Anda di halaman 1dari 16

PERANCANGAN GUDANG PABRIK BITUNG

Disusun Oleh
Muhammad Luthfi Marwanto 1606884464 (TS)
Halizha Nidya Sultana 1606893840(TS)
Muhammad Luthfi 1606831363(TL)
BAB 1
DATA DAN PENGOLAHANNYA

1.1 Data Diketahui


 Elevasi Bangunan : ±16 M
 Jenis Atap : Asumsi Pelana
 Gambar Atap

 Detail Atap

 Panjang x Lebar 1/2atap = 13.5 x 18 m


 Overstek atap =

1.1.1 Pengumpulan Data Cross Section


Pengumpulan data cross section ini bertujuan untuk mencari ketinggian tanah
untuk daerah lingkungan gudang yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui cross
section kemiringan perencanaan saluran drainase. Dilakukan metode Distribusi Probabilitas
Log Pearson Type III dalam menentukan curah hujan rancangan dalam periode waktu
tertentu.
Hasil survey lapangan di lokasi lingkungan gudang dapat diketahui :
 Untuk Saluran 1 (Drainase Packing Area menuju Transit Area)
h1 = -1 (asumsi) , h2 = -1,528, ΔL = 52 m, Δh = 0,528
 Untuk Saluran 2 (turunan dari atap gedung lama dan baru)
h1 = - 2,003, h2 = -1,517, ΔL = 42 m, Δh = 0,354
 Untuk Saluran 3
h1 = - 1,528, h2 = -2,035, ΔL = 42 m, Δh = 0,407
 Untuk Saluran 4
h1 = -2,035 h2 = -2,6 (asumsi) ΔL = 71,35 m, Δh = 0,565

 Pengolahan Data Crosssection


 Untuk Saluran 1 (Drainase Packing Area menuju Transit Area)
h1 = -1 (asumsi) , h2 = -1,528, ΔL = 52 m, Δh = 0,528
Δ h 0,528
S0 = = = 0,0101538
ΔL 52
 Untuk Saluran 2 (turunan dari atap gedung lama dan baru)
h1 = - 2,003, h2 = -1,517, ΔL = 42 m, Δh = 0,354
Δ h 0,354
S0 = = = 0,0084
ΔL 42
 Untuk Saluran 3
h1 = - 1,528, h2 = -2,035, ΔL = 48 m, Δh = 0,407
Δ h 0,407
S0 = = = 0,0085
ΔL 48
 Untuk Saluran 4
h1 = -2,035 h2 = -2,6 (asumsi) ΔL = 48 m, Δh = 0,565
Δ h 0,565
S0 = = = 0,01177
ΔL 48

1.1.2 Pengumpulan Data Curah Hujan


Rata-rata Hujan Tahun 2010 ; 166 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 12 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2011 ; 99,6 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 14 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2012 ; 99 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 11 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2013 ; 192,5 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 15 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2014 ; 205,99 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 14 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2015 ; 147,5 mm
Rata-rata Hari Hujan ; 11 hari
Rata-rata Hujan Tahun 2016 ; 221,9
Rata-rata Hari Hujan ; 16 hari
Sumber : [CITATION BPS16 \l 1033 ]
Curah Hujan (Log Xi (Log Xi –
No. Bulan Rerata Xi Log Xi – Log Log X)^3
(mm) X)^2
1 2010 166 2,220 0,00096 2,979 x 10-5
2 2011 99,6 1,998 0,0364 -6,967 x 10-3
3 2012 99 1,995 0,0378 -0,0073 x 10-3
4 2013 192,5 2,284 0,009025 8,573 x 10-4
5 2014 205,99 2,313 0,01537 1,9066 x 10-3
6 2015 147,5 2,168 0,00044 -9,261 x 10-6
7 2016 221,9 2,346 0,0246 3,869 x 10-3
Jumlah 2.924,6 15,324  0,124595 -4,2678 x 10-5
Rata - Rata 417,8  2,189 (LOG X) 0,017799 -6,0968 x 10-6
Standar Deviasi 0,0588   
Cs  -6,9975 x 10-3  
Tabel 2. Pengumpulan Data Curah Hujan
Dikarenakan nilai CS mendekati 0,0, maka nilai dari K untuk distribusi LOG-
Pearson III diasumsikan 0.

Gambar 1.1 Tabel K dan Periode Ulang Log Pearson III

Hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun (X2) :


1. Log X2 = Log X + (KT x S Log X) = 2,189 + (0)
= 2,189
X2 = 154,525 mm
Besar hujan rancangan untuk Periode Hujan Ulang 2 tahun adalah 154,53 mm

1.1.3 Analisis data curah hujan


Pada Saluran 1
 Perhitungan waktu konsentrasi
(tc) : tc = to + td
to = 5 menit (untuk daerah permukaan diperkeras, asumsi lapangan dibeton)
= 0.083 jam
L
td = 0,0195 x ( )^0,77
√ So
52
= 0,0195 x ( )^0,77
√ 0,0101538
= 2,38 menit~0,0398 jam
= total 7,38 menit~0,123 jam

 Perhitungan Intensitas Hujan (I) menggunakan rumus mononobe.


Intensitas hujan adalah :
2
R 24 24
I =
24
x ( )
t
3

2
15 4 , 5 3 mm 24
x(
0,123 )
3
=
24
= 216,606 mm/jam

Pada Saluran 2
 Perhitungan waktu konsentrasi
(tc) : tc = to + td
to = 5 menit (untuk daerah permukaan diperkeras, asumsi lapangan dibeton)
= 0.083 jam
L
td = 0,0195 x ( )^0,77
√ So
42
= 0,0195 x ( )^0,77
√ 0,0084
= 2,18 menit
= total 7,18 menit~0,1196 jam

 Perhitungan Intensitas Hujan (I) menggunakan rumus mononobe.


Intensitas hujan adalah :
2
R 24 24
I =
24
x ( )
t
3

2
15 4 , 5 3 mm 24
x(
0,1196 )
3
=
24
= 220,606 mm/jam

Pada Saluran 3
 Perhitungan waktu konsentrasi
(tc) : tc = to + td
to = 5 menit (untuk daerah permukaan diperkeras, asumsi lapangan dibeton)
= 0.083 jam
L
td = 0,0195 x ( )^0,77
√ So
48
= 0,0195 x ( )^0,77
√ 0,0085
= 2,4085 menit
= total 7,4085 menit~0,1235 jam

 Perhitungan Intensitas Hujan (I) menggunakan rumus mononobe.


Intensitas hujan adalah :
2
R 24 24
I =
24
x ( )
t
3

2
15 4 , 5 3 mm 24
x(
0,1235 )
3
=
24
= 216,02 mm/jam

Pada Saluran 4
 Perhitungan waktu konsentrasi
(tc) : tc = to + td
to = 5 menit (untuk daerah permukaan diperkeras, asumsi lapangan dibeton)
= 0.083 jam
L
td = 0,0195 x ( )^0,77
√ So
48
= 0,0195 x ( )^0,77
√ 0,01177
= 2,125 menit
= total 7,125 menit~0,1187 jam
 Perhitungan Intensitas Hujan (I) menggunakan rumus mononobe.
Intensitas hujan adalah :
2
R 24 24
I =
24
x ( )
t
3

2
15 4 , 5 3 mm 24
x(
0,1187 )
3
=
24
= 221,807 mm/jam
1.1.4 Luas Koefisien Permukaan

Tabel 1.1 Koefisien Aliran Permukaan

dalam bangunan Gudang yang sedang dihitung, terdapat jenis permukaan yang
berbeda-beda. Sehingga, hal tersebut akan mempengaruhi debit aliran yang melalui tiap
pipa saluran.
Detail dari koefisien aliran tiap saluran terdapat di bawah.

Tabel 1.2 Nilai Koefisien Aliran Bangunan Gedung

No. Komposisi Luas (m2) C


1 Atap 1437 +2409 =3846 0,85
2 Lahan *asumsi 1382-383-234 = 765 0,6
paving block
Total 4611
 Kebutuhan luasan atap ;
(PanjangxLebar)/Cos(z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap
Gudang dengan ukuran 44,5 m x 48 m dan overstek atap 2 m
Sedang tinggi atap diasumsikan 1%, dari panjang atap, didapat cos 12,52
Maka perhitungan luasan atapnya adalah sebagai berikut :

= ((46,5 + 2)m x (48 + 2) m) / (Cos 12,52)


= 2409,4 m2

Sedangkan luas atap eksisting adalah

= ((26 + 2)m x (48 + 2) m) / (Cos 13)


= 1436 m2

 Dapat dihitung besarnya koefisien gabungan,


Cgab = (Luas Atap + Luas Jalan Aspal)/∑Akomposisi
= (3846 x 0,85) +(765 x 0,6)/ 4611
= 0,8085

 Debit Banjir Rencana Perhitungan Debit Air Limpasan


Perhitungan debit hujan dapat dihitung menggunakan metode rasional dengan
menggunakan persamaan. ini menggunakan persamaan di bawah ini. Berikut persamaan
perhitungan debit hujan.

Q = 0,002778 C. I. A
C = Koefisien
I = intensitas air hujan
A = luas area
 Pada Saluran 1
Besarnya koefisien aliran pada pipa drainase 1
No. Komposisi Luas (m2) C
1 Lahan *asumsi beton 1382-383-234 = 765 0,9

C = (Luas Jalan beton)/∑Akomposisi


=(765 x 0,9)/765
= 0,9
Qh = 0,002778 C. I. A
= 0,002778 0,9. 216,606. 765 .10-4
= 0,04143 m3/s

 Pada Saluran 2
Besarnya koefisien aliran pada pipa drainase 2
No. Komposisi Luas (m2) C
1 Atap 1923 0,85

C = (Luas atap)/∑Akomposisi
=(1923 x 0,85)/1923
= 0,85
Qh = 0,002778 C. I. A
= 0,002778 0,85. 220,606. 1923 .10-4
= 0,10017 m3/s

 Pada Saluran 3
Besarnya koefisien aliran pada pipa drainase 3
No. Komposisi Luas (m2) C
1 Atap 718,5 0,85

Qh = 0,002778 C. I. A
= 0,002778 0,85. 216,02. 718,5 .10-4
= 0,03665 m3/s

 Pada Saluran 4
Besarnya koefisien aliran pada pipa drainase 4
No. Komposisi Luas (m2) C
1 Atap 1204,5 0,85

Qh = 0,002778 C. I. A
= 0,002778 0,85. 221,807. 718,5 .10-4
= 0,063086 m3/s

1.1.5 Perhitungan volume air talang arah vertikal


Tabel 1.3Tabel Standar Perencanaan Drainase

Diameter (inchi) Volume (liter/menit)


3 255
4 547
5 990
6 1610
8 3470

Bangunan Gudang baru memiliki luas atap 2409 m2. Maka luas penampang talang
dan banyaknya pipa air hujan yang dibutuhkan pada atap bangunan tersebut adalah sebagai
berikut:

 Luas atap keseluruhan = 2409 m2.


 Luas atap satu sisi = 2409 m2/2 m2 = 1204,5m2
 Hujan rata - rata di Indonesia kita asumsi antara = 5 – 8 liter/menit.
 Curah hujan = 1204,5 m2 x 5 – 8 liter/menit.= 6.023 – 9.636 liter/menit.
 digunakan pipa 6” dengan kapasitas 1610 liter/menit untuk mengalirkan
kapasitas air terbesar, yaitu 9636 L/min
 Jika curah hujan diambil terbesar = 9.636 liter/menit, maka air hujan akan
mengalir ke bawah dalam waktu 1 menit = 9.636 : 1610 = 6 menit.
 Agar air hujan dapat dipercepat pembuangannya, digunakan pipa sebanak 4
buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan
terbuang keluar dalam waktu 1,5 menit dengan penggunaan pipa 6”.

1.1.6 Perencanaan desain drainase


- Pipa drainase saluran 1
Q = 0,04143 m3/s
S0 = 0,0101538
Koefisien kekasaran n = 0,013
Gambar 1.2 Tabel Koefisien Kekasaran Manning

Digunakan rumus manning untuk mendapat desain dari drainase


Q =A×V
Q = B × h × 1/n . (h / 2)2/3. (S)1/2 asumsi h = 20 cm
0,04143 m3/s = B x 0,2 x 1/0,013 x (0,2 / 2)2/3. (0,010154)1/2

B = -0,124 m,
= 12.4 cm~20 cm
w = 0,33 × h
= 0,066~0,1 m
Gunakan precast Uditch ukuran 20 x 20 x 120
Gambar 1.3 Arah Aliran Saluran 1

- Pipa drainase saluran 2


Q =0,120885 m3/s tambah ½ debit pipa 1
S0 = 0,0084
Koefisien kekasaran n = 0,013
Digunakan rumus manning untuk mendapat desain dari drainase
Q =A×V
Q = B × h × 1/n . (h / 2)2/3. (S)1/2 asumsi h = 20 cm
0,120885 m3/s = B x 0,2 x 1/0,013 x (0,2 / 2)2/3. (0,010154)1/2

B = 0,362 m
= 0,4
w = 0,362 × h
= 0,0724~0,1 m
Gunakan precast Uditch ukuran 40 x 30 x 120
Gambar 1.4 Arah Aliran Saluran 2

- Pipa drainase saluran 3


Q = 0,17825 m3/s tambah debit pipa 1
S0 = 0,0085
Koefisien kekasaran n = 0,013
Digunakan rumus manning untuk mendapat desain dari drainase
Q =A×V
Q = B × h × 1/n . (h / 2)2/3. (S)1/2 asumsi h = 30 cm
0,198965 m3/s = B x 0,3 x 1/0,013 x (0,3 / 2)2/3. (0,010154)1/2

B = 0,303 bisa gunakan Uditch 30x30x120


w = 0,303 × 0,3
= 0,0909~0,1 m
Gambar 1.5 Arah Aliran Saluran 3

- Pipa drainase saluran 4


Q = 0,063086 m3/s tambah debit saluran 3 dan 2
S0 = 0,01177
Koefisien kekasaran n = 0,013
Digunakan rumus manning untuk mendapat desain dari drainase
Q =A×V
Q = B × h × 1/n . (h / 2)2/3. (S)1/2 asumsi h = 30 cm
0,382936m3/s = B x 0,3 x 1/0,013 x (0,3 / 2)2/3. (0,010154)1/2

B = 0,583 bisa gunakan Uditch 60x80x120


w = 0,583 × 0,2
= 1,16 ~ 1,2 m
Gambar 1.6 Arah Aliran Saluran 4

BAB 2
KESIMPULAN DAN SARAN
 Digunakan Periode Ulang 2 tahun dalam menentukan hujan rencana di daerah Kota
Tangerang.
 Didapat hasil dari perhitungan debit system drainase, pada pipa 1 sebesar 0,04143 m3/s,
debit pada pipa 2 sebesar 0,10017 m3/s. pada pipa 3 sebesar 0,03665 m3/s
 Desain Precast untuk masing-masing
- Saluran 1 Gunakan precast Uditch ukuran 20 x 20 x 120
- Saluran 2 Gunakan precast Uditch ukuran 40 x 30 x 120
- Saluran 3 Gunakan precast Uditch ukuran 30 x 30 x 120
- Saluran 4 Gunakan precast Uditch ukuran 60 x 80 x 120

Anda mungkin juga menyukai