“Mulang Bahasa Indonesia penak ya, gampang. Rak sah nganggo itung-
itungan. Bocah diwenehi tugas ning WA ngono wis iso ngerjakke. Iso disambi
nyekel penggehan liyo. Penak. Mulang 30 JP yo rak krasa”.
Penulis lahir di Demak, 05 Mei 1992, penulis merupakan Dosen IAIN Kudus dalam bidang
Pendidikan Bahasa Indonesia. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Universitas Negeri Semarang (2013). Adapun gelar Magister Pendidikan Bahasa
Indonesia diselesaikan juga di Universitas Negeri Semarang (2017).
Menulis Teks Eksplanasi merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh
siswa kelas XI SMA. Priyanti dalam Supriyanto (2009: 23) menjelaskan bahwa
teks eksplanasi merupakan teks yang memuat konten-konten tentang proses yang
berhubungan dengan fenomena alam, ilmu budaya, sosial, dan topik-topik
lainnya. Teks ini memaparkan kejadian secara faktual yang mencakup apa, di
mana, kapan, siapa, dan bagaimana. Dalam materi ini, siswa diharapkan dapat
menjelaskan proses atau fenomena alam dan sosial. Menurut hasil penelitian
Supriyanto (2019: 23), siswa justru tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi
untuk menulis teks eksplanasi. Hal ini dikarenakan keterampilan dan motivasi
menulis siswa masih rendah.
Era PJJ semacam ini memang menuntut guru lebih ekstra, agar dapat
memicu semangat dan motivasi siswa dalam belajar. Jika pembelajaran hanya
menggunakan Whatsapp (WA) saja, tentu siswa akan merasa bosan dan
cenderung menyepelekan. Terlebih jika guru tidak memberikan feedback untuk
setiap tugas yang dikerjakan siswa.
Hal ini akan menjadi berbeda jika guru memanfaatkan teknologi yang
tersedia. Saat ini, ada ribuaan platform digital yang dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran. Salah satunya yaitu Padlet. Platform digital ini merupakan salah
satu aplikasi daring yang menyerupai papan tulis. Aplikasi ini dapat diakses
secara gratis oleh siapa saja, dengan menuliskan laman padlet.com di address bar
browser. Berikut ini merupakan tampilan beranda Padlet.
DAFTAR PUSTAKA