Anda di halaman 1dari 26

Curriculum Vitae

Nama : Agung Rona Baskara, SST


Tempat/Tanggal lahir : Jember, 15 September 1979
Alamat : Perumahan Bumi Mangli Permai AA 4 Jember
Telepon : 081217897189

Riwayat Pendidikan :- SDN Rambipuji 02 Tahun 1992


- SMPN 1 Rambipuji Tahun 1995
- SMUN 4 Jember Tahun 1998
- D3 AAK Bhakti Wiyata, Kediri Tahun 2001
- D4 Analis Kesehatan Poltekkes Makassar Tahun 2013 ( Tubel )

Riwayat Pekerjaan : - RSD dr. Koesnadi Bondowoso Tahun 2002


- RSD dr. Soebandi Jember ( 2002 – sekarang )

Riwayat Pelatihan :- Pelatihan Flu Burung ( Bali 2005 )


- Pelatihan Bank Darah (Semarang 2011)
- Workshop Quality Control ( Yogyakarta 2016 )
- Workshop Manajemen Laboratorium ( Solo 2018)
- Training For Trainers Patelki 2019 ( PNTP : A-0134/12/2019 )
- Workshop Case Management COVID 19 ( Jakarta 2020 )

Riwayat Organisasi : Anggota Patelki DPC Jember (sampai sekarang)


Pra Analitik
Pemeriksaan
Immunoserologi
Covid19

oleh:
Agung Rona Baskara, S.ST
*Pra Analitik*
adalah tahap persiapan awal dimana dalam tahap ini sangat
menentukan kualitas sampel yang nantinya akan dihasilkan
dan mempengaruhi proses kerja dan hasil pemeriksaan
laboratorium.

Tahapannya adalah :
1. Identifikasi pasien
2. Kondisi pasien/ persiapan
pasien
3. Jenis sampel yang diambil
4. Peralatan dan tempat
untuk sampel
5. Cara dan waktu
pengambilan sampel
6. Perlakuan terhadap proses
persiapan sampel sampai
sampel siap dikerjakan
7. Dll.
*Immunoserologi*

adalah ilmu yang mempelajari


identifikasi terhadap antibodi yaitu
protein yang dibuat dari sel darah putih
yang berespon terhadap antigen,
protein asing di dalam tubuh.
*Mengenal Tes Serologi COVID-19*
Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis
lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi
baik Imunoglobulin M (IgM) dan
Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2
dalam darah.

Cara mendeteksinya dilakukan dengan


mengambil darah pasien dan dimasukkan ke
tabung darah untuk diproses di
laboratorium.
*Mengenal Tes Serologi COVID-19*
Sedangkan RT PCR SARS-CoV-2 adalah
pemeriksaan untuk deteksi materi genetik
SARS-CoV-2 dan dapat dikatakan sebagai gold
standart pemeriksaan ini.

Pemeriksaan ini menggunakan sampel swab


naso maupun orofaring.

Memerlukan laboratorium dengan spesifikasi


ruangan, alat dan reagen khusus, tenaga ahli
serta proses yang lebih lama.
*Mengenal Tes Serologi COVID-19*
RAPID DIAGNOSTIC
REAL TIME PCR TCM
TEST

Swab Nasofaring dan Swab Nasofaring dan


Sample Darah Kapiler/ Vena
Orofaring Orofaring

Deteksi DNA Virus dengan


Real Time PCR dengan
teknik Amplifikasi atau
Metode Immunokromatografi pembacaan fluoresensi
penggandaan rantai
dalam catridge sekali pakai
tunggal

Sederhana dan lebih Lebih rumit dan memakan Lebih rumit dan memakan
Prosedur
cepat waktu waktu

Reaktif dan Non


Hasil Positif dan Negatif Positif dan Negatif
Reaktif
*Alat Pelindung Diri*
APD dipakai petugas / pasien untuk
melindungi diri dari paparan darah, cairan
tubuh sekresi atau ekskresi. Berikut macam
– macam APD :
*Alat Pelindung Diri*
Unsur APD yang harus dipatuhi, yaitu :
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD mempertimbangkan resiko terpapar
dan dinamika transmisi.
2. Cara memakai APD dengan benar
3. Cara melepas APD dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai

Hal-hal yang harus dilakukan dalam penggunaan APD, yaitu:


1. Melepaskan semua aksesoris di tangan (cincin, gelang, jam tangan)
2. Memakai baju kerja sebelum memakai APD
3. Melakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah memakai APD
4. Meggunakan sarung tangan saat melakukan tindakan swab pada pasien
5. Melepas sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan dan
melakukan kebersihan tangan
6. Memakai APD di ruang anteroom atau ruang khusus, APD dilepas d area
kotor segera setelah meninggalkan ruang isolasi
7. Menggunakan masker N-95
8. Mengganti googles pada saat sudah kabur
9. Mandi setelah melepas APD, dan ganti dengan baju bersih
*Alat Pelindung Diri*
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada penggunaan APD

1. Menyentuh mata,hidung dan mulut saat memakai APD


2. Menyentuh bagian depan masker
3. Mengalungkan masker di leher
4. Menggantung APD di ruangan kemudian menggunakan
kembali
5. Menggunakan APD keluar dari area Perawatan
6. Membuang APD di lantai
7. Menggumakan sarung tangan saat menulis,memegang
rekam medik pasien,memegang handle pintu,memegang
hp
8. Melakukan kebersihan tangan saat menggunakan sarung
*Pra Analitik Error*
1. Kesalahan identifikasi Pasien
2. Kesalahan prosedur pengambilan swab
3. Terdapat interfering substance (PCR Inhibitor)

4. Kualitas/ Volume specimen kurang


(material pengambilan spesimen tidak adekuat )

5. Waktu pengambilan specimen tidak tepat


(outside of the diagnostic window)

6. Kesalahan dala penanganan, transport dan


penyimpanan spesimen
1. Kesalahan identifikasi Pasien

minimal 2 ID
v Nama
v Tanggal lahir
v Alamat
v Jenis sampel
v Tanggal pengambilan
v Instansi pengirim
2. Kesalahan prosedur pengambilan swab
Tips :
* Ukur jarak perkiraan kedalaman
nasofaring sampai nares 1cm di
belakang
* Ekstensi kepala 70°, untuk
memastikan posisi swab tetap pada
dasar hidung.
* Arahkan swab kearah posterior
sepanjang dasar hidung, hindari
arah medial dan arah atas untuk
mengurangi resiko pendarahan
dan nyeri
* Jangan memaksakan swab
* Letak posisi atau masuk, ada kemungkinan pasien
kedalaman ketika memiliki kelainan yang
melakukan swab menyebabkan obstruksi
nasofaring tidak tepat * Berikan waktu beberapa detik
swab menyentuh nasofaring agar
* Cara pengambilan yang terjadi absorpsi sekret
salah pada anak-anak, * Saat mengeluarkan swab, operator
sehigga perlu perlakuan dapat merotasi swab untuk
khusus mengurangi hambatan
3. Terdapat interfering substance (PCR Inhibitor)

* Daya inhibisi
tergantung
konsentrasi inhibitor
* Umumnya kit
ekstraksi sudah
menghilangkan zat
– zat inhibitor
* Cek internal control
setiap sampel untuk
kemungkinan
inhibitor
4. Kualitas/ Volume spesimen kurang
(material pengambilan spesimen tidak adekuat )

* Material cotton swab yang digunakan tidak baik


* VTMnya kurang baik karena volume terlalu sedikit
4. Kualitas/ Volume spesimen kurang
(material pengambilan spesimen tidak adekuat )

Jenis Swab
4. Kualitas/ Volume spesimen kurang
(material pengambilan spesimen tidak adekuat )

Swab yang baik dalam Pengambilan Spesimen


Swab : Plastic Aplicator
Flocked Swab lebih baik

Hindari penggunaan
material organik

Kualitas Swab mempengaruhi hasil


PCR
Macam – macam transport medium:
Cek media transport sebelum digunakan

Cek cairan media :


* Warna
* Kejernihan
* Volume
5. Waktu pengambilan specimen tidak tepat
(outside of the diagnostic window)
6. Kesalahan dalam penanganan, transport
dan penyimpanan spesimen
6. Kesalahan dalam penanganan, transport
dan penyimpanan spesimen

Pengiriman sampel
*Pengiriman sampel yang benar*
*Pengiriman sampel yang benar*
*Terima Kasih*
Kami dedikasikan kepada teman – teman sejawat
ATLM di Indonesia,
tetap semangat yang tidak pudar dan terus berjuang di
tengah pandemi ini.

Tuhan beserta kita


Mohon mengisi Kuisioner di bawah ini

http://bit.ly/kuisionerPNTP
Nama Pembicara :
Agung Rona Baskara, SST

Tanggal : 13 September 2020

Judul:
Pra Analitik Pemeriksaan Immunoserologi Covid19

Penyelenggara :
DPW PATELKI JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai