bebas yaitu perceived useful-
Nilai konstanta (α) sebesar 1,217 memiliki arti ness (X1), perceived ease of use (X2), trust (X3), dan
bahwa jika variabel bebas perceived usefulness (X1), security (X4) memiliki β yang positif atau hubungan
Kumala: Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, dan Security 27

searah dengan variabel terikat yang berarti ke-empat trust (X3), dan security (X4) terhadap minat peng-
variabel bebas tersebut berpengaruh secara positif gunaan GoPay (Y) secara parsial, sehingga dapat
terhadap minat penggunaan GoPay. Dengan kata lain, diketahui juga variabel bebas mana yang pengaruhnya
semakin tinggi kegunaan, kemudahan, kecepatan, paling dominan terhadap variabel terikat. Dalam
keamanan, dan kepercayaan yang ditawarkan oleh penelitian ini, hasil uji t dilihat dengan membanding-
aplikasi GoPay dalam melakukan pembayaran, maka kan antara nilai t-hitung dengan t-tabel signifikansi 5%
semakin tinggi pula minat generasi X di Surabaya atau 0.05.
untuk menggunakan aplikasi GoPay dalam melakukan Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa
pembelian makanan dan minuman. variabel perceived usefulness (X1), perceived ease of
use (X2), dan security (X4) memiliki nilai signifikansi
Tabel 4. Perhitungan Uji Korelasi < 0,05 yang berarti faktor kegunaan, kemudahan dan
keamanan menjadi variable yang secara parsial ber-
Model Summary pengaruh signifikan terhadap minat dalam mengguna-
Nilai R Nilai R Square Nilai Adjusted R Square kan aplikasi GoPay (Y). Sedangkan variable trust (X3)
.737a 0.543 0.523 yang memiliki nilai signikansi >0,05 menunjukkan
bahwa faktor kepercayaan dalam menggunakan
Hasil uji korelasi menunjukkan angka 0.737, hal aplikasi GoPay tidak berpengaruh signifikan terhadap
ini menunjukkan bahwa kekuatan atau keeratan minat generasi X untuk menggunakan GoPay dalam
hubungan variabel perceived usefulness (X1), melakukan transaksi makanan dan minuman. Bila
perceived ease of use (X2), trust (X3), dan security dilihat dari nilai β nya, perceived ease of use memiliki
(X4) terhadap minat penggunaan (Y) adalah kuat. nilai β yang paling besar yaitu 0,262 yang berarti faktor
Sementara itu, nilai adjusted R Square sebesar 0.523 kemudahan dalam menggunakan aplikasi GoPay
yang menunjukkan bahwa variabel perceived useful- sebagai alat pembayaran menjadi faktor yang paling
ness, perceived ease of use, trust, dan security mampu dominan dalam mempengaruhi minat penggunaan
menjelaskan variabel minat penggunaan (Y) sebanyak Gopay. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
52,3%, sedangkan sebanyak 47,7% dijelaskan oleh hipotesis ke-dua, ke-tiga, dan ke-lima diterima,
variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam pene- sedangkan hipotesis ke-empat dan ke-enam ditolak.
litian ini.
SIMPULAN DAN SARAN
Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan,
perceived usefulness, perceived ease of use, trust, dan maka dapat diambil kesimpulan bahwa dimensi
security terhadap minat penggunaan GoPay secara perceived usefulness, perceived ease of use, trust, dan
bersamaan. Hasil dari Uji F dapat dilihat dari security secara simultan berpengaruh positif dan
perbandingan antara nilai F-hitung dengan F-tabel signifikan terhadap minat penggunaan GoPay untuk
signifikansi 5% atau 0.05. pembelian makanan dan minuman pada generasi X
Surabaya. Dari empat dimensi yang ada, hanya
Tabel 5. Hasil Uji F dimensi trust yang secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat penggunaan GoPay bagi
Sum of Mean
Model
Squares
Df
Square
F Sig. generasi X Surabaya. Perceived ease of use atau
Regression 152.394 4 38.099 28.178 .000a kemudahan dalam menggunakan dan melakukan
1 Residual 128.446 95 1.352 pembayaran dalam aplikasi GoPay menjadi aspek
Total 280.84 99 yang paling dominan dalam mempengaruhi minat
generasi X untuk menggunakan GoPay dalam melaku-
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa nilai kan transaksi pembelian makanan dan minuman di
signifikansi 0,000 < 0,05. Selain itu, nilai F-hitung > F- Surabaya. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat
tabel, yaitu 28,178 > 2.46. Oleh karena itu, dapat generasi X bukan merupakan generasi digital sehingga
diartikan bahwa variabel perceived usefulness (X1), kemudahan dalam penggunaan aplikasi e-wallet
perceived ease of use (X2), trust (X3), dan security menjadi faktor yang sangat penting dan dibutuhkan
(X4) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap untuk mendorong minat generasi ini untuk mengguna-
minat penggunaan GoPay (Y) yang berarti hipotesis kan GoPay untuk bertransaksi khususnya makanan
pertama dalam penelitian ini dapat diterima. dan minuman yang seringkali menawarkan promosi-
Uji t promosi menarik.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari memberikan beberapa saran khususnya kepada pihak
perceived usefulness (X1), perceived ease of use (X2), GoPay yaitu agar GoPay lebih meningkatkan sistem
28 Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 6, No. 1, Maret 2020: 19–29

keamanan saat bertransaksi dengan menambahkan Logistics Information Management, 15(5), 358-
fitur fingerprint pengguna untuk meminimalisir pem- 368.
bobolan akun pada saat melakukan transaksi pem- Davies, A. (2018, June 22). Generasi X dominasi peran
bayaran. Selain itu, dengan menambahkan tutorial kepemimpinan, juara dibanding milenial. Retri-
pembayaran menggunakan GoPay di dalam aplikasi eved from https://gaya.tempo.co/read/1099916/
yang dapat dilihat oleh pengguna kapan saja, diharap- generasi-x-dominasi-perankepemimpinan-juara-
kan pengguna dapat lebih mudah untuk mengingat dibanding-milenial/full&view=ok
kembali cara melakukan pembayaran menggunakan Davis, F. (1989). Perceived usefulness, perceived ease
GoPay, yang pada akhirnya akan semakin memudah- of use, and user acceptance of information
kan pengguna dalam bertransaksi. Penelitian ini technology. Management Informartion Systems
memiliki keterbatasan dimana hanya mengambil Research Center, 13(3), 319-340.
sampel pengguna GoPay dari satu generasi yaitu Davis, F. D., Baggozzi, R. P., & Warshaw, P. R.
generasi X saja, oleh karena itu penelitian selanjutnya (1989). Use acceptance of computer technology:
diharapkan dapat menggunakan jenis e-wallet lainnya a comparison of two theoretical models.
yang sudah sering digunakan seperi OVO, Dana, Management Science, 35(8), 982-1003.
Shopee, dan sebagainya sehingga dapat dilakukan Enck, W., Ongtang, M. & McDaniel, P. (2009), On
perbandingan. Dan juga dapat melakukan penelitian lightweight mobile phone application certifica-
sejenis dengan mengambil sampel dari generasi tion. Proceedings of the 16th ACM Conference
lainnya seperti generasi Y dan Z yang merupakan on Computer and Communications Security,
generasi yang lebih mengerti dan menguasai teknologi. Chicago IL, November 9-13, pp. 235-245, doi:
10.1145/1653662.1653691.
DAFTAR REFERENSI Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude,
intention and behavior: An introduction to theory
Anita. (2019). Pakai E-wallet jadi hemat atau malah and research, NJ: Prentice-Hall.
boros. Retrieved from https://mommiesdaily. Fishbein, M., & Ajzen, I. (1980). Understanding
com/2019/07/10/pakai-e-wallet-jadi-hemat-atau- attitude and predicting social behavior. NJ:
malah-boros/ Prentice-Hall.
Amoroso, D. L., & Magnier-Watanabe, R. (2012). Flaviáan, C. & Guinalíu, M. (2006). Consumer trust,
Building a research model for mobile wallet perceived security and privacy policy: three basic
consumer adoption: The case of mobile Suica in elements of loyalty to a website. Industrial
Japan. Journal of Theoretical and Applied Elec- Management & Data Systems, 106(5), 601-620.
tronic Commerce Research, 7(1), 94–110. Jogiyanto. (2007). Sistem informasi keperilakuan
https://doi.org/10.4067/S0718- (edisi revisi). Yogyakarta: Andi.
18762012000100008 Lancaster, L. (2002). When generations collide. New
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. (2018). Proyeksi York: Collins Business
penduduk kota Surabaya menurut jenis kelamin Lau, G. T., & Lee, S. H. (1999). Consumers' trust in a
dan kelompok umur tahun 2020. Retrieved brand and the link to brand loyalty. Journal of
September, 2019, from https://surabayakota. Market-Focused Management, 4(4), 341-370.
bps.go.id/dynamictable/2018/04/18/24/proyeksi
Liswijayanti, F. (2019, June 24). Retrieved from
penduduk-kota-surabaya-menurut-jenis-
Semarak cashback, kita makin boros atau he-
kelamin-dan-kelompok-umurtahun-2020.html
mat?: https://www.femina.co.id/money/sema-
Bank Indonesia. (2011). Sistem pembayaran di
Indonesia. Retrieved September, 2019, from rak-cashbackkita-makin-boros-atau-hemat-?p=2
https://www.bi.go.id/id/sistem- Luthfi, A. (2014, May 13). Di Indonesia, smartphone
pembayaran/diindonesia/Contents/Default.aspx sudah menjadi kebutuhan utama. Okezone.
Chawla, D., & Joshi, H. (2019). Consumer attitude and Retrieved from https://techno.okezone.com/
intention to adopt mobile wallet in India – An read/2014/05/13/57/984293/di-indonesiasmart-
empirical study. International Journal of Bank phone-sudah-menjadi-kebutuhan-utama
Marketing, 37(7), 1590–1618. https://doi.org/10. Mengenal Generasi X, Milenial hingga Alpha. (2019,
1108/IJBM-09-2018-0256 February 23). Okezone. Retrieved from
Cheong, J. H., & Park, M.-C. (2005). Mobile internet https://news.okezone.com/read/2019/02/22/65/2
acceptance in Korea. Internet Research, 15(2), 021335/mengenalgenerasi-x-milenial-hingga-
125-140. alpha
Chellapa, R. K., & Pavlou, P. (2002). Perceived Morgan, R. & Hunt, S. (1994). The commitment-trust
information security, financial liability and con- theory of relationship marketing. Journal of
sumer trust in electronic commerce transactions. Marketing, 58(3), 20-38.
Kumala: Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Trust, dan Security 29

Nambiar, S., Lu, C.-T, & Liang, L. (2004). Analysis of Setelah Data Revolusi Ketiga Saat Ini Adalah Digital
payment transaction security in mobile com- Payment. (2019). Retrieved from https://kata-
merce. Proceedings of the IEEE International data.co.id/opini/2019/07/14/setelah-data-
Conference on Information Reuse and Inte- revolusi-ketigasaat-ini-adalah-digital-payment
gration, Las Vegas, NV, USA, November 1-3, Shaw, N. (2014). The mediating influence of trust in
2004. the adoption of mobile wallet. Journal of Retail-
Nurdin, N. (2018). Uang elektronik tidak hanya untuk ing and Consumer Services, 21(4), 449-459.
bayar tol tapi juga untuk belanja: https://eko- Sheppard, B. H., Hartwick, J., & Warshaw, P. R.
nomi.kompas.com/read/2018/02/18/140000826/ (1988). The Theory of reasoned action: A meta-
uangelektronik-tidak-hanya-untuk-bayar-tol- analysis of past research with recommendations
tapi-juga-untuk-belanja for modifications and future research. Journal of
Pavlou, P. A. (2003). Consumer acceptance of elec- Consumer Research, 15 (3), 325–343. https://doi.
tronic commerce: integrating trust and risk with org/10.1086/209170
the technology acceptance model. International Sovia Hasana, S. (2018). Klinik. Dasar hukum uang
Journal of Electronic Commerce, 7(3), 101-134. elektronik jika masuk tol. Retrieved from
https://www.hukumonline.com/
Rauniar, R., Ralvski, G., Yang, J., & Johnson, B.
klinik/detail/lt5a1e127fd6cf0/dasarhukum-
(2014). Technology acceptance model (TAM)
penggunaan-uang-elektronik-jika-masuk-tol-/
and social media usage: An empirical study on
Suh, B. & Han, I. (2002). Effect of trust on consumer
Facebook. Journal of Enterprise Information, acceptance of Internet banking. Electronic
27(1). 6-30. https://doi.org/10.1108/JEIM-04- Commerce Research and Applications, 1(3),
2012-0011 247-263.
Schewe, C., & Meredith, G. (2004). Segmenting glo- Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). Theoretical
bal markets by generational cohorts: Determining extension of the Technology Acceptance Model:
motivation by age. Journal of Consumer Four longitudinal field studies. Management
Behavior, 4(1), 51-63. Science, 46(2), 186–204. https://doi.org/10.1287/
Seetharman, A., Kumar, K. N., Palaniappan, S. & mnsc.46.2.186.11926
Weber, G. (2017). Factors influencing beha- Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis, G.B. & Davis,
vioural intention to use the mobile wallet in F.D. (2003). User acceptanceof information tech-
Singapore. Journal of Applied Economics and nology: toward a unified view. MIS Quarterly,
Business Research, 7(2), 116-136. 27(3), 425-478.

Anda mungkin juga menyukai