Anda di halaman 1dari 10

Sanitasi

Sterilisasi ruang
Sterilisasi peralatan
Rumah jaring

Menentukan kebijakan
pengelolaan fasilitas
laboratorium

Nanang WP
Sani tasi
Adalah kegiatan dalam rangka
upaya pencegahan dan/atau
pengawasan pada kebersihan
lingkungan laboratorium dari
cemaran udara, air, dan
organisme hidup.
Kontaminasi

Bakteri Jamur
Sterilisasi Ruang

Penataan botol kultur di Kondisi ruangan rak Ruang LAF untuk


Meja Kerja laboratorium
rak kultur kultur penanaman eksplan
Sterilisasi Peralatan

Botol Kultur Pinset Pisau Spatula

LAF
Petidrish Manual Autoclave Automatic Autoclave Botol Kultur Panjang
Rumah Jaring

❑ Biasanya digunakan untuk tempat aklimatisasi plantlet dan pembesaran


bibit yang siap untuk dijual atau komersil
❑ Tempat plantlet awal beradaptasi sebelum sepenuhknya di tanam di lahan
❑ Harus bersih, tertata, dan tidak lembab atau terlalu panas ekstrim
Dokumen SKKNI

Standart Kompetensi Kerja


Nasional Indonesia (SKKNI)
Perawatan
Perawatan di
1 Terencana
Laboratorium

2
Preventif Korektif
Perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem
Tidak Perawatan yang bersifat pencegahan, sistem
perawatan peralatan laboratorium yang dilakukan perawatan peralatan laboratorium yang dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
Terencana pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan
untuk mengembalikan peralatan laboratorium
untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan
atau kerusakan peralatan laboratorium. pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi
Perawatan tidak terencana adalah jenis normal.
perawatan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan
tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan
yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat.
Perawatan
Hal-hal yang wajib diperhatikan untuk menunjang pemeliharaan peralatan laboratorium:

1) Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-kali
meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit ataupun
kontaminan.
2) Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada lemari
yang telah tersedia.
3) Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan
bebas dari kontaminan.
4) Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti gelas ukur, pipet, panci, dll agar tetap
steril dan siap untuk digunakan kembali.
5) Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.
6) Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak digunakan
Kembali.
7) Ikuti SOP penggunaan setiap alat laboratorium.
“Jangan banggakan harta orang tua, tapi banggalah pada
dirimu yang berusaha keras dan membuat mereka bisa tertawa
bahagia.”
nanang wp

Anda mungkin juga menyukai