DI SUSUN OLEH :
KELAS : XI
KELOMPOK :2
ANGGOTA
KELOMPOK :
1. NURFADILA UTAMI
2. ISMA PURWATI
3. AFRIANA PUTRI
4. RAMALIA KARTINI
5. M.IBRA PRADANA
6. AGUNG FAUZAN PRATAMA
7. CRISTIAN SINAGA
8. M.NAUVAL
Pemeran 7 orang :
1. Raja ( M. IBRA PRADANA )
2. Putri (NURFADILA UTAMI )
3. Rakyat 1 ( cristian sinaga )
4. Rakyat 2 ( M.NAUVAL )
5. Pengawal ( agung fauzan pradana )
6. Peramal yang di undang ( afriana putri )
7. Peramal yang di datangi ( RAMALIA KARTINI )
Narasi:
Rakyat 2 : Ya, negara ini tampak begitu menyedihkan. Ada banyak rakyat
yang mengeluhkan tentang musim kemarau ini. Mereka kekurangan
pendapatan karena musim kemarau ini.
Rakyat 1 : Tidakkah kau berpikir, sebaiknya kita menghadap raja saja, agar
beliau bisa menangani masalah ini?
Rakyat 1 : Mohon maaf atas kedatangan kami Baginda. Maksud kami datang
semata-mata untuk memohon kepada Baginda menanggulangi masalah yang
tengah melanda negeri kita ini.
Raja : Baiklah, sebenarnya saya juga memikirkan masalah musim kemarau ini.
Siang ini, saya sudah mengundang seorang peramal untuk datang ke istana,
dengan tujuan untuk menemukan jalan keluar atas masalah ini.
Rakyat 2 : Baiklah Baginda, kami akan menunggu kabar baik dari yang mulia.
Kalau begitu, kami mohon diri (memberi rasa hormat dan keluar dari istana)
( Pada siang harinya, sang peramal yang telah diundang oleh raja datang
ke istana ).
Raja : Saya mengundang kamu dengan tujuan untuk mencari jalan keluar atas
masalah kekeringan yang terjadi sekarang ini.
Peramal yang di undang :mohon maaf Beribu maaf Baginda, saya tidak
dapat menemukan solusi atas masalah ini.
Raja : Lalu siapakah yang bisa mengatasi masalah ini? (Raja tampak bersedih)
Alangkah kasihan rakyat di negeriku. Mereka sangat menderita.
Peramal yang di undang : Kalau begitu, saya pamit undur diri. salam yang
mulia
Raja : Benarkah? Saya harap dia dapat memberikan saya solusi. Segera
siapkan kereta. Aku akan menuju ke desa itu.
Raja : Duhai anakku, ayah akan menemui seorang peramal yang ada di desa
yang jauh dari kerajaan ini. Selama kepergian ayah, ayah percayakan kerajaan
ini padamu.
Putri : Baiklah, ayah. saya akan mematuhi perintah ayah.aku berdoa semoga
ayah selamat dalam perjalanan ini
Raja : Ah tidak apa apa , maaf telah mengganggu waktu Anda (kemudian
masuk ke dalam rumah sang peramal).
Peramal yang di datangi : Kiranya, apa yang membuat yang mulia datang ke
rumah hamba?
Raja : Wahai anakku, ayah sudah bertemu dengan peramal yang ayah
ceritakan tempo hari. Dia mengatakan bahwa petunjuk tentang jalan keluar
atas masalah negeri ini akan datang dalam mimpimu. Tidakkah kau bermimpi
mengenai hal tersebut?
Putri : Mohon maaf ayah, saya belum mengalami mimpi tersebut. Akan tetapi,
langkah baiknya jika masalah kekeringan ini kita serahkan saja kepada
Tuhan?
Raja : Benarlah kata-katamu wahai Putriku. Maafkan ayah. Ayah sudah sadar
dengan apa yang seharusnya ayah lakukan.
( Malam pun tiba. Sang putri tertidur di kamar pribadinya. Saat tidurnya
itu, putri bermimpi bertemu dengan ibunya ).
( Ibu : Wahai putriku, apa yang tengah dialami oleh negeri ini akan
segera berakhir, apabila ada seorang gadis yang bersedia berkorban dan
mau menceburkan diri ke laut.)
Putri : Ayah, saya mendapatkan mimpi. Dalam mimpi tersebut aku bertemu
dengan ibu. Ibu mengatakan bahwa kesulitan yang tengah dialami oleh negeri
ini akan segera berakhir apabila ada seorang gadis yang bersedia berkorban
dan mau menceburkan dirinya ke laut.
Raja : Jika memang begitu, mari kita berikan pengumuman kepada rakyat
tentang hal ini. Ayah juga akan mengadakan sayembara untuk menemukan
gadis yang rela berkorban untuk kerajaan ini.
Raja : Wahai rakyatku, adakah dari kalian yang bersedia mengajukan diri
untuk melaksanakan amanah ini? (Suasana pun hening).
Putri : Mohon maaf ayah, saya rela mengorbankan diri demi kemakmuran
seluruh rakyat yang ada di negeri ini (sembari berdiri).
Putri : Tidak, ayah. Lebih baik saya menjadi korban demi rakyat. Mungkin saja
ini adalah takdir saya.
Raja : (Sedih) Baiklah, Putriku. Kalau begitu tekadmu, maka nanti malam kita
akan menuju ke tepi laut.
(Malam pun datang dan raja, putri serta rakyat sudah berada di tepi laut
yang curam).
Putri : Iya ayah, tolong ikhlaskan kepergianku dan maafkan juga kesalahanku.
(Berjalan menuju tebing dan menerjunkan diri ke laut).
Raja : anak kuu… Baiklah rakyatku, marilah kita kembali ke rumah masing-
masing (dengan wajah bersedih).
(Setibanya di istana, raja pun tidur di dalam kamarnya. Saat itu, raja
mendengar suara gaib).
Raja : Wahai rakyatku, marilah kita ke tepi laut kembali. Ada suara yang
mengatakan bahwa aku harus ke sana.
(Raja dan rakyat menuju ke tepi laut dan menemukan putri di sana).
Raja sangat bersuka cita, dan rombongan itu pun kembali ke istana.
Masalah sudah terpecahkan dan beberapa tahun kemudian, Putri
Kemarau menjadi ratu menggantikan ayahnya. Ia memerintah dengan
bijaksana, sehingga rakyatnya bisa hidup dengan tentram dan makmur.
SELESAI