Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT NASABAH


PT. BPR SERANG
(STUDI KASUS PT. BPR SERANG)

Di ajukan untuk Melengkapi Persyaratan Penyusunan Tugas Akhir

Oleh :
Rizki Hikmatullah
00318005
Keuangan Perbankan

PROGRAM STUDI KEUANGAN PERBANKAN D-III


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam perkreditan, agunan merupakan hal yang paling diutamakan
untuk mendapatkan keyakinan bagi bank atas dana yang disalurkan dalam
bentuk kredit dengan tujuan apabila terjadi kemacetan maka jaminan atau
agunan tersebut dapat dijadikan penyelamatan untuk kelancaran usaha
bank. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia pasal 11 ayat 2 yang dimaksud dengan agunan berkualitas dan
mudah dicairkan meliputi surat berharga atau tagihan yang diterbitkan oleh
pemerintah atau badan hukum lain yang mempunyai peringkat tinggi
berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat yang kompeten dan
sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijual ke pasar untuk dijadikan uang
tunai.
Secara umum barang yang dijadikan agunan adalah real property atau
properti yang berarti yang berupa tanah dengan segala sesuatu yang
melekat padanya. Ketika nasabah suatu bank membutuhkan tambahan
dana (kredit) dan hartanya menjadi agunan bank maka perlu dilakukan
penilaian terhadap agunan tersebut. Penilaian agunan ini didasarkan pada
berbagai faktor. Semakin tinggi kategori kualitas agunan, maka semakin
tinggi nilai agunan tersebut. Agunan yang umumnya diberikan untuk
produk kredit harus memenuhi syarat bahwa nilainya sebanding untuk
menjamin kredit yang diajukan.

Pada fungsi jaminan dalam rangka pemberian kredit berkaitan dengan


kesungguhan pihak peminjam untuk memenuhi kewajiban untuk melunasi
kredit sesuai dengan yang diperjanjikan dan menggunakan dana yang
dimilikinya secara baik dan berhati-hati. Pihak peminjam diharapkan akan
segera melunasi utangnya kepada bank agar nantinya tidak akan
kehilangan harta (aset) yang diserahkannya sebagai jaminan kredit dalam
hal kreditnya ditetapkan sebagai kredit macet.

1
2

Sehingga untuk mengantisipasi resiko yang akan terjadi bank perlu


mensyaratkan jaminan sebagai penangkal dari kecenderungan nasabah
untuk lari dari perjanjian awal. Salah satu solusi yang paling baik untuk
menangani kondisi tersebut adalah lembaga keuangan harus membuat
aturan atau pedoman untuk setiap debitur yang akan mengambil
penyaluran kredit tersebut harus melampirkan jaminan berupa barang
bernilai atau non-barang, surat-surat berharga sebagai instrumen untuk
lebih mengikat nasabah apabila di kemudian hari ingin melarikan diri atau
lari dari tanggung jawab.
Bank harus mampu menilai kisaran harga jaminan yang berlaku di
pasaran sehingga idealnya jaminan tersebut harus menutup jumlah
pembiayaan yang diambil nasabah, sebab keliru jika jumlah
pembiayaannya lebih besar daripada taksiran harga dari jaminan. Terhadap
Collateral (Jaminan/agunan) bank memberikan pertimbangan khusus
untuk merealisasi suatu kredit pada debitur, adapun tujuannya untuk
menjamin keberadaan kredit debitur terhadap suatu kemungkinan resiko
macetnya kredit tersebut, Jaminan merupakan persyaratan tambahan
kepada nasabah untuk memperoleh pembiayaan dari bank, persyaratan
tersebut baik berupa barang ataupun non-barang yang memiliki nilai
kegunaan maupun nilai jual.
PT BPR Serang (Perseroda) dalam pemberian kredit mengharapkan
kredit tersebut harus dapat dikembalikan dengan jumlah nilai yang
ditentukan. Pemberian kredit harus di dasarkan pada pertimbangan bahwa
nasabah mempunyai kemampuan untuk mengembalikan kredit tersebut
Kegiatan usaha nasabah akan tetap berlangsung baik dalam kondisi
ekonomi yang baik.

sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk


menjadikan bahan penelitian Tugas Akhir yang menjelaskan tentang
bagaimana “ANALISA NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT
NASABAH PT BPR SERANG” .
3

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukkan, maka dapat
diidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
1. Bank perlu mensyaratkan jaminan sebagai penangkal dari
kecenderungan nasabah untuk lari dari perjanjian awal.
2. Bank harus mampu menilai kisaran harga jaminan yang berlaku di
pasaran sehingga idealnya jaminan tersebut harus menutup jumlah
perkreditan yang diambil nasabah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah sangat perlu di kemukakan, hal ini bertjuan agar penelitian
yang di lakukan dapat lebih fokus pada pokok permasalahan yang ada serta
pada tujuan dan manfaat penelitian.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang ingin peneliti
selesaikan adalah :
1. Bagaimana unsur-unsur penilaian agunan PT. BPR Serang (Perseroda)
?
2. Apa saja fungsi agunan pada pemberian kredit PT. BPR Serang
(Perseroda) ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk memahami unsur-unsur penilaian jaminan PT. BPR Serang
(Perseroda)
2. Untuk memahami fungsi-fungsi jaminan pada pemberian kredit PT.
BPR Serang (Perseroda
1.6 Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pihak
terkait di antaranya adalah :
1. Manfaat Teoritis
4

Hasil penelitian di harapkan dapat membantu memberikan informasi


dan pengetahuan umum yang bersifat positif mengenai penilaian
agunan di suatu perbankan khusus nya dalam pemberian kredit.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Untuk membantu penulis untuk memahami pentingnya
menganalisa nilai agunan pada pemberian kredit umum
b. Bagi perusahaan,
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
sebuah kebijakan yang berguna bagi pihak yang membutuhkan dan
berkepentingan

1.7 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi
Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian,
Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

Dalam bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dan kajian penelitaian
terdahulu, berkaitan dengan topik atau masalah yang dikaji.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Dalam bab ini berisi tentang Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Objek
Penelitian, Sumber Data Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis
Data, dan Jadwal Penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian bank
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi
bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan
Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan (1998:1),yaitu
bahwa :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
2.1.2 Jenis-Jenis bank
Dalam ketentuan Undang – Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankanataupun undang-undang perubahannya, yaitu Undang-Undang
nomor 10 Tahun 1998 jenis bank hanya di kenai 2 jenis, yaitu :
a. Bank umum

Bank umum adalah bank yang melaksankan kegiatan usaha secata


konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan


usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak meberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. ”Pembagian jenis bank tersebut hanya mendasarkan
pada segi fungsi bank, di maksudkan untuk memperjelas ruang
lingkup dan batas kegiatan yang dapat di selenggarakan (Djumhana,
2006 : 111)

5
6

2.1.3 Pengertian jaminan


menurut Sutarno (2018) menyebutkan bahwa jaminan adalah segala sesuatu
yang mempunyai nilai mudah untuk diuangkan yang diikat dengan janji
sebagai jaminan untuk pembayaran dari hutang debitur berdasarkan
perjanjian kredit yang dibuat kreditur dan debitur (Sumber : Sutarno, 2003,
Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Alfabeta, Jakarta, h. 142)

2.1.4 Unsur-unsur jaminan


a. Marketability yaitu adanya pasar yang cukup luas bagi jaminan
sehingga tidak sampai melakukan banting harga
b. Ascertainably of Value yaitu jaminan harus memiliki standar harga
yang pasti .
c. Stability of value yaitu jaminan yang diserahkan kepada bank
memiliki harga yang stabil.
d. Transfertability yaitu harta yang di jaminkan mudah di pindah
tangankan secara fisik
e. Secured yaitu barang yang dijaminkan dapat dilakukan pengikatan
secara yuridis formal sesuai dengan hukum dan perundang-undangan.

2.1.5 Fungsi jaminan dalam pemberian kredit


Bank di maksudkan sebagai pegangan bagi yang berkepentingan terutama
pihak bank, dan bank akan merasa aman dengan adanya jaminan karena
apabila di kemudian hari terjadi resiko wanprestasi, bank dapat menjual
jaminan tersebut sebagai pengganti pinjaman yang telah diberikan.

2.1.6 Pengertian Kredit

Dalam Abdullah dan Tantri (2014) Raymond P. Kent mengatakan bahwa


kredit adalah hak untuk menerima pembayaran kewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu di minta, atau pada waktu yang akan datang, karena
penyerahan barang-barang sekarang
7

2.1.7 Pengertian Kredit Umum (Mikro)


Kredit mikro adalah pinjaman dalam jumlah kecil untuk orang miskin
dengan tujuan mereka bisa berwirausaha. Kredit mikro ditujukan untuk
orang-orang yang memiliki jaminan, pekerjaan tetap, dan riwayat kredit yang
tepercaya, serta tidak mampu untuk memperoleh kredit biasa.

2.1.8 Analisis Pemberian Kredit


1. Analisa pemberian kredit menggunakan prinsip 5 C antara lain
a. Caracter, yaitu sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman.
b. Capacity, yaitu kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha
danmengembalikan pinjaman yang diambil.
c. Capital, yaitu besarnya modal yang diperlukan.
d. Colateral, yaitu jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjamankepada bank.
e. Condition, yaitu keadaan usaha atau nasabah prospek
2. Analisa pemberian kredit menggunakan prinsip 7P antara lain :
a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya
b. Party, yaitu yang mengklarifikasi nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu atau golongan-golongan tertentu,
c. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit,
d. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan
datang mengutungkan atau tidak
e. Payment, yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikkan
kredit yang telah diamabil
f. Profitability, yaitu meganalisis bagaimana kemampuan nasabah
dalam mencari laba.
g. Protection, yaitu bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan.
8

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan pengertian, maka


penulis memberikan penjelasan secara mendasar dari beberapa pokok-
pokok pembahasan yang dianggap perlu untuk dipahami secara mudah
yaitu sebagai berikut:

a. Jaminan adalah asset pihak peminjam yang dijanjikan kepada pemberi


pinjaman jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman
tersebut. Jika peminjam gagal bayar, pihak pemberi pinjaman dapat
memiliki agunan tersebut.
b. Penilaian Jaminan dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung
kepada objek jaminan untuk membuktikan kebenaran atas sertifikat
yang diserahkan oleh calon debitur dengan mengisi formulir penilaian
sesuai dengan format yang telah ditetapkan oleh Bank. Selama
pemeriksaan jaminan, penilai juga harus mengumpulkan data-data
umum disekitar lokasi jaminan
c. Dari beberapa ketentuan yang berlaku di bidang perbankan dapat
diisimpulkan bahwa fungsi jaminan kredit hampir selalu
dipersyaratkan pada setiap skim perkreditan. Tetapi sepanjang yang
dapat diketahui tidak terdapat suatu alasan bagi bank untuk
mensyaratkan adanya kewajiban (calon) debitur untuk menyerahkan
(memberikan) sesuatu jaminan kredit.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode kuisioner angket adalah pengumpulan data melalui formulir-
formulir yang berisi pernyataan dan pertanyaan yang di ajukan secara
tertulis maupun melalui internet (Google From) kepada sesorang (nasabah)
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang di perlukan
peneliti (Mardalis ; 2008;51)

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian Deskriptif Kuantitatif yang sering di pakai adalah kuisioner
(angket). Kuisioner atau angket berisi beberapa pertanyaan tentang persepsi
atau pandangan terhadap masalah yang diteliti.

3.3 Objek Penelitian


Penulis berfokus mengenai mekanisme penilaian jaminan kredit umum
bank dalam menilai agunan nasabah dan menilai secara spesifik dalam tahap
pemberian kredit umum.

3.4 Sumber Data


3.4.1 Data primer
Data Primer merupakan jenis data yang diperoleh secara langsung
dari pihak responden dan informasi melalui wawancara serta
observasi secara langsung di lapangan
3.4.2 Data Sekunder
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung
ke perpustakaan dan membaca jurnal-jurnal yang berhubungan
dengan penelitian tersebut

9
10

3.5 Teknik Pengumpulan data


3.5.1 Dokumentasi
Metode pengumpulan data berupa dokumen yang diperlukan untuk
penelitian, seperti catatan, dan data lainnya berkaitan dengan objek
penelitian
3.5.2 Wawancara
Merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau
tanya jawab, tujuannya untuk mendapatkan informasi mengenai
objek penelitian.
3.5.3 Kuisioner/angket
Merupakan pengumpulan data yang di perlukan untuk penelitian,
seperti mengisi formulir pernyataan dan pertanyaan mengenai objek
penelitian
3.6 Analisis data
Data yang di peroleh kemudian di analisis untuk mengetahui mengenai
unsur-unsur dan fungsi jaminan kredit yang di berikan.

3.7 Jadwal penelitian


Tabel 3.7

TAHUN 2021
NO KEGIATAN MARET APRIL MEI JUNI JULI
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Penelitian
Penelitian
2
Pendahuluan
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
Penyelesaian
5
Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdullah, Tantri, 2014. Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Djumhana, 2006,Hukum Perbankan Indonesia. PT. Citra Aditya Bankti. Bandung

Kasmir, 2002, Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Kasmir, 2010, Pemasaran Bank, Raja Grafindo. Jakarta.

Kasmir, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Kasmir, 2015, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Website :
http://bankserang.com/ (08 Maret 2021) di akses pada pukul : 13.00 WIB.

http://repository.uinsu.ac.id/ (08 Maret 2021) di akses pada pukul : 13.30 WIB.

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3488/3/BAB%20II.pdf (10 Maret 2021) di akses


pada pukul : 21. 30 WIB

Jurnal :
Saputra, Bobby. (2018) PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PENDAPATAN
NASABAH, DAN NILAI AGUNAN TERHADAP KELANCARAN
PENGEMBALIAN KREDIT PADA BANK BRI MUARA TEWEH. JURNAL
JAMINAN KREDIT,12 ,Received desember 08,2020

Handayani Sutri, (2018) ANALISIS KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL


KERJA TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH, JURNAL Penelitian
Ekonomi dan Akuntansi,2, Retrieved desember 08,2020

Subaeti,Yosi Andriyan (2018) ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PADA SISTEM KREDIT DENGAN AGUNAN DI PT. BANK
PERKREDITAN RAKYAT (BPR) MAROBA ITE CABANG BENGKULU JURNAL:
Akuntansi Unihaz,06,Retrieved Juni,01,2020

Ronny Kusnandar (2013), TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN KREDIT


OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR) BERKAITAN DENGAN
JAMINAN JURNAL : Ilmiah “Advokasi”, . 01,Reteived,September,2020

Hana Tria Sefiyant, (2016) PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN MELALUI


PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DEBITOR (SID) DALAM
PEMBERIAN KREDIT DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) JURNAL
Spektrum Hukum,13,Reteived november 02,2020

Abdul Rahim Hafa, (2019) ANALISIS PENILAIAN BARANG JAMINAN DALAM


PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK PERKREDITAN
RAKYAT SULAWESI MANDIRI JURNAL. Ekonomi Balance Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis,15,Desember 13,2020

Wahyu Tisno Atmojo, (2016) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN


KREDIT USAHA KECIL MENENGAH PADA BPR PRIMA KREDIT.
JURNAL Inovasi Informatika, Vol I – No 2,September 2020

Hardyanti Setyasari Moch Dzulkirom AR Dwiatmanto,(2015) ANALISIS SISTEM DAN


PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO GUNA
MEMINIMALISIR TERJADINYA KREDIT BERMASALAH (Studi pada PT
BPR Nusumma Jatim Cabang Malang) Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.22 No.
1,Oktober 2020

Sutarno, (2003), Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank,Jurnal aspek Hukum


Perbakan,142,November,2020

Newfriend N. Sambe.( 2016) FUNGSI JAMINAN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT


OLEH PIHAK BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN
1998 Jurnal ukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai