Anda di halaman 1dari 9

1.

Menurut penelitian rongers mengungkapkan bahwa sebelum orang yang mengadopsi


perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, adalah…
a. Awareness (kesadaran)
b. Interest (merasa tertarik)
c. Evalution
d. A dan b benar
e. A, b dan c benar
2. Proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan serta pengembangan lingkungan sehat. Uraian diatas merupakan
pengertian promosi kesehatan menurut ?
a. WHO
b. BPOM
c. Autralian Health Foundation
d. DEPKES RI
e. BPJS
3. Dibawah ini yang bukan merupakan parameter pengelolaan resep dalam meminimalisir
resiko medication error ialah ?
a. Prescribing error
b. Pharmaceutical error
c. Transcribing error
d. Dispensing error
e. Self medication error
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan baik fisik, mental dan social sehingga produktif secara ekonomi maupun social
merupakan tujuan dari?
a. Promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan
c. Pengetahuan kesehatan
d. Pelayanan rumah sakit
e. Kefarmasian
5. Seorang pria berumur 26 tahun mengeluhkan nyeri sendi yang didiagnosia mengalami
osteoarthritis, terapi apakah yang disarankan oleh apoteker?
a. Naproxen
b. Paracetamol
c. Asetosal
d. Ibuprofen
e. Fenilbutazon
6. Dalam promosi kesehatan dibutuhkan media atau alat peraga yang digunakan oleh
pendidik/penyuluh dalam menyampaikan bahan promosi. Dibawah ini yang merupakan
manfaat dari media atau alat peraga dalam promosi kesehatan adalah?
a. Menimbulkan minat sasaran promosi kesehatan
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak
c. Mengatasi hambatan dalam pemahaman
d. A, B, dan C benar
e. A dan B benar
7. Seorang pasien datang ke apotek tidak membawa resep untuk membeli omeprazole.
Menurut daftar obat wajib apotek berapa jumlah maks omeprazole yang dapat di terima
pasien?
a. 7
b. 5
c. 3
d. 10
e. 6
8. Seorang pasien datang ke apotek X untuk membeli alprazolam tab tanpa resep dokter.
Dia mengatakan bahwa pernah menggunakan obat tersebut yang diperolehnya dan apotek
dengan resep dari dokter. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan oleh apoteker?
a. Memberikan obat tersebut dengan mencatat alamat pasien
b. Tidak memberikan obat tersebut dan menyarankan untuk konsul ke dokter
c. Memberikan tersebut karena termasuk OWA
d. Tidak memberikaan obat dan mengatakan stok obat kosong
e. Memberikan obat sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pasien
9. Ilmu yang mempelajari tentang respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Hal ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme
sehingga terjadi respon adalah…
a. Perilaku
b. Sikap
c. Perilaku tertutup
d. Perilaku terbuka
e. Perilaku kesehatan
10. Agar para pembuat keputusan dapat mengeluarkan keputusan-keputusan/kebijakan
adalah tujuan dari?
a. Supportive empowerment
b. Pemberdayaan
c. Advokasi
d. Public health service
e. Dukungan sosial
11. Anda bekerja disuatu gudang farmasi yang baru dibentuk, salah satu yang direncanakan
disimpan adalah vaksin, berapa suhu penyimpanan yang umum disyaratkan untuk vaksin
terebut?
a. 15-25
b. 8-15
c. 2-8
d. -15 -25
e. 30
12. Pasien usia 34 tahun datang ke dokter dengan keluhan batuk tidak berdahak selama 2 hari
terakhir. Dokter merencanakan meresepkan obat yang bukan narkotika. Apa rekomendasi
saudara?
a. Ammonium klorida
b. Bromhexin
c. Noskapin
d. Ambroxol
e. Asetilsistein
13. Seorang apoteker diapotek ingin melakukan pengadaan natrium diklofenak 50mg dari
PBF dengan HNA Rp. 13.834 dan PPN sebesar 20%. Berapa harga jual obat per tablet?
a. 166 = HNA + PPN : 100tab = 13.834 + 20% : 100 = Rp. 16.608 : 100tab = 166
b. 172
c. 186
d. 375
e. 365
14. Sebuah apotek X memiliki nilai investasi sebesar 500juta rupiah dengan aliran kas bersih
pada setiap tahunnya adalah 250juta rupiah dan jangka waktu lima tahun. Hitung berapa
Pay Pack periode apotek tsb…
a. 1 tahun
b. 1,5 tahun
c. 2 tahun = Total dana investasi : kas bersih = 500:250 = 2 tahun
d. 2,5 tahun
e. 3 tahun
15. Berikut ini yang termasuk dalam sasaran primer promosi kesehtan adalah?
a. Tokoh masyarakat
b. Anak sekolah untuk kesehatan remaja
c. Tokoh agama
d. Tokoh adat
e. Pemerintah daerah
16. Seorang ibu datang bersama anaknya keapotek dan mempunyai keluhan pada anaknya
usia 3 tahun dengan diare beberapa kali dalam sehari. Sebagai calon apoteker terapi apa
yang saudara akan direkomendasikan?
a. Attapulgit
b. Oralit
c. Loperamis
d. Metokloperamid
e. Kaolin
17. Apa yang dimaksud dengan public health service dalam srategi berdasarkan otawa
charter?
a. Kegiatan yang ditujukan kepada para pembelian/penentu kebijakan yang berwawasan
kesehatan
b. Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung
yang ditujukan kepada pada pemimpin organisasi masyarakat
c. Kesehatan masyarakat yang bukan hanya tanggung jawab dari pemerintahan
ataupun swasta, terapi masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam yankes
masyarakat pembangunan berwawasan kesehatan
d. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur yang ada
dimasyarakat tersebut bergerak bersama-sama.
e. Slide nya terpotong
18. Seorang apoteker diapotek akan melakukan pemesanan beberapa sediaan narkotika
kepada PBF kimia farma. Pemesanan golongan obat tersebut harus menggunakan SP
khusus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berapakah jumlah maks jenis sediaan
tersebut yang ditulis apoteker dalam SP?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19. Berikut adalah contoh sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah…
a. Tokoh masyarakat
b. Tokoh agama
c. Tokoh adat
d. Ketua RW
e. Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di pusat maupun di
daerah
20. Respon sesorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup seperti reaksi
terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain, disebut..
a. Overt behavior
b. Perilaku perilaku
c. A dan b benar
d. Cover behavior
e. Perilaku kesehatan
21. Seorang pria usia 30 tahun datang ke apotek dengan keluhan susah BAB sudah hampir
seminggu pasien juga sedang hamil 3 bulan. Obat konstipasi apa yang perlu dihindari?
a. Castor oil
b. Laktulosa
c. Bisakodil
d. Sorbital
e. Dokusat sodium
22. Pendapatan sebuah apoteker tiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun ke lima
pendapatan apotek dalam satu bulan sebesar Rp. 125.000.000 dengan harga pokok
penjualan Rp. 105.000.000 dan beban kerja apotek Rp. 12.000.000 berapa laba bersih
dalam 1 bulan apotek tersebut?
a. 6.000.000
b. 8.000.000 = 125 – 105 = 20 – 12 = 8
c. 10.000.00
d. 4.000.000
e. 14.000.000
23. Dibawah ini merupakan manfaat media atau alat peraga yaitu, kecuali?
a. Merangsang sasaran teruskan ke masyarakat
b. Mengatasi hambatan dalam pemahaman
c. Dapat mengeluarkan keputusan/kebijakan misal perda
d. Motivasi sasaran untuk tahu dan memahami
e. Menimbulkan minat sasaran promkes
24. Jelaskan persyaratan khusus pada pengelolaan obat narkotika dan psikotropika?
JAWAB :
- Resep, Salinan Resep Narkotika
1. Apotek dilarang melayani salinan resep Narkotika walaupun resep itu baru dilayani
sebagian atau belum dilayani sama sekali
2. Resep Narkotika yg baru dilayani sebagian atau belum dilayani samasekali, apotek
boleh membuat salinan resep, tetapi salinan resep tsb hanya boleh dilayani di apotek
yang menyimpan resep aslinya.
- Salinan Resep Narkotika Salinan resep narkotika ITER tidak boleh dilayani sama
sekali Apotek melanggar peraturan salinan resep Narkotika Diberikan
PERINGATAN KERAS, Jika masih melanggar lagi dihentikan kegiatannya
sementara waktu
- Tempat Penyimpanan Narkotika
Tempat penyimpanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dapat berupa
gudang, ruangan, atau lemari khusus. Lemari khusus :
1. terbuat dari bahan yang kuat;
2. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
3. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah;
4. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan Lembaga
Ilmu Pengetahuan
5. kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan
- Pemusnahan Narkotika
PERMENKES 3/2015 Pemusnahan Resep
a. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun
b. dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain
c. cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara
Pemusnahan Resep
d. dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
- Pelaporan
Pelaporan penggunaan narkotika dilakukan setiap bulan. Laporan penggunaan obat
narkotika di lakukan melalui online SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan
Psikotropika). Asisten apoteker setiap bulannya menginput data penggunaan
narkotika dan psikotropika melalui SIPNAP lalu setelah data telah terinput data
tersebut di import (paling lama sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya). Laporan
meliputi laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan (meliputi nomor
urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan), pasword dan username
didapatkan setelah melakukan registrasi pada dinkes setempat.
(sipnap.binfar.depkes.go.id)

Jawab :
 PENGELOLAAN OBAT NARKOTIK:
1) Pengelolaan Narkotika diatur secara khusus untuk menghindari terjadinya
kemungkinan penyalahgunaan obat tersebut. Pelaksanaan pengelolaan narkotika
di Apotek meliputi :
a. Pemesanan Narkotika Pemesanan sediaan narkotika menggunakan Surat
Pesanan Narkotik yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA). Pemesanan dilakukan ke PT. Kimia Farma Trade and Distribution
(satu satunya PBF narkotika yang legal di indonesia) dengan membuat surat
pesanan khusus narkotika rangkap empat. Satu lembar Surat Pesanan Asli
dan dua lembar salinan Surat Pesanan diserahkan kepada Pedagang Besar
Farmasi yang bersangkutan sedangkan satu lembar salinan Surat Pesanan
sebagai arsip di apotek, satu surat pesanan hanya boleh memuat pemesanan
satu jenis obat (item) narkotik misal pemesanan pethidin satu surat pesanan
dan pemesanan kodein satu surat pesanan juga, begitu juga untuk item
narkotika lainnya.
b. Penerimaan Narkotika Penerimaan Narkotika dari PBF harus diterima oleh
APA atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker akan
menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan pencocokan
dengan surat pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan yang
meliputi jenis dan jumlah narkotika yang dipesan.
c. Penyimpanan Narkotika Obat-obat yang termasuk golongan narkotika di
Apotek disimpan pada lemari khusus yang terbuat dari kayu (atau bahan lain
yang kokoh dan kuat) yang ditempel pada dinding, memiliki 2 kunci yang
berbeda, terdiri dari 2 pintu, satu untuk pemakaian sehari hari seperti
kodein, dan satu lagi berisi pethidin, morfin dan garam garamannya. Lemari
tersebut terletak di tempat yang tidak diketahui oleh umum, tetapi dapat
diawasi langsung oleh Asisten Apoteker yang bertugas dan penanggung
jawab narkotika.
d. Pelayanan Narkotika Apotek hanya boleh melayani resep narkotika dari
resep asli atau salinan resep yang dibuat oleh Apotek itu sendiri yang belum
diambil sama sekali atau baru diambil sebagian. Apotek tidak melayani
pembelian obat narkotika tanpa resep atau pengulangan resep yang ditulis
oleh apotek lain. Resep narkotika yang masuk dipisahkan dari resep lainnya
dan diberi garis merah di bawah obat narkotik.
e. Pelaporan Narkotika Pelaporan penggunaan narkotika dilakukan setiap
bulan. Laporan penggunaan obat narkotika di lakukan melalui online
SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika). Asisten apoteker
setiap bulannya menginput data penggunaan narkotika dan psikotropika
melalui SIPNAP lalu setelah data telah terinput data tersebut di import
(paling lama sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya). Laporan meliputi
laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan (meliputi nomor
urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan), pasword dan
username didapatkan setelah melakukan registrasi pada dinkes setempat.
(sipnap.binfar.depkes.go.id)
f. Pemusnahan Narkotika Prosedur pemusnahan narkotika dilakukan sebagai
berikut :
 APA membuat dan menandatangani surat permohonan pemusnahan
narkotika yang berisi jenis dan jumlah narkotika yang rusak atau tidak
memenuhi syarat.
 Surat permohonan yang telah ditandatangani oleh APA dikirimkan ke
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan. Balai Besar Pengawas Obat
dan Makanan akan menetapkan waktu dan tempat pemusnahan.
 Kemudian dibentuk panitia pemusnahan yang terdiri dari APA, Asisten
Apoteker, Petugas Balai POM, dan Kepala Suku Dinas Kesehatan
Kabutapten/Kota setempat.
 Bila pemusnahan narkotika telah dilaksanakan, dibuat Berita Acara
Pemusnahan yang berisi : a) Hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat
dilakukannya pemusnahan b) Nama, jenis dan jumlah narkotika yang
dimusnahkan c) Cara pemusnahan d) Petugas yang melakukan
pemusnahan e) Nama dan tanda tangan Apoteker Pengelola Apotek
Berita acara tersebut dibuat dengan tembusan : a) Kepala Suku Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. b) Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan DKI Jakarta. c) Arsip apotek. 2. Pengelolaan Psikotropika
Selain pengelolaan narkotika, pengelolaan psikotropika juga diatur secara
khusus mulai dari pengadaan sampai pemusnahan untuk menghindari
terjadinya kemungkinan penyalahgunaan obat tersebut.

 PENGELOLAAN OBAT PSIKOTROPIK:


Pelaksanaan pengelolaan psikotropika di Apotek meliputi:
1) Pemesanan Psikotropika Pemesanan psikotropika dengan surat pemesanan
rangkap 2, diperbolehkan lebih dari 1 item obat dalam satu surat pesanan,
boleh memesan ke berbagai PBF.
2) Penerimaan Psikotropika Penerimaan Psikotropika dari PBF harus diterima
oleh APA atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker akan
menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan pencocokan
dengan surat pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan yang
meliputi jenis dan jumlah Psikotropika yang dipesan
3) Penyimpanan Psikotropika Penyimpanan obat psikotropika diletakkan di
lemari yang terbuat dari kayu (atau bahan lain yang kokoh dan kuat). Lemari
tersebut mempunyai kunci (tidak harus terkunci) yang dipegang oleh Asisten
Apoteker sebagai penanggung jawab yang diberi kuasa oleh APA.
4) Pelayanan Psikotropika Apotek hanya melayani resep psikotropika dari resep
asli atau salinan resep yang dibuat sendiri oleh Apotek yang obatnya belum
diambil sama sekali atau baru diambil sebagian. Apotek tidak melayani
pembelian obat psikotropika tanpa resep atau pengulangan resep yang ditulis
oleh apotek lain.
5) Pelaporan Psikotropika Laporan penggunaan psikotropika dilakukan setiap
bulannya melalui SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika).
Asisten apoteker setiap bulannya menginput data penggunaan psikotropika
melalui SIPNAP lalu setelah data telah terinput data tersebut di import.
Laporan meliputi laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan
(meliputi nomor urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan).
pasword dan username didapatkan setelah melakukan registrasi pada dinkes
setempat.
6) Pemusnahan Psikotropik Tata cara pemusnahan psikotropika sama dengan
tata cara pemusnahan narkotika.

25. Uraikan pasien yang beresiko mendapatkan masalah terkait obat sehingga menurut
saudara apoteker perlu dilakukan home pharmaceutical care?
Jawaban :
Pasien yang beresiko mendapatkan masalah terkait obat
1. Kelompok pasien lanjut usia, pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu
lama seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes, TB, asma, HIV/AIDS,
dan penyakit kronis lainnya.
2. Pasien yang menderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus tentang
penggunaan obat, interaksi obat dan efek samping obat.
3. Pasien geriatric, dengan kriteria:
 6 macam obat per hari
 12 dosis per hari
 6 diagnosa

Menggunakan salah satu obat berikut : Diazepam, flurazepam, pentobarbital, amitriptilin,


isoxsuprime, cyclobenzaprine, orphenadrine, chlordoazepoxide, meprobamate,
secobarbital, indimetachin, cyclandelate, methocarbamol, trimethobenzamide,
phenylbutazone, chlorpropamide, propoxyphene, pentazocine, dipyridamole,
carisoprodol.

Anda mungkin juga menyukai