Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jihan Mutiara Fatiin

NIM : 11170163000068
Kelas : Tadris Fisika 7B
RESUME 9
“KEGIATAN AKADEMIS LABORATORIUM”

1. Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium


Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan,
dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya
dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha
preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi
baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk
menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak
atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.

2. Jenis-jenis Perawatan
Berikut adalah jenis perawatan:
 Perawatan Terencana
 Perawatan preventif: perawatan yang bersifat pencegahan adalah sistem
perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan
laboratorium.
 Perawatan korektif: perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan
peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk
mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat
berfungsi normal.
 Perawatan Terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan
terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini
tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi
adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka
juga disebut perawatan darurat.

3. Tujuan Perawatan Laboratorium


 Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secaraoptimal
 Memperpanjang umur pemakaian
 Menjamin kelancaran kegiatanpembelajaran
 Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi parapemakai
 Mengetahui kerusakan secara dini atau gejalakerusakan
 Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak.
 Menghindari terjadinya kerusakan fatal.

4. Sistem Perawatan Laboratorium


 Objek laboratorium yang akan dirawat.
 Sumber daya manusia sebagai tenagaperawatan.
 Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.

5. Pengelolaan Perawatan Laboratorium


Sebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:
 Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.
 Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja, rak,
kursi.
 Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya,
buku-buku manual.
 Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.
 Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan. Aparatur dan perlengkapan
percobaan.
 Instrumen dan alat-alat ukur
 Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum.

6. Mengelola pekerjaan perawatan laboratorium


 Merencanakan program perawatan dengan menetapkan obyek apa yang dirawat,
jenis pekerjaan perawatan yang dikerjakan, kapan jadwal pelaksanannya, siapa
pelaksana, apa bahan dan alat yang digunakan untuk merawat, dan jika perlu berapa
biaya yang dibutuhkan.
 Mengorganisir sistem perawatan, menentukan deskripsi pekerjaan perawatan dan
mekanisme kerjanya.
 Melaksanakan (actuating) program perawatan.
 Mengevaluasi dan melaporkan kinerja perawatan.

7. Pemeliharaan Peralatan Laboratorium


 Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu.
Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat
menimbulkan bibit-bibit penyakit.
 Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahanbahan kimia
kembalikan pada lemari yang telah tersedia.
 Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut
tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.

8. Sterilisasi dan Desinfeksi


Steril adalah bebas dari segala jenis mikroba, baik itu yang pathogen (merugikan)
ataupun yang tidak. Sterilisasi adalah tindakan untuk menjadikan benda menjadi steril.
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya organism (mikroba) pathogen pada tubuh
seseorang atau hewan.
Desinfeksi adalah suatu proses untuk menjadikan suatu bendamenjadi bebas infeksi.
Desinfektan adalah zat yang mampu membunuh mikroba pathogen padabenda-benda.
Antiseptik adalah zat yang mampu membunuh mikroba pathogen yang terdapat pada
jaringan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi.

Anda mungkin juga menyukai