TINJAUAN PUSTAKA
A. Web Padlet
Padlet merupakan diding online atau virtual wall yang dapat diakses oleh
guru dan siswa, dimana siswa dapat memposting komentar. Dinding online
hiperlink yang dapat diakses secara real time. Selain dapat diakses melalui
aplikasi, Padlet juga dapat diakses melalui web browser yang memudahkan
dan guru dapat memposting catatan yang dapat berisi tautan, video, gambar, dan
file dokumen. Ini dapat bekerja di perangkat apa pun, tidak memerlukan akun
untuk menggunakannya, dan tidak memerlukan cara teknik khusus. Padlet (www.
siswa maupun siswa dengan siswa lain tanpa terkendala waktu dan tempat. Untuk
dapat menggunakan aplikasi ini, siswa maupun guru dapat mengaksesnya dengan
juga mengundang orang lain untuk berdiskusi di dinding mereka. Selama proses
berdiskusi secara virtual. Setiap siswa yang menanggapi guru maka akan muncul
notifikasi pada guru. Wood menyatakan bahwa E-mail akan dikirimkan supaya
guru mengetahi setiap kali siswa memberi tanggapan pada dinding yang dibuat
guru.3
Terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan pada aplikasi Padlet, fitur-
1) Layout
Terdapat beberapa layout yang digunakan pada Padlet. Yang pertama
apapun dan dimanapun pada dinding Padlet. Yang kedua adalah adanya
2) Wallpaper
Pengguna Padlet dapat memilih background yang akan digunakan. Hal ini
3) Privasi
Pengguna dapat mengatur pengunjung dinding Padlet dengan cara
3
Arina Rohmatika, dkk, Studi Penggunaan Aplikasi Padlet Pada Kelas Menulis.........,
hlm. 150
masing pengunjung. Pengguna juga bisa mengatur dinding Padlet agar bisa
4) URL Unik
Guru dan peserta didik sebagai pengguna Padlet dapat mengatur alamat
URL Padlet sehingga memudahkan baik guru dan siswa untuk mengingat
alamat tersebut.
5) Mobile
Padlet tidak hanya berbentuk aplikasi yang harus di download melalui
google play atau playstore. Tetapi Padlet juga bisa diakses lewat google
mengakses Padlet.
6) Sharing
Padlet memungkinkan penggunanya untuk membagikan dinding mereka
yang dilakukan siswa pada tugas tertentu. Padlet juga dapat dibagikan
pembelajaran di antaranya:
1) Penulisan pesan
4
Adam Bellow, Classroom in the Cloud: Innovative Ideas for Higher Level Learning
(New York: Plainview, 2015), hal. 15
Dalam fitur ini guru dan siswa dapat berkomunikasi berupa pesan atau
teks.
2) Diskusi
Dalam fitur ini diskusi dapat dilakukan antara guru dengan siswa maupun
3) Mengemukakan pendapat
Dalam fitur ini siswa dapat menyampaikan pendapatnya jika mengalami
atau diskusi dapat disalinan atau disimpan file nya dalam berbagai format.
siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengungkapkan ide dan
pendapatnya.
pembelajaran diri semua siswa, dari pada dari segelintir siswa yang paling
5
Sukalakah, Siti Masriah. Aplikasi Padlet dalam Pembelajaran dan Pembelajaran
Komponen Sastra (KOMSASI) (daring). 2017
B. Refleksi Pembelajaran
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari
akan datang.
merupaka proses untuk menemukan sesuatu yang unik dan menarik lalu akan
dilakukan selanjutnya.
6
Achda Yusuf Muhtadin, Membingkai Pendidikan Karakter Berbasis CTL, (Jawa Timur:
Global Aksara Pres, 2021), hal. 63.
7
Eva Suprapty, Ragam Strategi Pembelajaran di Masa Pandemic Covid-19,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), hal. 53
8
Tim Pusat Studi Pancasila UGM, Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-
Nilai Pancasila:Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan, dan Tertinggal
(3T), (Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada, 2015), hal. 267.
Guru yang reflektif bisa dijelaskan sebagai guru yang memiliki
diri dalam mengajar yang mencakup strategi dan metode mengajar, pilihan materi,
kelas.9 Jadi kegiatan pembembelajaran yang bisa direfleksi oleh guru yaiu
setrategi, metode, materi, media teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas.
dibagi dalam kelas selain itu untuk mengulas apa yang terjadi pada peserta didik
dan masalah yang mereka temui ketika belajar. Pendidik dapat memaksimalkan
didik yang akan berguna untuk memudahkan dalam pemberian materi dan
Refleksi pada siswa dapat terjadi pada kondisi tertentu yang harus
dipenuhi. Secara umum ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi terjadinya
9
Padmadewi, Artini, dan Ayu, Pengantar Micro Teaching, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2017), hal, 81.
10
Suvriadi dkk, Strategi Belajar Mengajar Sekolah Dasar, (Yayasan Kita Menulis,
2022), hal. 84.
1) Lingkungan belajar meliputi fasilitator agenda pelaksanaan, ruang dan
waktu pelaksanaan.
3) Kualitas tugas yang diberikan guru, misalnya tugas yang menuntut siswa
evaluasi.
kelompok. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan guru dalam mendorong
2) closing circle.
3) Kartu indeks.
5) menulis surat.
kelas.
berikut:
kualitas proses dan hasil pembelajaran serta tidak diperkenankan ada unsur
yang praktis.
agar diperoleh hasil refleksi valid dan dapat dijadikan dasar perbaikan.
pembelajaran selanjutnya.12
C. Pembelajaran Kimia
12
Suprapty, Ragam Strategi Pembelajaran di Masa Pandemic Covid-19, (Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2021), hal. 53.
Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi
yang lebih baik. Dalam pembelajaran akan terjadi suatu interaksi antara guru
dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan, dimana guru memberikan informasi
memahami dan menguasai materi yang diajakan oleh guru. Interaksi antara guru
belajar. Mengajar dilakukan oleh guru sebagai tenaga pendidik, dan belajar
dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa adalah suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
lingkungannya.14
tentang komposisi, struktur, sifat, materi serta energi yang menyertai perubahan
materi tersebut. Oleh karena itu untuk mempelajari ilmu kimia diperlukan
pemahaman konsep dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan ilmu kimia
yang tidak bisa dipisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) dan kimia sebagai proses yaitu
kerja ilmiah.15
13
E Mulyasa, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan (Bandung:
Rieneka Cipta, 2006), hal. 100.
14
Slamet, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rieneka Cipta,
2003), hal. 2.
15
E Mulyasa, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif....., hal. 132
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran
kimia adalah kegiatan belajar dengan menggunakan bahan ajar kimia yang