Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

LEMBAR KERJA UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH PEMANFAATAN LIMBAH PERIKANAN
SENIN, 6 DESEMBER 2021

Nama : Dennysha Priecilla Aulia Nur’Izmha


NPM : 230110180142

Review Jurnal untuk Keperluan Penyusunan Publikasi

Judul, tahun dan penulis


● Cermati dari mulai judul, apakah memang tema ini yang sedang kita cari?apakah tahun
publikasi masih tergolong terkini?apakah tidak ada perkembangan selanjutnya?apakah
penulis tertera lengkap beserta volume dan halaman terbit?

Judul : Pemanfaatan Daging Merah dari Limbah Tuna Loin dalam Pengolahan Kecap
Ikan
Tahun : 2016
Penulis : Trijunianto Moniharapon dan Fredy Pattipeilohy , Majalah BIAM Volume 12,
Nomor 01, Halaman 27-31

 Judul sudah sesuai dengan tema pengelolahan limbah ikan


 Tahun terbit jurna tersebut masih tergolong terkini karena jurnal tersebut
dipublikasi 5 tahun kebelakang atau tahun 2016 dan belum ada perkembangan
selanjutnya seperti apa
 Nama penulis jurnal tertera lengkap dengan penerbit, volume, nomor, dan
halaman terbit.

Abstrak (minimal Reading)


● Baca dengan seksama abstrak jurnal acuan untuk membiasakan kita dengan tema,
metode, perlakuan dan hasil riset tersebut
● Untuk membuat tulisan sejenis kerangka pemikiran maka hal-hal apakah yang perlu
diperhatikan dan diambil dari bagian Abstrak? (gunakan konten dari jurnal yang dimiliki)

Hal yang perlu diperhatikan dan diambil dari bagian Abstrak


Pendahuluan:  Pada proses produksi loin dari seekor ikan tuna rendemen
loin yang dihasilkan sebesar 39,7% dan rendemen limbah
sebelah 60,3% yang terdiri berturut-turut: daging merah
(“tetelahn”) sebesar 23,1%, kepala 17,8%, tulang dan sirip
8,5%, kulit 3,7%, isi perut/lambung (jeroan) 3,2%, darah 0,9%
dan jantung 0,6%.
 Daging merah biasanya dijual murah dan kurang
dimanfaatkan, sementara potensinya cukup besar.
 Kecap ikan belum banyak dikenal, tapi mempuyai prospek
yang baik sebagai industri rumah tangga untuk meningkatkan
nilai tambah darilimbah tuna loin.
 Pengelolaan kecap ikan sangat sederhana dan murah bahan
dan peralatannya
 Kecap ikan dapat dibuat dari hancuran daging merah setelah
dicuci, ditambahkan garam, hidrolisa encimatis dengan
eksyrak nanas, dan pemasakan dengan penambahan gula
Tujuan: Mengetahui rendemen (jumlah) kecap ikan yang dihasilkan, kualitas
kecap ikan dan keuntungan usaha kecap ikan
Hasil  Rendemen (jumlah/kuantitas) kecap ikan terhadap bahan
penelitian: baku yang digunakan adalah 354.3% (v/w) atau bahan baku
yang digunakan adalah 28% (b/v).
 Kualitas kecap ikan yang dihasilkan adalah kadar air 37,74%;
kadar protein 5,0%, kadar lemak 0,50%; kadar abu 5.02%;
pH 5,43; TVB (Total Volatile Bases) 14.53 mgN%, TPC (Total
Plate Count) 4.69 (log X) atau 4.9 x 104 koloni, Berat Jenis
(BJ) 1.28 dan kekentalan 120.0 pc.
 Keuntungan usaha pengolahan kecap ikan dengan produksi
7.500 ml (skala industri rumah tangga) adalah Rp. 107,600,-

Pendahuluan/Introduction (minimal Skimming)


● Cari tema pokok dari masing-masing paragraf, biasanya ada pada kalimat awal atau
akhir atau pada bagian-bagian kalimat lainnya (tidak umum)
● Ambil informasi-informasi dan data pada bab ini untuk menulis Bab 1 (bahkan bab 2)
skripsi
● Bab pendahuluan biasanya mencakup juga perkembangan penelitian sejenis hingga
saat ini, dan diakhiri dengan tujuan penelitian
● Informasi apa yang perlu diambil dari Bab Pendahuluan ini untuk kepentingan
penyusunan publikasi ilmiah kita? (gunakan konten dari jurnal yang dimiliki)
Tuna loin adalah seperempat bagian tubuh ikan yang dipotong memanjang tanpa
duri, tulang, kulit dan daging merah (Mentari 2011). Pada proses produksi loin dari
seekor ikan tuna rendemen loin yang dihasilkan sebesar 39,7% dan rendemen limbah
sebesar 60,3% atau dengan kata lain menghasilkan limbah sekitar 60% berupa bagian-
bagian seperti kepala tulang dan sirip, daging merah/ tetelah, kulit, isi perut, hati dan
jantung. Presentase limbah produksi tuna loin berupa dagung merah termasuk yang
dominan yaitu sekitar 20%. Daging merah biasanya dijual murah dan kurang
dimanfaatkan, sementara potensinya cukup besar. Pengelolaan kecap ikan merupakan
solusi pemecahan dalam rangka diversifikasi produk olahan hasil perikanan. Kecap ikan
mempunyai prospek yang baik sebagai industri rumah tangga untuk meningkatkan nilai
tambah dari limbah tuna loin. Pengelolaan kecap ikan sangat sederhana dan murah
bahan dan peralatannya (Timoryana 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
rendemen (jumlah/kuantitas), kualitas kecap ikan yang dihasilkan dan analisa
keuntungan usaha kecap ikan.

Bahan dan Metode/Materials and Method (minimal reading)


● Cermati alat dan bahan yang digunakan, apakah kita memerlukan seluruhnya? Apakah
tersedia di laboratorium fakultas atau laboratorium terdekat? Jika tidak, dimana bisa
ditemukan alat dan bahan yang diperlukan?
● Apakah alat dan bahan yang tertera memiliki alternatif pengganti lain? Jika iya maka
perlu dicari sumber referensi lain dan lokasi lain dimana alat dan bahan tersebut dapat
ditemukan
● Ambil bagian ini untuk menulis Bab 3 skripsi
● Cermati metode yang digunakan dalam penelitian, apakah metode ini yang akan kita
gunakan? Jika bukan maka perlu dicari referensi lain. Apakah metode ini dapat
dilakukan di laboratorium fakultas atau laboratorium terdekat? Jika tidak dimana lokasi
yang dapat melakukan metode tersebut
● Informasi apa yang perlu diambil dari Bab Bahan dan Metode ini untuk kepentingan
penyusunan publikasi ilmiah kita? (gunakan konten dari jurnal yang dimiliki)
Metode : Penyulihan, pelatihan dan pendampingan
Bahan : Daging merah ikan tuna, ekstrak nanas
Tahap: Tahap 1
Melaksanakan penyuluhan materi mengenai pembuatan kecap ikan
secara hidrolisa enzimatis dan pelatihan dimana dilakukan percobaan
pembuatan kecap ikan dari daging merah ikan tuna secara hidrolisa
enzimatis dengan menggunakan ekstrak nanas berbanding daging
merah ikan tuna 3:1.
Tahap 2
Tahap pendampingan dan monitoring melaukan percobaan pengolahan
kecap ikan sebanyak 3 kali.

Analisis  Kuantitas kecap ikan


 Kualitas kecap ikan (kimia, mikrobiologi, dan fisika)
Parameter kimia: kadar air, protein, lemak, abu, pH, dan TVB.
Parameter mikrobiologi: TPC, Coliform, Escherichia coli
Salmonella dan Vibrio cholera.
Parameter fisika: Berat Jenis (BJ) dan kekentalan
 Keuntungan usaha kecap ikan

 Untuk bahan iya kita memerlukan seluruhnya, namun pada jurnal ini tidak
dicantumkan alat dan bahan secara lengkap. Makadariitu, sebaiknya penulis
mencantumkan alat dan bahan secara lengkap agar memudahkan pembaca
yang ingin mengambil riset tersebut sehingga riset mengenai hal ini ada
perkembangannya
 Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan di laboratorium
manapun baik di fakultas maupun universitas.

Hasil dan Pembahasan/Results and Discussion (minimal skimming)


● Cari inti paragraf yang diperlukan dari kalimat-kalimat yang berisi pokok bahasan pada
paragraf tersebut. Hasil yang diperlukan saja yang kita ambil dan gali informasi serta
datanya.
● Analisis statistik atau perhitungan pada jurnal biasanya tidak serinci pada skripsi, tesis
dan disertasi
● Biasanya hanya sebagian hasil perlakuan yang tertera yang kita perlukan
● Informasi dan data apa yang perlu diekstrak dari bab hasil dan pembahasan ini?
(gunakan konten dari jurnal yang dimiliki)

Hasil dan Pembahasan Penelitian


Kuantitas  Rendemen (jumlah/kuantitas) kecap ikan terhadap bahan baku
dan yang digunakan adalah 354.3% (v/w) atau bahan baku yang
Rendemen digunakan adalah 28% (b/v).
Kecap Ikan  Hasil tersebut berbeda dengan riset yang dilakukan
Moniharapon dkk. (2014) dimana untuk memproduksi kecap
ikan dengan volume tertentu dibutuhkan bahan baku sebesar
35% (b/v) atau 286,5% (v/b)
 Perbedaan ini dikarenakan adanya perbadaan perbandingan
ektrak nanas dengan daging merah yaitu 1:1 sedangkan pada
penelitian ini perbandingan yang digunakan 3:1.
Kualitas  Rataan kadar air 37,74%, kadar protein 5,00%, kadar lemak
Produk 0,50%, dan kadar abu 5,02%
Kecap Ikan  Kadar air dan kadar lemak pada penelitian ini berbeda dengan
riset yang dilakukan oleh Moniharapon dkk. (2014) yaitu rataan
kadar air kecap ikan 61.06%, kadar protein 4,34%, kadar
lemak 3,94% dan kadar abu 4,63%.
 Kadar protein pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan riset
yang dilakukan oleh Basmal (1993) yaitu 3,90% dan riste
Murdinah (1993) sebesar 1,9%. Selain itu kadar kecap ikan
lebih tinggi disbanding kecap bango sebesar 1,62%
 Mutu kecap ikan masuk pada kategori mutu II dengan kadar
protein minimal 4,0%
 Pada penelitian ini nilai pH kecap dari daging merah tuna yaitu
5,43 tidak berbeda jauh dengan riset yang dilakukan oleh
Moniharapon dkk. (2014) yaitu 5,56. pH yang dihasilkan
semakin asam disebabkan perbandingan ekstrak nanas
dengan daging ikan semakin besar.
 Untuk rataan nilai TVB kecap ikan yaitu 14,53 mgN% cukup
berbeda seperti yang dilaporkan Moniharapon, dkk (2014)
sebesar 11,36 mgN% dan juga berbeda dengan yang
dilaporkan Basamal (1993) sebesar 9,62 mgN% dan Murdinah
(1993) sebesar 11,2 mgN%.
 Untuk rataan kandungan total bakteri (TPC) sebesar 4,69 (log
X) atau 4,9 x 104 koloni yang ternyata sedikit lebih rendah
seperti yang dilaporkan Moniharapon dkk. (2014) sebesar 4,91
(log X) atau 8,1 x 104 koloni. Sama dengan yang dihasilkan
Maulana et al. (2012).
 Selain itu kandungan bakteri-bakteri patogen seperti Coliform
< 3 dan Escherichia coli, Salmonella dan Vibrio cholera negatif.
 Pada penelitian ini Berat Jenis (BJ) kecap ikan yaitu berkisar
antara 1,26-1,29 dengan rataan 1,28. Hasil tersebut lebih
rendah dibandingkan BJ kecap bango yaitu 1,41.
 Kekentalan kecap ikan yang dihasilkan berkisar antar 80,00-
160,00 atau rataan sebesar 120,00 pc jauh berbeda dengan
kekentalan kecap bango sebesar 1.920,00 pc.
 Nilai energy yang dihasilkan adalah 231,5 kal dimana hasil
tersebut berbeda jauh dengan nilai energy dari riset yang
dilakukan oleh Moniharapon dkk. (2014) sebesar 149,3 kal. Ha
tersebut dikarenakan adanya perbedaan kadar air yang
dihasilkan.
Keuntungan Keuntungan usaha pengolahan kecap ikan dengan produksi 7.500 ml
Usaha (skala industri rumah tangga) adalah Rp. 107,600,-
Produk
Kecap Ikan

Kesimpulan (skimming)
● Pelajari cara membuat kesimpulan dari berbagai perlakuan (semakin baik reputasi
jurnalnya semakin baik cara penulisan masing-masing bagian jurnal)
● Informasi apa yang perlu diambil dari bagian kesimpulan ini dan bagaimana cara
membuat kesimpulan yang baik? (gunakan konten dari jurnal yang dimiliki)

Informasi yang perlu diambil dari bagian kesimpulan dan cara membuat kesimpulan
yang baik yaitu dengan mencantumkan hasil penelitian secara ringkas dari mulai mutu
kecap lalu di bandingkan dengan mutu pembanding dan selanjutnya mencantumkan
keuntungan usaha dari pengolahan kecap. Pada penelitian ini, kesimpulan yang
digunakan yaitu:

Mutu kecap ikan dikategorikan mendekati mutu I dengan kadar protein 5,00%. Mutu
kecap ikan cukup baik dengan kadar air 37,74%; kadar protein 5,0%, kadar lemak
0,50%; kadar abu 5.02%; pH 5,43; TVB (Total Volatile Bases) 14.53 mgN%, TPC (Total
Plate Count) 4.69 (log X) atau 4.9 x 104 koloni, Berat Jenis (BJ) kecap ikan 1.28 dengan
kekentalan 120.0 pc dan lebih rendah dari produk pembanding kecap bango.
Keuntungan usaha pengolahan kecap ikan dengan produksi 7.500 ml (skala industri
rumah tangga) Rp. 107,600,-

Daftar Pustaka (skimming)


● Perhatikan aturan dari pencantuman pustaka karena tidak semua publikasi memiliki
aturan pencantuman yang sama
● Sesuaikan cara pencantumannyanya jika berbeda dengan apa yang kita perlukan
● Ada berapa jenis aturan pencantuman daftar pustaka menurut ketentuan yang berlaku
secara internasional?

Anda mungkin juga menyukai