Anda di halaman 1dari 4

TEMBOK YERUSALEM

Pembukaan:

(Nehemia memperkenalkan siapa dirinya dan pekerjaannya)

Nehemia: Perkenalkan nama saya Nehemia, saat ini saya berada di Persia menjadi pelayan raja
Artahsasta. Tugas saya disini sebagai juru minuman raja. Saya senang bekerja disini karna raja sangat
baik kepada saya. Tapi hari ini saya sangat sedih karna teringat akan tembok yerusalem yg blum
dibangun juga. Saya teringat akan saudara-saudara saya dan orang-orang disana yg hidup tanpa ada
tembok yg melindungi mereka. Bisa saja musuh menyerang mereka kapan saja atau ada orang jahat
yg merempok mereka yg sedang berjualan di dekat tembok yg telah runtuh. Oh iya saya harus
mengantarkan anggur kepada raja. (tirai dibuka, Nehemia mengantarkan minuman kepada raja
dengan wajah murung)

Istana Raja:

(Raja yg duduk di tahta nya Bersama permaisurinya beserta pelayan yg sedang mengipas raja)

Raja: Mengapa muka mu begitu murung Nehemia?

Nehemia: (bicara ke penonton, aduh gawat raja tau saya sedang sedih bgamana ini? Baiklah saya
harus memberanikan diri untuk mengatakan semuanya kepada raja. Sambil berdoa dlm hati)

Raja: Nehemia apa yg terjadi?

Nehemia: Bagaimana muka saya tidak muram kalau kota tempat pekuburan nenek moyang ku telah
menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah habis dimakan api?

Raja: Jadi apa yg kau inginkan?

Nehemia: Jika engkau berkenan utuslah aku ke ke Yehuda untuk membangun tembok itu Kembali

Raja: Berapa lama engkau disana dan Kembali?

Nehemia: Secepatnya Tuanku

Raja: Baiklah saya mengijinkanmu untuk pergi ke Yehuda dan membangun tembok itu

Nehemia: Terima kasih tuanku. Jika tuanku tuanku berkenan berikanlah aku surat-surat bagi bupati-
bupati di daerah sebrang sungai efrat supya mereka memperbolehkan aku lewat hingga tiba di
Yehuda. Dan juga surat kepada Asaf pengawas taman raja supaya aku diberikan kayu dan balok
untuk tembok kota dan rumah untuk kudiami nanti.

Raja: Baik saya akan menyediakan semuanya itu.

Nehemia: Sekali lagi trima kasih atas kebaikan mu tuanku.

(Tirai ditutup. Nehemia: saya akan mengantar surat ke asaf dan bupati-bupati di yehuda)

Asaf: Baik saya akan menyediakan kayu dan balok nya.

Nehemia: Trima kasih

(Nehemia memberikan surat kepada bupati)  antar ke audiens

Nehemia: Permisi tuan, ada surat dari raja.


Bupati : Baik saya akan mengirim juga beberapa pasukan untuk mengawal mu.

Nehemia: Trima kasih tuan.

Yerusalem:

(Tirai dibuka dengan imam-imam yg sedang sibuk masing-masing)

Nehemia: Kemarilah saudara ku dan lihat disekeliling mu. Sungguh malang bukan?. Maka dari itu ayo
kita membangun Kembali tembok ini. Tuhan telah menunjukan kebaikannya dengan menuntun ku
hingga sampai disini dan juga kemurahannya melalui bantuan yang telah diberikan oleh raja
Artahsasta untuk membangun tembok ini. Jadi apa lagi yang kita tunggu?. Mari kita mengumpulkan
orang-orang untuk ikut serta dalam pembangunan ini.

Para Imam: Tapi bagaimana dengan musuh disekitar kita? Mereka tdk akan membiarkan kita
membangun dengan mudah.

Nehemia: Ini adalah pekerjaan Tuhan tidak seorang pun dpt menghalanginya.

Para Imam: Baik kami setuju. (Datang orang amon dan orang samaria)

Nehemia: Siapa mereka?

Orang Yehuda: Mereka itu orang samaria dan orang amon, saudara kami berhutang kepada mereka

Orang Samaria: Hey Nehemia, Saya dengar kamu mau membangun Kembali tembok ini. Apakah kau
mau memberontak kepada raja?

Nehemia: Raja lah yang telah mengutus saya untuk membangun tembok ini Kembali. (Orang samaria
dan amon meninggalkan mereka dengan penuh kekesalan)

(Tirai ditutup sambil orang-orang membangun tembok)

Nehemia berbicara ke penonton: Dalam pembangunan ini tentu saja tidak akan berjalan mulus
seperti apa yang kita harapkan, pasti ada saja gangguan yang datang dari luar maupun dalam. Tetapi
kami percaya Tuhan akan menyertai kita hingga pembangunan ini selesai.

(Tirai dibuka dengan orang-orang yang mengolok-olokan orang Yahudi)

Para Pengolok 1: Apa yang dilakukan orang-orang Yahudi ini?. Apakah mereka mencoba membangun
Kembali tembok ini?. Apa mereka mau menyulap reruntuhan dan puing-puing ini menjadi kokoh
lagi?. (sambil tertawa)

Para Pengolok 2: Orang Yahudi kan lemah, jadi tembok yang mereka bangun ini sama lemahnya
seperti mereka. Nanti juga kalo ada anjing hutan yang meloncat ditembok itu pasti akan runtuh lagi.
Jadi sia-sia saja kalian membangun. (sambil tertawa)

Para Pengolok: Bagaimana kalo kita taruhan, berapa lama mereka akan kuat membangun tembok
ini.( ide yang bagus. Sahut yang lain)

Nehemia: Saudara-saudara ku jangan hiraukan mereka. Nanti Tuhan yang akan membalasnya.

(Tirai ditutup dan Nehemia mulai berdoa)


Doa Nehemia: Ya Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Jangan Kau tutupi kesalahan
mereka, dan dosa mereka jangan Kau hapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu
dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun. Dan teguhkanlah hati kami ini
hingga pembangunan ini selesai amin.

(Tirai dibuka dengan pembangunan tembok yang semakin maju)

Nehemia: Puji Tuhan pekerjaan kita sedikit demi sedikit mulai terselesaikan

Para pengolok: Wah, pembangunan mereka mulai terlihat hasilnya. Tembok-tembok sudah mulai
berdiri dan lubang-lubang pada tembok juga mulai tertutupi. Kita harus mengacaukannya ini tidak
bisa dibiarkan!. (ada orang Yehuda yang mendengarnya)

Para pembangun: Tapi Nehemia kami mulai merasa Lelah dengan pembangunan ini tulang-tulang
kami serasa mau patah. (Tiba-tiba orang Yehuda yang mendengar percakapan para pengolok itu
dating dan menyampaikan yang dia dengar)

Orang Yehuda: Nehemia, ini gawat. Saya dengar orang-orang yang mengolok-olokan kita lalu ingin
menyerang dan mengacaukan pembangunan kita.

Para pembangun: Cobaan apa lagi ini ya Tuhan. Aku sdh cape dengan pembangunan ini, sekarang
harus berhadapan dengan musuh yang akan menyerang kami.

Nehemia: Tenanglah saudara-saudara ku

Para pembangun: Terus apa yang harus kita lakukan? Apa kita hanya berdiam diri saja menunggu
mereka menyerang kita?

Nehemia: Panggil lah keluarga kalian yang lain untuk saling bergantian membangun tembok, dan
yang lainnya akan memegang senjata saling bergantian menjaga siang dan malam. Dan ingatlah kita
jangan takut terhadap mereka. Ini adalah pekerjaan Tuhan tidak mungkin Dia akan meninggalkan
kita.

Para pembangun: Baik kami akan memanggil keluarga kita.

(Tirai di tutup sambil mempersiapkan pasukan penjaga)

Nehmia: Tuhan, kiranya Engkau terus menyertai kami. Lindungilah kami dari segala ancaman yang
menerpa kami. Kami serahkan segala usaha yang telah kami perbuat kedalam tangan mu. Amin.

(Tirai dibuka dengan para pengolok yg di sudut tembok sedang mengintai tembok)

Para Pengolok: Astaga darimana mereka tau kalau kita akan menyerang! Gagal semua rencana kita!.
(Tetap diam mengawasi)

Nehemia: Tetaplah waspada saudara ku, kita tdk tau kapan musuh akan menyerang. Jika ada yg
meresa Lelah Ketika berjaga bergantian lah dengan yg lainnya.

Rakyat 1: (Dengan mata sayup hamper tertidur) aduhh mengantuk skali

Rakyat 2: Hey kawan kalau kau Lelah mari bergantian dengan ku sementara

Rakyat 1: Baiklah trima kasih

Para Pengolok: Kita awasi mereka terus, kalau mereka tertidur baru kita serang.

(Tirai ditutup, Nehemia berbicara ke penonton)


Seperti itulah setiap hari yang kita lakukan selama pembangunan tembok ini. Kami bergantian
berjaga siang dan malam, karena kami terus mendapat peringatan dari saudara-saudara kami yang
diluar tembok kalau musuh terus mengawasi kami dan siap untuk menyerang. (Anak buah orang
samaria membawa surat untuk yang kelima kalinya)

Nehemia: Surat ini. Apa mereka tidak bosan mengirim ku surat? Kali ini apa? Ohh, mereka menakuti
ku kalau aku telah mengumumkan bahwa aku akan menjadi raja bagi orang Yehuda dan akan
memberontak kepada raja. Jadi mereka mengajak ku untuk berunding. Mereka sangat licik, mereka
ingin aku meninggalkan pekerjaan ku disini dan berunding dgn mereka, kita tidak tau apa yg akan
terjadi. Bisa saja pekerjaan disini terhenti karna aku pergi dan mungkin aku akan dibunuh disana.
Lagi pula ini hanya omong kosong. Aku akan membalas surat ini.

(Tirai dibuka dengan pembangunan tembok telah selesai. Tinggal gerbangnya)

Rakyat: Nehemia, pembangunan temboknya telah selesai. Tersisa gerbangnya saja.

Nehemia: Hey ini hari keberepa dari semejak kita membangun?

Anak buah Nehemia: Ini hari ke 52 tuan.

Nehemia: Puji Tuhan hanya dalam waktu 52 hari kita dpt menyelesaikan pembangunan ini. Ayo
saudara-saudara kita memasang gerbangnya.

TAMAT.

Anda mungkin juga menyukai