1
2
KATA PENGANTAR
Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
BAB I PROFIL / IDENTITAS SEKOLAH......................................................................5
BAB II PENDAHULUAN................................................................................................7
A. Latar Belakang...........................................................................................................7
B. Dasar Hukum..............................................................................................................9
C. Tujuan........................................................................................................................9
D. Hasil yang Diharapkan...............................................................................................9
BAB III ANALISIS KONDISI DAN POTENSI............................................................11
BAB IV RENCANA PROGRAM KEGIATAN............................................................16
A. Waktu dan Tempat...................................................................................................16
B. Pelaksana Kegiatan...................................................................................................16
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................16
D. Sasaran Bimbingan Teknis.......................................................................................19
BAB V PENUTUP........................................................................................................21
LAMPIRAN
BAB I
PROFIL / IDENTITAS SEKOLAH
Jabatan Jumlah
Kepala Sekolah 1
Guru PNS 11
Guru Bantu (Honor Daerah) 35
Guru Sukwan 0
Pegawai Sekolah 15
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
A. Kekuatan (Strength)
SMA Negeri 6 Karawang sebagai sekolah yang relatif baru, berusaha
sekuat tenaga untuk mengembangkan sekolah agar dapat sejajar dengan sekolah
lain yang lebih lama. Banyak hal yang menjadi kekuatan sekolah dalam
melaksanakan program termasuk program anti perundungan ini. Aspek
pendukung yang menjadi kekuatan SMA Negeri 6 Karawang dalam mencegah
perundungan diantaranya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
menjadi salah satu kekuatan internal dalam mencegah program perundungan ini.
Sumber daya SMA Negeri 6 Karawang terdiri dari peserta didik dan tenaga
pengajar SMA Negeri 6 Karawang. Meninjau sumber daya manusia SMA Negeri
6 Karawang dari sisi peserta didik, setiap tahun jumlah peserta didik di SMA
Negeri 6 Karawang selalu meningkat. Hal ini menjadikan peserta didik SMA
Negeri 6 Karawangmemiliki latar belakang yang berbeda. Peserta didik SMA
Negeri 6 Karawang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama meskipun
terdapat proporsi mayoritas dan minoritas. Kondisi seperti ini membuat siswa
lebih dapat belajar tentang keberagaman dan toleransi ketika berinteraksi. Hal ini
dapat membantu mengurangi terjadinya perundungan.
Kekuatan Sumber daya manusia juga dapat dilihat dari tenaga pengajar
di SMAN 6 Karawang. Tenaga pengajar di SMAN 6 Karawang memiliki
kualifikasi yang mumpuni. Dalam penangan perundungan, SMA Negeri 6
Karawangmemiliki jumlah guru BK yang sesuai dengan jumlah siswa, sehingga
pencegahan dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Selain sumber daya manusia, kekuatan lain yang dimiliki SMA Negeri 6
Karawangadalah sarana dan prasarana. SMA Negeri 6 Karawangmemiliki luas
sebesar 1.8 hektar. Luas ini memungkinkan siswa memiliki ruang gerak interaksi
yang besar. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di luar ruangan. Melalui
kegiatan di luar ruangan diharapkan peserta didik dapat saling meningkatkan
hubungan emosional yang dapat mengurangi perundungan.
Selain aspek internal, aspek eksternal juga menjadi kekuatan SMA
Negeri 6 Karawangdalam mencegah perundungan. Faktor eksternal yang
menjadi kekuatang SMAN 6 adalah hubungan komite dan mitra sekolah yang
terjalin dengan baik. Hubungan yang baik dapat meningkatkan kordinasi antara
peserta didik dan sekolah. Terjalinnya kordianasi ini dapat memaksimalkan
Kerjasama antara sekolah dan orang tua untuk mencegah terjadinya
perundungan disekolah.
B. Kelemahan (Weakness)
Selain memiliki kekuatan, setiap sekolah tentu perlu mengidentifikasi
kelemahan dalam pelaksanaan pencegahan perundunagan. Sebagaimana kekuatan
dan potensi, aspek kelemahan ini dapat berada dalam internal maupun eksternal
sekolah. Aspek internal yang menjadi kelemah SMA Negeri 6 Karawangslah
satunya berasal dari aspek sumber daya manusia dari segi peserta didik.
Keberagaman peserta didik SMA Negeri 6 Karawang menjadi kelemahan karena
banyak potensi dari peserta didik yang belum maksimal. Kondisi ini membuat
peserta didik merasa tidak percaya diri dalam bergaul. Selain itu, kondisi SMA
Negeri 6 Karawang yang masih baru dan merupakan pilihan ke dua ketika PPDB
juga membuat peserta didik merasa tidak percaya diri karena merasa tidak mampu
masuk ke sekolah yang menjadi keinginannya.
Seperti kekuatan, SMA Negeri 6 Karawang yang memiliki luas sekolah,
menjadi salah satu kelemahan SMAN 6 Karawang. Luasnya halaman SMA
Negeri 6 Karawang membuat sarana dan prasaran sekolah pun belum memadai
terutama sarana dan prasarana ruang terbuka yang nyaman. Kelemahan ini
menjadi salah satu aspek yang dapat memicu perundungan karena ruang terbuka
bagi peserta didik tidak ada.
C. Peluang (Opportunities)
Di tengah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sekolah, selalu terdapat
peluang yang dapat mendukung keberhasilan program pencegahan perundungan.
Berdasarkan hasil identifikasi beberapa peluang dimiliki oleh SMA Negeri 6
Karawangdalam melaksanakan program perundungan. Aspek sumber daya
manusia, SMA Negeri 6 Karawang memiliki siswa yang selalu antusias ketika
mengikuti webinar tentang perundungan. Antusias siswa juga terlihat ketika siswa
mengikuti materi sekolah ramah anak saat kegiatan MPLS. Selain berdasarkana
peserta didik, peluang juga terdapat dari sisi pendidik dan tenaga Pendidikan.
SMA Negeri 6 Karawang memiliki guru dengan usia relatif muda. Ini menjadikan
interaksi antara peserta didik dan pendidik lebih dekat sehingga berpeluang untuk
lebih mudah mensosialisasikan program anti perundungan.
Peluang lain dapat identifikasi dari sarana dan prasarana. SMA Negeri 6
Karawang merupakan sekolah yang terus berusaha melengkapi dan memperbaiki
fasilitas – fasilitas sekolah. Beragam fasilitas dibagun untuk mebuat nyaman
siswa ketika berada di SMAN 6 Karawang. SMA Negeri 6 Karawang yang luas
juga meberi peluang untuk lebih banyak membuat alat alat kampanye pencegahan
perundungan perundungan.
Selain aspek internal seperti yang telah diuraikan di atas. Aspek eksternal
juga memiliki peluang untuk mensukseskan program pencegahan perundungan
ini. Peluang yang dimiliki oleh SMA Negeri 6 Karawang dari asoek eksternal
adalah terjalinnya kerja sama antara sekolah, komite dan mitra sekolah. Hal ini
menjadi peluang untuk mensosialisasikan porgam anti perundungan ini kepada
orang tua siswa juga masyarakan yang lebih luas. Dengan demikian diharapkan,
proses pencegahan perundungan tidak hanya dilakukan dilingkungan sekolah,
tetapi juga masyarakat yang lebih luas.
D. Ancaman (Threat)
Apabila terdapat peluang sebagai hal yang dapat mendukung keberhasilan
program pencegahan perundungan di sekolah, maka sebaliknya ancaman adalah
hal-hal yang dapat berpotensi menghambat atau menjadi kendala dalam
pelaksanaan program. Ancaman dapat berasal dari internal ataupun eksternal.
Berdasarkan aspek internal, ancaman berdasarkan sumber daya manusia baik dar
peserta didik maupun tenagan pendidik. Peserta didik SMA Negeri 6 Karawang
memiliki latar belakang yang beragam, baik dari kondisi sosial maupun ekonomi.
Hal ini menjadi jalan terjadinya perundungan dalam lingkungan sekolah. Selain
itu, interaksi peserta didik dan tenaga pendidik yang terlalu dekat pun menjadi
sebuah ancaman dalam pelaksanaan program perundungan. Hal ini dikarenakan
siswa merasa sudah dekat dengan guru sehingga rasa hormat siswa terhadap guru
pun berkurang.
Aspek ancaman juga terdapat dari sarana dan prasarana SMAN 6
Karawang. Luas area sekolah yang besar membuat banyak sudut sudut yang tidak
terjangkau oleh pantauan guru sehingga banyak area yang dapat menjadikan
terjadinya perundungan. Untuk menatisipasi ini, pengawasan guru harus lebih
ketat saat pelaksanan kegiatan disekolah.
Terakhir, aspek ekternal juga menjadi ancaman memperlambat program
pencegahan perundungan. Partisipasi masyarakan yang kurang serta pengetahuan
masyarakat merupakan ancaman bagi pelaksananya program perundungan ini.
Namun demikian sekolah masih dapat mengantisipasinya dengan memberikan
propaganda dan inforasi pencegahan perundungan di sekolah melalui media
informasi dan media sosial.
BAB IV
RENCANA PROGRAM KEGIATAN
Metode
Uraian Durasi Unsur
(luring/hy Pelaksan
Kegiata Pelaksan yang
No Materi brid/ aan
n aan terlibat
daring)
A Sosialisasi Pencegahan Perundungan di sekolah
September 60 menit Panita
Rapat Koordinasi Luring minggu ke pelaksana
1
90 menit Seluruh
September
Pendidik dan
Pelaksanaan Sosialisasi Daring Minggu ke
tenaga
1
pendidik
B Bimbingan Teknis bagi siswa sebagai Agen Pencegahan Perundungan
Sesi I Pengenalan Luring September 60 menit Panitia,fasilit
Program ator dan
minggu ke agen
2 pencegahan
perundungan
Meningk 60 menit Panitia,fasilit
atkan ator dan
positif ke 4 pencegahan
perundungan
Mengembang November 60 menit Panitia,fasilit
kan luring minggu ator dan
rekomendasi ke 1 agen
pencegahan
kebijakan
Sesi VIII sekolah perundungan
pencegahan
Kekerasan
Mengembangk luring November 60 menit Panitia,fasilit
an minggu ator dan
mempraktekka ke 2 agen
pencegahan
n permainan
perundungan
peran
Sesi IX berdasarkan
observasi siswa
terhadap
pembulian di
sekolah
Membuat luring November 60 menit Panitia,fasilit
Sesi X aksi yang minggu 3 ator dan
melibatka agen
pencegahan
n seluruh
perundungan
siswa
C Unjuk Informasi dan Kreasi untuk pencegahan perundungan dan tindak kekerasan
Unjuk sekolah
Informas
i dan
Kreasi
D. Pelaporan