Anda di halaman 1dari 2

1.

1 latar belakang
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yang
ditemukan oleh Archimedes koma-koma seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu
pompa spiral untuk menaikkan air yang dikenal dengan istilah sekrup Archimedes. Hukum
Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukkan ke
dalam air.

Berdasarkan prinsip Archimedes fisikawan dapat menjelaskan peristiwa terapung melayang dan
tenggelam nya suatu benda dalam fluida.

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir istilah fully dan mencakup zat cair dan
gas. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam
twida. Air minyak dan pelumas dan susu merupakan zat cair. Massa jenis adalah pengukuran
massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi misalnya
besi akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa massa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah misalnya air. Arah gaya apung yang merupakan gaya dari
fluida terhadap benda berlawanan arah terhadap yang ditunjukkan dalam diagram bebas
munson, dua ribu tiga.
Apabila sebuah bagian air seukuran bola pantai yang berada dibawah permukaan air dan
sebagian berada dalam keseimbangan, maka harus ada gaya angkat ke atas yang
menyeimbangkan gaya gravitasi ke bawah pada bagian tersebut. Gaya angkat ke atas Ini adalah
gaya apung dan besarnya sama dengan berat bagian air itu. Bayangkan bahwa jika bagian air
ukuran 2 diganti dengan bola sesungguhnya yang berukuran sama. Gaya resultan yang diberikan
pada fluida keliling bola adalah sama, terlepas dari apakah gaya itu bekerja pada bola pantai
atau pada bagian air sesuai 2009
Oleh karena itu dilakukan percobaan ini untuk membuktikan serta mempelajari prinsip serta
hukum Archimedes dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 TEORI

S saat kita menimbang batu dalam air berat batu yang terukur pada timbangan pegas lebih kecil
dibandingkan dengan ketika menimbang batu di udara ketik yang terukur pada timbangan kecil
karena adanya gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita
mengangkat benda apapun dalam air. Ke batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika
diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang
sehingga batu menjadi lebih kecil tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas alias
searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun
yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan tripler, dua ribu satu.

Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda titik
tekanan fluida bertambah terhadap ke dalam titik-titik semakin dalam fluida zat cair semakin besar
tekanan fluida tersebut ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida maka akan terdapat
perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan tekanan fluida pada bagian bawah
benda titik yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar dari pada
fluida yang berada di bagian atas benda
Hal ini lebih kita kenal dengan julukan prinsip Archimedes prinsip Archimedes menyatakan bahwa
ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian dalam zat cair zat cair akan memberikan
gaya keatas gaya apung pada benda di mana besarnya gaya keatas gaya apung sama dengan zat cair
yang dipindahkan giancoli 1989

Jika suatu benda berada dalam fluida, maka ada volume zat cair yang dipindahkan sebesar volume
bagian benda yang dalam zat cair jika volume fluida yang dipindahkan besarnya v dan kerapatan
volume massa per satuan volume adalah maka besarnya massa benda yang dipindahkan adalah

M = v. P

Dan besarnya berat fluida yang dipindahkan adalah w f = m. G = p * v * g

Menurut prinsip Archimedes besarnya gaya tekan ke atas adalah f a = w f = p * v * g

Dengan F adalah gaya tekan ke atas atau gaya apung Ramli, 2018: 61

Eva merupakan gaya total yang diberikan fluida pada benda f a = F2 kurangi F1 arah gaya apung ke
atas, karena gaya yang diberikan pada bagian bawah benda F2 lebih besar daripada gaya yang
diberikan fluida pada bagian atas benda F1 titik hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian
bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas benda titik semakin dalam fluida
semakin besar tekanan kuda tersebut Agustus 2015

4.1 pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya keatas dengan berat zat cair yang
dipindahkan dalam landasan teori hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya keatas yang besarnya
sama dengan zat berat zat cair yang dipindahkan nya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya
atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan
berat fluida yang dipindahkan

Kesimpulan

Banyaknya zat cair yang dipindahkan adalah sebanding dengan besarnya gaya gaya ke atas dari air w
a=fa

1. Setiap benda yang dimasukkan ke dalam zat cair beratnya akan lebih ringan ketimbang berat
benda tersebut di udara hal tersebut diakibatkan karena benda yang dimasukkan ke dalam
zat cair tersebut mendapat gaya ke atas sebanding dengan zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut.
2. Semakin berat benda, maka semakin besar volume zat cair yang dipindahkan titik dengan
kata lain, volume zat cair yang dipindahkan sebanding dengan berat benda
3. Berat benda di udara lebih berat daripada berat benda di dalam air karena berat benda di
udara hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sedangkan berat benda dalam air dipengaruhi
oleh gaya gravitasi dan gaya keatas gaya apung.
4. Hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan adalah gaya ke atas sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan

Anda mungkin juga menyukai