Anda di halaman 1dari 10

Matematika

“Perkalian”
Definisi Perkalian Menurut Ahli

Menurut Steven Slavin (2005:176)


perkalian adalah penjumlahan yang sangat
cepat.

Menurut Ruseffendi (1992:18) definisi


: Jika a dan b bilangan cacah, A dan B noted
adalah himpunan yang terhingga
sedemikian hingga n(A)=a dan
n(B)=b, maka a x b=n (axb). (axb
dapat ditulis a.b).
Pengertian perkalian

Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan

bilangan lain. Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi dasar di

dalam aritmatika dasar (yang lainnya adalah penjumlahan, pengurangan,

dan pembagian).

Sederhananya perkalian adalah penjumlahan pada angka

yang sama secara berulang. Perkalian dasar menggunakan

simbol × pada penulisan kalimat matematika. Perkalian “2

dikali 3” atau “2 kali 3” jika dituliskan secara matematika

adalah 2×3. Operasi perkalian tersebut dapat dihitung

dengan cara 2×3=3+3=6 atau dapat dituliskan

2×3=2+2+2=6.
Konsep Dasar Perkalian

Konsep dasar perkalian adalah penjumlahan yang berulang, inilah yang

menyebabkan AxB berbeda dengan BxA, sebab AxB = B+B+B+B (sebanyak

Ax), sedangkan BxA = A+A+A+A (sebanyak Bx).

Misalnya saja pada aturan pemakaian suatu obat,

biasanya ditulis 3×1 tablet sehari. Ini menunjukkan

bahwa obat itu tidak diminum 3 tablet sekaligus,

melainkan 1 tablet setiap kali minum sebanyak 3 kali

(pagi/siang/sore).

Dengan demikian kata “KALI” mempunyai makna

tersendiri, bukan sekedar simbol operasi/bahasa

matematika. Tetapi nantinya dikaitkan dengan

aplikasi pada mata pelajaran lain sesuai dengan

tema yang diajarkan di SD, terutama pada Kurikulum

2013 menggunakan model pembelajaran tematik.


Sifat-sifat Perkalian

Sifat Komutatif adalah sifat operasi hitung terhadap

2 bilangan yang memenuhi pertukaran letak antar

bilangan sehingga menghasilkan hasil yang sama.

Sifat komutatif juga disebut dengan hukum

komutatif. Sifat ini dapat dirumuskan sebagai berikut

a×b=b×a=c

Dimana a dan b adalah 2 bilangan yang dioperasikan

dan c adalah hasil operasi hitung. Operasi hitung yang

memenuhi sifat komutatif menghasilkan hasil yang

sama, walaupun letak bilangan yang dihitung saling di

tukarkan.

Contoh :

a. 3×4=4×3=12 b. 5×4=4×5=20

Karena 3×4=12 dan 4×3=12 Karena 5×4=20 dan 4×5=20


Sifat Asosiatif (Pengelompokkan)

Sifat asosiatif adalah sifat pengelompokan,


artinya pada proses perkalian meskipun
dikelompokkan dengan cara yang berbeda
hasilnya akan tetap sama. Sifat Asosiatif pada
perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut :

(a×b)×c=a×(b×c)=d

Contoh soal:

(9 x 8) x 3 = ?

72 x 3 = 216

Nah, jika kita menggunakan sifat asosiatif maka bisa juga kita
mengerjakannya dengan cara sebagai berikut:

9 x (8 x 3) =

9 x 24 = 216

jadi, (9 x 8) x 3 = 9 x (8 x 3) = 216
Sifat Distributif (Penyebaran)

Sifat distributif adalah sifat operasi hitung dengan 2


operasi hitung berbeda, salah satu operasi hitung berfungsi
sebagai operasi penyebaran dan operasi lainnya digunakan
untuk menyebarkan bilangan yang dikelompokkan dalam
tanda kurung. Sifat distributif sangat penting dalam
menyederhanakan ekspresi aljabar. Sifat distributif juga
disebut dengan hukum distributif.

Sifat distributif perkalian Sifat distributif perkalian


terhadap penjumlahan terhadap pengurangan dapat
dapat dirumuskan sebagai dirumuskan sebagai berikut
berikut: ini:

a×(b+c)=(a×b)+(a×c)=d a×(b-c)=(a×b)-(a×c)=d

contoh: contoh:

4×(3+2)=(4×3)+(4×2)=20 4×(3-2)=(4×3)-(4×2)=4
Sifat Identitas

Sifat Identitas pada perkalian adalah bilangan


berapapun jika dikalikan dengan 1(satu) akan
menghasilkan bilangan itu sendiri. Sifat identitas pada
perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut :

a×1=a

Contoh:

7x1=7 18 x 1 = 18

8x1=8 22 x 1 = 22
Sifat Nol

Sifat Nol pada perkalian adalah bilangan berpapun


jika dikalikan dengan 0(nol) adalah 0(nol). Sifat
nol pada perkalian dapat dirumuskan sebagai
berikut :

a × 0= 0

Contoh:

1x0=0 18 x 0 = 0

8x0=0 22 x 0 = 0
Negasi

Pada perkalian berlaku sifat negasi atau ingkaran. Sifat


negasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

-1 × a = -a

Contoh :

-4 × 3 = -12

-4 × -3 = 12
Berlatih yukkk

4×3=⋯+⋯+⋯=⋯ (4 × …) × 5 =⋯× (3 × 5) =60

…×…=3+3+3=⋯ (2 × 3) × 5 =⋯× (…×…) =⋯

6×…=6+6=⋯ (7 ×…) ×…=⋯ × (2 × 3) =42

7×…=7+7+7+7=⋯ (…× 6) × 5 =2 × (…× 5) =60

3×6=⋯+⋯+⋯=⋯ (…×…) ×…= 8 × (2 × 5) = 80

2×5=5×…=⋯ 5 × (5 + 2)=(…×…)+(…×…)=25

… × 7 = ⋯ × 4 = 28 (2 × 3)+(2 × 5)=⋯×(…+⋯)=16

6×4=⋯×6=⋯ 7 × (4-…)=(…×…)-(…×2)=14

3 × … = 9 × … = 27 (8 × 6)-(8 × 5)=⋯×(…-…)=8

4×…=8×4=⋯ (…+⋯)×…=(8 × 2)+(8 × 3)=40

Anda mungkin juga menyukai